Anda di halaman 1dari 7

10

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI POSYANDU ONOMI


PUSKESMAS SENTANI KABUPATEN JAYAPURA TAHUN 2017

Shindi, Hasnia

INTISARI

Latar Belakang : Posyandu merupakan kegiatan masyarakat dan untuk rakyat yang merupakan suatu
strategi yang tepat untuk melakukan intervensi pembinaan kelangsungan hidup anak dan perkembangan
anak. Dampak dari ibu yang tidak aktif memeriksakan atau membawa anaknya ke Posyandu adalah
tumbuh kembang balita tidak terdeteksi secara dini. Data dari Puskesmas Sentani (2016) dari bulan Juli-
Desember jumlah balita sebanyak 212 anak (100%), yang rutin melakukan kunjungan posyandu tercatat
sebanyak 90 anak (42%) dan yang tidak rutin melakukan kunjungan posyandu sebanyak 122 anak (58%).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan balita ke posyandu antara lain umur, perilaku, pengetahuan,
pendidikan, faktor geografis dan fasilitas layanan kesehatan. Faktor pengetahuan merupakan domain
dalam membentuk perilaku. Seseorang akan melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dia ketahui,
begitu pula pada ibu balita dengan dia tahu tentang kunjungan posyandu pada balita maka dia akan
melakukan kunjungan posyandu secara rutin.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu balita tentang posyandu
berdasarkan pendidikan, pekerjaan, paritas.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional,
populasipada penelitian ini adalah seluruh ibu balita di posyandu Onomi Puskesmas Sentani sebanyak
212 ibu balita, tempat penelitian ini dilakukan di posyandu Onomi wilayah kerja Puskesmas Sentani,
dengan cara Purposive Sampling sebanyak 68 responden. Pengambilan data diperoleh dengan
menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Untuk menganalisa hasil penelitian
menggunakan Analisis Univariat.
Hasil : Hasil dari penelitian ini diketahui, bahwa dari 68 responden dengan pengetahuan cukup sebanyak
41 (60.3%). Ibu dengan pendidikan menengah berpengetahuan cukup sebanyak 33 (48.5%).Ibu yang
bekerja dengan pengetahuan cukup sebanyak 38 (55.9%).Ibu yang memiliki anak lebih dari 1 (multipara)
berpengetahuan cukup sebanyak 32 (47.1%).
Kesimpulan : Pengetahuan ibu balita tentang Posyandu sangat ditunjang oleh pendidikan, pekerjaan,
paritas. Oleh karena itu disarankan agar semua pihak meningkatkan pelayanan terutama dalam
memberikan informasi tentang posyandu.

