Anda di halaman 1dari 2

Nama : Evie Diah Permatasari

NIM : L1A020047

Prodi : MSP A

1. Subtidal merupakan daerah dibawah pasang surut dan merupakan bagian laut yang
terletak diantara batas air surut terendah di pantai dengan ujung paparan benua pada
kedalaman sekitar 200 m. Faktor lingkungan yang berpengaruh dalam Zona Perairan
Subtidal adalah sebagai berikut:
 Pergerakan Ombak
Aktivitas ombak mempengaruhi kehidupan-kehidupan pantai secara langsung
maupun tidak langsung. Ombak dapat menghancurkan dan menghanyutkan benda
dan juga dapat memperluas zona karena deburan ombak dapat membuat
organisme laut dapat hidup di daerah yang lebih tinggi, di daerah yang terkena
terpaan ombak dari pada di daerah tenang pada kisaran pasang surut yang sama.
 Salinitas
Salinitas merupakan ciri khas air laut dan juga merupakan salah satu faktor dan
parameter lingkungan yang penting. Ketika terjadi penguapan yang sangat tinggi
maka salinitas akan meningkat. Salinitas berperan penting bagi organisme laut
terutama dalam mengatur tekanan osmosis yang ada dalam tubuh organisme
dengan cairan lingkungannya.
 Suhu
Semakin tinggi suhu dalam air, maka semakin tinggi laju metabolisme organisme
yang berarti semakin besar kebutuhan oksigennya.
 Penetrasi Cahaya
Penetrasi cahaya pada perairan turbulen ini lebih kecil dibandingkan dengan
daerah laut terbuka. Kumpulan partikel-partikel sisa, baik dari daratan, dari
potongan-potongan kelp dan rumput laut, ditambah kepadatan plankton yang
tinggi akibat melimpahnya nutrient, menyebabkan terhambatnya penetrasi cahaya
sampai beberapa meter.
 Persediaan Makanan
Persediaan makanan di daerah ini melimpah. Produktivitasnya lebih tinggi
dibandingkan dengan perairan lepas pantai yang serupa karena melimpahnya
nutrient, baik yang berasal dari runoff daratan maupun pendaurulangan.
Produktivitasnya yang tinggi ini menyangga populasi zooplankton dan organisme
benthos yang tinggi.
 Topografik
Dasar lunak di sublitoral tidak memiliki diversitas topografik dan menyebar luas
secara monoton sampai jarak yang jauh. Karena kurangnya relief topografik,
maka untuk membedakan antara satu tempat dengan tempat yang lain hanyalah
berdasarkan besarnya butir-butir substrat.
2. Pembagian zona pada pantai berbatu menurut Stephenson.
 A high-shore area (bagian pantai yang paling atas) atau yang biasa disebut
supralittoral fringe. Pada zona ini dicirikan oleh berbagai organisme seperti alga
yang menjalar, Cyanobacteria (bakteri hijau biru) dan cacing kecil.
 A broad midshore zone (zona bagian tengah yang lebar) atau yang biasa disebut
midlittoral zone. Pada daerab ini didominasi oleh pemakan partikel suspense
seperti bernakel, kerang atau tiram.
 A narrower low-shore zone (zona bagian bawah yang sempit) atau yang biasa
disebut infralittoral fringe. Pada daerah ini didominasi oleh alga merah, organisme
penghasil kapur, kebanyakan organisme yang ada di zona tersebut berbentuk
menjalar, terkadang terdapat kelp yang lebat (alga coklat) atau terkadang pada
suatu tempat di Hemisphere selatan berupa penyaring makanan seperti tunicata
(sea squirt).

Bukti mengikuti kelas pada Hari Sabtu 28 Agustus 2021.

Anda mungkin juga menyukai