Anda di halaman 1dari 12

MEMBARING BENDA DARAT DENGAN METODE

SUDUT BERGANDA

Disusun Oleh :

1. Cyprianus Bala Lembang (21.41.037)


2. Danial Farid Naufal (21.41.038)
3. Dirham Jaya (21.41.039)
4. Diva Diaz Ananda T (21.41.040)

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA IV PELAYARAN


POLITEKNIK ILMU PELAYARAN MAKASSAR
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

“Membaring Benda Darat Dengan Metode Sudut Berganda”

Disusun Oleh :
1. Cyprianus Bala Lembang (21.41.037)
2. Danial Farid Naufal (21.41.038)
3. Dirham Jaya (21.41.039)
4. Diva Diaz Ananda T (21.41.040)

Telah disetujui dosen pembimbing untuk dibuat sebagai tugas makalah dalam mata kuliah
Ilmu Pelayaran Datar

Makassar, 09 April 2022

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Ilmu Pelayaran Datar

Capt. Endang Lestari, S.Si.T.,M.Adm.S.D.A., M.Mar.

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan Judul
Membaring Benda Darat Dengan Metode Sudut Berganda.
Penulis menyadari bahwa dalam proposal ini masih terdapat banyak kekurangan baik
dari segi tata bahasa, struktur kalimat, maupun metode penulisan, serta kesempurnaan materi
yang diakibatkan oleh keterebatasan penulis. Untuk itu dengan kerendahan hati, penulis
sangat mengharapkan masukan baik yang berbentuk kritik maupun saran-saran yang bersifat
membangun, demi kesempurnaan penulisan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran agar disaat mendatang penulis dapat
membuat karya tulis yang lebih baik. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dalam kehidupan sehari-hari.

Makassar, 09 April 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................................2
A. Pengertian Dasar..........................................................................................................2
B. Langkah-Langkah Membaring....................................................................................2
C. Contoh Soal.................................................................................................................3
D. Simulasi Membaring Dengan Metode Baringan Sudut Berganda..............................5
BAB III.......................................................................................................................................6
PENUTUP..............................................................................................................................6
A. Kesimpulan..................................................................................................................6
B. Saran............................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada saat kapal berada di tengah laut, maka setiap navigator harus dapat
mengetahui dimana posisi kapalnya berada saat itu, lebih tegasnya dimana
kedudukan lintang dan bujurnya.Hal ini penting sekali untuk diperhatikan karena
dengan mengetahui posisi tadi navigator dapat menilai apakah pelayaran selama ini
telah sesuai dengan perhitungan semula ataukah telah jauh menyimpang.
Penentuan posisi kapal juga mempengaruhi keselamatan dan keamanan kapal.
untuk menentukan posisi kapal kita harus mengambil baringan-baringan benda darat,
tanjung, gunung pelampung atau baringan benda angkasa. Agar posisi kapal kita
benar, maka sebaiknya baringan yang kita ambil juga harus benar (sejati). Untuk itu
kesalahan pedoman harus selalu diketahui. Selain itu harus selalu diusahakan agar
pengambilan posisi kapal harus sedapat mungkin lebih dari satu benda agar kesalahan
pengambilan dapat diperiksa.
Tujuan dari penentuan posisi kapal dengan mennggunakan sistem baringan
(bearing system) adalah untuk memastikan posisi kapal berada pada posisi yang aman
atau sesuai rute pelayaran yang telah ditentukan sehingga dapat dipastikan
terjaminnya keselamatan kapal dari bahayabahaya yang mungkin terjadi. Efektifitas
dan keamanan menggunakan sistem baringan (bearing system) harus memperhatikan
metode-metode yang digunakan, adapun metode-metode yang biasa digunakan adalah
metode elektronik dan manual. Metode manual dengan cara membaring menggunakan
Sextant maupun Azimuth Circle, dan untuk metode elektronik sendiri membaring
menggunakan radar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka adapun
rumusan masalah dalam penulisan ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode baringan budut berganda?
2. Bagaimana langkah melakukan baringan dengan metode sudut berganda?
3. Bagaimana cara menghitung baringan dengan metode sudut berganda?
4. Bagaimana simulasi membaring dengan metode baringan sudut berganda?
C. Tujuan Penelitian
Suatu kegiatan yang baik tentu mempunyai tujuan yang ingin
dicapai dan diperoleh. Demikian juga dalam penulisan makalah ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana langkah langkah membuat baringan kapal
menggunakan metode baringan sudut berganda

