Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BIOLOGI LAUT

POTENSI KERANG HIJAU (PERNA VIRIDIS) BAGI KEHIDUPAN


MANUSIA DAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : SARISTIANI

NIM : L1A020020

PRODI : MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAN , RISET DAN


TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

PURWOKERTO

2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga
saya selaku penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa rasa terima kasih saya ucapkan kepada team teaching ibu Dr. Maria Dyah
Nur Meinita, S.Pi. M Sc, ibu Dr. Lilik Kartika Sari, . Pi., M. Si, ibu Dyahruru
Sanjayasari, S.Pt. M. Si dan ibu Sesilia Rani Samudra, S. Pi. M. Si lalu kepada team
asisten serta seluruh pihak yang telah membantu saya selaku penulis sekaligus penyusun
makalah ini. Tanpa bantuan dari mereka, mungkin makalah ini tidak akan terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.

Makalah yang berjudul “Potensi Kerang Hijau (Perna Viridis) Bagi Kehidupan
dan Lingkungan” berisi penjelasan apa itu hewan kerang hijau, apa saja manfaatnya
bagi kehidupan kita, dan peran kerang hijau dalam lingkungan. Perlu kita tahu kerang
hijau memiliki berbagai potensi baik untuk makhluk hidup maupun lingkungannya.
Selain itu dalam maklah ini juga disertai pendapat-pendapat para ahli.

Apabila di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan seperti kesalahan dalam
penulisan nama, data ataupun penyusunannya, saya selaku penyusun makalah ini
memohon maaf yang sebesar-besarnya. Di samping kekurangan-kekurangan yang ada,
saya juga berharap agar makalah ini kedepannya berguna bagi pembaca dan yang tidak
kalah penting saya juga berharap semoga makalah ini bisa dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam pemenuhan tugas. Cukup sekian, saya berharap pembaca sekalian
dapat memahami dan menerapkan isi dari makalah ini.

Purwokerto, 13 September
2021

ii
Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB 1................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
2.1 Pengertian Kerang Hijau......................................................................................3
2.2 Manfaat Kerang Hijau Bagi Kehidupan Manusia................................................4
2.3 Manfaat Kerang Hijau Bagi Lingkungan.............................................................5
BAB III..............................................................................................................................7
PENUTUP.....................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................7
3.2 Saran.....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8

iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerang hijau (Perna viridis) mempunyai potensi besar untuk dimanfaatkan,
karena populasinya yang cukup besar di perairan Indonesia (Kastoro, 1988). Lebih
lanjut Asikin (1982), mengatakan bahwa budidaya kerang hijau relatif mudah dilakukan
di perairan pantai. Selain itu kerang hijau merupakan organisme filter feeder, dimana
cara mendapatkan makanan dengan memompa air melalui rongga mantel sehingga
mendapatkan partikel partikel yang ada dalam air. Micro algae merupakan makanan
utamanya, sedangkan makanan tambahan berupa zat organik terlarut dan bakteri.

Kerang hijau (Perna viridis) atau dikenal sebagai "green mussels" adalah jenis
yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Tersebar luas di perairan Indonesia dan ditemukan
melimpah pada perairan pesisir, daerah mangrove dan muara sungai. Di Indonesia jenis
ini ditemukan melimpah pada bulan Maret hingga Juli pada areal pasang surut dan
subtidal, hidup bergerombol dan menempel kuat dengan menggunakan benang
byssusnya pada benda-benda keras seperti kayu, bambu, batu ataupun substrat yang
keras. Kerang hijau memiliki sebaran yang luas yaitu mulai dari laut India bagian barat
hingga Pasifik Barat, dari Teluk Persia hingga Filipina, bagian utara dan timur Laut
China, Taiwan hingga Indonesia (Carpenter et al., 1998).

