Anda di halaman 1dari 8

Pembinaan Kelompok Kerja Guru

1. Pengertian
Kelompok Kerja Guru (KKG) merupkan forum (wadah) komunikasi profesional
bagi guru Sekolah Dasar (SD) di suatu gugus, tempat guru mengadakan diskusi, tanya
jawab dan upaya pembinaan serta pengembangan profesionalismenya dengan bimbingan
guru pemandu, kepala sekolah, pengawas, dan para pembina pendidikan lainnya.1
Ratna Julia (2010: 3) mendefinisikan Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai
wadah dalam pembinaan profesional guru yang dapat dimanfaatkan untuk
berkomunikasi, bertukar fikiran dan berbagi pengalaman, melaksanakan berbagai
demonstrasi, atraksi dan simulasi dalam pembelajaran.
Menurut Hasibuan Botung dikutip oleh Ginting (2010: 1), Kelompok Kerja Guru
(KKG) merupakan suatu wadah dalam pembinaan kemampuan profesional guru,
pelatihan dan tukar menukar informasi, dalam suatu mata pelajaran tertentu sesuai
dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan menurut Din Wahyudin (1995:10), “Kelompok Kerja Guru merupakan
wadah profesional guru yang aktif, kompak dan akrab. Di dalam wadah ini para guru
dapat membahas permasalahan dari mereka dan untuk mereka”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Kelompok Kerja Guru (KKG)
adalah sebuah forum/organisasi atau perkumpulan guru-guru mata pelajaran yang
mempunyai kegiatan khusus memberikan informasi-informasi pendidikan dalam rangka
meningkatkan kualitas pribadi guru dalam proses belajar mengajar.
Secara esensial, kegiatan KKG mengarah ke penguasaan kompetensi yang harus
di kuasai guru. Menurut Rahman (2009: 76) kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogik, profesional, personal dan sosial. Atas dasar rujukan kompetensi tersebut,
maka guru harus meyakini bahwa proses pembelajaran dalam KKG dapat bermanfaat
untuk meningkatkan penguasaan kompetensi yang dimiliki. Dengan demikian,
pelaksanaan KKG di tingkat gugus sekolah harus mampu memberikan peluang dan
tantangan kepada guru terhadap penguasaan kompetensi.

1
M Alwi, “Peran Kelompok Kerja Guru (Kkg) Dalam Meningkatkan Profesional Guru Sains Sekolah Dasar Kecamatan
Suralaga,” Jurnal Educatio 4, no. 2 (2009): 101–7.
Dalam terminologi umum, kedisiplinan guru dalam mengikuti KKG dapat
merujuk pada kode etik guru yang merupakan pedoman guru dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya sesuai dengan kode etik guru. Kedisiplinan yang diharapkan
dalam kegiatan KKG sangat dekat dengan kode etik yang ke- 6 yaitu guru secara mandiri
dan/ atau bersama- sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
Dinamis tidaknya pelaksanaan KKG sudah barang tentu dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Satu di antaranya adalah interaksi yang terjadi dalam pelaksanaan KKG, baik
interaksi antara guru dengan guru peserta KKG, tutor dengan guru, dan tutor dengan
tutor. Dalam konteks yang lebih aplikatif, tutor berperan sebagai "guru" sedangkan guru
peserta KKG berperan sebagai "siswa". Kegiatan KKG merupakan kegiatan yang sudah
diprogramkan dari pembuat keputusan, dalam hal ini pemerintah. Secara kontekstual
dapat dikatakan bahwa pemerintah mengharapkan kegiatan KKG harus dijalankan
sebagai upaya peningkatan kompetensi guru.
Karakteristik yang perlu dikembangkan di setiap daerah perlu disesuaikan dengan
situasi dan kondisi sehingga kegiatan KKG dapat bermanfaat bagi guru, yakni munculnya
perilaku inovatif dalam proses belajar-mengajar setelah mengikuti KKG. Program luhur
yang ditetapkan pemerintah kemudian disosialisasikan kepada Depdiknas untuk ditelaah
lebih lanjut. Dalam konteks yang aplikatif, daerah sebagai penerima program perlu
merealisasikan harapan pemerintah. Oleh karena itu, masing-masing daerah diharapkan
menterjemahkan program sesuai dengan keadaan dan kondisi masingmasing, agar
nantinya muncul perilaku yang inovatif dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Di
tataran bawah, program kegiatan KKG dilaksanakan dengan membentuk Gugus Sekolah
yang ada di setiap Kecamatan. Gugus Sekolah terdiri dari satu SD Inti dan beberapa SD
lain yang berada di sekitarnya sebagai SD Imbas. Secara spesifik, tiap Gugus Sekolah
perlu menyusun rencana kegiatan KKG dengan berpedoman pada petunjuk
penyelenggaraan Gugus Sekolah yang dikeluarkan pemerintah. Sebagai titik kulminasi
dalam kegiatan KKG diharapkan dapat meningkatkan kompetensi guru, baik kompetensi
personal, professional, dan kemasyarakatan.2

