Anda di halaman 1dari 4

INOVASI PEMBUATAN SARANA PENAMPUNGAN LIMBAH CAIR

SECARA SEDERHANA & RAMAH LINGKUNGAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh


semua komponen bangsa yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang sehingga
diharapkan terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya (Sistem Kesehatan Nasional, 2009). Salah satu upaya pemerintah dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah melalui program nasional
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, bahwa dalam rangka
memperkuat upaya perilaku hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran
penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta
meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar perlu menyelenggarakan
STBM.
Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan lima
pilar (Stop Buang air besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun,
Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, Pengamanan Sampah
Rumah Tangga, dan Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga) akan
mempermudah upaya meningkatkan akses sanitasi masyarakat yang lebih baik
serta mengubah dan mempertahankan keberlanjutan budaya hidup bersih dan
sehat.
Limbah cair domestik adalah air yang telah dipergunakan dan berasal dari
rumah tangga atau pemukiman termasuk di dalamnya adalah yang berasal dari
kamar mandi, tempat cuci, WC, serta tempat memasak (Sugiharto, 2008).
Berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003, air
limbah domestik terdiri dari parameter BOD, TSS, pH, minyak dan lemak yang
apabila keseluruhan parameter tersebut dibuang langsung ke badan penerima,
maka akan mengakibatkan pencemaran air.
Menurut Widayat, Suprihatin & Herlambang (2010) pada konsentrasi 1 mg
NH3/liter, beberapa jenis ikan akan mati lemas karena amonia dapat mengurangi
konsentrasi oksigen dalam air. Untuk mengurangi konsentrasi amonia yang
terkandung dalam buangan air limbah domestik baik segar maupun telah terolah,
perlu adanya suatu pengolahan terlebih dahulu atau lebih lanjut sebelum dibuang
ke perairan/badan air.
B. PELAKSANAAN KEGIATAN
Masing-masing Desa di wilayah Kecamatan Banyumas dari 12 (dua
belas) Desa sudah dinyatakan sebagai Desa STBM yang berarti bahwa
masyarakat di wikayah seluruh Kecamatan Banyumas sudah melaksanakan 5
(lima) Pilar STBM. Namun demikian masih ada beberapa faktor atau pilar yang
harus di tingkatkan salah satunya adalah dengan peningkatan di Pilar ke 5 (lima)
yaitu Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga. Peningkatan pilar ke 5 (lima)
dengan membuat Sarana Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga secara ramah
lingkungan dan dengan metode tekhnologi tepat guna yang akan dilaksanakan di
Desa Kedunggede. Kegiatan ini dilaksanakan pada sasaran Ruamh Tangga
dengan adanya kegiatan tersebut maka dilaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai
berikut :

1. Perencanaan anggaran
2. Sosialisasi pada sasaran rumah tangga
3. Praktik secara langsung
4. Pelaporan
5. Monitoring
C. HASIL KEGIATAN
1. Dengan adanya sosialisasi masyarakat paham akan pembuatan sarana dan
bagaimana cara perawatanya
2. Masyarakat dapat mempraktikan secara langsung cara pembuatannya dan
dapat diaplikasikan secara langsung dengan lahan yang ada
3. Pembuatan tekhnologi ini dengan cara sederhana sebelum ke penampung di
buatkan bak control dengan geestrap sederhana setelah itu masuk ke saluran
dengan menggunakan ember sebagai media penampung, paralon saluran dari
limbah cair rumah tangga dan dengan media filtrasi atau penyaringan (Ijuk,
pecahan genting, batu kuarsa , pasir) dan langsung keluar di badan air
D. KESIMPULAN
Kegiatan ini diharapkan dapat memfasilitasi akan pentingnya Pilar ke 5
yaitu pembuangan limbah cair rumah tangga dapat di olah terlebih dahulu dengan
secara sederhana sebelum ke badan air sehingga mengurangi tingkat cemaran
langsung ke badan air.
E. SARAN
1. Perlu adanya sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat guna
mengurangi resiko pencemaran lingkungan terutama pada limbah cair rumah
tangga.
2. Perlu adanya monitoring guna maintenance secara berkepanjangan
3. Peningkatan sarana tekhnologi dengan melihat kondisi lingkungan sekitar
DOKUMENTASI KEGIATAN

SOSIALISASI MASYARAKAT PEMANFAAT SARANA SEDERHANA PENAMPUNGAN LIMBAH CAIR

PRAKTIK SECARA LANGSUNG DENGAN DIBANTU MAHASISWA KKN

Anda mungkin juga menyukai