Anda di halaman 1dari 4

Pencegahan Preventif Kusta

Bagaimana upaya pencegahan preventif pada kusta dilakukan? Hal ini harus kita tahu secara
mendasar sehingga apabila ada keluarga atau tetangga dekat mengalami gejala penyakit
kusta, bisa segera mengambil langkah yang tepat.

Seperti apa dinamika yang terjadi pada upaya edukasi perawatan diri dan pencegahan
disabilitas pada kusta?

Kenali Gejala Kusta


Yang harus kita ketahui lebih dulu adalah bagaimana gajala kusta ini bisa terjadi. Sebelum
sampai di gejala penyakit kusta, harus kita ketahui dulu jika kusta ini terbagi menjadi dua,
yaitu kusta kering dan kusta basah.

Gejala kusta kering ditandai dengan adanya:

 Adanya bercak di kulit kurang dari lima buah


 Mati rasa di kulit, termasuk kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan,
atau rasa sakit
 Muncul lesi pucat, berwarna lebih terang, dan menebal di kulit
 Kulit tidak berkeringat (anhidrosis)
 Muncul luka tapi tidak terasa sakit
 

Adapun gejala penyakit kusta basah ditandai dengan:

 Adanya bercak di kulit lebih dari lima buah


 Mati rasa di kulit, termasuk kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan,
atau rasa sakit
 Muncul lesi pucat, berwarna lebih terang, dan menebal di kulit
 Kulit banyak mengeluarkan berkeringat sehingga tampak basah dan mengkilat
 Muncul luka tapi tidak terasa sakit. Kerusakan saraf yang ditimbulkan cenderung lambat.
Namun jenis kusta basah lebih mudah menular dibandingkan kusta kering.
 

Langkah Pertama Saat Mengetahui Menderita Kusta


Lalu apa yang harus dilakukan ketika menemukan gejala kusta? Segera ke
puskesmas terdekat untuk melakukan pemeriksaan dan jika benar itu gejala kusta ikuti
prosedur pengobatannya. Untuk kusta kering berobat selama enam bulan dan kusta basah
berobat selama dua belas bulan.

Ketika masa pengobatan selesai, orang yang pernah menderita kusta (OYPMK) tidak boleh
lost kontak begitu saja dengan petugas medis, paling tidak lakukan konsultasi minimal tiga
bulan sekali untuk tetap memantau dan mengecek kecacatan, syaraf, dan sebagainya.
Sehingga peluang untuk menularkan semakin kecil dan bisa ditangani segera.

Ibu Sierli Natar S.Kep Wakil Supervisor (Wasor) TB/Kusta dari Dinas Kesehatan Kota
Makassar, menjelaskan jika penularan penyakit kusta bisa terjadi bila belum diobati. Maka
pengobatan ini salah satu pemutus rantai penularan kusta. Menularnya kuman kusta pun
hanya ke orang sehat yang kekebalan tubuhnya memang rendah.

Bantu OYPMK Percaya Diri


Cara menanamkan rasa percaya diri kepada penderita kusta yang dilakukan tim medis di
Makassar dengan:

Melihat kemampuan para penderita, lalu beri keterampilan dan terus beri semangat untuk bisa
berkarya

Dengan meningkatkan pelayanan. Berikan pasien pelayanan pengobatan terbaik sehingga


pasien tidak merasa didiskriminasikan dan saat tidak ada patugas medis, penderita bisa
melakukan pengobatan secara mandiri.

Sesuai tingkatannya, pengobatan terhadap penderita kusta terdiri dari tingkat 1 untuk gejala
hilang rasa, dan pengobatan tingkat 2 untuk organ yang sudah bengkok, luka dan cacat
lainnya.

 
Cara Mandiri Pengobatan Kecacatan Kusta
Jika kesempatan bertemu tenaga medis tidak ada, penderita kusta dengan kecacatan bisa
melakukan upaya pengobatan mandiri, di rumah saja dengan cara:

 Rendam bagian luka dengan air biasa sekitar 20 menit


 Gosok bagian pinggirnya dengan batu apung
 Olesi dengan minyak kelapa
 Tutup dengan kain yang bersih
Untuk luka atau cacat tertentu, seperti misalnya tangan bengkok, lakukan perhatian ekstra
misalnya dengan pengurutan yang terarah, dan sesuai prosedur pengobatan.

Lama pengobatan tergantung dari tingkatan cacatnya. Pengobatan seperti ini bisa jadi harus
dilakukan seumur hidup. Karena kalau tidak, bisa menimbulkan penularan baru. Di sini
pasien dituntut untuk bisa melakukan pengobatan mandiri.

Adapun pengobatan rumahan secara mandiri yang sangat disarankan beberapa dokter yang
membantu mempercepat penyembuhan kusta dengan beberapa pilihan nutrisi. Pilihan
beberapa nutrisi yang dimaksdu yaitu dengan meminum beberapa Vitamin tambahan yang
meliputi :

Vitamin E yang bermanfaat untuk kesehatan kulit dan tentunya baik dikonsumsi oleh para
penderita kusta.

Vitamin D yang memberikan manfaat untuk keseharan tulang serta sistem imun Anda.

Vitamin C yang berfungsi dalam pembentukan kolagen dan mengandung antioksidan yang
akan melindungi Anda dari radikal bebas.

Vitamin B untuk kesehatan sistem saraf dan produksi sel darah merah.

Zinc yang berperan dalam penyembuhan luka serta menjaga sistem imunitas tubuh.

Namun, dapat diperhatikan untuk Efek samping dari pengobatan kusta dapat berupa sakit
perut, demam dan menggigil disertai flu dan air urine berwarna merah.

Anda mungkin juga menyukai