Anda di halaman 1dari 2

MIMPIKU HARAPANKU

Apa yang kamu rasakan Ketika harapan tidak sesuai keinginan? Mungkin hatimu akan merasa
sakit, kecewa, dan sedih. Begitulah yang kualami. Sebagai obatnya, aku mencoba meyakinkan
diri, pada hati ini, kalau semua orang pasti bisa ...

Aku menginjak usia 14th dan masih duduk di bangku kelas 9, SMP N 2 Bejen. Sudah menjadi
kebiasaan, setiap jam istirahat aku dan teman-teman pergi ke kantin membeli gorengan, dan
saat makan selalu duduk di dalam kelas sambil mengobrol. Salah satu topik obrolan yang
membuatku selalu berpikir adalah informasi bahwa Beberapa bulan lagi kelas 3 SMP akan
melaksanakan ujian sekolah, yang akan dilaksanakan di bulan Februari. Berarti aku akan segera
lulus dan memikirkan masa depan.

Suatu ketika, tanpa sengaja aku bertemu dengan Bapak Kepala Sekolah, dan dengan spontan
Beliau bertanya, "besok kalau sudah lulus mau melanjutkan ke mana?"

"Insya Allah ke Darul Amanah, Pak, itu sekolah yang saya impikan dari dulu" jawabku.

Darul Amanah adalah Sebuah Pondok Pesantren modern di Sukorejo, tepatnya di Dusun
Kabunan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Di sana kita bisa mengaji
sekaligus bersekolah seperti sekolah umum yang lain, karena di dalamnya ada Madrasah Aliyah
dan SMK. Kata guruku begitu.

Aku memang bukan anak yang terlahir dari keluarga yang kaya raya, aku hanya seorang anak
yang terlahir dari keluarga sederhana, kedua orang tuaku bekerja sebagai petani, tapi impianku
banyak, dan mimpi yang terbesar adalah menjadi seorang perawat. Menurutku, dengan menjadi
perawat, aku bisa membantu orang lain yang sedang sakit.

Dulu aku memiliki cita-cita yang berubah-ubah. Saat taman kanak-kanak sampai SMP, aku ingin
menjadi seorang guru, kemudian saat sekolah dasar, aku ingin menjadi seorang polwan. Saat
SMP sekarang ini, aku sudah menemukan apa cita-citaku, yaitu ingin menjadi perawat.
Keistimewaan seorang perawat adalah bisa membatu seorang yang sedang sakit, perawat juga
bisa membawa perubahan bagi orang sakit, setidaknya perawat juga tahu ilmu kedokteran
meskipun bukan seorang dokter.

Memang menjadi seorang perawat biayanya mahal karena harus menempuh pendidikan yang
tinggi minimal SMK keperawatan atau kuliah D3. Tapi Aku yakin bahwa masalah biaya bisa
diusahakan dengan berbagai upaya, dan yang penting sekarang aku harus terus optimis serta
yakin, pasti semua akan bisa diraih belajar sungguh-sungguh dan dengan ridho Allah SWT.

Aku bertekad, ketika impianku terwujud nanti, aku akan membahagiakan kedua orang tua, aku
pengen kedua orang tuaku berangkat umroh dan haji,impian saya masih banyak
yaitu,mempunyai pengusaha butik,berangkat umroh dan haji bersama keluarga, keinginan aku di
suatu saat nanti membangun masjid.

Setiap ada tugas sekolah aku selalu mengerjakan setelah tiba dirumah. Saat diminta untuk
melaksanakan berbagai macam kegiatan oleh orang tua, akupun melaksanakannya tanpa
membantahnya, seperti, mencuci piring, mencuci baju dan berbelanja bumbu-bumbu masak
serta kebutuhan dapur lainnya. Setiap mengerjakan tugas sekolah, tidak lupa aku selalu berdoa
kepada Allah SWT.

Begitulah, mimpiku dan harapanku, semoga dapat menginspirasi para pembaca, janganlah
pantang menyerah, butuh perjuangan untuk menggapai sebuah harapan, juga pasti ada cobaan
yang akan dihadapi, tetap semangat dan optimis, yakin semua harapan akan terwujud jika
diusahakan dengan sungguh-sungguh.

Dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, semua warga wajib berperan aktif
mewujudkannya. Pelajar sebagai penerus bangsa dan sebagai ujung tombak terwujudnya cita-
cita bangsa, malah menjadikan bangsa ini sebagai sorotan publik. Hal ini sangat jauh dari
harapan para pahlawan terdahulu.

Anda mungkin juga menyukai