2
Abdul Gani, “PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATAN
KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS KECAMATAN PAYARAMAN KABUPATEN
OGAN ILIR,” 2005.
2. Tujuan
KKG sebagai wadah profesionalisme memiliki tujuan :
a. Memperluas wawasan dan pengetahuan guru dalam berbagai hal, khususnya
penguasaan subtansi materi pembelajaran, penyusunan silabus, penyusunan bahan-
bahan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, memaksimalkan
pemakaian sarana/prasana belajar, memanfaatkan sumber belajar dsb.
b. Memberi kesempatan kepada anggota kelompok kerja atau musyawarah kerja untuk
berbagi pengalalamanserta saling memberikan bantuan dan umpan balik.
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta mengadopsi pendekatan
pembaharuan dalam pembelajaran yang lebih profesional bagi peserta kelompok
kerja atau musyawarah kerja
d. Memberdayakan dan membantu anggota kelompok kerja dalam melaksanakan tugas-
tugas pembelajaran di sekolah.
e. Mengubah budaya kerja anggota kelmpok kerja atau musyawarah kerja
(meningkatkan pengetahuan, kompetensi dan kinerja) mengembangkan
profesionalisme guru melalui kegiatan-kegiatan pengembangan profesionalisme guru
di tingkat KKG.
f. Meningkatkan mutu proses pendidikan dan pembelajran yang tercermin dari
peningkatan hasil belajar peserta didik.
g. Meningkatkan kompetensi guru melalui kegiatan-kegiatan di tingkat KKG.
(Depdiknas, 2008: 4-5).3

Pendapat lain juga mengatakan, yaitu menurut Hasibuan Botung (2008), tujuan,
manfaat dan Kewenangan Kelompok Kerja Guru (KKG) bahwa Pembentukkan KKG
mempunyai tujuan tertentu, di antaranya adalah meningkatkan kemampuan guru
dalam bidang pengetahuan umum, meningkatkan pengetahuan duru dalam menyusun
administrasi pembelajaran, meningkatkan pengetahuan guru dalam manajemen kelas,
meningkatkan kepandaian guru dalam merancang, membuat dan menyusun alat-alat
atau media yang dipergunakan dalam pembelajaran, meningkatkan keyakinan dan
harga diri guru.

3
Alwi, “Peran Kelompok Kerja Guru (Kkg) Dalam Meningkatkan Profesional Guru Sains Sekolah Dasar Kecamatan
Suralaga.”
3. Manfaat
Peranan dalam konteks kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) menurut Iman
Suryadi (2012: 7) dapat dikatakan sebagai berikut:
a. Reformator dalam classroom reform, terutama dalam reorientasi pembelajaran
efektif;
b. Mediator dalam pengembangan dan peningkatan kompetensi guru, terutama dalam
pengembangan kurikulum dan sistem pengujian;
c. Supporting agency dalam inovasi manajemen kelas dan manajemen sekolah;
d. Collaborator terhadap unit terkait dan organisasi profesi yang relevan;
e. Evaluator dan developer school reform dalam konteks MPMBS; dan
f. Clinical dan academic supervisor, dengan pendekatan penilaian appraisal.