Kata Kunci : Pengetahuan dan Posyandu


Daftar Pustaka : 36 (2009-2016)
11

PENDAHULUAN berjumlah 125 posyandu (61,27%) dengan


Anak adalah investasi keluarga, jumlah kader 1.233 orang dan kader yang aktif
masyarakat dan bangsa. Sebagai sebuah sebanyak 993 orang. Tingkat perkembangan
investasi maka derajat kesehatan anak menjadi posyandu didominasi oleh posyandu tingkat
sebuah tanggung jawab bersama dan lintas madya sebanyak 72 posyandu (32,29%),
sektoral atas pertumbuhan dan perkembangan posyandu tingkat pratama sebanyak 7 posyandu
anak.12 (3,43%) dan posyandu mandiri sebanyak 2
Posyandu merupakan kegiatan posyandu (0,97%). Jumlah balita sebanyak
masyarakat dan untuk rakyat yang merupakan 12.122 anak yang melakukan kunjungan ke
suatu strategi yang tepat untuk melakukan posyandu hanya 3.532 (29,3%) anak balita.5
intervensi pembinaan kelangsungan hidup anak Data dari Puskesmas Sentani Kabupaten
dan perkembangan anak.23 Jayapura tahun 2016 jumlah posyandu sebanyak
Manfaat kunjungan posyandu bagi 30 posyandu. Di Posyandu Onomi dari bulan
masyarakat antara lain pertumbuhan anak balita Juli sampai dengan bulan Desember 2016
terpantau sehingga tidak menderita gizi jumlah balita sebanyak 212 anak (100%), yang
kurang/gizi buruk, bayi dan balita mendapat rutin melakukan kunjungan posyandu tercatat
kapsul vitamin A setiap bulan Februari dan sebanyak 90 anak (42%) dan yang tidak rutin
Agustus, stimulasi tumbuh kembang balita melakukan kunjungan posyandu sebanyak 122
dengan fasilitas alat permainan edukatif di anak (58%).9
posyandu dan mendeteksi dini tumbuh Dari data-data di atas menunjukkan
kembang, memperoleh penyuluhan kesehatan bahwa masih banyaknya ibu yang tidak
ibu dan anak.3 melakukan kunjungan ke posyandu. Kunjungan
Dampak dari ibu balita yang tidak aktif pada ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan
memeriksakan atau membawa anaknya ke lebih aktif melakukan kunjungan posyandu,
posyandu adalah tumbuh kembang balita tidak namun setelah anak berusia 12-60 bulan
terdeteksi secara dini.16 kunjungan posyandu mulai berkurang dengan
Posyandu menjadi pelayanan kesehatan alasan sibuk kerja atau tidak sempat membawa
penting untuk bayi dan balita yang paling awal, anak balitanya ke posyandu dan kurangnya
namun pada kenyataannya di posyandu warga pengetahuan tentang pentingnya pemantauan
masyarakat sendiri banyak yang tidak tumbuh dan kembang pada anak balita.15
memanfaatkan posyandu untuk memantau Faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang anaknya).8 kunjungan balita ke posyandu antara lain, umur,
Laporan World Health Organization perilaku, pengetahuan, pendidikan, faktor
(WHO) pada tahun 2014 data angka kematian geografis dan fasilitas layanan kesehatan). 3Dari
balita di dunia sebanyak 35 per 10.000 kelahiran dampak yang sudah dilihat dan upaya yang akan
hidup.Berdasarkan laporan ASEAN pada tahun dilakukan, penulis juga ingin melihat dan
2014 data angka kematian balita sebanyak 228 menilai pengetahuan ibu tentang posyandu
per 100.000. dimana pengetahuan juga dipengaruhi oleh
Jumlah kunjungan ibu yang membawa faktor pendidikan, pekerjaan dan paritas. Hal ini
balita ke posyandu pada tahun 2016 sebesar berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh
73% dari 24.065.506 balita dari kegiatan Siti Nur Laila Sakbaniyah yang mengatakan
posyandu yang ada di Indonesia, namun bahwa ada hubungan yang signifikan antara
pemanfaatan posyandu oleh masyarakat belum pengetahuan ibu dengan kepatuhan kunjungan
optimal karena kurangnya pengetahuan balita.
masyarakat tentang manfaat kegiatan Faktor pengetahuan merupakan domain dalam
posyandu.14 membentuk perilaku. Seseorang akan
Kunjungan ibu balita ke posyandu di melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dia
Provinsi Papua tahun 2016 sebanyak 83.500 ketahui, begitu pula pada ibu balita dengan dia
(25%) dari 332.481 balita yang rutin melakukan tahu tentang kunjungan posyandu pada balita
kunjungan posyandu. Posyandu yang aktif maka dia akan melakukan kunjungan posyandu
berjumlah 347 (11,22%) Posyandu. Tingkat secara rutin.11
perkembangan posyandu didominasi oleh Upaya untuk meningkatkan kunjungan
posyandu tingkat pratama sebanyak 186 posyandu balita memerlukan kerja sama antara
posyandu (6,01%), posyandu tingkat pratama tenaga kesehatan, orang tua, masyarakat dan
sebanyak 2.560 (82,77%), posyandu tingkat kader posyandu dalam memberikan pelayanan
purnama sebanyak 214 (6,92%), dan posyandu kesehatan yang efektif dan efesien, dengan
mandiri sebanyak 133 (4,30%).28Tahun 2016 meningkatkan kunjungan posyandu balita dari
terdapat 206 posyandu sedangkan yang aktif bayi berumur 0 bulan sampai dengan umur 60
12

