III. Pemicuan
Dengan menggunakan Tools (alat alat)pemicuan seperti diatas; pemetaan, transek-
walk, fokus group diskusi, alur kontaminasi dll, , fasilitator memulai proses
pemicuan dengan melepaskan berbagai “elemen pemicu” untuk mendorong
munculnya rasa malu, rasa jijik, rasa takut berdosa, rasa gengsi, rasa bersalah dan
bertanggung jawab karena perbuatan masa lalu dalam kebiasaan buang kotoran
manusia secara sembarangan.
Jika masyarakat sudah terpicu dan kelihatan ingin berubah, maka saat itu juga
dapat ditanyakan mulai kapan mereka mau berubah. Masing masing orang yang
mau berubah dapat menuliskan jadwal (misalnya kapan dia mulai menggali
lubang untuk membuat jamban) pada sehelai kertas lebar dihadapan seluruh
masyarakat yang hadir. Mereka mulai menyusun suatu rencana tindak lanjut
(RTL).Semangati masyarakat bahwa mereka dapat 100% terbebas dari
kebiasaan BAB di sembarang tempat. RTL paling tidak berisi tentang : Siapa
akan melakukan apa, kapan dan bagaimana melaksanakannya. RTL tersebut
ditulis dalam kertas lebar dan tulisan agak besar dan ditempel di dinding Balai
Warga atau Balai Desa sehingga mudah dibaca oleh warga.