Makalah TKM
Makalah TKM
TEORI DASAR
Uji Tekan (Press Test/ Compression Test) Dalam metode ini anda menggunakan material yang memiliki
volume yang tebal. Cara menggunakannya material tersebut diletakan pada bagian lower plate pada mesin,
kemudian UTM akan memberi gaya tekan pada material tersebut. Setelah material ditekan, parameter data
pada monitor akan menampilkan hasil dari proses pengujian tersebut. Dan anda dapat membandingkan
material dari sebelum dan sesudah diuji.
Uji Lengkung (Bending Test) Uji bending adalah suatu proses pengujian material dengan cara di tekan
untuk mendapatkan hasil berupa data tentang kekuatan lengkung (bending) suatu material yang di uji.
Proses pengujian bending memiliki 2 macam pengujian, yaitu 3 point bending dan 4 point bending.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Bending Testing
Bending Testing Machine ini digunakan untuk mengetahui sifat mampu lengkung
dari logam atau material hasil las yang dipakai sebagai bahan specimen serta menguji
keuletan material atau kemulusan sambungan pengelasan dari benda uji berbentuk pelat
atau pipa. Spesimen standar dibengkokkan melalui busur tertentu. Tujuan dari pegujian
kelengkungan adalah untuk mengetahui sifat – sifat mekanik dari suatu material
(Metalinfo.com, 2002).
Gambar 1. Bending testing machine
(Carlo Boldetti Academia, 2006)
Standar pengujian yang dipakai dalam bending testing ini adalah ASTM A370,
ASTM E190-97a, ASTM E290-97a, AWS D1.1, AWS D1.6, ASME IX, API 1104 dan
metode yang serupa (Nefab group, 2009).
L t
t
L
Pengujian bending pada spesimen ini bertujuan untuk mengetahui apakah spesimen yang
digunakan tersebut bagus atau tidak. Jenis – jenis dari metode pengujian bending yaitu:
Force
Spesimen
w
Force Force
Spesimen
Clamp Force
Force Force
Spesimen
w
Force
Spesimen
Force
Pemeriksaan Spesimen.
1. Sebelum melaksanakan pengujian, perika hal-hal berikut :
a) Pengenal/ tanda pada spesimen uji.
b) Tipe dari test, grade meterial dasar dan standar pengujian yang menjadi acuan.
c) Tinjau kembali tipe dari pengujian apakah pengujian yang diminta dapat
dilaksanakan sesuai dengan standar pengujian.
2. Spesimen pengujian bend test harus disiapkan dan diidentifikasi menurut prosedur.
3. Identifikasi dari spesimen telah di stamp atau di pahat secara baik.
4. Periksa spesimen bend test yang telah dipersiapkan apakah ukurannya sesuai dengan
spesifikasi yang di tetapkan.
Dokumen Referensi
ASTM A370-97a; ASTM E190-97a; ASTM E290-97ª; API 1104:2005; AWS D1.1:2006;
ASME IX:2007; ABS Part 2 :2008.
I. Proses Pengujian
1. Kenali tipe dari pengujian bend test yang akan dilakukan (longitudinal atau
transversal untuk lengkung sisi, muka atau akar spesimen). Untuk bend test hasil
pengelasan, sketsa dulu spesimen untuk mengenali daerah pengelasan.
2. Kenali lokasi lengkungan, tandai lokasi lengkungan dengan spidol (untuk spesimen
sambungan pengelasan, sketsa spesimen uji lengkung untuk menampakkan
pengelasan).
3. Pilih sudut lengkungan dan diameter former sesuai dengan persyaratan standar
pengujian.
4. Tetapkan radius dari plunger dan jarak dari celahnya.
5. Lengkungkan spesimen uji menurut sudut lengkungan yang disyaratkan (bila
lengkungan muka, lengkungan akar untuk menempakkan muka dan juga sebaliknya).
Penting : Yakinkan pengelasan yang diperhatikan pada tengah lengkungan spesimen
uji.
6. Evaluasi dan rekam semua kerusakan dan ukuran kerusakan yang ditemukan pada
permukaan lengkungan.
Catatan : Bend test dapat dilaksanakan dengan lebih dari satu spesimen uji dalam
sekali proses melengkungkan.
Penjelasan:
Pada pengujian Bend Test dengan arah pemotongan spesimen tegak lurus terhadap b
pengelasan ( transversal side bend ) ini menggunakan standar pengujian ASTM A370,
ASTM E 190-92 dengan metode pengujian AWS D1.1. Bahan yang digunakan adalah A
36, diameter formernya yaitu 38 mm, dengan jarak soulder nya 60 mm. Sudut yang
L. Interpretasi Data
Input dari pengujian menggunakan Bend Test ini berupa sampel zat padat seperti besi,
baja, dll. Dari pengujian tersebut diperoleh output nya berupa data kualitatif. Sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa jika besi atau baja yang telah di uji mengalami keretakan, maka besi
atau baja tersebut tidak bagus, tapi jika tidak ada keretakan maka besi atau baja itu bisa
dikatakan kualitasnya bagus.
M. Video
https://www.youtube.com/watch?v=njg86iOqm0A&t=8s
N. Artikel
http://ojs.politeknikjambi.ac.id/inovator/article/view/90/70
DAFTAR PUSTAKA
http://images.google.co.id/imglanding?q=bending
%20test&imgurl=http://www.keramverband.de/pic/ebild212.gif&imgrefurl=http://ww
w.keramverband.de/brevier_engl/10/5/1/10_5_1_1.htm&usg= Janb4D3qodtC1Bbm
XLJt6IMG5Ok=&h=374&w=500&sz=11&hl=id&um=1&itbs=1&tbnid=ayoaVOzXr8
IzaM:&tbnh=97&tbnw=130&prev=/images%3Fq%3Dbending%2Btest%26um
%3D1%26hl%3Did%26sa%3DX%26tbs
%3Disch:1&um=1&sa=X&tbs=isch:1&start=0#tbnid=rfE6j4N1XEdJTM&start=118
“Gambar Alat Bending Testing”. (Akses tanggal 19 Maret
2010) http://gurulas.wordpress.com/materi-smaw-lanjut/
Nefab, dkk. 2009. “Standar Pengujian Bahan
Kemasan” .http://www.nefab.com/Packaging_Material_Testing.aspx. (Akses tanggal 19
Maret 2010)
http://www.syfer.com/category_docs/AN0002_Bend_Testing.pdf