bulan setiap bulan untuk memantau tingkat dengan tekhnik Purposive Sampling yaitu
pertumbuhan dan perkembangan balita serta tekhnik penetapan sampel dengan cara memilih
menentukan pelayanan kesehatan dan gizi.16 sampel berdasarkan criteria inklusi.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik
melakukan penelitian tentang ”Gambaran HASIL PENELITIAN
Pengetahuan Ibu Balita tentang Posyandu Di 1. Karakteristik Responden berdasarkan
Posyandu Onomi Kabupaten Jayapura Tahun Pendidikan di Posyandu Onomi Puskesmas
2017”. Sentani
Berdasarkan hasil penelitian bahwa
METODE PENELITIAN gambaran pengetahuan ibu balita tentang
Jenis penelitian yang peneliti gunakan posyandu, data tertinggi yaitudengan
dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif pendidikan menengah 53 responden
dengan pendekatan Cross Sectional untuk (77.9%) dan terendah yaitu ibu dengan
diobservasi sekali saja tanpa memerlukan pendidikan atas 4 responden (5.9).
tindak lanjut dan pengukuran dilakukan 2. Karakteristik Responden berdasarkan
terhadap status karakter atau variabel subjek Pekerjaan di Posyandu Onomi Puskesmas
pada saat pemeriksaan, untuk menggambarkan Sentani
pengetahuan ibu balita tentang posyandu. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
Tempat penelitian ini dilakukan di Posyandu gambaran pengetahuan ibu balita tentang
Onomi Wilayah Kerja Puskesmas Sentani posyandu, data tertinggi yaitu ibu yang
Kabupaten Jayapura. Waktu Penelitian ini pada bekerja 60 responden (88.2%) dan terendah
bulan Mei 2017 sampai bulan Juli 2017. ibu yang tidak bekerja yaitu 8 responden
Populasi dalam penelitian ini nadalah seluruh (11.8%).
ibu balita di Posyandu Onomi Puskesmas 3. Karakteristik Responden berdasarkan
Sentani pada bulan Juli sampai dengan Paritas di Posyandu Onomi Puskesmas
Desember 2016 sebanyak 212 ibu balita dengan Sentani
jumlah sampel sebanyak 68 responden. Berdasarkan hasil penelitian bahwa
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini gambaran pengetahuan ibu balita tentang
yakni menggunakan kuesioner. posyandu, data tertinggi yaitu ibu dengan
Pengambilan sampel dalam penelitian ini peritas Multipara sebanyak 53 responden
peneliti menggunakan tekhnik Non Probability (10.3%).

a. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan


Tabel 4.1
Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan di Posyandu Onomi Puskesmas Sentani
Kabupaten Jayapura Tahun 2017
Pendidikan f %
Rendah 11 16.2
Menengah 53 77.9
Atas 4 5.9
Total 68 100
Sumber : Data primer

b. Karakteristik berdasarkan Pekerjaan


Tabel 4.2
Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan di Posyandu Onomi Puskesmas Sentani
Kabupaten Jayapura Tahun 2017
Pekerjaan f %
Bekerja 60 88.2
Tidak bekerja 8 11.8
Total 68 100
Sumber : Data primer
13

c. Karakteristik berdasarkan Paritas


Tabel 4.3
Distribusi Responden berdasarkan Paritas di Posyandu Onomi Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura
Tahun 2017
Paritas f %
Primipara 7 10.3
Multipara 53 77.9
Grandemultipara 8 11.8
Total 68 100
Sumber : Data primer

1. Analisa Data
a. Pengetahuan Ibu Balita
Tabel 4.4
Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan di Posyandu Onomi Puskesmas
Sentani Kabupaten Jayapura Tahun 2017
Pengetahuan f %
Kurang 5 7.4
Cukup 41 60.3
Baik 22 32.4
Total 68 100
Sumber : Data Primer

b. Pengetahuan Ibu Balita berdasarkan Pendidikan


Tabel 4.5
Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan di Posyandu Onomi Puskesmas Sentani Kabupaten
Jayapura Tahun 2017
Pengetahuan
Pendidikan
Kurang % Cukup % Baik % Total %
Rendah 5 7.4 6 8.8 0 0 11 16.2
Menengah 0 0 33 48.5 20 29.4 53 77.9
Atas 0 0 2 2.9 2 2.9 4 5.9
Total 68 100
Sumber : Data Primer

c. Pengetahuan Ibu Balita berdasarkasn Pekerjaan

Tabel 4.6
Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan di Posyandu Onomi Puskesmas Sentani Kabupaten
Jayapura Tahun 2017
Pengetahuan
Pekerjaan Kurang % Cukup % Baik % Total %
Bekerja 5 7.4 38 55.9 17 25.0 60 88.2
Tidak Bekerja 0 0 3 4.4 5 7.4 8 11.8
Total 68 100
Sumber : Data Primer
14

