PERTEMUAN 5
Topik Dart Manipulation
PLO 1. Jujur, mandiri, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas berdasarkan hukum,
moral, etika serta profesionalisme;
4. Menguasai metode yang tepat untuk melakukan riset, merencanakan, merancang, dan
membuat karya kriya tekstil dan fashion;
10. Mampu mengolah rasa dan logika untuk melakukan eksplorasi rupa, material, dan teknik,
pada proses perencanaan, perancangan, dan pembuatan karya kriya tekstil dan fashion
12. Mampu menggunakan teknologi sederhana maupun berbasis ICT dengan cara yang tepat
untuk mendukung proses eksplorasi, perancangan, pembuatan, dan dokumentasi karya
kriya tekstil dan fashion sesuai dengan kebutuhan industri kreatif
CLO 3. Mahasiswa mampu membuat pola dasar sesuai dengan ketentuan
Sub Mahasiswa mampu menguraikan teknik dart manipulation
CLO Mahasiswa mampu membuat pola dengan teknik dart manipulation
DART MANIPULATION
Dalam pembuatan pola busana, dikenal istilah kupnad merupakan salah satu istilah dalam
menjahit bagian busana yang berbentuk V, secara umum kupnad digunakan sebagai pembentuk
tubuh (Calasibetta & Tortora, 2003). Dalam bahasa Inggris kupnad disebut dengan dart. Bagian
busana khususnya wanita secara umum menggunakan kupnad, adapun bagian penerapannya
yaitu pada bagian pinggang, sisi depan, leher, dan beberapa bagian lainnya sesuai dengan
kebutuhan desain. Kupnad memegang peranan penting dalam membentuk kontur busana,
menurut Hollahan (2010) kupnad digunakan untuk mengubah bentuk dua dimensi ke tiga dimensi
agar semakin mendekati bentuk tubuh. Aneka ragam detail busana dapat dibentuk atau
diwujudkan melalui manipulasi kupnad ini, sehingga teknik memanipulasi kupnad dikenal dengan
istilah dart manipulation. Teknik dart manipulation ialah teknik merubah lokasi kupnad dengan
menggunakan pola dasar sebagai acuannya (Amstrong, 2013), sebab kupnad memiliki peran
untuk membentuk busana dan membantu mewujudkan satu bentuk busana ke bentuk lainnya.
1
Berdasarkan penjelasan sebelumnya Amstrong (2013) menekankan, secara prinsip; kupnad dapat
dipindahkan letaknya pada berbagai bagian dalam pola busana tanpa mempengaruhi ukuran atau
kesesuaiannya dengan hasil akhir busana. hal tersebut terjadi akibat kelebihan kupnad atau
ukuran kaki kupnad yang dapat diubah menjadi gathers, lipit, tuck-darts, garis hias, cowls, flare
atau mengurangi kerung lengan dalam busana santai.
Teknik pembuatan pola khususnya teknik pola datar (drafting) mengharuskan pembuat pola
memiliki pola dasar sebelum membuat pemecahan pola, begitu pula dalam teknik dart
manipulation. Untuk dapat mempraktekan, pertama-tama yang perlu disiapkan adalah pola
dasar, baik bagian badan atas seperti pola dasar badan/ torso maupun bawah, seperti rok atau
celana. Bagian penting lainnya untuk dapat mempraktekkan teknik dart manipulation ini yaitu
adanya kupnad dalam pola dasar, jika kupnad tidak ada; seperti dalam beberapa pola dasar
tertentu; maka perlu dibuat terlebih dahulu sebelumnya. Perlu diketahui dan diingat, bahwa
teknik dart manipulation ini tidak terbatas pada pola dasar badan (torso) saja, tetapi dapat
diterapkan pula pada pola dasar badan yang memiliki kupnad baik itu rok maupun celana. Dalam
prakteknya saat ini kita akan menggunakan contoh pola dasar badan (torso).