Demikian pengertian peran sebagai suatu konsep sosiologi yang dihubungan


dengan keberadaan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang seyogyanya dapat menjadi
satu organisasi yang strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan umumnya dan
mutu pembelajaran pada khususnya.4

Kegiatan-kegiatan yang dibahas dan dipecahkan pada forum KKG diantaranya:


penyusunan program pembelajaran dan persiapan harian, perencanaan KBM yang
menantang, pembuatan dan penggunaan alat bantu pelajaran, pemanfaatan
sumbersumber belajar, penilaian hasil kemajuan anak, pengelolaan kelas, penataan
pajangan kelas, penggunaan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dan kegiatan
lain yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Dengan berbagai kegiatan
tersebut, diharapkan kemampuan profesional guru dapat ditingkatkan. Dengan kata
lain, kualitas pembelajaran guru bisa ditingkatkan melalui berbagai kegiatan yang ada
di forum KKG.5

Selain itu, secara praktis melalui program-program KKG di setiap gugus, fungsi
KKG yang dapat dirasakan guru antara lain: (1) KKG sebagai tempat untuk
4
Gani, “PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATAN KOMPETENSI
PAEDAGOGIK GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS KECAMATAN PAYARAMAN KABUPATEN OGAN ILIR.”
5
Lissa Puji Khasanah, Sumarsih, and Yulidesni, “Implementasi Kelompok Kerja Guru (KKG) Dalam Pelaksanaan
Tugas Guru,” Jurnal Ilmiah Potensia 3, no. 1 (2018): 34–37.
berdiskusi dan berbagi pengetahuan dalam hal penyusunan program kerja guru yang
dapat menambah wawasan guru, (2) peer teaching, (3) sebagai tempat berdiskusi dan
memecahkan masalah yang dialami dalam KBM, (4) sebagai sarana untuk membantu
guru dalam menemukan hal-hal baru atau cara-cara baru dalam proses belajar
mengajar dan mengatasi siswa dalam kelas, serta (5) wahana untuk meningkatkan
silaturahmi antar guru di sekolah.6

4. Cara mengorganisani dan kewenangan KKG


Struktur program kegiatan KKG atau MGMP terdiri dari program umum,
program inti/pokok, dan program penunjang dengan uraian sebagai berikut.
a. Program umum adalah program yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada
guru tentang kebijakan-kebijakan pendidikan di tingkat daerah sampai pusat, seperti
kebijakan terkait dengan pengembangan profesionalisme guru.
b. Program inti adalah program-program utama yang ditujukan untuk meningkatkan
kualitas kompetensi dan profesionalisme guru. Program inti dapat dikelompokkan ke
dalam program rutin dan program pengembangan.
(1) Program rutin terdiri dari:
(a) Diskusi permasalahan pembelajaran.
(b) Penyusunan dan pengembangan silabus, program semester, dan rencana
program pembelajaran.
(c) Analisis kurikulum
(d) Penyusunan laporan hasil belajar siswa.
(e) Pendalaman materi.
(f) Pelatihanterkaitdenganpenguasaanmateri yang mendukung tugas mengajar.
(g) Pembahasan materi dan pemantapan menghadapi Ujian Nasional dan Ujian
Sekolah
(2) Program pengembangan dapat dipilih sekurang-kurangnya lima dari kegiatan-
kegiatan berikut.
(a) Penelitian, diantaranya Penelitian Tindakan Kelas/Studi Kasus.
6
Harun Al Rasyid, “Fungsi Kelompok Kerja Guru Bagi Pengembangan Keprofesionalan Guru Sekolah Dasar,”
Sekolah Dasar 24, no. 2 (2015): 143–50.
(b) Penulisan Karya Ilmiah.
(c) Seminar, lokakarya, kolokium (paparan hasil penelitian), dan diskusi panel.
(d) Pendidikan dan pelatihan berjenjang (diklat berjenjang).
(e) Penerbitan jurnal dan buletin KKG atau MGMP
c. Program penunjang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan
peserta KKG atau MGMP dengan materi-materi yang bersifat penunjang seperti
bahasa asing, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dll.
(1) Kewajibananggota KKG atau MGMP Setiapanggota KKG atau MGMP
berkewajiban untuk:
(a) menghadiri dan mengikuti kegiatankegiatan di KKG atau MGMP sesuai
dengan program kerja yang telah ditetapkan;
(b) membayar iuran sesuai dengan kesepakatan anggota KKG atau MGMP;
(c) mengiplementasikan hasil kegiatan di KKG atau MGMP di sekolah
masingmasing; dan
(d) berperan aktif dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan oleh
KKG atau MGMP.
(2) Materi Kegiatan KKG atau MGMP Setiap KKG atau MGMP perlu
mengembangkan materi kegiatan KKG atau MGMP yang mengacu kepada empat
kompetensi guru dan program yang telah ditetapkan. Untuk melihat sejauh mana
materi-materi yang dipilih dalam program/kegiatan KKG atau MGMP, diperlukan
penyusunan indikator pencapaian kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di KKG atau
MGMP.
(3) Kalender Kegiatan KKG atau MGMP Setiap KKG atau MGMP perlu menyusun
kalender kegiatan yang terdiri dari kalender kegiatan bulanan, semesteran, dan
tahunan. Sekurang-kurangnya kalender kegiatan KKG atau MGMP dilaksanakan 12
kali dalam satu tahun.