Kerang hijau (Perna viridis) termasuk binatang lunak (Moluska) yang hidup di
laut terutama pada daerah litoral, memiliki sepasang cangkang (bivalvia), berwama
hijau agak kebiruan. Insang kerag hijau umumnya berlapis-lapis (Lamelii branchia) dan
berkaki kapak (Pelecypoda) serta memiliki benang byssus. Kerang hijau adalah
"suspension feeder", dapat berpindah-pindah tempat dengan menggunakan kaki dan
benang "byssus", hidup dengan baik pada perairan dengan kisaran kedalaman 1 m
sampai 7 m, selai itu kerang hijau memiliki toleransi terhadap perubahan salinitas antara
27-35 per mil. Kerang hijau merupakan salah satu biota laut yang mampu bertahan

1
hidup dan berkembang biak pada tekanan ekologis yang tinggi tanpa mengalami
gangguan yang menyebabkan kematian. Dengan sifat dan kemampuan adaptasi tersebut,
maka kerang hijau telah banyak digunakan dalam usaha budidaya. perikanan. Dengan
hanya menggunakan atau menancapkan bambu ataupun kayu ke dalam perairan yang
terdapat banyak bibit kerang hijau, maka kerang tersebut dengan mudah menepel dan
berkembang tanpa harus memberi makan. (Power et al., 2004).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu kerang hijau?
2. Apa saja manfaat kerang hijau bagi kehidupan manusia?
3. Apakah kerang hijau bermanfaat untuk lingkungan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui dan memahami penjelasan mengenai kerang hijau

2. Mengetahui apa saja manfaat kerng hijau bagi kehidupan manusia

3. Mengetahui manfaat kerang hijau bagi lingkungan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kerang Hijau

Kerang hijau (Perna viridis) atau dikenal sebagai green mussels


yaitu binatang lunak (moluska) yang hidup di laut, bercangkang dua dan berwarna hijau.
Kerang hijau adalah organisme yang termasuk kelas Pelecypoda. Golongan biota yang
bertubuh lunak (mollusca). Kerang hijau termasuk Binatang dari kelas pelecipoda, kelas
ini selalu bercangkang katup berpasangan karenanya disebut sebagai Bivalvia. Binatang
ini disebut juga pelecys yang memiliki kapak kecil dan podos yang berupa kaki. Aci
Pelecypoda adalah binatang berkaki pipih seperti mata kapak. Binatang kelas ini pun
berinsang berlapis-lapis sering disebut Lamelli branchiata.  Kerang hijau juga memiliki
nama-nama lokal antara lain kijing (Jakarta), kendali kapal (Riau), kedaung (Banten)
(Suwignyo, 1984).

Kerang hijau dapat mencapai panjang maksimum 16,5 cm, tetapi pada umumnya
ditemukan berukuran 8 cm (Gosling, 2004). Pada bagian tepi luar cangkang berwarna
hijau, bagian tengahnya berwarna coklat, dan bagian dalam berwarna putih keperakan
seperti mutiara. Klasifikasi Perna viridis Linnaeus 1758 adalah sebagai berikut:

Kerajaan (Kingdom) : Animalia

Filum (Phylum) :Moluska

Kelas (Class) : Bivalvia

Sub klas (Sub Class) : Lamellibranchiata

Bangsa (Ordo) : Anisomyria

Induk suku (Superfamily): Mytilacea

Suku (Family) : Mytilidae Anak

Suku (Sub family) : Mytilinae

Marga (Genus) : Perna

3
Jenis (Species) : Perna viridis

Siddall (1980) menyatakan bahwa bentuk cangkang kerang hijau agak meruncing
pada bagian belakang, berbentuk pipih pada bagian tepi serta dilapisi periostrakum pada
bagian tengah cangkang . Pada fase juvenil, cangkang berwarna hijau cerah dan pada
fase dewasa warna mulai memudar dan menjadi coklat dengan tepi cangkang berwarna
hijau. Sedangkan pada bagian dalam cangkang berwarna hijau kebiruan. Memiliki garis
ventral cangkang yang agak cekung dan keras serta memiliki ligamen yang
menghubungkan kedua cangkang kanan dan kiri. Bagian mulut dilengkapai dengan gigi
yang berpautan, yaitu satu pada cangkang sebelah kanan dan 2 pada sebelah kiri.
Suwignyo et al. (1984) menyatakan bahwa kerang hijau memiliki tiga otot yang
berfungsi untuk menempelkan mantel pada cangkang. Pada bagian posterior yang tidak
teratur bentuknya, terdapat garis pallial dan otot adduktor yang berbentuk seperti ginjal
yang memberi bentuk pada jenis kerang hijau tersebut.