PEMBAHASAN bekerja dengan pengetahuan cukup


Analisa Data sebanyak 38 orang (55.9%) dan minoritas
a. Pengetahuan Ibu balita tentang Posyandu terdapat pada ibu yang tidak bekerja dengan
berdasarkan Pendidikan di Posyandu pengetahuan cukup sebanyak 3 orang
Onomi Puskesmas Sentani (4.4%).
Hasil penelitian didapatkan bahwa dari Penelitian ini sejalan dengan penelitian
68 ibu balita di Posyandu Onomi yang dilakukan oleh Eki Maryo Harahap
Puskesmas Sentani Tahun 2017 (2010) yaitu hubunganStatus Pekerjaan Ibu
berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas Balita dengan Keaktifan dalam Kegiatan
terdapat pada tingkat pendidikan menengah Posyandu III Dusun Boto Kabupaten
dengan pengetahuan cukup sebanyak 33 Tulungagung yang menunjukkan bahwa
orang (48.5%) dan minoritas terdapat pada terdapat hubungan yang signifikan antara
tingkat pendidikan atas dengan status pekerjaan dengan kegiatan posyandu
pengetahuan cukup sebanyak 2 orang yang di buktikan dengan nilai X2hitung
(2.9%). sebesar 10,564 dan sig 0,001 (p<0,05).7
Dari penelitian ini responden memiliki Hasil penelitian ini sesuai dengan teori
pendidikan baik yaitu pendidikan atas, yang dikemukakan oleh Mubarak (2011),
dimana pendidikan mempengaruhi bahwa lingkungan pekerjaan dapat
pengetahuan, yang diharapkan bahwa membuat seseorang memperoleh
dengan pendidikan tinggi maka orang pengalaman dan pengetahuan, baik secara
tersebut memiliki pengetahuan baik. langsung maupun tidak langsung.21
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Diharapkan seseorang dengan bekerja maka
yang dilakukan oleh Idil Fitriana (2010) orang tersebut akan semakin luas pula
berjudul Hubungan Pendidikan Ibu dengan pengetahuannya. Pekerjaan adalah sesuatu
Kunjungan Balita Ke Posyandu Di yang dilakukan untuk mencari nafkah,
Kecamatan Pemulutan Selatanyang pencaharian.27Lingkungan pekerjaan dapat
menunjukkan bahwa 65,1% responden membuat seseorang memperoleh
berpendidikan rendah dan 45% pengalaman dan pengetahuan, baik secara
berpendidikan tinggi.11 langsung maupun tidak langsung.
Hal ini sesuai dengan teori yang Berdasarkan hasil penelitian bahwa
dikemukakan oleh Notoatmodjo tahun 2012 responden yang memiliki pengetahuan
dalam buku Metode Penelitian Kesehatan tertinggi dengan berpengetahuan cukup
mengatakan dengan pendidikan tinggi yaitu responden yang bekerja, akan tetapi
maka seseorang akan cenderung perlu diketahui, bukan berarti seseorang
mendapatkan infomasi, baik dari orang lain yang tidak bekerja mutlak berpengetahuan
maupun dari media massa. Semakin banyak kurang, karena peningkatan pengetahuan
informasi yang masuk semakin banyak pula tidak mutlak diperoleh melalui pendidikan
pengetahuan yang didapat tentang formal tetapi masih ada faktor-faktor lain
kesehatan. Pengetahuan dengan pendidikan misalnya sosial media, keluarga dan
tinggi, maka orang tersebut akan semakin lingkungan sekitar yang mempengaruhi
luas pula pengetahuannya.23 pengetahuan seseorang.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa c. Pengetahuan Ibu balita tentang Posyandu
tingginya pengetahuan ibu yang baik pada berdasarkan paritas di Posyandu Onomi
pendidikan disebabkan bahwa ibu dengan Puskesmas Sentani
pendidikan yang tinggi memudahkan ibu Hasil penelitian didapatkan bahwa dari
memperoleh atau lebih memahami 68 ibu balita di Posyandu Onomi
informasi yang diterima /diberikan. Secara Puskesmas Sentani tahun 2017 berdasarkan
umum, seseorang yang berpendidikan lebih jumlah anak mayoritas terdapat pada ibu
tinggi akan mempunyai pengetahuan yang yang melahirkan 2-4 kali (multipara)
lebih luas dibandingkan dengan seseorang sebanyak 53 orang (77.9%) dan minoritas
yang tingkat pendidikannya rendah. terdapat pada ibu yang melahirkan 1 kali
b. Pengetahuan Ibu balita tentang Posyandu (primipara) sebanyak 7 orang (10.3%).
berdasarkan pekerjaan di Posyandu Onomi Paritas merupakan keadaan seseorang
Puskesmas Sentani wanita berkaitan dengan memiliki bayi
Hasil penelitiandari 68 responden ibu yang dilahirkan.26 Paritas berarti seseorang
balita di Posyandu Onomi Puskesms wanita yang melahirkan anak, baik hidup
Sentani Tahun 2017 berdasarkan status maupun mati tetapi bukan aborsi, tanpa
pekerjaan mayoritas terdapat pada inu yang
15

