Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Dalam pelaksanaan praktik kedokteran, profesi dokter diatur oleh beberapa landasan
hukum dan berpedoman kepada kode etik kedokteran,yang mana secara garis besar
menyangkut tiga aspek yakni sebagai berikut :
1. Etika, sebagai aturan penerapan etika kedokteran (Kodeki);
2. Hukum, sebagai aturan hukum kedokteran; dan
3. Disiplin, sebagai aturan penerapan keilmuan kedokteran.
b. Empat prinsip moral pada profesi kedokteran seperti non maleficence, beneficence,
respect for autonomy dan justice merupakan landasan etika profesi luhur kedokteran
dalam membuat keputusan dan berperilaku. Dan aturan - aturan etika yang disusun
oleh asosiasi atau perhimpunan keprofesian sebagai pedoman perilaku bagi anggota-
anggota profesi tersebut disebut sebgai kode etik dimana memiliki dasar hukum yang
mengikat setiap anggotanya.
c. Suatu pelanggaran kode etik tidak menyebabkan adanya sanksi formal terhadap
pelakunya namun diberikan tindakan koreksi berupa teguran dan bimbingan atau
dikenal dengan sanksi etik yang dijatuhkan oleh MKEK dengan harapan pelanggaran
serupa tidak akan terjadi lagi di masa-masa yang akan datang.
d. Dokter memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan medis sesuai standar profesi
dan standar prosedur operasional dan apabila terdapat kelalaian ataupun pelanggaran
kewajiban tersebut maka yang bersangkutan harus diadili berdasarkan standar yang
ditetapkan atau berlaku sesuai profesinya sehingga seorang dokter umum hendaknya
tidak boleh diadili menurut standar yang berlaku pada spesialis/konsultan bidang yang
ditanganinya dan begitu juga sebaliknya yang dalam hal ini dibawah MKDKI.
e. Dilihat dari aspek hukum, hubungan antara dokter dengan pasien merupakan hubungan
hukum yang didasarkan pada perjanjian terapeutik dimana dalam kesepakatan ini
melahirkan hak dan kewajiban pada masing-masing pihak dan harus dilaksanakan
sebagaimana yang diperjanjikan. Apabila salah satu pihak tidak memenuhi
kewajibannya atau bertindak di luar apa yang diperjanjikan, pihak yang dirugikan
dapat mengajukan tuntutan ganti rugi. Tuntutan ini dapat berupa tuntutan perdata
maupun pidana. Sanksi pelanggaran hukum ditentukan oleh pengadilan setelah melalui
proses pengadilan yang terbuka.
B. Saran
Dalam praktik kedokteran hendaknya tidak lupa menerapkan prinsip dasar etik
kedokteran serta mengikuti segala peraturan yang ada, baik itu peraturan yang tertera di
perjanjian kerja, maupun peraturan yang ada di kode etik kedokteran beserta peraturan
perundang-undangan yang terkait sehingga dapat terwujud pelayanan kesehatan yang
optimal tanpa ada pihak yang merasa dirugikan. Sebuah kejadian yang tidak diinginkan
ataupun suatu kelalaian medis hendaknya dapat diminimalisir dan menjadi pembelajaran
semua pihak sehingga kedepannya tidak terjadi lagi.

Anda mungkin juga menyukai