I. LATAR BELAKANG
Akibat kondisi hygiene dan sanitasi yang buruk terjadi kejadian dan kematian
akibat penyakit berbasis lingkungan yang tinggi serta perilaku higienis di masyarakat
yang masih kurang, terutama di lingkungan kumuh, serta dalam rangka
meningkatkan upaya perberdayaan masyarakat agar berperilaku hyginis, mencegah
penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat serta
mengimplementasikan komitmen pemerintah untuk meningkatkan akses air minum dan
sanitasi dasar yang berkesinambungan serta sebagai upaya pencapaian Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Pemerintah memberikan perhatian di bidang hygine
dan sanitasi dengan menetapkan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
dan dikukuhkan menjadi Kepmenkes RI no.852/MENKES/SK/IX/2008 tertanggal 9
september 2008. STBM merupakan upaya untuk mencapai PHBS menekankan adanya
perubahan perilaku melalui pendekatan berbasis masyarakat dan pemicuan.
II. TUJUAN
1. Meningkatkan permintaan (demand) masyarakat akan sarana sanitasi
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dan lintas sektor dalam penyediaan sarana
sanitasi
3. Menumbuhkan rasa kepemilikan dan keinginan untuk memelihara sarana sanitasi
III. SASARAN
Sasaran kegiatan adalah anak sekolah, Kepala sekolah dan Dewan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Darussalam Kelurahan Saigon sebanyak 25 orang
.
IV PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana pemicuan STBM adalah tim kerja STBM kelurahan Saigon Puskesmas
Saigon
VII METODE
Pemicuan STBM dilaksanakan dengan metode mengumpulkan anak sekolah, anggota
sekolah (Kepala sekolah dan dewan Guru), dan memicunya dengan tidak menjanjikan
subsidi pembangunan sarana sanitasi agar timbul kemandirian masyarakat dalam bidang
sanitasi.
1
VIII Hasil Kegiatan
Hasil dari kegiatan Pemicuan STBM diketahui bahwa :
1. Permasalahan yang ada di MI Darussalam adalah tentang cuti tangan pakai sabun
yang hadir 25 orang
2. Dari 25 orang yang hadir semua terpicu dan pihak sekolah akan membangun sarana
cuci tangan pakai sabun
IX Sumber Dana
Kegiatan pemicuan STBM bersumber dana BOK UPTD Puskesmas Kecamatan
Pontianak Timur, tahun anggaran 2017
X Penutup
Demikian Laporan Kegiatan Pemicuan STBM ini dibuat sebagai laporan hasil
pelaksanaan kegiatan.
(
Yusniar, SKM
NIP. 19681219 199303 2 008
2
LAPORAN KEGIATAN
PEMICUAN STBM PILAR SAMPAH
PUSKESMAS SIANTAN TENGAH BULAN APRIL TAHUN 2017
I. LATAR BELAKANG
Dalam rangka meningkatkan upaya perberdayaan masyarakat agar berperilaku
hyginis, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan
kemampuan masyarakat serta mengimplementasikan komitmen pemerintah untuk
meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar yang berkesinambungan, disusun
Permenkes RI no.3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Target nasonal yang akan dicapai dalam program STBM pada tahun 2017
adalah terealisasinya 25.000 desa/kelurahan di seluruh Indonesia yang
melaksanakan program STBM. Di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pontianak target
kelurahan melaksanakan STBM pada tahun 2017 adalah 20 kelurahan di wilayah
Kota Pontianak. Langkah yang ditempuh untuk mencapai target tersebut adalah
dengan melaksanakan pemicuan di 20 Kelurahan dengan metode PHAST.
II. TUJUAN
1. Meningkatkan permintaan (demand) masyarakat akan sarana sanitasi
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dan lintas sektor dalam penyediaan
sarana sanitasi
3. Menumbuhkan rasa kepemilikan dan keinginan untuk memelihara sarana
sanitasi
IV. SASARAN
Sasaran kegiatan adalah warga di lingkungan RT.02/RW.XXIX Kelurahan Siantan
tengah sebanyak 25 orang
V PELAKSANA KEGIATAN
Pelaksana pemicuan STBM adalah tim kerja STBM puskesmas Siantan Tengah
VIII METODE
Pemicuan STBM dilaksanakan dengan metode PHAST (Participatory Hygiene and
3
Sanitation Transformation dimana tim kerja STBM memfasilitasi masyarakat untuk
identifikasi, analisa masalah yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan, serta
menggali perilaku yang berkaitan baik yang baik maupun yang buruk, kemudian
bersama – sama mengidentifikasi blocking / pemecahan masalah dan membuat
matrik manfaat-efisien untuk memilih intervensi yang dirasa paling mudah dan
bermanfaat yang akan dilakukan oleh masyarakat sendiri, lalu merencanakan
kelompok kerja dan rencana kerja masyarakat atas intervensi dan sarana sanitasi
yang dibangun secara mandiri.
(xxxxxxxxxxxxxxx) xxxxxxxxxxxxx)
NIP. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx. NIP. xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx