PENDAHULUAN
1
e . Apa etiologi dari penyakit ITP
1.3 Tujuan
1.3.1.Tujuan umum
Tujuan penulisan laporan pendahuluan ini adalah agar siswa atau
siswi lebih mengerti dan memahami tentang Idiopathic
Thrombocytopenic Purpura dan cara pencegahannya
1.3.2.Tujuan khusus
a. Mengetahui apa yang itu penyakit ITP
b. mengetahui apa penyebab dari penyakit ITP
c. Mengetahui cara pencegahan dari penyakit ITP
d. Untuk mengetahui patofisiologi dari ITP
e. Untuk mengetahui manifestasi dari penyakit ITP
f. Untuk mengetahui penatalaksanaan dari penyakit ITP
g. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang penyakit ITP
h. Untuk mengetahui etiolog dari penyakit ITP
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat individu
Sebagai bahan kajian dan informasi bagi siswa/siswi serta
menambah wawasan tentang penyakit Idiopathic Thrombocytopenic
Purpura
1.4.2 Manfaat Untuk Sekolah
Supaya bisa menjadi pembelajaran atau referensi bagi siswa/siswi
di SMK YARSI MATARAM
1.4.3 Manfaat Masyarakat Luas
Untuk mengetahui dan memahami penyebab, bagaimana
mencegah penyakit Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Purpura Trombositopenia Idiopatik (ITP) adalah suatu gangguan
autoimun yang ditandai dengan trombositopenia yang menetap (angka
trombosit darah perifer kurang dari 150.000/n.L) akibat autoantibodi yang
mengikat antigen trombosit menyebabkan destruksi prematur dari trombosit
dalam sistem retikuloendotel terutama di limpa. Purpura Trombositopenia
Idiopatik (ITP) adalah suatu gangguan autoimun yang ditandai dengan jumlah
trombosit yang rendah dan perdarahan mukokutan.
3
Eritrosit berbentuk bulat dilengkapi dengan cekungan (bikonkaf) di
bagian tengahnya. Tidak seperti sel lainnya, sel darah merah lebih mudah
berubah bentuk untuk menyesuaikan diri saat melewati berbagai pembuluh
darah di dalam tubuh. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut kadar normal sel
darah merah yang dapat dideteksi dengan tes darah lengkap:
4
Normalnya, jumlah sel darah putih pada orang dewasa adalah
3.400-9.600 sel per mikroliter darah, yang terdiri atas beberapa jenis.
Berikut jenis-jenis sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum
tulang, lengkap dengan persentase normalnya pada orang dewasa:
- Neutrofil (50-60 persen)
- Limfosit (20-40 persen)
- Monosit (2-9 persen)
- Eopsinofil (1-4 persen)
- Basofil (0,5-2 persen)
Semuanya memiliki tugas yang sama untuk menjaga sistem
kekebalan tubuh. Masa hidup sel darah putih pun cukup lama, bisa dalam
hitungan hari, bulan, hingga tahun, tergantung jenisnya.
3. Trombosit
Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit
sebenarnya bukan sel. Trombosit atau kadang disebut juga keping darah
adalah sebuah fragmen sel berukuran kecil. Komponen darah yang satu ini
juga disebut sebagai keping darah.Trombosit memiliki peran penting
dalam proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka. Tepatnya,
trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin guna
menghentikan perdarahan, sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan
baru di area luka.
5
4 .Plasma Darah
Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit
sebenarnya bukan sel. Trombosit atau kadang disebut juga keping darah
adalah sebuah fragmen sel berukuran kecil. Komponen darah yang satu ini
juga disebut sebagai keping darah.Trombosit memiliki peran penting dalam
proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka. Tepatnya,
trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin guna
menghentikan perdarahan, sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan
baru di area luka.
6
Pada ITP, sistem imun melawan platelet dalam tubuh sendiri. Alasan
sistem imun menyerang platelet dalam tubuh masih belum diketahui.2 ITP
kemungkinan juga disebabkan oleh hipersplenisme, infeksi virus, intoksikasi
makanan atau obat atau bahan kimia, pengaruh fisis (radiasi, panas),
kekurangan factor pematangan (misalnya malnutrisi), koagulasi intravascular
diseminata (KID), autoimun. Berdasarkan etiologi, ITP dibagi menjadi 2 yaitu
primer (idiopatik) dan sekunder. Berdasarkan penyakit dibedakan tipe akut
bila kejadiannya kurang atau sama dengan 6 bulan (umumnya terjadi pada
anak-anak) dan kronik bila lebih dari 6 bulan (umunnya terjadi pada orang
dewasa). Selain itu, ITP juga terjadi pada pengidap HIV. Sedangkan obat-
obatan seperti heparin, minuman keras, quinidine, sulfonamides juga boleh
menyebabkan Rombositopenia.
Dalam kebanyakan kasus, penyebab ITP tidak diketahui. Seringkali
pasien yang sebelumnya terinfeksi oleh virus (rubella, rubeola, varisela) atau,
sekitar tiga minggu menjadi ITP. Hal ini diyakini bahwa tubuh, ketika
membuat antibodi terhadap virus, "sengaja" juga membuat antibodi yang dapat
menempel pada sel-sel platelet Tubuh mengenali setiap sel dengan antibodi
sebagai sel asing dan menghancurkan mereka. Itulah sebabnya ITP juga
disebut sebagai imuno thrombocytopenic purpura.
Sumsum tulang adalah jaringan lembut, kenyal yang berada di tengah
tulang panjang dan bertanggung jawab untuk membuat sel-sel darah, termasuk
trombosit. Sumsum tulang merespon rendahnya jumlah trombosit dan
menghasilkan lebih banyak untuk mengirim ke tubuh. Sel-sel di sumsum
tulang pada pasien dengan ITP, akan banyak trombosit muda yang telah
dihasilkan. Namun, hasil tes darah dari sirkulasi darah akan menunjukkan
jumlah trombosit yang sangat rendah. Tubuh memproduksi sel-sel normal,
tetapi tubuh juga menghancurkan mereka. Dalam kebanyakan kasus, tes darah
lainnya normal kecuali untuk rendahnya jumlah trombosit. Pada pasien ITP,
trombosit biasanya bertahan hanya beberapa jam, dibandingkan dengan
trombosit yang normal yang memiliki umur 7 sampai 10 hari. Trombosit
sangat penting untuk pembentukan bekuan darah.
7
2.4 Patofisiologi
Normalnya trombosit hidup dalam sirkulasi darah antara 8-10 hari.
Oleh karena faktor tertentu seperti autoimun (suatu kelainan pada sistem imun
yang disebabkan oleh produksi antibody yang menyerang trombisit, sehingga
jumlah trombosit menjadi sangat rendah, selain itu trombosit yang dihasilkan
mudah sekali pecah atau lisis), maka akan terjadi kerusakan trombosit.
Sehingga masa hidupnya berkurang menjadi 1-3 hari atau kurang. Keadaan
ini yang kemudian menimbulkan berkurangnya trombosit dalam sirkulasi
darah (Cahyani, dkk, 2019). Trombosit dapat dihancurkan oleh pembentukan
antibodi yang diakibatkan oleh obat (seperti yang ditemukan pada kinidin dan
senyawa emas) atau oleh auto antibodi (antibodi yang bekerja melawan
jaringanya sendiri). Antibodi tersebut menyerang trombosit sehingga lama
hidup trombosit menjadi lebih pendek.