2.2 Manfaat Kerang Hijau Bagi Kehidupan Manusia

Banyak sekali manfaat dari kerang hijau salah satuamya adalah sebagai bahan
pangan dan sumber pendapatan ekonomi. Selain sumber bahan pangan ternyata ketika
kita mengkonsumsi kerang hijau juga berguna bagi kesehatan manusia. Perlu kita
ketahui kerang hijau memiliki banyak kandungan akan nutrisi dan zat gizi mikro.
Kerang ini mengandung vitamin dan mineral yang tinggi, serta dianggap sebagai
sumber protein yang rendah lemak. Maka dari itu kerang hijau dapat megngurangi
gejala yang ditimbulkan oleh asma, selain itu kerang hijau mampu menurunkan risiko
peradangan karena kerang hijau mengandung asam lemak esensial yang cukup banyak,
seperti docosahexaenoic acid (DHA) dan eicosapentaenoic acid (EPA), yang merupakan
bentuk dari omega-3. Hal menarik dari segi kesehatan ketika nmengkonsumsi kerang
hijau adalah meningkatkan kesehatan jantung dan otak hal ini dikarenakan kerang hijau
juga mengandung vitamin B12 yang tinggi. Kedua zat tersebut dikenal sebagai nutrisi
yang penting untuk menjaga kesehatan jantung. Dengan nutrisi yang sama, yakni
omega-3 dan vitamin B12, kerang juga berfungsi untuk menjaga kesehatan otak.

4
Manfaat berikutnya yaitu sumber pendapatan ekonomi karena kerang hijau dapat
dikonsumsi dan ternyata baik bagi tubuh manusia juga lingkungan sekitar karena bisa
sebagai biofillter maka banyak sekali yang membudiyakan kerang hijau, hal inipun
meningkatkan perekonomian masyarakat sebagai sumber lapangan pekerjaan. Selain itu
kerang hijau merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang berpotensi tinggi untuk
dikembangkan di Indonesia. Teknik budidayanya mudah dikerjakan, tidak memerlukan
modal yang besar dan dapat dipanen setelah berumur 6 sampai 7 bulan. Budidaya
kerang hijau berkembang pesat di pantai utara Pulau Jawa. Di Kabupaten Cirebon kini
berkembang 645 unit bagan untuk budidaya kerang hijau yang dimiliki oleh 538
nelayan (Amalia, 2006). Produksi kerang hijau di Cirebon merupakan yang terbesar di
Jawa Barat, hingga 90 persen dari total produksi Jawa Barat. Adapun pertumbuhan
produksi tahun 2006–2007 naik 15 persen dari 10.256 ton menjadi 11.859 ton (Amalia,
2008). Di Propvinsi Banten sampai saat ini terdapat 208 unit bagan tancap di perairan
Panimbang dengan kapasitas produksi sebesar 3.120 ton (Amalia, 2006).

2.3 Manfaat Kerang Hijau Bagi Lingkungan

Kerang hijau tidak hanya bermanfaat sebagai bahan pangan dan sumber
pendapatan ekonomi manusia saja. Kerang hijau juga memiliki sejumlah manfaat bagi
lingkungan hidup. Kerang hijau dapat menjadi bahan baku pakan ternak dan perikanan,
seperti untuk induk ikan dan lobster. Kerang juga dapat berfungsi sebagai biofilter atau
organisme penyaring yang mampu meningkatkan kualitas lingkungan.

Kerang hijau dapat dikatakan sebagai biofilter karena kerang hijau (Perna viridis)
mendapatkan makanan dengan cara menyaring partikel dari perairan termasuk
didalamnya mikroalgae. Makanan kerang hijau yang berupa mikroalga tersebut masuk
kedalam rongga mulut setelah melalui penyaringan dengan cilia yang terdapat pada
labilal palp sehingga air yang mengandung makanan terbawa masuk kedalam rongga
mantel. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan kerang sangat dipengaruhi oleh
kelimpahan pakan yang ada.

Hal ini dibuktikan oleh Yus (2018) karena dia menjelaskan bahwa dari hasil
risetnya, sebanyak 1 kilogram (kg) kerang hijau dapat menjernihkan 10 liter air dalam
waktu satu jam. Kerang hijau senditi merupakan filter feeder atau filter alami dari

5
perairan laut yang bisa digunakan memperbaiki kualitas air. Ternyata kegiatan restorasi
kerang hijau sudah pernah lebih dulu dilakukan di Amerika Serikat, Australia dan
Selandia Baru. Di Indonesia, program ini dimulai dan diinisiasi oleh pihak Taman
Impian Jaya Ancol.

