Anda di halaman 1dari 2

Kisah inspiratif

Puasa senin kamis berbuah manis

Aku mempunyai guru matematika Bernama rivan sidik. Beliau sebenarnya tidak memilki background
menjadi guru karena bukan bersekolah dibidang Pendidikan. Sebelum terjun ke dunia Pendidikan beliau
bekerja sebagai staf di suatu pabrik. Beliau bekerja hanya selama 1 tahun 2 bulan karena pabrik tersebut
nyatanya harus gulung tikar. Pak rivan mencari pekerjaan namun belum ada yang cocok, sementara beliau
harus menghidupi istri dan anaknya yang baru berusia 2 tahun. Semakin lama tabungan mereka pun
terkuras untuk biaya hidup sehari-hari. Dimulai dari membayar kontrakan, susu anak dan lain sebagainya.
Pak rivan bertanya kepada dirinya apakah aku terlalu banyak dosa sehingga diberikan kesusahan sampai
seperti ini? Apakah ibadah ibadah nya belum cukup untuk diberikan rezeki yang mereka inginkan.
Merenungi keadaan yang seperti itu, akhirnya pak rivan memulai untuk lebih mendekatkan diri kepada
Allah swt. Beliau memperbaiki sholatnya, menambah amalan amalan sunah seperti sholat sebelum dan
sesudah sholat fardhu hingga beliau mencoba untuk berpuasa senin kamis dengan harapan untuk mencari
ridha Allah swt.

Selang seminggu kemudian, dating tawaran untuk mengajar privat anak tetanggany yang masih berusia
12 tahun atau kelas 6 SD untuk persiapan ujian. Berbekal dengan ilmu yang ada, mempelajari ulang
materi yang akan diajarkan, akhirnya anak tersebut lulus dalam ujian tersebut dengan nilai bagus. Dari
hasil tersebut ternyata dating berbagai tawaran tawaran untuk mengajar privat. Dari yang awalnya sehari
hanya satu murid, kini beliau mengajar 7 murid. Ditengah padatnya jadwal mengajar tersebut beliau tidak
melewatkan puasa senin kamisnya. Beliau istiqomah dengan puasanya, ditambah lagi sekarang beliau
rajin untuk memberikan sedekah yang jumlahnya tidak sedikit.

Padatnya jadwal mengajar beliau, membuat kondisi badannya drop, sehingga dilarikan ke rumah sakit.
Ternyata biaya pengobatan tidak murah karena penyakit yang diderita adalah penyakit yang serius. Uang
yang nyatanya untuk tabungan masa depan dipakai untuk membayar biaya rumah sakit. Ditengah sakitnya
beliau masih memaksakan untuk berpuasa sunnah tersebut, tentu atas ijin dokternya. Setelah sebulan
berjalan alhamdulillah beliau sembuh dari penyakitnya dan bisa Kembali lagi Bersama keluarga. Namun
kesulitan ekonomi Kembali menerpa, beliau yang telah habis tabungannya Kembali bangkit dengan
membuka jasa les privat secara daring sehingga tidak terlalu Lelah dalam perjalanan dari satu anak ke
anak yang lain. Murid-murid terus berdatangan ingin sekali diajarkan oleh beliau. Bahkan ada satu orang
murid yang rela jauh jauh dari rumah ke rumah belliau untuk diajarkan les pada jam 11 malam.
Kemampuan beliau mengajar terbilang bagus, dari mulai tingkat SD sampai dengan murid yang akan
masuk ke akpol. Ada salah satu siswa yang berhasil masuk akpol dan orang tua nya memberikan bonus
yang besar sehingga cukup untuk dp membeli mobil. Ditengah keberhasilannya mendapatkan banyak
uang, beliau tidak lupa pada sunah sunah nya yakni puasa senin kamis. Beliau menjadi inspirasi bahwa
tidak ada yang tidak Allah kabulkan asalkan kita mau berusaha, berdoa dan mengamalkan sunah-
sunahnya.

Anda mungkin juga menyukai