1 2 3 4
Effektifitas
Menjamin Penyediaan Sinergi Air Minum
dan Effisiensi Pendanaan
Ketahanan Air Infrastruktur Produktif dan Sanitasi
2019
2017 100%
Perkotaan Pedesaa
2016 72,04%
100% n
100%
Perkotaan Pedesaan
Perkotaan Perdesaan
52,16% 57,87%
Sumber: BPS
4 RAGAM PENYANDANG DISABILITAS (UU NO 8/2016)
Meningkatkan jumlah
penduduk di kawasan
perdesaan dan ‘peri urban’
yang mendapatkan akses
pelayanan air minum dan
sanitasi yang berkelanjutan
10
KETERLIBATAN MASYARAKAT DISABILITAS
DALAM SIKLUS PROGRAM PAMSIMAS
OPERASIONAL &
PEMELIHARAAN
PELAKSANAAN
PENDEKATAN DUA ARAH Kegiatan khusus untuk memberdayakan orang dengan disabilitas; dan
pengarusutamaan isu disabilitas pada seluruh sektor pembangunan .
13
PERSYARATAN TEKNIS DAN AKSESIBIITAS SARANA
ASAS KETENTUAN TEKNIS DAN AKSESBILITAS
20
PENCEGAHAN STUNTING
suatu komunitas (1 desa) jika belum dinyatakan desa tersebut STBM
(sanitasi total berbasis masyarakat), atau minimal tercapai desa Stop
Buang air besar sembarangan, maka masyarakat rentan (ibu hamil
dan anak baduta 0-2 tahun) akan beresiko tinggi terkena
sunting………………
STUNTING?
Menurut WHO, Stunting adalah hambatan tumbuh
kembang anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi
secara kronis, infeksi penyakit yang berulang dan
kurangnya stimulasi psikososial (psychosocial
stimulation). Stunting terjadi mulai dari dalam
kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua
tahun, dimana anak secara fisik terlihat lebih pendek
daripada anak lain seumurnya.
PENCEGAHAN STUNTING PENTING……………..
1. Indonesia merupakan negara terbesar kelima dengan
jumlah anak stunting di dunia
2. Studi Pemantauan Status Gizi (PSG) Kementerian
Kesehatan tahun 2017 mencatat terdapat 29,6% balita
stunting di Indonesia diatas batasan yang ditetapkan
WHO (20%).
3. Dapat mengancam pertumbuhan anak di Indonesia
tidak optimal, karena dampak stunting dapat
menghambat prestasi anak dan kesejahteraan
masyarakat di masa depan.
4. Penelitian Ricardo dalam Bhutta tahun 2013
menyebutkan balita stunting berkontribusi terhadap
1,5 juta (15%) kematian anak balita di dunia dan
menyebabkan 55 juta anak kehilangan masa hidup
sehat setiap tahun
INTERVENSI PRIORITAS PENCEGAHAN STUNTING
Intervensi Gizi-Spesifik Intervensi Sensitif Study Lancet, 2008
1. Ibu Hamil 1. Akses air minum yang aman
intervensi spesifik hanya mendukung 20%
a) Makanan Tambahan 2. Akses sanitasi yang layak upaya pencegahan/penurunan stunting,
b) Suplemen FE 3. Akses terhadap fasilitasi kebersihan sementara intervensi sensitif berkontribusi
c) Garam Beriodium
d) Pencegahan kecacingan 4. Penyampaian Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hingga 80%. Sementara itu berbagai studi yang
e) Perlindungan dari malaria 5. Penyampaian Jaminan Persalinan (Jampersal) dilakukan oleh WHO, UNICEF, World Bank, dan
2. Ibu menyusui dan bayi berusia 0-6 bulan 6. Penyediaan konseling untuk orang tua dari kalangan akademisi menemukan bahwa
a) Promosi Inisiasi Menyusui Dini (IMD) 7. Penyediaan akses pendidikan dasar untuk semua
b) Promosi ASI Ekslusif 8. Penyediaan konseling kesehatan dan reproduksi ketersediaan akses air minum yang aman dan
c) Melahirkan dengan bantuan tenaga kesehatan remaja sanitasi yang layak merupakan kunci untuk
d) Imunisasi Dasar 9. Penyediaan bantuan rumah untuk rumah tangga
e) Promosi dan Pemantauan Bulanan Tubuh-kembang miskin mencegah paparan penyakit-penyakit berbasis
anak 10. Meningkatkan ketahanan pangan bergizi lingkungan yang menjadi penyebab terjadinya
3. Ibu meyusui dan bayi berusia 6-23 bulan diare, cacingan, infeksi saluran pernafasan, dan
a) ASI Lanjutan dan Makanan Pelengkap
b) Pencegahan Kecacingan stunting
c) Suplemen seng
d) Tablet Tambah Darah (TTD)
e) Imunisasi Lengkap
f) Perlindungan dari malaria
g) Pencegahan diare
h) Pengelolaan penyakit anak yang terintegrasi
(Integrated Management of Child Illness atau IMCI)
i) Peningkatan Fortifikasi Makanan
j) Penyediaan Konseling Gizi
PAMSIMAS
KONVERGENSI PROGRAM
STRANAS PENCEGAHAN STUNTING
PAMSIMAS
BERKONTRIBUSI DALAM PENINGKATAN AKSES AIR MINUM, SANITASI
(KOLABORASI ANGGARAN, STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU, PEMBANGUNAN INFRASTRUKTURNYA,
PENINGKATAN KAPASITAS PELAKU, PROSES PERENCANAAN HINGGA KEBERLANJUTAN)
Sasaran Pencegahan Stunting di PAMSIMAS adalah semua masyarakat (Universal), Prioritas bagi Ibu hamil dan
ibu yang memiliki baduta (0-2 tahun)
AKSI PAMSIMAS dalam PENCEGAHAN STUNTING
1. Identifikasi data Stunting, penetapan desa stunting, tidak hanya given dari menko PMK,
tetapi PAMSIMAS dapat membantu update data stunting melalui proses IMAS dan
pendataan sekunder yang dilakukan tim Fasilitator.
2. Penerapan 5 pilar STBM di semua desa prioritas yang beresiko stunting tinggi
3. Fasilitasi kolaborasi program dan pendanaan untuk pembiayaan pemenuhan penyediaan
100% akses air minum aman dan infrastruktur sanitasi layak yang diidentifikasi melalui
kegiatan lima pilar STBM
Platform Program Pamsimas III- pencegahan stunting
5 Komponen
3. Penyediaan prasarana air minum dan sanitasi umum Ditjen CK
Program PAMSIMAS
4. Hibah Insentif (yang mendukung pengembangan air minum, sanitasi) Ditjen CK,
Ditjen PK
Pembiayaan
Kegiatan di • Jumlah RKM dan PJM Proaksi yang
Masyarakat memprioritaskan kelompok rentan sebagai
Perbankan Dana Hibah sasaran penerima manfaat melalui berbagai
sumber pembiayaan