I. PENDAHULUAN
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan pendekatan untuk
merubah prilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan dengan metode
pemicuan. Adapun tujuan STBM adalah untuk mencapai kondisi sanitasi total dengan
mengubah prilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat yang
meliputi 3 komponen, yaitu ; penciptaan lingkungan yang mendukung, peningkatan
kebutuhan sanitasi, peningkatan penyediaan sanitasi dan pengembangan inovasi
dengan konteks wilayah. Khusus di wilayah Puskesmas Jakenan, dalam rangka
peningkatan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang air besar sembarangan.
Maka dilaksanakanlah kegiatan Pemicuan STBM. Karena Bebas BAB Sembarangan
(STOP BABS) merupakan pilar utama dari 5 pilar dalam STBM. STBM merupakan
suatu program. Sanitasi merupakan suatu alat (tool) yang sangat murah tapi ampuh
untuk mencegah penyakit-penyakit yang disebabkan karena kurang higiene.
II. PESERTA
Peserta pemicuan Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah warga Desa Tlogorejo
Dukuh Kepoh berjumlah 25 orang yang terdiri dari :
1. Warga yang masih Buang Air Besar Sembarangan (di sungai / kebun /
pekarangan)
2. Warga yang mempunyai WC cemplung terbuka
3. Warga yang masih Numpang
III. PETUGAS
Nara sumber kegiatan pemicuan STBM adalah :
1. Sanitarian Puskesmas Jakenan : Diah Febriana S, SKM
2. Penyuluh Puskesmas Jakenan : Tarsini, SKM
3. Bidan Desa Tlogorejo : Fajar Handayani
IV. MATERI
Pemicuan Stop Buang Air Besar Sembarangan, dengan proses sebagai berikut :
1. Perkenalan dan Bina Suasana
2. Analisis partisipatif (dengan pembuatan peta akses jamban)
3. Pemicuan
4. Komitmen Perubahan dan Tindak lanjut oleh masyarakat
V. TEMPAT DAN WAKTU
Kegiatan pemicuan Stop Buang Air Besar Sembarangan ini dilaksanakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 18 Nopember 2015
Jam : 09.30 WIB – selesai
Tempat : Rumah Bp Suradi (Perangkat Desa) Dukuh Tlogo
VI. OUTPUT
Sedangkan indikator output STBM adalah sebagai berikut :
a. Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar
sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di sembarang
tempat (ODF).
b. Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan
yang aman di rumah tangga.
c. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas
(seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia
fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang
mencuci tangan dengan benar.
d. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar.
e. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Jakenan
Pelaksana