Anda di halaman 1dari 6

Ipa capt marthen

Penentuan dan pengamatan matahri sebelum dan sesudah merpass

Lintang Tengah hari (merpass) adalah saat dimana matahari dan pengamat berada pada satu
meridian

Nama lain merpass adalah meridian passage

Fungsi dari lintang tengah hari adalah untuk mencari lintang sejati kapal

Posisi dijelaskan dengan lintang dan bujur

Rumus merpassm=

Lintang sejati = zawal – N, N didapat dari 90 - Ts

Rumus = Sin Th = cos (L +/- Z)- COS L x Cos Z x (sin VP)

= cos (L +/- Z)- COS L x Cos Z x (1 – COS P)

TH = SIN-1 (COS (L+/_ )- COS L X COS ZX (1-COS P))

Catatan + jika L dan Z tak senama, kemudian – jika L dan Z senama

Skema perhitungan titik tinggi sebelum dan sesudah merpass

Di ppt/sc hp

Intercept (p) = tinggi sejati (ts)-tinggi hidup(th)

Rumus tinggi ukur matahari tepi bawah =

Tinggi sejati =tinggi ukur matahari tepi bawah- ptm- LSA+paralak+1/2 m

Tinggi sejati = tinggi ukur matahari tepi atas- ptm - lsa +paralak- ½ m

Ada dua unusr yang dicari didalam pengamatan ini

1. Intercept (p)
2. Azimuth (t)

Cara melukis garis tinggi dalam peta

1. tentukan tempat duga pada garis haluan


2. Melukis atau membuat azzimut dari tempat duga ( menggunakan mawar pedoman dipeta)
3. Mengukur intercept dari tempat duga searah azzimut jika p bernilai + dan berlawanan
dengan azzimut jika p bernilai – maka didapatkan titik titik (H)
4. Membuat garis tinggi tegak lurus dengan azzimut melalui titik tinggi

Garis tinggi adalah garis lurus dipeta yang melalui titik tinggi tegak lurus pada azzimut dan dapat
menggantikan Sebagian lengkung tinggi

Posisi kapal didapat dari (merupakan) perpotongan dari dua garis tinggi

P kecil atau intercept diukur searah azzimut jika bernilai + dan diukur berlawanan dengan azimuth
jika intercept bernilai –
Posisi kapal merupakan perpotongan dari dua garis tinggi

Dipt correction didapat dari almanak nautika= (Koreksi tinggi mata)= Penundukan Tepi Langit Maya

(PTM).

Alt correction atau alcitut correction (koreksi tinggi matahari) adalah gabungan dari LSA, PARALAK
DAN ½ M.

Paralak merupakan sudut antara garis yang menghubungkan titik pusat matahari dan titik pusat
bumi dengan garis singgung pada titik bawah matahari

Untuk mendapatkan posisi kapal maka melakukan peyidikan sebelum dan sesudah merpass

Skema perhitungan sebelum dan sesudah merpass


Di ss hp
Catatan, untuk mendapatkan garis tinggi maka harus mengetahui dua unsur, 1.
Intersept (p) kemudian yang kedua azimuth (t)
Rumus rumus yang terkait dalam skema
1. Intersept (p)= tinggi sejati-tinggi hitung
2. Tinggi sejati =Tinggi ukur matahari tepi bawah-ttm-LSA+paralak+1/2 m,
dalam prakteknya menggunakan koreksi dari almanac
3. Tinggi sejati = tinggi ukur matahari tepi bawah- dip correction + alt
correction
4. Sin Th = cos (L +/- Z)- COS L x Cos Z x (sin Versus P)
= cos (L +/- Z)- COS L x Cos Z x (1 – COS P)
TH = SIN-1 (COS (L+/_ )- COS L X COS ZX (1-COS P))

Tinggi ukur tepi bawah matahari jika ditulis sangat Panjang maka solusinya
adalah tinggi ukur kemudian ditambah angka 0 dan digaris bawah
Dipt corecr = koreksi tinggi mata
Alt corr = koreksi tinggi ukur

P = 5,4
T = U 104,1 T
Melukis posisi kapal dari dua garis tinggi
Perpotongan dari dua garis tinggi merupakan posisi sebuah kapal
Untuk melukis sebuah garis tinggi diperlukan dua buah unsur yaitu
1. Azzzimuth
2. Intercept (p)
Cara melukis garis tinggi dalam peta, antara lain:
1. Tentukan tempat duga kapal
2. Lukis Azzimuth dari tempat duga kapal
3. Ukurkan intercept dari tempat duga ke arah azimuth jika intercept
bernilai + dan berlawanan dengan azzimut jika intercept bernilai -, maka
didapatlah titik tinggi (H)
4. Lukis garis tinggi melalui titik tinggi tegak lurus pada azimuth
Lintang tengah hari arah garis tinggi pasti timur atau barat
Ini mirip dengan baringan geseran pada ilmu pelayaran datar
Kalua bintang sama dengan baringan silang pada ilmu pelayaran datar karena
bintang dilakukan dalam waktu yang bersamaan

