10822-Article Text-35872-1-10-20201217
10822-Article Text-35872-1-10-20201217
Abdoel Muis
SMK Negeri 4 Jember
abdoel.muis@gmail.com
Abstrak
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional pasal 1 ayat 6 menyebutkan
secara rinci tentang profesi pendidik. Beberapa diantaranya adalah guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara. Disebutkan pula bahwa tutor, instruktur, ataupun fasilitator juga merupakan seorang pendidik.
Guru bimbingan dan konseling (BK) sebagai seorang pendidik diharapkan mampu menjalankan tugasnya
secara profesional dan menguasai kompetensi sesuai dengan standar dari pemerintah. Wujud nyata guru BK
profesional adalah kemampuan untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi Bimbingan dan Konseling di
sekolah yang meliputi 17 aspek kompetensi sesuai dengan Permendiknas RI Nomor 27 tahun 2008 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. Diperlukan wadah organisasi profesi untuk
menunjang peningkatan kompetensi ini, salah satunya adalah melalui Komunitas MGBK (Musyawarah Guru
Bimbingan dan Konseling).
Abstract
Law Number 20 of 2003 concerning the National Education System Article 1 paragraph 6 mentions in
detail the teaching profession. Some of them are teachers, lecturers, counselors, tutors, widyaiswara. It was
also stated that the tutor, instructor, or facilitator is also an educator. Guidance and counseling teachers (BK)
as educators are expected to be able to carry out their duties professionally and master competencies in
accordance with government standards. The real form of professional guidance and counseling teachers is
the ability to carry out the main tasks and functions of Guidance and Counseling in schools which include
17 aspects of competence in accordance with the Minister of National Education Regulation Number 27 of
2008 concerning Academic Qualification Standards and Counselor Competencies. A professional
organization forum is needed to support this competency improvement, one of which is through the MGBK
Community (Guidance and Counseling Teacher Deliberation).
Keywords: Competence, Guidance and Counseling Teacher Deliberation
50
51 | Peningkatan Kompetensi Guru BK Melalui Komunitas MGBK
51
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling : Teori dan Praktik) Volume 04 Nomor 02 Tahun 2020, 50-54
Semiloka dan diskusi panel, diklat berjenjang, penerbitan Sarana akan mendukung keberhasilan dan kelancarana
jurnal MGBK, pembuatan website MGBK, mengikuti dalam berbagai kegiatan. Pada setiap komunitas MGBK
Forum MGBK provinsi dan peningkatan kompetisi kinerja diharapkan sarana dan prasarana mengacu pada adanya
guru. Selain itu jenis pengembangan lain yang bisa dipilih ruang/gedung untuk kegiatan MGBK, terdapat inventaris
seperti Peer Coaching, Lesson Study, Professional Komputer, adanya contoh media pembelajaran, memiliki
Learning Community, Global Gateway. sarana resentasi seperti OHP/LCD Proyektor, terdapat alat
untuk saluran komunikasi seperti Telepon dan Faximile.
Standar Organisasi Adapun Sarana dan prasarana tambahan bisa berupa
Menurut Sulistyowati (2018), diharapkan standar Laboratorium , Perpustakaan, media Audio Visual Aids,
organisasi komunitas MGBK memenuhi hal berikut: Handy Cam dan atau kamera digital, tersedianya jaringan
1. Komunitas MGBK terdiri atas pengurus, anggota, Internet yang stabil dan Davinet (Digital Audio Visual
adanya SK pengesahan oleh Dinas Pendidikan Network).
Kabupaten/Kota, dan memiliki Anggaran Dasar/Anggaran
Rumah Tangga. Standar Pembiayaan
2. Jajaran pengurus MGBK terdiri dari Ketua, Standar pembiayaan komunitas MGBK terdiri atas alur
Sekretaris, Bendahara, dan Bidang, dipilih oleh anggota dana MGBK, sumber dana dan kegunaan dana.