Keterangan :
1. French
2. Straight (side)
3. Mid-Armhole
4. Shoulder tip
5. Mid-Shoulder
6. Mid-Neck
7. C.F- Neck
8. C.F- Bust Level
9. C.F Waist
Gambar 2 Posisi kupnad pada pola dasar badan (torso) untuk teknik dart manipulation (Amstrong, 2013)
Gambar di atas merupakan contoh garis yang dapat dipindahkan pada pola dasar torso. Pada
prakteknya garis tersebut tidak seluruhnya digunakan, umumnya hanya satu atau dua garis saja
dalam satu rancangan. Untuk itu dalam teknik dart manipulation ini ada yang disebut dengan
single dart dan two dart. Seperti penamaannya, single dart artinya hanya menggunakan satu garis
2
perubahan kupnad, sedangkan two dart dimaksudkan pada kombinasi dari dua garis kupnad pada
satu rancangan.
Teknik yang digunakan dalam dart manipulation yaitu slash and spread dan pivotal. Slash and
spread, yaitu teknik perubahan pola dengan cara memotong dan menempel, untuk pivotal yaitu
teknik pemecahan pola dengan memanfaatkan titik penting dalam suatu pola, seperti contohnya
bust point pada pola torso wanita dengan teknik menggeser dan dijiplak. Lebih jelasnya untuk
kedua teknik tersebut dapat disimak dalam penjelasan gambar berikut (Amstrong, 2013):
a. Analisis desain
Analisis desain disini maksudnya adalah perhatikan garis kupnad yang akan dipindahkan
berada, misalkan garis nomor 1 (French) atau nomor 2(Straight) atau garis lainnya. Garis
kupnad ini bukan garis kupnad asli (kupnad yang berasal dari pola dasar), justru dengan
teknik dart manipulation ini kita akan memindahkan garis kupnad yang semula berada di
bagian pinggang ke bagian sisi atau bagian lain pada pola torso tersebut.
b. Plotting
Pada langkah ini, pola dasar yang telah dijiplak kemudian diberi gambar garis yang
sebelumya telah dianalisis letaknya pada pola torso. Garis yang digambar harus
terhubung dengan bust point.
3
c. Manipulation
Setelah kedua langkah sebelumnya disiapkan, kemudian gunting pola dasar yang telah
ditandai dan diberi garis tadi. Guntinglah garis baru dimana kupnad baru akan dibuat, dan
geserkan kertas tadi hingga kupnad yang sebelumnya tertutup, dan membuka kupnad
baru.
Gunting garis yang sudah Rapikan dan beri jarak kampuh. Di atas
di tandai Gabungkan potongan titik tampak hasil perubahan dart
A dan B manipulation, dimana kupnad yang
sebelumnya berada di tengah pinggang,
kini berada di tepi tengah muka.
Contoh lainnya:
4
b. Single dart dengan teknik pivotal
a. Analisis desain
Analisis desain dilakukan untuk mengetahui letak posisi kupnad baru pada desain dan
menyesuaiakannya pada pola dasar torso.
5
Contoh lainnya
a. Analisis desain
Analisis desain dilakukan untuk mengetahui letak posisi kupnad baru pada desain dan
menyesuaiakannya pada pola dasar torso.
6
Gunting hingga
ke titik bust
point
Buatlah garis lurus
dibagian ppinggang,
kemudian arahkan
titik kegaris tersebut
hingga sejajar.
Beri tanda X di
sudut sisi pola
Contoh lainnya
7
c. Two dart dengan teknik pivotal
a. Analisis desain
Analisis desain dilakukan untuk mengetahui letak posisi kupnad baru pada desain dan
menyesuaiakannya pada pola dasar torso.
Tandai titik A
dan B
8
Contoh lainnya
Teknik manipulation di atas umumya digunakan saat pembuatan pola, secara teknis
penggunaannya dapat dipilih, teknik mana yang paling dikuasai oleh pembuat pola. Tujuan akhir
dari dart manipulation ini selain memindahkan posisi kupnad, dapat membentuk detail-detail
busana. Untuk pembuatan teknik pembuatan pola lainnya, akan dibahas pada bab lain setelah
dart manipulation ini dikuasai.
Sumber :
Calasibetta, C. M., & Tortora, P. (2003). The Fairchild Dictionary of Fashion (3rd ed.). Laurence
King Publishing.
Hollahan, L. (2010). How to Use, Adapt and Design Sewing Patterns. A&C Black Publishers.