menegaskan agar hukum harus ditegakkan, dihormati, dan ditaati oleh seluruh
yang tidak dapat diselesaikan. Hal ini dapat membuat semakin berkembangnya
Indonesia secara terus menerus meningkat, baik dari segi kualitas maupun
1
kuantitas. Hal ini bisa diperhatikan pada masyarakat khususnya terhadap Oknum
kehidupan kadangkala para oknum ini melakukan dan menghalalkan berbagai cara
untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuannya, pemerasan salah satu cara
yang paling sering dilakukan oleh para pelaku untuk mencapai tujuannya.
karena tindakan ini sangat meresahkan baik itu dilakukan dengan kekerasan
ataupun dengan ancaman, sehingga perlu adanya upaya penaggulangan dan proses
memberikan efek jerah bagi para pelaku kejahatan, dan agar jumlah kasus-kasus
dan sebagai objek dari penelitian yang dilakukan yakni yang terjadi di daerah
Peristiwa ini bermula pada hari selasa (31/3/2020), saat itu PI selaku Kades Sari
Galuh Bersama LS Kades Batang Batindih dan MU Kades Non Aktif Desa
Kampar.
Saat tiba dilokasi, para pelaku langsung menutup pintu akses keluar masuk
dengan cara melintangkan dua mobil yang mereka bawa di depan pintu masuk
2
proyek dengan tujuan agar kegiatan proyek terhenti, sehingga pimpinan datang
dimana para pelaku ( Kades ) meminta agar mereka ditinjuk sebagai pemasok
Para pelaku juga meminta uang sebesar 100 juta rupiah kepada pihak
perusaahan sebagai uang koordinasi dengan tiga Desa tersebut, dan mengancam
pihak perusaan jika tidak diberikan maka kegiatan pembangunan tersebut akan
uangnya tidak ada sampai sore hari, maka proyek tersebut akan di hentikan dan
akses jalan dari pihak perusahaan akan ditutup. Atas ancaman ini, maka
Pada saat itu ada masyarakat yang mengetahui informasi tersebut, dan
langsung memberikan informasi ini kepada pihak kepolisian akan ada pemberian
uang sebesar 100 juta dari pihak perusahaan kepada Kades yang diduga telah
melakukan pemerasan.
perintahkan Kasat Reskrim Polres Kampar Bersama Kanit dan Panit Reskrim
melakukan penyelidikan.
mendapati uang tunai sebesr RP 100 juta rupiah di atas meja sebagai barang bukti
3
atas kasus ini, selain itu juga di amankan tiga buah stemple, selembar kwitansi
tanda terima uang dan lima unit HP. Ke delapan orang ini serta barang bukti yang
lebih lanjut.
Oleh sebab itu, dari penjelasan yang telah dipaparkan diatas, maka penulis
B. Masalah Pokok
Kampar ?
1. Tujuan Penelitian
4
a. Untuk dapat mengetahui modus operandi oknum kepala desa pada
Kampar.
ada maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat serta berguna antara lain :
1. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis
5
b. Manfaat praktis
kabupaten Kampar.
D. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Kriminologi
6
a) Antropologi Kriminil
b) Sosiologi Kriminil
masyarakat.
c) Psikologi Kriminil
jiwanya
Ialah ilmu tentang penjahatb yang sakit jiwa atau urat syaraf
e) Penologi
7
dengan norma dan undang-undang, untuk mengetahui kenapa sering
perceraian orang tua, salah satu dari kedua orang tua tidak hadir dalam
jangka waktu yang cukup lama, salah satu atau kedua orang tuanya
apakah perilaku seorang anak muda sesuai dengan norma yang berlaku
berita kejahatan.
8
dalam penerapan fungsinya harus berjalan berdampingan, saling
pidana yang sesuai dengan keadaan dan situasi pada suatu waktu dan
untuk masa yang akan datang” Artinya, hukum pidana dapat menjadi
kebijakan kriminal ini pun tidak terlepas dari kebijakan yang lebih
luas, yaitu kebijakan sosial yang terdiri dari kebijakan atau upaya-
Nawawi Arif.