sesuai dengan AD/ART Pembiayaan kegiatan MGBK akan dilaksanakan dengan
3. Anggota komunitas MGBK terdiri atas guru BK di mencakup sumber dana, penggunaan, dan
jenjang SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SLB/MALB. pertanggungjawaban. Sumber utama dana komunitas
MGBK adalah dari iuran Iuran anggota, Dinas Pendidikan,
Standar pengelolaan Departemen, Donatur, Unit produksi, Hasil
Pengelolaan komunitas MGBK diharapakan dapat kerjasama/sponshorship dan Masyarakat. Dana yang
mengacu pada hal berikut: dimiliki komunitas MGBK boleh dipergunakan untuk
1. Pengelolaan keseluruhan program menjadi tanggung pelaksanaan program rutin, program pengembangan dan
jawab ketua MGBK. akan dipertanggungjawaban melalui pelaporan keuangan
2. Pelaksanaan setiap program dilakukan oleh panitia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
yang dipimpin oleh seorang penanggung jawab
berdasarkan surat keputusan ketua MGBK Standar Penjaminan Mutu
3. Pelaksanaan setiap program berpedoman pada Penjaminan mutu dibutuhkan untuk menjamin sebuah
Kerangka Acuan Kerja yang disusun oleh pengurus. organisasi berjalan dengan seharusya. Unsur yang dilihat
4. Pada setiap kegiatan maka panitia akan menyusun pada standar ini adalah kesesuaian antara setiap standar
proposal kegiatan yang meliputi detail perencanaan, dengan pemenuhannya, data mutu melalui pemantauan dan
pelaksanaan, pembiayaan, dan pelaporan pada akhir evaluasi. Proses penjaminan mutu komunitas MGBK
kegiatan. diatur dalam Anggaran Rumah Tangga (ART). Setiap
5. Pengurus berkewajiban untuk memantau dan laporan yang ada pada komunitas MGBK meliputi
mengevaluasi kegiatan. substansi kegiatan dan administrasi disampaikan kepada
ketua MGBK, dilanjutkan kepada ketua MKKS, dan
Standar Sumber Daya Manusia dilanjutkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Sumber Daya Manusia (SDM) sangat mempengaruhi untuk mendapatkan pengesahan.
berhasilnya suatu organisasi. Standar Sumber Daya
Manusia yang seharusnya dimiliki komunitas MGBK di Peningkatan Kompetensi Guru Bimbingan dan
tiap Kabupaten/Kota adalah: Konseling melalui MGBK
1. Memiliki Pembina yang berkualifikasi akademik Menurut Koeswara dan Halimah (2008) pengembangan
sekurang-kurangnya S1, memiliki pengalaman mengajar profesi dapat dilakukan dengan melalui Kegiatan
sekurang-kurangnya 10 tahun, memiliki keahlian yang penataran atau kursus, Pengembangan secara mandiri/Self
relevan. Development, Kegiatan yang bersifat Ilmiah, Pendekatan
2. Pembina pada butir 1 bisa merupakan salah satu dari terapan, dan berbagai kegiatan lainnya.
unsur professional seperti Pengawas, Kepala Sekolah, Setelah seorang sarjana bekerja menjadi guru di sebuah
Widyaiswara, Dosen, Instruktur, guru Inti, Pemandu/tutor, lembaga maka peningkatan kompetensi diperoleh melalui
ataupun para Pejabat struktural dan non struktural di pembinaan dari Kepala sekolah, pengawas, Kepala Dinas
lingkup Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota. dan rekan sejawat tempat guru bekerja. Selanjutnya
peningkatan kompetensi bisa dilakukan secara mandiri
Standar Sarana Prasarana dengan melakukan kegiatan telaah kepustakaan yang
52
53 | Peningkatan Kompetensi Guru BK Melalui Komunitas MGBK
relevan dan terbaru, pemanfaatan media, atau kolaborasi digunakan peneliti untuk diinterpretasikan menjadi data
dengan narasumber yang kompeten. Seorang guru juga bisa penelitian.
melakukan peningkatan kompetensi dengan mengikuti Populasi penelitian ini adalah siswa SMPN 1
kegiatan ilmiah seperti aktif dalam forum ilmiah, seminar, Balongbendo Sidoarjo yang berjumlah 309 siswa kelas
lokakarya, kongres, konvensi. VIII dari 9 kelas. Penentuan besar sampel penelitian
Dalam pelaksanaan Musyawarah Guru Bimbingan dan menggunakan teknik Accidental Sampling sehingga
Konseling, peningkatan kompetensi bisa dilakukan dengan didapat sampel dari kelas VIII B sebanyak 35 siswa.
pendekatan terapan secara metodis praktis dengan saling Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif
tukar informasi, berbagi pengetahuan praksis konseling korelasional. Menurut Suharsimi[4]“Penelitian deskriptif
bersama rekan sejawat, melakukan pengembangan media adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki
BK, pengembangan modul layanan, pengembangan keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan,
kemampuan komunikasi konseling dan berbagai topik yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan
terkait pelayanan Bimbingan dan Konseling di Satuan penelitian”. Menurut Agus[5]”Korelasi merupakan suatu
Pendidikan. hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya”.
