Anda di halaman 1dari 1

Cerita kita

dr. Dwi Adlina Itami


Dari kecil aku memiliki impian, untuk menjadi seorang Dokter.
Aku tidak ingat apa alasanku, tetapi itu selalu menjadi jawabanku ketika ditanya
"sudah besar mau jadi apa?"
Awalnya kedua orangtuaku berfikir itu hanyalah sebuah cita-cita seorang anak
kecil yang akan terus berubah seiring berjalannya waktu.
Namun, semakin usiaku bertambah, pilihanku tidak pernah berubah, hingga kedua
orangtuaku mendukung pilihanku untuk menjadi seorang Dokter dan ikut berusaha
membantuku memasuki Universitas pilihanku.
Tahun 2014, aku memulai Pendidikan Kedokteran di Universitas Trisakti, memasuki
awal semester aku merasa kesulitan beradaptasi dengan begitu berbedanya sistem
pembelajaran, hingga di satu titik aku mempertanyakan kembali "apakah aku benar-
benar bisa menjadi Dokter?" aku merasa takut dan sedih hingga terlintas
dipikiranku untuk berhenti.
Aku merasa, aku sangat beruntung, disaat aku benar-benar terpuruk semua teman,
dosen pembimbing, orangtua dan saudara tetap memberikan semangat dan
dukungan, hingga aku kembali melewati masa preklinik selama 3,5 tahun. Apakah
semua sudah berakhir? Tentusaja TIDAK, belum hilang rasa lelah melewati ujian
akhir preklinik, sudah datang rintangan baru yang harus dilewati yaitu KOAS!!
Masa KOAS bisa diibaratkan seperti cuaca yang dapat terus berubah, ada rasa
senang, sedih, terkadang santai, kebanyakan hectic, bahkan tidak tidur seharian
dengan tugas yang menumpuk sudah merupakan hal yang biasa, 2 tahun waktu
KOAS berlalu, tidak sadar beberapa bulan lagi aku akan menghadapi ujian
UKMPPD, ujian yang akan mewujudkan impianku untuk menjadi Dokter.
Tanggal 1 September 2020, Mama, Ayah, Abang, Kakak, sekarang aku sudah
benar-benar menjadi Dokter, Alhamdulillah, syukurku kepada ALLAH SWT sudah
mewujudkan impian kecilku, terimakasih kepada semua dukungan yang telah
diberikan kepadaku, aku tidak akan pernah melupakannya.

Anda mungkin juga menyukai