1
2

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar
Baringan sudut berganda adalah baringan dengan geseran, dimana baringan ke
2 terhadap haluan kapal merupakan 2 x baringan 1 terhadap haluan. Jadi jarak ke
benda yang dibaring pada baringan ke 2 adalah sama dengan jauh yang digeserkan
antara kedua baringan tersebut. Jadi jarak kebenda yang dibaring pada baringan kedua
adalah sama dengan jauh yang digeserkan antara kedua baringan tersebut atau
membentuk sebuah segitiga sama kaki (Bachronel, 1974).
Pada baringan sudut berganda ini dimana pada baringan kedua dilakukan
setelah ditentukan dan dihitung arah garis baringan kedua dipeta didapatkan Baringan
Sejati ( Bs ) yang dijabarkan menjadi Baringan Pedoman ( Bp ). Dengan diketahui
Baringan Pedoman ini, kemudian dijaga pada mawar pedoman sampai benda baringan
tersebut sama dengan (tepat) Baringan Pedoman (Bp) yang dihitung, jika baringannya
Bp cocok, pukul /jam/waktu dicatat dan jarak yang ditempuh dari baringan I ke
baringan ke II juga dihitung dan akhirnya posisi kapal ( S ) dapat ditemukan.
B. Langkah-Langkah Membaring
Didalam pemahaman dan penerapan materi pelajaran yang telah disampaikan
oleh pengajar adalah merupakan bagian yang sangat penting yang merupakan kunci
berhasil atau tidaknya transfer ilmu yang diinginkan. Oleh karena itu siswa harus
dengan seksama dan teliti mengikuti penjelasan pengajar dalam menerangkan proses
baringan sudut berganda seperti tersusun dan terurai berurutan dibawah ini. Adapun
caranya adalah sebagai berikut :
1. Benda A dibaring dengan mawar pedoman, kemudian jabarkan Baringan
Pedoman (Bp) menjadi Baringan Sejati (Bs).
2. Lukis Baringan Sejati I (Bs.I) dipeta dengan arah berlawanan dan membentuk
sudut sudut dengan garis haluan (sudut a )
3. Lukislah sudut dengan busur derajat, atau dengan mistar jajar dari mawar
pedoman dipeta
4. Kemudian tariklah sebuah garis lurus Baringan Sejati II (Bs.II) membentuk
sudut ß sebesar 2 x sudut a ( sudut terhadap arah garis haluan )
5. Jabarkan Bs.II menjadi Bp.II
6. Catat waktunya tepat sudut ß = 2 x sudut a (Bp.II). kemudian jangkakan jarak
(mil) hasil selisih waktu dari Bs.I ke Bs.II, dari titik A digaris Bs.II didapatkan
titik S.
7. Titik S pada baringan sejati II (Bs.II) merupakan posisi kapal.
3

Gambar. 1. Baringan dengan sudut berganda

Gambar. 2. Baringan dengan sudut berganda

C. Contoh Soal
Berikut merupakan contoh soal untuk menghitung baringan benda darat
menggunakan metode sudut berganda, antara lain :
Kapal berlayar dengan haluan sejati 820 , Pada pukul 11.00 Pulau A dibaring
0230 topdal dibaca 033! , diketahui Variasi = + 30 dan Deviasi = -10 . Pada
baringan II pulau A dibaring lagi topdal dibaca 042 ! . Hitung dan lukislah
posisi kapal dan kecepatannya.
Penyelesaian ;
Diketahui :
Hs = 820 , nilai Variasi = + 30 , dan Deviasi = - 10
4

Bp.I = 0230 ,Topdal dibaca 033!