8
Agregasi trombosit yang terganggu ini akan menyebabkan
penyumbatan kapiler-kapiler darah yang kecil. Pada proses ini dinding kapiler
dirusak sehingga timbul perdarahan dalam jaringan. Bukti yang mendukung
mekanisme trombositopenia ini disimpulkan berdasarkan pemeriksaan yang
menunjukkan kekurangan trombosit berat tetapi singkat, setelah menerima
serum trombositopenia. Trombositopenia sementara, yang ditemukan pada
bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan trombositopenia, juga sesuai dengan
kerusakan yang disebabkan oleh IgG, karena masuknya antibodi melalui
plasenta. Trombositopenia dapat juga timbul setelah infeksi, khususnya pada
masa kanak-kanak, tetapi sering timbul tanpa peristiwa pendahuluan dan
biasanya mereda setelah beberapa hariatau beberapa minggu
9
Pathway
10
2.5 Manifestasi klinis
Gejala utama ITP adalah munculnya ruam merah atau memar di
berbagai bagian tubuh dan perdarahan yang sulit dihentikan ketika luka.
Beberapa tanda dan gejala tambahan lain yang disebabkan oleh ITP adalah:
- Rasa lelah berlebihan
- Mimisan
- Bercak darah pada urine atau tinja
- Gusi berdarah
2.7 Penatalaksanaan
1. Ringan: observasi tanpa pengobatan sembuh .
2. Bila setelah 2 minggu tanpa pengobatan jumlah
trombosit belum naik, maka berikan kortikosteroid.
11
3. Bila keadaan gawat, maka berikan transfuse suspensi trombosit
Kortikosteroid diberikan selama 5 bulan.atau sampai dengan 3 bulan Misal:
prednisone 2-5mg/kgBB/hari peroral. Bilatidak berespon terhadap
kortikosteroid berikan immunoglobulin (IV). Imunosupressan:
4. 6- merkaptopurin 2,5 - 5mg/kgBB/hari peroral
5. Azatioprin 2-4 mg/kgBB/hari per oral
6. Siklofosfamid 2,4 atau 2,5 mg/kgBB/hari per oral.
2.8 Pencegahan
2.9 Komplikasi
1. syok hipovolemik
2. penurunan curah jantung
3. splenomegali
12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
b. Keluhan utama
Keluhan utama pada pasien ITP adalah lemas dan mual muntah
c. Riwayat penyakit sekarang
13
f. Pemerikasaan bio-psiko- sosial–spitual
Pada pengkajian pola fungsi kesehatan menurut Gordon terbagi
menjadi beberapa pola, yaitu:
14
8.Pola hubungan
Biasanya dengan keterbatasan gerak kemungkinan penderita tidak
bisa melakukan peran, baik dalam keluarganya dan dalam masyarakat,
penderita mengalami emosi yang tidak stabil.
9.Pola Reproduksi
Biasanya faktor dehidrasi dan kekurangan oksigen menyebabkan
pola haid menjadi tidak teratur dan kehamilan sering berakhir
keguguran.
10. Pola Toleransi
Biasanya rentan mengalami stress dan emosi yang tidak stabil.
b.Pemeriksaan fisik
Biasanya tergantung pada kebiasaan, ajaran, dan aturan dari agama
1. Pemeriksaan Kulit
Inspeksi : Biasanya perawat inspeksi kebersihan, warna, pigmentasi,
lesi/pelukaan, pucat, sinosis, dan iktetik.
Palpasi : Biasanya perawat palpasi kelembapan, suhu permukaan kulit,
tekstur, ketebalan, turgor kulit dan edema.
2. Pemeriksaan Kepala
Inspeksi : Biasanya inspeksi distribusi rambut, bentuk kepala
simteris/tidak.
Palpasi : Biasanya palpasi ada nyeri tekan/tidak.
3. Pemeriksaan Mata
Inspeksi : Biasanya lihat anatomi mata, terlihat anemis, sklera
ikterik/anikteris, bentuk simetris/tidak.
Palpasi : Biasanya perawat akan palpasi nyeri tekan ada/tidak.
4. Pemeriksaan Hidung
Inspeksi : Biasanya inspeksi bentuk simetris/tidak, pernapasan cuping
hidung/tidak, penggunaan otot-otot pernapasan atau tidak.
