Anda di halaman 1dari 7

MODUL 11

MENGOPERASIKAN POWER SUPPLY AC 3 Ø

I. Tujuan

Setelah percobaan praktikan diharapkan dapat :


Mengoperasikan power supply AC 3 fasa
Mengukur tegangan antar fasa dan tegangan fasa netral
Mengukur tegangan fasa pada beban hubungan bintang dan delta
Mengukur tegangan motor 3 Ø dari sumber PLN
Mengukur tahanan belitan motor 3 Ø dengan menggunakan ohm meter

II. Alat dan Bahan :

 Power supply AC
 Voltmeter
III. Pendahuluan

Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan, disalurkan
dan diserap oleh beban semuanya seimbang, dan juga pada tegangan yang
seimbang. Pada tegangan yang seimbang terdiri dari tegangan 1 fase yang
mempunyai magnitude dan frekuensi yang sama tetapi antara 1 fase dengan yang
lainnya mempunyai beda fase sebesar 120°listrik, sedangkan secara fisik
mempunyai perbedaan sebesar 60°, dan dapat dihubungkan secara bintang (Y) atau
segitiga (Δ).

Gambar 1. sistem 3 fase.

Gambar 1 menunjukkan fasor diagram dari tegangan fase. Bila fasor-fasor tegangan
tersebut berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan jarum jam
(arah positif), maka nilai maksimum positif dari fase terjadi berturut-turut untuk
fase V1, V2 dan V3. sistem 3 fase ini dikenal sebagai sistem yang mempunyai
urutan fasa a – b – c .
Sistem tegangan 3 fase dibangkitkan oleh generator sinkron 3 fase.

Modul Praktikum DTL 56


Hubungan Bintang (Y, wye)

Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan menjadi satu
dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua terminal dari tiga
terminal a – b – c mempunyai besar magnitude dan beda fasa yang berbeda dengan
tegangan tiap terminal terhadapa titik netral. Tegangan Va, Vb dan Vc disebut
tegangan “fase” atau Vf.

Gambar 2. Hubungan Bintang (Y, wye).

Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase dihitung terhadap
saluran / titik netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3 fase yang seimbang
dengan magnitudenya (akar 3 dikali magnitude dari tegangan fase).

Vline = 3 Vfase = 1,73 Vfase

Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai yang sama,

ILine = Ifase

Ia = Ib = Ic

Hubungan Segitiga

Pada hubungan segitiga (Δ) ketiga fase saling dihubungkan sehingga membentuk
hubungan segitiga 3 fase.

Modul Praktikum DTL 57


Gambar 3. Hubungan Segitiga

Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung antar
fase, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar magnitude yang
sama, maka:
Vline = Vfase

Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus
tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum kirchoff, sehingga:
Iline = 3.Ifase = 1,73.Ifase

IV. Langkah Kerja

A. 1. Siapkan power supply dengan kode SO 3212 - 1B beserta kuncinya,


 Putar ke kiri tombol emergency berwarna merah,
 Masukan stecker 3 Ø ke stop kontak yang ada,
 Masukkan kunci, putar ke kanan dan tahan, kemudian tekan push botton F1
berwarna abu-abu,
 Naikkan ke atas atau “ON” kan saklar F3 yang berwarna hitam
2. Tekan tombol emergency, apa yang terjadi?

3. Ulangi langkah 1 di atas


4. Tekan push button warna hitam yang ada di F3, apa yang terjadi?

5. Ulangi langkah 1 di atas

6. Lakukan pengukuran dengan voltmeter AC skala minimum 1000 volt AC

Modul Praktikum DTL 58


N – PE = Volt
L1 – N = Volt
L2 – N = Volt
L3 – N = Volt
L1 – PE = Volt
L2 – PE = Volt
L3 – PE = Volt
L1 – L2 = Volt
L1 – L3 = Volt
L2 – L3 = Volt
 Off kan

B. Pengukuran switch (SO 3212 – IW) dalam kondisi tidak bertegangan.


 Siapkan sakelar atau switch 3 Ø
 Siapkan multimeter dan atur untuk pengukuran resistansi

Atur sakelar pada posisi nol, ukur terminal ,

 L1 – U =
 L2 – V =
 L3 – W =
Atur sakelar pada posisi 1 (ON), ukur kembali terminal,

 L1 – U =
 L2 – V =
 L3 – W =
Apa yang terjadi?

C. Siapkan motor listrik 3Ø tipe SE 2662-1 G

 Tulis secara lengkap data spesifikasi /name plate yang ada


 Gambar simbol terminal yang tertera

Modul Praktikum DTL 59


1. Menghubungkan motor secara bintang

Sekilas , bagaimana hubungan antara arus Line (IL) dan arus phasanya (IP)

IL=…..

Teoritis , bagaimana persamaan selanjutnya untuk tegangan line dan tegangan phasanya
?

VL=….

2. Menghubungkan motor secara Δ (segitiga )

Sekilas, bagaimana hubungan antara tegangan Line (VL) dan tegangan phasa (Vp)?

VL=….

Teoritis, bagaimana persamaan selanjutnya untuk arus Line dan arus fasa ?

IL=….

4. Pengukuran harga resistansi dengan ohm meter

Modul Praktikum DTL 60


Ukur harga resistansi motor 3Ø sebelum dihubung bintang dan segitiga

U1-U2 =….
V1-V2 =….
W1-W2 =….
U1-V1 =….
V1-W1 = ….

Saat motor di hubung bintang ukur tahanan berikut :

U1-U2 =

V1-V2 =

W1-W2 =

U1-V1 =

U1-W1 =

V1-W1 =

U2-V2 =

V2-W2 =

W2-U2 =

Saat motor dihubung segitiga , ukur tahanan berikut :

U1-U2 =

V1-V2 =

W1-W2 =

V1-W1 =

U2-W2 =

U2-W1 =

U1-W2 =

U2-V2 =

V2-W1 =

Modul Praktikum DTL 61


V. Analisa data dan Kesimpulan

Modul Praktikum DTL 62

Anda mungkin juga menyukai