melihat jumlah anaknya.6Paritas merupakan Saran


bagian dari pengalaman. Berdasarkan kesimpulan diatas, disampaikan
Hal ini sejalan dengan pendapat saran sebagai berikut:
Notoatmodjo (2012), Pengalaman adalah 1. Bagi Peneliti
sesuatu yang pernah dialami seseorang Diharapkan agar dapat menambah wawasan
dalam berinteraksi dengan dan pengetahuan tentang penelitian tentang
lingkungannya.Orang cenderung berusaha posyandu sehingga dapat menjadi sarana
melupakan pengalaman yang kurang untuk menerapkan ilmu yang telah
baik.Sebaliknya, jika pengalaman tersebut diperoleh di bangku kuliah.
menyenangkan, maka secara psikologis 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
mampu menimbulkan kesan yang sangat Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
mendalam dan membekas dalam emosi tentang pengetahuan ibu balita tentang
kepribadian seseorang.23 Pengalaman baik posyandu dan bagi peneliti selanjutnya
ini akhirnya membentuk sikap positif dalam dapat meneliti dengan variabel yang
kehidupannya.Berdasarkan hasil penelitian berbeda agar lebih sempurna.
bahwa responden yang memiliki 3. Bagi STIKES Jayapura
pengetahuan tertinggi dengan Dapat menjadi bahan referensi sebagai
berpengetahuan cukup yaitu responden bahan pembelajaran bagi mahasiswa
pada status paritas multipara yang dapat Program Studi S1 Keperawatan dan D-III
disebabkan oleh pengalaman.Pengalaman Kebidanan dalam mengetahui gambaran
yang dimaksud adalah pengalaman pengetahuan ibu balita tentang posyandu,
melahirkan yang diperoleh berdasarkan sehingga dapat menjadi kajian atau upaya
jumlah anak yang dimiliki sehingga promotif dalam melaksanakan praktek
pengalaman tersebut dapat menambah klinik lapangan.
pengetahuan, Pengalaman pribadi haruslah 4. Bagi Kader Posyandu Onomi
meninggalkan kesan yang baik agar bisa Dapat menjadi bahan evaluasi motivasi dan
menjadi pedoman untuk melakukan hal tingkat partisipasi kader Posyandu dan
yang selanjutnya. dapat memberikan masukan kepada kader
Posyandu dalam upaya meningkatkan
PENUTUP kunjungan balita ke Posyandu.
5. Bagi Masyarakat
KESIMPULAN Diharapkan Dapat meningkatkan wawasan
Dari hasil penelitian gambaran pengetahuan ibu serta pengetahuan bagi masyarakat tentang
balita tentang posyandu menunjukkan sebagian posyandu dan meningkatkan motivasi
besar ibu balita di Posyandu Onomi Puskesmas masyarakat dalam melakukan kunjungan
Sentani berpengetahuan cukup sebanyak 41 posyandu.
(60.3%) responden.
1. Dari hasil penelitian gambaran pengetahuan
ibu balita tentang posyandu berdasarkan DAFTAR PUSTAKA
pendidikan dari 68 responden menunjukkan
bahwa data tertinggi pada ibu yang Arikunto, 2010.Prosedur Penelitian. Jakarta.
memiliki pendidikan menengah dengan Salemba Medika.
pengetahuan cukup sebanyak 33 (48.5%)
responden. Dinas Kesehatan RI, 2011. Buku KIA. Jakarta
2. Dari hasil penelitian gambaran pengetahuan
ibu balita tentang posyandu berdasarkan Dinkes RI, 2011. Pedoman Posyandu Bagi
pekerjaan dari 68 responden menunjukkan Petugas. Jakarta.
bahwa data tertinggi pada ibu yang bekerja
dengan pengetahuan cukup sebanyak 38 Dinas Kesehatan Provinsi Papua, 2016.
(55.9%) responden.
3. Dari hasil penelitian gambaran pengetahuan Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, 2016.
ibu balita tentang posyandu berdasarkan
paritas dari 68 responden menunjukkan Eki Maryo Harahap, 2012 Hubungan Status
bahwa data tertinggi pada ibu yang Pekerjaan Ibu Balita dengan Keaktifan
memiliki paritas multipara dengan dalam Kegiatan posyandu III dusun
pengetahuan cukup sebanyak 32 (47.1%) boto kabupaten tulungagung.
responden.
16