Pengelolaan

Pengelolaan KKG sebagai wadah peningkatan kompetensi dan pengembangan


profesionalisme guru meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program KKG.
a. Perencanaan Program KKG Pada tahap perencanaan program kegiatan KKG,
pengurus haruskan menyusun visi, misi, tujuan dan rencana kegiatan program.
Visi berarti hasil yang diharapkan dapat terwujud dengan terselenggaranya
kegiatan KKG ini. Misi berati langkah-langkah strategis yang ditempuh dalam
proses mencapai misi kegiatan KKG. Setelah ketiga komponen tersebut terbentuk,
maka kemudian disebut rencana kerja KKG selama satu periode tertentu yang
tergantung dalam lembar kerja KKG
b. Pelaksanaan Program KKG atau MGMP
1) Pedoman Kerja KKG atau MGMP KKG atau MGMP membuat dan memiliki
pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang
mudah dibaca oleh pihak-pihak yang terkait.
2) Struktur Organisasi KKG atau MGMP
a) Struktur organisasi KKG atau MGMP berisi tentang sistem
penyelenggaraan dan administrasi yang diuraikan secara jelas dan
transparan.
b) Semua pimpinan dan anggota mempunyai uraian tugas, wewenang, dan
tanggungjawab yang jelas tentang keseluruhan penyelenggaraan dan
administrasi KKG atau MGMP.
c. Kegiatan KKG atau MGMP Kegiatan KKG atau MGMP dilaksanakan dengan:
1) berdasarkan kepada rencana kerja tahunan dan disesuaikan dengan
kebutuhan;
2) memperhitungkan sumber pendanaan yang dimiliki oleh KKG atau MGMP.
Selanjutnya pengelolaan kegiatan KKG atau MGMP menjadi tanggung
jawab pengurus KKG atau MGMP. Para anggota melaksanakan kegiatan
dengan berpedoman pada program kerja yang disusun oleh pengurus.
d. Evaluasi Program KKG atau MGMP
1) Pengurus mengevaluasi setiap kegiatan sebagaimana yang tertera pada
rencana program tahunan
2) Pengurus melaporkan pelaksanaan program KKG atau MGMP dan
mempertanggung jawabkannya pada rapat pengurus serta anggota dalam
bentuk laporan pada akhir tahun pelajaran yang disampaikan sebelum
penyusunan rencana kerja tahunan berikutnya. Laporan yang telah
dipertanggung jawabkan, disampaikan keDinas Pendidikan.7

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, M. “Peran Kelompok Kerja Guru (Kkg) Dalam Meningkatkan Profesional Guru Sains
Sekolah Dasar Kecamatan Suralaga.” Jurnal Educatio 4, no. 2 (2009): 101–7.

Gani, Abdul. “PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DALAM MENINGKATAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU DI SEKOLAH
DASAR NEGERI GUGUS KECAMATAN PAYARAMAN KABUPATEN OGAN ILIR,”
2005.

Khasanah, Lissa Puji, Sumarsih, and Yulidesni. “Implementasi Kelompok Kerja Guru (KKG)
Dalam Pelaksanaan Tugas Guru.” Jurnal Ilmiah Potensia 3, no. 1 (2018): 34–37.

PMPTK, Ditjen. “RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN KKG Dan MGMP,


Direktorat Profesi Pendidikan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional,” 2010.

Rasyid, Harun Al. “Fungsi Kelompok Kerja Guru Bagi Pengembangan Keprofesionalan Guru
Sekolah Dasar.” Sekolah Dasar 24, no. 2 (2015): 143–50.

7
Ditjen PMPTK, “RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN KKG Dan MGMP, Direktorat Profesi Pendidikan
Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional,” 2010.

Anda mungkin juga menyukai