Untuk menentukan posisi dengan bintang maka diperlukan minimal dua


pengamatan bintang untuk mendapatkan posisi kapal.
Pengamatan dua bintang analoginya sama dengan baringan silang pada ilmu
pelayaran datar.
Posisi kapal pada baringan silang berada pada perpotongan dua garis baringan,
sedangkan pada pengamatan dua bintang maka posisi kapal berada pada
perpotongan dua garis tinggi.
Kalua matahari analoginya seperti baringan geser pada ilmu pelayaran datar
Rumus rumus dalam skema perhitungan bintang
1. LHA bintang = GHA aries + sha bintang + bujur timur (- bujur barat)
2. Tinggi sejati bintang = Tinggi Ukur – PTM(penundukan tepi langit
mayang) – LSA (lengkunga sinar astronomi)
3. Intersep (p) = tinggi sejati – tinggi hitung
Catatan
Untuk melukis sebuah garis tinggi maka diperlukan dua unsur yaitu intersep (p)
dan azimuth (T).
Melukis posisi dari dua pengamatan bintang
Caranya:
1. Tentukan tempat duga pada garis Haluan pada jam penilikan (contoh
jam 18.00)
2. Lukis azimuth bintang ke1 (alkait) dari tempat duga
3. Lukis azimuth bintang kedua (artturus) dari tempat duga yang sama
4. Ukur intercept (p) dari tempat duga berlawanan dengan azimuth sejauh
2,8 mill didapat h1, demikian juga intercept dari bintang kedua diukur
dari tempat duga berlawanan dengan aziimut sejauh 5,5 mill didapat h 2
5. Buat garis tegak lurus pada azimuth di h 1 itulah agt 1
6. Buat garis tegak lurus pada aziimut di h 2 itulah agt 2
7. Perpotongan dua agt adalah posisi kapal
CATATAN INTERSEPT MINUS DIUKUR BERLAWANAN DG AZZIMUT KALAU
POSITIF SEARAH DENGAN AZZIMUT
Data
Intersept bintang 1 = -2,8
Intersept bintang 2 = -5,5
Azzimut bintang 1 = U 49 t
Azzimut bintang 2= U 87 T

Soal
Kerjakan dikertas posisi kapal dari dua pengamatan bintang tersebut
Cara melukis posisi dalam peta dari 2 pengamatan 2 bintang, antara lain:
1. Tentukan tempat duga pd garis haluan pada jam pengamatan
2. Lukis azzimut dari tempat yang digeserkan dari mawar pedoman
3. Ukurkan intercept dari tempat duga searah azzimut (6,7 mil) karena
interceptnya positif maka didapatlah H1, H adalah titik tinggi
4. Deimikian juga untuk bintang yang kedua (arturus) dilukiskan azzimut
(095 derajat)
5. Ukur intercept dari tempat duga kearah berlawanan azzimut (karena
intercepnya minus sebesar 8,6 mil)maka didapat H2
6. Lukis garis tinggi pada H1 dan H2 tegak dengan azzimut
7. Perpotongan dari dua garis tinggi merupakan posisi kapal
Catatan : kalua intercept positif maka diukur searah dengan azzimut dan
sebaliknya
1. MENCARI KESALAHAN PEDOMAN
2. MENCARI LINTANG TENGAH HARI
3. PENGAMATAN MATAHARI SEBELUM DAN SESUDAH MERRPAS
4. BINTANG

1. Mencari GHA untuk matahari berada dihalamam kanan almanac nautika,


untuk bintang berada dihalaman kiri almanac nautika
Catatan catatan
1. Gha dicari dengan jam GMT
2. Increamen dicari dengan menit dan detik GMT (Increamen didapat
dibelakang almanac nautika berwarna kuning)
3. Declinasi atau syawal didapat di sebelah kanan GHA, untuk koreksi
declinasi didapat di table increamen (buat matahari)
Bintang
Catatan
1. GHA aries didapat dari jam bulat gmt
2. Increamen didapat dibagian belakang Bersama sama dengan
matahari dibawah kolom aries
3. SHA didapat pada halaman yang sama dengan GHA termasuk
declinasi atau syawal
Penentuan posisi untuk memperbaiki ketinggian matahari dan bintang(foto di
leptop)
STANDAR TIME atau waktu tolok untuk semua negara terletak pada bagian
belakang almanac
Bujur dalam waktu terdapat dalam table belakang berwarna kuning
1 jam : 15 derajah
1 derajah ; 4 Menit waktu
1 menit delta bujur : 4 detik waktu

Anda mungkin juga menyukai