BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
sejak tahun 1997, berpengaruh terhadap kinerja posyandu yang turun secara
masyarakat, terutama masyarakat kelompok rentan, yakni anak balita, ibu hamil
langkah bijak dengan mengeluarkan Surat Edaran Mentri Dalam Negeri No.
upaya untuk meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu ( Depkes RI, 2006 ).
1
Faktor Faktor Yang..., Yumianti , Keperawatan S1 UMP, 2014
2
Sedangkan tujuan kegiatan posyandu adalah kesehatan ibu dan anak, keluarga
diketahui berat badan balita setiap bulannya. Hasil dari penimbangan dapat untuk
posyandu salah satunya adalah pemeliharaan kesehatan bayi dan balita. (Nasrul,
1997).
Sesuai dengan data dari Indonesia Family Life Survey (IFLS), Dinas
Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2011 dan data dari posyandu balita di Desa
penurunan.
Selama satu dekade terakhir terjadi penurunan cakupan kedatangan ibu yang
membawa balitanya ke Posyandu. Data yang paling kuat diperoleh dari temuan
Indonesia Family Life Survey (IFLS) di mana terjadi penurunan sebesar 12%
terhadap penggunaan Posyandu baik oleh balita laki-laki maupun oleh balita
perempuan tahun 2000. Selain cakupan, kualitas layanan dari Posyandu itu sendiri
juga menurun yang dengan indikasi adanya 14% penurunan cakupan pemantauan
sebesar 24% pada kurun waktu yang sama (Gizkesmas, 2007). Sementara target
Cakupan kunjungan posyandu bayi Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2008-
2011 terjadi penurunan kunjungan. Jumlah kunjungan ibu balita pada tahun 2008
(96.04%), 2009 (95,07%), 2010 (93,73%), dan 2011 (92,64%) dengan rata-rata
94,37% (Dinkes Jawa Tengah, 2011). Target Standar Pelayanan Minimal (SPM)
sehingga total balita di Desa Karangdadap ada 82 balita. Jumlah balita yang tidak
hadir dalam kunjungan posyandu pada bulan Januari (25,6%), Februari (19,51%),
Maret (23,17%), April (20,73%), Mei (19,51%), Juni (17,07%), Juli (19,51%),
fluktuasi setiap bulannya. Hal tersebut masih dibawah standar pelayanan minimal
target Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dan target Nasional yang masing-
Keaktifan ibu balita mengikuti kegiatan posyandu dipengaruhi oleh sikap dan
stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi
sebagainya). Jadi jelas disini dikatakan bahwa sikap itu suatu sindrom atau
kumpulan gejala dalam merespons stimulus atau objek. Sehingga sikap itu
(Notoatmodjo, 2010).
Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap adalah
atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan), atau reaksi
(Nursalam, 2001).
posyandu (Mimpor, 2008). Dukungan keluarga merupakan salah satu bentuk dari
sekaligus bisa diatasi, disebutkan ada empat jenis dukungan keluarga yaitu:
Kabupaten Banyumas dari 82 responden ibu balita sebagian besar tidak hadir
dalam kegiatan posyandu. Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan
ketua kader posyandu yang menyatakan bahwa setiap bulannya terjadi fluktuasi
posyandu itu tidak terlalu penting adalah hal yang biasa dan tidak terlalu
dipikirkan karena ibu balita menganggap balitanya baik-baik saja. Ibu balita
selain menjadi ibu rumah tangga mereka juga memiliki pekerjaan di luar rumah
kesehatan balitanya. Dukungan keluarga terhadap ibu balita juga masih kurang,
tidak. Akibatnya, ibu balita banyak yang tidak hadir dalam kegiatan posyandu.
Berdasarkan latar belakang fakta di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti
posyandu.
B. Rumusan Masalah
posyandu sebesar 12%. Selain cakupan, kualitas layanan dari Posyandu itu sendiri
juga menurun sebesar 14% dari tahun 1997-2000, serta rendahnya kepemilikan
KMS sebesar 24% (Gizkesmas, 2007). Berdasarkan data Indonesia Family Life
Cakupan kunjungan posyandu bayi Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2008-
2011 terjadi penurunan kunjungan dengan rata-rata 94,37% (Dinkes Jawa Tengah,
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
ke Posyandu.
2. Tujuan Khusus
status ekonomi.
keluarga.
posyandu.
posyandu.
ke posyandu.
D. Manfaat Penelitian
1. Institusi pendidikan
Posyandu.
Posyandu.
Diharapkan dapat berguna untuk peneliti lain yang hendak meneliti lebih
berkunjung ke posyandu.
E. Penelitian Terkait
Mimpor, (2008) Beberapa faktor yang Praktik Cross Sectional Imunisasi balita
berhubungan dengan berhubungan dengan
praktik ibu dalam Immunisasi praktik (p.value =0,03.
berkunjung ke Pengetahuan
posyandu (di wilayah Pengetahuan berhubungan dengan
Puskesmas Tanjung praktik, (p.value=0,001.
Puri Kabupaten sintang Sikap Sikap berhubungan
Provinsi Kalimantan dengan praktik
Dukungan
Barat) (p.value=0,001).
keluarga
Dukungan keluarga
berhubungan dengan
praktik, (p.value=0,011).
Ariyani,R. D., Rini Faktor-faktor yang Frekuensi cross sectional Pengetahuan ibu
Susanti, Eko berhubungan dengan penimbangan berhubungan dengan
Mardiyaningsih, frekuensi penimbangan frekuensi
(2012) balita di posyandu Pengetahuan
penimbangan balita di
Pekerjaan posyandu
(p-value = 0,003
< α(0,05).
Pekerjaan
di Posyandu
Perbedaan penelitan yang akan dilakukan penulis dengan penelitian diatas adalah:
a. Variabel yang akan diteliti adalah pengetahuan, sikap, pekerjaan ibu balita