Bp.II = 0330 , Topdal dibaca 042!
Ditanyakan : a. Hitung dan lukislah posisi kapal
b. Kecepatan kapal

Perhitungan :
Variasi = + 30 Hs = 820
Deviasi = - 10
Sembir = +20
Bs.I = Bp.I + Sembir
= 0230 + ( +20 )
= 0230 + 20
= 0250 + 1800
= 2050
sudut B = 570 ( 820 - 250 = 570 )
sudut C = 2 x 570 = 1140
Lihat lukisan :
Bs.II = ( 820 + 3600 ) – 1140
= 4420 – 1140
= 3280 – 1800
= 1480
Bp.II = 3280 - (+20 )
= 3280 – 20
= 3260
Baringan II ( 3260 ) tepat waktunya dicatat misal pukul 11.48, topdal dibaca
042! .
Jarak yang ditempuh ialah 042! – 033! = 9 mil. Jangkakan dari Pulau A di Bs.II
(9 mil) diperoleh titik S adalah posisi kapal pada pukul 11.48.

Lukisan :

Catatan :
5

I. Benda kiri
Baringan = H - < perpotongan
II. Benda kanan
Baringan = Haluan ( H) + < perpotongan
Pelaksanaan:
1. Baringlah benda tersebut dengan pedoman (Bp) dan catat waktunya.
2. Lukiskan Bs II sedemikian rupa sehingga sudut ytang dibentuk oleh BsII
dengan haluan 2x sudut yang dibentuk oleh Bs I dengan haluan
3. Pada saat terjadinya Bs II, catat waktunya
4. Hitunglah jarak waktu yang ditempuh kapal dalam waktu antara BsI-BsII
(misalnya = d mil ) dan ukurkan pada BD dari benda 7/8 di (BE)
5. Tarik dari E garis // garis keluar yang memotong bar II di K
6. Posisi kapal (K) terlertak pada titik tersebut

D. Simulasi Membaring Dengan Metode Baringan Sudut Berganda


Berikut merupakan video tutorial bagaiaman cara untuk membaring sebuah
kapal menggunakan metode baringan sudut berganda :
https://youtu.be/LInbuN0H4D0
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta adanya
beberapa temuan-temuan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penentuan tempat
(posisi kapal) merupakan bagian yang penting dari navigasi. Ciri-ciri terpenting dari
metode penentuan tempat adalah : ketelitian, waktu pengamatan dan pengerjaan,
selang waktu pengamatan yang berturutan. Kemudian terdapat metode dalam
membaring antara lain baringan sudut berganda yang merupakan baringan dengan
geseran, dimana baringan ke 2 terhadap haluan kapal merupakan 2 x baringan 1
terhadap haluan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran sebagai peneliti dan penulis yang
mengambil judul ini sebagai bahan penelitian makalah yaitu :
1. Pada saat membaring utamakan keselamatan kerja
2. Pelajari isi materi makalah agar paham pada saat melaksanakan praktek
lapangan
3. Lebih cermat pada saat membaring agar mengurangi resiko kesalahan dalam
perhitungan

6
7
DAFTAR PUSTAKA
Bachronel, 1974. Pelajaran Ilmu Pelayaran. Marine Fisheries Training Proyect. Tegal.
http://www.pusdik.kkp.go.id/elearning/index.php/modul/read/190119-152406uraian-c-materi
http://wiramaritimsby.blogspot.com/2016/06/dasar-menentukan-posisi-kapal-di-peta.html?
m=1
https://adoc.pub/queue/bab-ii-penentuan-posisi-kapal-diatas-peta-laut.html
https://www.karyapelaut.com/2020/12/menentukan-posisi-kapal-dengan-baringan.html

Anda mungkin juga menyukai