Pembuktian tersebut telah dilakukan pada restorasi kerang hijau di laut Ancol jadi
program jangka panjang PT Pembangunan Jaya Ancol dimulai sejak 2018 dengan
tujuan memulihkan ekosistem perairan Teluk Jakarta dan mengembalikan kualitas
airnya. Cangkang kerang hijau yang disebar tersebut berfungsi sebagai media bagi bibit
kerang hijau. Nantinya, bibit kerang hijau akan menempel di sekitar dinding cangkang
tersebut. Jika sudah berhasil menempel dan berkembang, dalam waktu 2 - 3 bulan,
kerang sudah mampu menyerap polutan di dalam laut. Hal tersebut terbukti setelah
menyebar 600 kilogram kerang hijau menghasilkan kondisi air semakin baik dan
muncul beberapa biota di laut Ancol, seperti kepiting. Kembalinya populasi kerang
hijau di wilayah pesisir akan berdampak positif pada meningkatnya kualitas air dan
biodiversitas serta jumlah biota yang ada di laut kawasan Ancol.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Kerang hijau adalah organisme yang termasuk kelas Pelecypoda. Golongan biota
yang bertubuh lunak (mollusca). Kerang hijau termasuk Binatang dari kelas
pelecipoda, kelas ini selalu benar cangkang katup berpasangan karenanya disebut
sebagai Bivalvia.
2. Manfaat kerang hijau bagi manusia antara lain sebagai sumber pangan, menjaga
kesehatan tubuh dan sebagai sumber pendapatan ekonomi.
3. Manfaat kerang hijau bagi lingkungan adalah sebagi biofilter karena kerang hijau
(Perna viridis) mendapatkan makanan dengan cara menyaring partikel dari perairan
termasuk didalamnya mikroalgae. Makanan kerang hijau yang berupa mikroalga
tersebut masuk kedalam rongga mulut setelah melalui penyaringan dengan cilia
yang terdapat pada labilal palp sehingga air yang mengandung makanan terbawa
masuk kedalam rongga mantel.

3.2 Saran
Banyak sekali manfaat dari kerang hijau baik untuk kehidupan manusia maupun
lingkungan namun banyak dari kita yang mengabaikannya, sebaiknya kita terutama para
mahasiswa lebih peduli dan dapat memanfaatkan potensi kerang hijau untuk
kepentingan bersama.

7
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, E. 2006. Pemanfaatan Kerang (Mytilus viridis) Dalam Pembuatan Hidrolisat


Protein Menggunakan Enzim Papain. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan. IPB. Bogor: 52 pp.

Amalia. 2008. Kerang Hijau. Penebar Swadaya Jakarta.

Asikin, D.H. 1982. Country Report. In : Bivalvia culture in Asia and Pacific. (E.F.
DAVY and M. GRAHAM, eds). Proceeding of a workshop held in Singapore,
16-19 February 1982:34-43.

Carepenter, K.E. and V.H. NIEM 1998. The living marine reaources of the Western
Central Pasific. Seaweeds, coral, bivalvia and gastropods. Vol. 1. Rome FAO:
686 pp.

Gosling, E. 2004. Bivalvia Mollusc Biology, Ecology and Culture. Fishing Bews
Books: 327.

Kastoro, W. 1988. Usaha Budidaya Kerang Hijau, Mytilus viridis di Indonesia.


LONLIPI, Jakarta: 14 hal

Linnaeus, C. 1758. Systema Naturae per Regna tria Naturae, secundum Classes,
Ordines, Genera, Species, cum Characteribus, Differentiis Synonymis, Locis,
(ed. 10) 1:1-824, i-iii.

Mayori D.V.A, Rahardja B.S, Suciyono, Lufiyah L. 2020. Kombinasi rumput laut


(Euchema cottoni) dan kerang hijau (Perna viridis) sebagai biofilter logam
berat timbal (Pb). Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan
(2020) 9 (2): 151-155

Power A.J.; R.L. Walker ; K. Payne and D. Huurley. 2004. First occurrence of the
nonindigenous green mussel, Perna viridis in coastal Georgia, United States.
Journal of Shellfish Research 23:741-744.

Siddall, S.E., 1980. A Clarification of The Genus Perna (Mytilidae). Bulletin of Marine
Sience. Vol. 30 (4) : 858-870.

8
Suwignyo P.; J. Basmi dan L. B. Djamar 1984. Studi Beberapa Aspek Biologi Kerang
Hijau Mytilus viridis L., Di Teluk Jakarta. Fakultas Perikanan
InstitutPertanianBogor: 101 hal.

Anda mungkin juga menyukai