Berikut adalah kegiatan yang memungkinkan untuk Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini
dikembangkan dalam Komunitas BK (Musyawarah Guru dilaksanakan pada 3 maret 2020.
Bimbingan dan Konseling) dalam rangka meningkatkan
taraf kompetensi anggotanya: PENUTUP
a. Peningkatan Kompetensi Pedagogik Simpulan
Pelatihan/workshop tentang penguasaan landasan Komunitas MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan
teoritik dalam layanan BK di sekolah, diskusi perencanaan dan Konseling) sangat dibutuhkan sebagai sarana untuk
layanan peminatan dan perencanaan individual, Pelayanan menempa dan meningkatan kompetensi para Guru BK.
studi lanjut dan karier, isu terkini dalam dunia pendidikan Kegiatan MGBK berupa peningkatan pengetahuan dan
terkait perkembangan peserta didik. penguasaan keterampilan terkait bagaimana melaksanakan
b. Peningkatan Kompetensi Kepribadian layanan bimbingan dan konseling. Organisasi profesi guru
Pelatihan tentang Keterampilan dasar komunikasi BK dalam hal ini adalah komunitas MGBK yang dikelola
konseling, Public speaking, membahas contoh studi kasus, secara profesional akan memberikan kontibusi dan dampak
pembahasan kasus/peristiwa psikologis yang sedang positif pada peningkatan kompetensi pedagogik, sosial,
in/aktual, tukar informasi penanganan kasus di sekolah. kepribadian dan profesional. MGBK juga efektif sebagai
c. Peningkatan Kompetensi Sosial media mengimbaskan ilmu yang diterima melalui jalur
Peningkatan pemahaman kode etik ABKIN terbaru, diseminasi.
sharing informasi terkait kerjasama dengan pihak luar,
pendaftaran kolektif anggota ABKIN, mengadakan studi
DAFTAR PUSTAKA
tiru ke MGBK lain, Meningkatkan kerjasama dan jiwa
kepemimpinan melalui outbond. Koswara, d. Deni & Halimah. 2008. Seluk-Beluk Profesi
d. Peningkatan Kompetensi Profesional Guru. Bandung: Pribumi Mekar.
Mengadakan pelatihan penyusunan asesmen/instrumen Majid, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran.
pengukuran psikologis, bedah Panduan Operasional _______Bandung: Remaja Rosda Karya.
Penyelenggaraan BK dan Peraturan Menteri terkait
pelayanan Bimbingan dan Konseling, Melaksanakan Masuroh, Siti. 2009. Kompetensi Guru. Tersedia online di
diskusi-brain strorming terkait analisis SWOT dalam http://sitimasruroh.blogspot.com.
penyusunan program BK, berlatih menyusun evaluasi,
Permendiknas Nomor 27 Tahun 2018 tentang Standar
pelaporan dan tindak lanjut Bimbingan dan Konseling,
_______Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
Inovasi Pelayanan, Penggunaan IT dalam layanan BK,
berlatih menyusun format BK dan Rencana Pelaksanaan Sulistyowati, M.D.R. 2018. Pengelolaan MGBK dalam
Layanan, Mengadakan pelatihan karya tulis ilmiah, _____Meningkatkan profesionalisme Guru Bimbingan
membuat Penelitian Tindakan Kelas Bimbingan dan _____dan Konseling SMA/MA. Jurnal Media
Konseling (PTBK) serta mempublikasikannya. __Managemen Pendidikan Volume 1 No. 2 Oktober 2018.
Peneliti menggunakan tipe penelitian ini agar peneliti
Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
dapat memperoleh pemahaman dan dapat mendeskripsikan
______pendidikan Nasional.
hubungan persepsi orang tua dengan anaknya mengenai
pemilihan jurusan di SMA/SMK. Proses hubungan ini di Winarno, A & Prihartini, N. 2013. Peranan Musyawarah
ambil melalui kuisioner sebagai sumber utama yang Guru Pembimbing (MGP) dalam Meningkatkan
53
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling : Teori dan Praktik) Volume 04 Nomor 02 Tahun 2020, 50-54
54