Palpasi : Biasanya palpasi ada nyeri tekan/tidak.
15
5. Pemeriksaan Telinga
Inspeksi : Biasanya inspeksi bentuk simetris/tidak, ada/tidak sumbatan
dan luka.
Palpasi : Biasanya palpasi ada nyeri tekan/tidak.
6. Pemeriksaan Mulut
Inspeksi : Biasanya inspeksi bentuk simetris/asimetris, sianosis/tidak,
mukosa bibir kering/lembab, lidah bersih/tidak.
7. Pemeriksaan Leher
Inspeksi : Biasanya inspeksi bentuk simetris/asimetris, ada/tidak ada
pembengkakan kelenjar tiroid, apakah dicurigai fraktur cervical/tidak.
Palpasi : Biasanya palpasi ada/tidak ada nyeri tekan, ada/tidak
pembengkakan.
8. Pemeriksaan Dada (Thorak)
Inspeksi : Biasanya inspeksi bentuk simteris/asimetris, pergerakan
dinding dada, frekuensi pernapasan, memakai alat bantu pernapasan
atau tidak.
Palpasi : Biasanya perawat palpasi terdapat nyeri tekan/tidak ada dan
ada/tidak pembengkakan.
9. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Biasanya inspeksi bentuk simetris/tidak, ada/tidaknya
Palpasi : Biasanya perawat palpasi terdapat nyeri tekan/tidak ada dan
ada/tidaknya pembengkakan.
10. Pemeriksaan Genitalia dan Rektum
Inspeksi : Biasanya perawat menginspeksi bersih/tidak bersih,
ada/tidak kelainan, terpasang kateter/tidak.
11. Pemeriksaan Ekstremitas
Inspeksi : Biasanya perawat menginspeksi simetris/tidak, terpasang
infus/tidak, fleksi dan ekstensi normal/abnormal, ada/tidak ada lesi.
h. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium :
- pemeriksaan darah lengkap
- evaluasi apusan darah tepi
16
- pemeriksaan aspirasi sumsum tulang
- Immature platelet fraction
3.2 Diagnosa keperawatan
a.ketidakseimbangan nutrisi
b. Gangguan intoleransi aktivitas
c. Kerusakan integritas kulit
3.3 Intervensi
No Diagnosa Tujuan Dan Intervensi Rasional1
Keperawatan Kereteria Hasil
17
dilakukan
tindakan
keperawatan
Kreteria hasil :
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan nutrisi
klien di penuhi
18
2 . Integritas kulit terhadap luka.
dari skala 2 area
4.Meminimalan
(banyak perubahan
kerusakan
terganggu) di warna
jaringan kulit.
Tingkat kan
menjadi skala 4
19
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Purpura Trombositopenia Idiopatik (ITP) adalah suatu gangguan
autoimun yang ditandai dengan trombositopenia yang menetap (angka
trombosit darah perifer kurang dari 150.000/n.L) akibat autoantibodi yang
mengikat antigen trombosit menyebabkan destruksi prematur dari trombosit
dalam sistem retikuloendotel terutama di limpa. Purpura Trombositopenia
Idiopatik (ITP) adalah suatu gangguan autoimun yang ditandai dengan jumlah
trombosit yang rendah dan perdarahan mukokutan.
5.2 SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna , kedepan nya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentu nya dapat di
pertanggung jawabkan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Salemba Medika.
$e% ily < ynn 8et? dan < india A! So2 den. "00#. 8uku Saku 7epera2 atan
Erlangga
8 eh rm an . " 00 4. Il mu K e s e ha ta nA na k N e ls on Ed is i 15 . E B$ :
6 ak ar ta
Santosa! 8udi. "004. PanduanDiagnosa 7epera2atan Nanda. Prima *edika
' offbrand! A . A ! Petit! 6 .E ! * oss! P .A .' . "0 05 . 7apita Selekta ' ematologi!
6 akarta
21
22