Ruang Lingkup Biologi (Metode Ilmiah)
Ruang Lingkup Biologi (Metode Ilmiah)
1. Observasi
2. Mengemukakan hipotesis
Merumuskan masalah
Masalah adalah peristiwa atau keadaan yang
tidak kita inginkan sehingga kita berusaha untuk
mengatasinya.
1 Rumusan masalah dibuat dalam bentuk kalimat
Tanya.
Contoh :
Apakah pemberian vitamin C berpengaruh
terhadap pertumbuhan anak ayam?
Membuat hipotesis
Hipotesis adalah dugaan atau jawaban
sementara terhadap suatu permasalahan yang
akan dibuktikan.
a. Hipotesis nol (H0)
2
Hipotesis nol menyatakan tidak ada
pengaruh.
Contoh :
Tidak ada pengaruh pemberian vitamin C
terhadap pertumbuhan anak ayam
b. Hipotesis alternatif (H1)
Hipotesis yang mengatakan adanya pengaruh
Contoh :
Ada pengaruh pemberian dosis vitamin C
terhadap pertumbuhan anak ayam
Mengumpulkan data/eksperimen
Penelitian dilakukan untuk memperoleh data yang
digunakan untuk menguji hipotesis.
3 a. Data kualitatif berupa data yang bukan angka
b. Data kuatitatif berupa data angka
c. Variabel :
1. Variabel control : sesuatu yang dibuat sama
2. Variabel bebas : sesuatu yang dibuat
bervariasi
3. Variabel terikat : sesuatu yang muncul
akibat variable bebas
Contoh :
Variabel control : umur anak ayam yang sama
Variabel bebas : dosis vitamin C
Variabel terikat : data pertumbuhan anak ayam
(berat, tinggi, dan perawakan)
Mengolah data
Data hasil penelitian yang belum diolah disebut
4
data mentah. Data dapat disajikan dalam bentuk
diagram.
Membuat kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan data penelitian
dan hipotesis.
Contoh :
5
1. Jika Hipotesis 0 maka kesimpulannya:
berdasarkan hasil penelitian maka tidak ada
pengaruh pemberian vitamin C terhadap
pertumbuhan anak ayam
2. Jika Hipotesis 1 maka kesimpulannya:
berdasarkan hasil penelitian maka ada
pengaruh pemberian vitamin C terhadap
pertumbuhan anak ayam
Membuat laporan penelitian
Laporan penelitian merupakan karya tulis ilmiah
sehingga harus ditulis dengan aturan tertentu.
Secara garis besar laporan penelitian berisi hal-
hal berikut:
1. Pendahuluan
6 2. Tinjauan pustaka
3. Hipotesis (jika ada)
4. Metode penelitian
5. Hasil dan pembahasan
6. Simpulan dan saran
7. Daftar pustaka
Keselamatan kerja di laboratorium
Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
dilaboratorium
Luka lecet.
Bersihkan luka dengan air dingin atau hangat,
mengalir dan bukan dicelupkan. Antiseptik
1 sebaiknya ditambahkan untuk membantu
membersihkan luka. Diberi betadin, dan ditutup
dengan kasa steril kemudian diplester atau
dibalut.
Luka iris.
Luka akibat benda tajam seperti pisau atau
pecahan kaca. Bersihkan dengan air matang
2
bersih, diberi obat merah atau antiseptik,
dirapatkan dan dibalut, atau ditutup dengan plester
atau kain kasa yang bersih
Luka tusuk.
Luka yang disebabkan oleh benda berujung
runcing seperti paku, jarum atau tertikam. Luka
3
dibersihkan, ditutup, dan korban dibawa ke
Puskesmas atau rumah sakit untuk mendapat
suntikan anti tetanus.
Luka memar .
Luka tertutup dimana kerusakan jaringan dibawah
kulit disertai perdarahan yang dari luar tampak
4
kebiruan. Penanganannya dengan kompres air
hangat –dingin bergantian, dan meninggikan
bagian yang luka.
Luka bakar akibat zat kimia asam
Hapus zat asam dengan kapas atau kain halus, cuci
dengan air mengalir sbanyak- sebanyaknya,
5
selanjutnya cuci dengan larutan Na2CO3 1%. Cuci lagi
luka dengan air, keringkan, olesi dengan salep lavertan
(salep minyak ikan) dan balut dengan kain perban.
Luka bakar akibat zat kimia basa
Cuci dengan air sebanyak- banyaknya. Bilas
6 dengan asam asetat 1%. Cuci kembali dengan air.
Keringkan, olesi dengan salep boor. Balut dengan
kain perban.
Luka bakar karena panas
Bila kulit hanya memerah, olesi dengan salep
lavertan. Bila sampai terassa nyeri kompres
7 dengan air secepatnya dan bawa ke dokter. Bila
luka terlalu besar jangan diberi obat apapun, tutup
luka dengan kain perban dan bawa segera ke
dokter.
Keracunan melalui mulut
Bila zat hanya sampai dimulut segera kumur-
1
kumur sebanyak- banyaknya
Bila zat tertelan segera muntahkan. Jika tidak bisa
muntah pancing dengan minum segelas air yang
2 dicampurkan 2 sendok teh garam dapur atau
pancing dengan jari yang dimasukkan ke pangkal
tenggorokan hingga dapat muntah
Jika korban pingsan, hindari pemberian sesuatu
3
melalui mulut, segera bawa ke dokter
Keracunan melalui hidung
Bawa si penderita ke tempat yang udaranya segar. Bila
korban tidak bernafas, berikan nafas buatan.
Mata terkena percikan zat kimia