Dirckx, 2009.Ilmu Kesehatan Dasar Berencana Untuk Pendidikan Bidan.


Kebidanan. Jakarta EGC, Jakarta.

Entjang, 2012.Perawatan Bayi Mudadan Anak Muslihatun, 2012.Asuhan Neonatus Bayi Dan
Balita Sakit di Masyarakat. RO Balita. Fitramaya.Yogyakarta.
Jayawijaya
Mubarak, 2011.Promosi Kesehatan Untuk
Elisabeth, 2014.Kebidanan Komunitas. PT Kebidanan. Salemba Medika, Jakarta.
Pustak Baru. Yogyakrta
Notoatmodjo, 2011.Ilmu Kesehatan
Hurlock, 2009. Psikologi Perkembangan. Masyarakat, Ilmu dan Seni. Rineka
Erlangga, Jakarta. Cipta, Jakarta.

Idil Fitriana, 2010. Hubungan Pendidikan Ibu Notoatmodjo, 2012.Ilmu Kesehatan


dengan Kunjungan Balita ke Posyandu Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.
di Kecamatan Pemulutan Selatan.
Karetji, 2011.Buku Pertumbuhan dan Nita Krisnaldidan Fanny Zefanya, 2012. Modul
Perkembangan Anak.Yogyakarta Kegiatan Posyandu. Jakarta.

Kemenkes RI, 2012. Pedoman Pelayanan Notoatmodjo, 2011.Metode Penelitian


Antenatal Terpadu Edisi kedua.Dirjen Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak,
Jakarta. Prawirohardjo, 2009.Sikap dan Perilaku dalam
Kesehatan.Yogyakarta.
Kemenkes RI, 2016. Profil Data Kesehatan
Indonesia Tahun 2016. Prayoto, 2014.Teori, Sikap & Perilaku dalam
Kesehatan dilengkapi contoh
Litte Stips, 2011. Buku Perkembangan Anak. kuesioner.NuhaMedika, Yogyakarta.
Bandung
Profil Kesehatan Dinkes Provinsi Papua, 2016.
Lyndon Saputra, 2014. Asuhan Neonatus, Bayi
dan Balita. Bina Rupa Aksara. Puskesmas Sentani Kabupaten Kayapura, 2016.
Tangerang
Riyanto Agus, 2013. Statistik Deskriptif untuk
Lockhart dan Saputra, 2011.Asuhan Neonatus Kesehatan. Yogyakarta: Nuha medika
Normal Dan Patologis. Bina Rupa
Aksara. Tangerang Sugiyono, 2013.Metode Penelitian Bisnis.
Alfabeta, Bandung.
Maryam , 2014. Promosi Kesehatan. EGC,
Jakarta. Sujarweni Wiratna, 2015. SPSS untuk
Penelitian.Yogyakarta: Baru Press
Manuaba, 2013.Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan Pendidikan Keluarga

Anda mungkin juga menyukai