TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Menjelaskan Kekuasaan Bangsa Portugis,
Spanyol, dan Voc di Nusantara
A. Uraian Materi
a. Kekuasaan Bangsa Portugis dan Spanyol di Indonesia
Pada tahun 1511, bangsa Portugis menguasai Malaka. Kemudian, bangsa Portugis
datang ke Maluku pada tahun 1512. Akan tetapi, kekuasaan Portugis di Maluku tidak
bertahan lama karena kedatangan bangsa Spanyol di Maluku. Bangsa Spanyol
menjalin hubungan dekat dengan para penguasa Tidore. Adapun bangsa Portugis
bersekutu dengan Tidore. Akhirnya, konflik tersebut berhasil diselesaikan dengan
ditandatanganinya Perjanjian Saragosa yang menyatakan Spanyol kembali ke
Filipina, sedangkan Portugis tetap di Maluku.
b. Inggris
Sejak akhir abad ke-16, East Indian Company (EIC) mengadakan hubungan dagang
di beberapa tempat di Indonesia. Di wilayah Kesultanan Aceh, Inggris dapat
mendirikan kantor dagang atas izin Sultan Iskandar Thani. Kegiatan perdagangan
juga dilakukan di Jayakarta, Banjar, Gowa, dan Maluku.
Namun, Inggris tidak berhasil menanamkan monopoli perdagangan di Indonesia.
Kegagalan tersebut disebabkan oleh ketidaksukaan rakyat setempat terhadap pola
perdagangan EIC. Persekutuan dagang Inggris memaksakan cara berdagang menurut
aturannya sendiri. Selain itu juga disebabkan oleh ketidakmampuan Inggris bersaing
dengan Belanda. Melalui kekuatan militer dan kemampuannya memengaruhi
penguasa setempat, armada dagang Belanda membuat Inggris perlahan-lahan
tersingkir dari Kawasan perdagangan di Indonesia. Karena EIC kurang berhasil
menanamkan pengaruh ekonomi di Indonesia, serikat dagang Inggris pun gagal
menerapkan pengaruh politiknya di Indonesia.