Pemerasan berasal dari kata yaitu “perah” atau “peras”, yang dapat
9
Memeras adalah suatu tindakan dimana satu atau sekelompok
2. Ketentuan Pasal 365 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) berlaku
10
pemeras. Misalnya, di tengah jalan raya, seorang A ditodong
berisi uang dari saku A, maka yang terjadi adalah pencurian dengan
tindak pidana ini juga terlihat dari pasal 368 ayat (2) KUHPidana
11
a. Tindak pidana pemerasan itu dilakukan pada waktu
penjara.
12
KUHPidana ancaman pidannya sama dengan yang
tahun penjara.
13
Petapahan. Kecamatan Tapung saat ini sudah dimekarkan menjadi
berbatasan dengan:
Tapung Hilir.
Bangkinang Seberang.
14
beragama dan juga untuk menjaga kemaslahatan umatnya. Hal
1.Tani
15
2. Dagang
3. Pengerajin/perabot
4. Nelayan
Kecamatan Tapung. Hasil dari tangkapan ikan itu mereka jual dan
16
5. Pegawai Negeri
utama yaitu petani kelapa sawit, hal ini sesuai dengan luas wilayah
E. Konsep Operasional
usaha kegiatan yang mengarahkan tenaga, pikiran untuk mencapai tujuan. Upaya
juga berarti usaha, akal, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan
persoalan mencari jalan keluar. Upaya juga diartikan sebagai bagian yang
dimainkan oleh orang atau bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan. Dari
pengertian tersebut dapat diambil garis besar bahwa upaya adalah sesuatu hal
17
Upaya penanggulangan adalah dimasukkan kedalam kelompok kriminal
pidana atau kejahatan melalui penegakan hukum pidana yang rasional. Secara
yaitu lewat jalur penal (hukum pidana) dan lewat jalur non- penal (bukan/diluar
berlangsung dengan lebih efektif dan maksimal, maka sangat diperlukan adanya
Pemerasan dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar peras yang bisa
bermakna meminta uang atau barang dengan ancaman atau paksaan. Pemerasan
sebagaimana diatur dalam Bab XXIII KUHP sebenarnya terdiri dari dua macam
(afdreiging). Kedua macam tindak pidana tersebut mempunyai sifat yang sama,
yaitu suatu perbuatan yang bertujuan memeras orang lain. Dalam ketentuan Pasal
368 ayat (1) KUHP, tindak pidana pemerasan dirumuskan sebagai berikut
atau orang lain secara melawan hukum, memaksa orang lain (Pengusaha Ternak
18
barang yang seluruhnya atau sebagian adalah milik orang lain, atau supaya
domisili rakyat dan ialah tempat domisili pemerintahan Negara yang terdapat
didalamnya yang dignakan untuk dapat mengurangi kejahatan yang ada pada
negara tersebut dengan cara pemberian sanksi kepada para pelaku kejahatan
F. Metode Penelitian
penelitian yang berguna dalam menentukan serta mencari data-data yang lebih
akurat dan benar, yang nantinya dapat menjawab seluruh pokok permasalahan,
data.
19
Tetapi, jika dilihat dari sifatnya, maka penelitian ini berbentuk
2. Lokasi Penelitian
Desa
Table1.1
Populasi dan Responden
No Populasi Responden
1 Kapolres Kampar 1
4 Pelaku 3
20
5 Korban 1
terdiri dari :
21
informasi atau data-data yang akurat dengan melakukan tanya jawab
6. Analisis Data
pemikiran penulis
kesimpulan dari hal yang bersifat umum menuju kepada yang khusus
G. Sistematika Penulisan
22
BAB I : PENDAHULUAN
B. Masalah Pokok
D. Tinjauan Pustaka
E. Konsep Operasional
F. Metode Penelitian
Melakukan Pemerasan
BAB IV : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
23
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-buku
24
C. Jurnal atau Karya Ilmiah
Fajar,H. (2017). Tinjauan Yuridis Terhadap Tindak Pidana Pemerasan Dengan
Ancaaman Kekerasan. Makassar
D. Kamus
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
25