Jenis Tes Psikologi
Jenis Tes Psikologi
SPM
Lynn, Richard., Allik, dan Irwing (2004) mengemukakan bahwa tes SPM banyak digunakan
sebagai tes kemampuan penalaran nonverbal. Tes SPM mengidentifikasi kecerdasan dengan
faktor “g”. Tes SPM merupakan tes murni yang mengukur visualisasi dan kemampuan
spasial.
Lynn, Richard., Juri Allik, dan Paul Irwing. (2004). Sex Differences on Three Factors Identified
in Raven’s Standard Progressive Matrices. Journal of Intelegence. 32, 411-424. Doi:10.1016.
2. HTP
Polatajko dan Kaiserman (1986) mengemukakan bahwa HTP bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor stress dan karakter kepribadian serta digunakan untuk terapi
psikiater.
Potajko, H dan Kaiserman, E. (1986). House tree person projective technique : a validationof its
use in occupational therapy. Journal of Occupational Therapy, 3(4). 197 – 207.
3. SSCT: Nasution (2018) mengemukakan bahwa SSCT (Sack Sentence Completion Test)
interpretasi lingkungan.
Nasution, F.Z. (2018). Gambaran konflik emosi remaja dengan orang tua menggunakan metode
sack's sentence completion test. Jurnal Kognisi, 2(2). ISSN: 2528-4495.
4. Wartegg : Aditya dan Noviati (2021) mengemukakan bahwa wartegg digunakan untuk
mengeksplorasi struktur kepribadian subjek yang terdiri dari motivasi, kemampuan sosial,
5. DAP: Supartini (2005) mengemukakan bahwa DAP (Draw A Person) merupakan salah satu
dari tes proyeksi untuk memprediksi kepribadian individu berdasarkan gambar yang dibuat
oleh individu itu sendiri. DAP juga dapat digunakan untuk mengetahui aspek psikologis
individu yang didasarkan pada objek yang digambar sehingga akan diketahui bidang yang
Supartini, E. (2005). Tes menggambar orang untuk mendiagnosis psikologis anak tuna rungu.
Jurnal Pendidikan Khusus, 1(2). ISSN: 1858-0998.
6. DASS : Haqi, Has, dan Bahiyah (2019) mengemukakan bahwa DASS bertujuan untuk
Haqi, M. H., M.Has, E. M., & Bahiyah, K. (2019). Gambaran status mental (stres, kecemasan,
dan depresi) pada korban pasca gempa berdasarkan periode perkembangan (remaja, dewasa,
dan lansia) di desa pendua kabupaten lombok utara. Psychiatry Noursing Journal. 29-35.
Sulaiman, B.Z. (2016). Cognitive behavior therapy untuk meningkatkan perilaku rutin minum
obat pada penderita skizofrenia. Jurnal Universitas Muhammadiyah Malang, 2002.
8. BAUM : Stanzani, Matacena, Sambati, Oppi, Roda, De Matteis, dan Gallasi (2015)
mengemukakan bahwa baum memiliki tujuan untuk mengasesmen kepribadian dalam usia