Anda di halaman 1dari 21

STRUKTUR FACTOR PSYCHOPATHY PERSONALITY

INVENTORY (PPI)
Adiyo R1
Fakultas Psikologi UIN Jakarta

Abstrak
Pyschopathy atau psikopat merupakan gangguan kepribadian yang dicirikan oleh
egocentricity, fearlessness, persistence violence of social norms dan lack of empathy,
guilt dan remorse. Salah satu alat ukur yang digunakan dalam mengukur psychopathy
yaitu psychopathy personality inventory (PPI). Mengingat perdebatan struktur factor
dari PPI yang masih simpang siur, maka perlu dilakukan penelitian mengenai struktur
factor PPI. Adapun struktur factor atau model yang diuji dalam penelitian ini adalah 1)
apakah benar terdapat 2 faktor di dalam PPI (impulsive antisociality dan fearless
dominance), yang kemudian terbagi menjadi 8 dimensi?. 2) apakah benar bahwa 2
faktor di dalam PPI tersebut tidak saling berkorelasi?. Sampel dalam penelitian ini
adalah mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidyatullah Jakarta sejumlah 309.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji struktur factor PPI yaitu
confirmatory factor analysis (CFA). Hasil menunjukkan bahwa memang benar PPI
terdiri dari 8 dimensi, namun 2 faktor di dalam PPI yaitu impulsive antisociality dan
fearless dominance saling berkorelasi hampir mendekati satu (r = 0.93). Dengan
demikian di dalam stuktur factor PPI sesungguhnya hanya ada model 1 faktor
(psychopathy) dengan 8 dimensi berikut item pada tiap dimensi tersebut.

Kata Kunci : Psychopathy, struktur factor PPI.


Pendahuluan

Studi mengenai psychopathy psychopathy adalah ketiadaan


keramahan, kurangnya belas kasihan,
(psikopat) telah banyak dilakukan
namun konstruk psychopathy tetap ketidak sensitifnya emosional, gagal
sulit untuk didefinisikan secara untuk belajar dari pengalaman,
theoretical dan practical (Edens, tingginya egosentris, ketidak jujuran,
2006; Edens, Magyar, & Cox, in dan tidak memiliki rasa cemas atau
press; Edens, Skeem, & Kennealy, bahkan takut. Kemudian Hare &
2009; Edens & Vincent, 2008; Edens, Neumann (2008) mendefinisikan
Marcus, & Fulton, 2012). Tokoh psyhcopathy yaitu individu yang
psikologi klinis yang pertama kali secara tipikal dianggap memiliki
mendefinisikan psychopathy yaitu kekurangan mengenai rasa takut, rasa
Cleckley (dalam Selbom, Patrick,
Gartland, Ben Porath, Wygant, & bersalah, tidak memiliki empati, serta
Stafford, 2012). Melalui bukunya tidak mampu merasakan keterikatan
yang berjudul “The Mask of Sanity” emosional terhadap sekitarnya, s e h i
(1941), ia mendefinisikan konsep nggaseringkalipribadi
psychopathy adalah mereka yang anti
1
Penulis adalah Mahasiswa Program Magister Peminatan Psikometri -
Fakultas Psikologi UIN Jakarta.
Korespondensi tentang artikel ini dapat menghubungi : redaksi_jp3i@yahoo.co.id

210
sosial. Masih menurut Hare & para ahli mengenai psychopathy tidak
Neumann (2008) pribadi psychopathy hanya pada definisi, tetapi juga pada
yang agresif seringkali berbuat dua hal yaitu 1) struktur variable
tindakan kriminal di masyarakat (dimensi) dari psychopathy, 2) orang
meskipun ada juga individu yang orang yang memiliki psychopathy
terindikasi psychopathy namun tidak yang tinggi, apakah mereka yang
melakukan tindakan kriminal (Hall & berperilaku kriminal atau bisa juga
Benning, 2006). Tentunya masih mereka yang tidak berperilaku
terdapat definisi lain mengenai kriminal ?.
psychopathy dari para ahli. Hal
tersebut dapat dilihat pada McCord dan Deskripsi Alat Ukur Psychopathy
McCord (1964); Lilienfeld (1998);
Skeem & Cooke (2010). Menurut Mengulas perbedaan yang
kamus APA (2012) Psikopat adalah pertama yakni mengenai struktur
presence of a chronic and pervasive variabel dari psychopathy maka tidak
disposition to disregard and violate the dapat dilepaskan dari alat ukur yang d i
rights of others . Manifestations gunakanuntukmengukur
include repeated violations of the law, psychopathy. Menurut catatan peneliti
exploitation of others, deceitfulness, terdapat dua alat ukur yang lazim
impulsivity, aggressiveness, reckless d i g u n a k a nd a l a m m e n g u k u r
disregard for the safety of self and psychopathy yaitu Pscyhopathy
others and irresponsibility, Checklist Revised (PCL R) yang
accompanied by lack of guilt, remorse disusun oleh Hare (1991) (PCL R
and empathy. Secara garis besar diulas dalam penelitian Benning,
peneliti mendapati bahwa tiap definisi Patrick, Hicks, Blonigen, Kruger, 2003
tersebut memiliki maksud yang sama ; Edens, Marcus, & Fulton, 2012;
mengenai psychopathy yaitu deficient Selbom, Patrick, Gartland, Ben Porath,
emotional reactivity (fearless Wygant, & Stafford, 2012) dan
dominance) dan anti sociality. Setiap Psychopathic Personality Inventory
definisi tersebut memiliki instrument (PPI) yang disusun oleh Lilienfeld &
yang digunakan untuk mengukur Andrews (1996) (PPI juga diulas
psychopathy (Skeem dalam penelitian yang sama seperti
& Cooke, 2010). Sebagai contoh, Hare PCL R, tetapi ditambah lagi dalam
(1991) mengukur psychopathy dengan penelitian Benning, Patrick, Salekin,
menggunakan psychopathy check list &Leistico,2005,Edens&
(PCL), sedangkan Lilienfield m e n g g McDermott, 2010; Patrick, Edens,
u n a k a n p s y c h o p a t h y Poythres, Lilienfeld, & Benning,
personality inventory (PPI) untuk 2006; Ross, Benning, Patrick,
mengukur psychopathy. Oleh sebab itu Thompson, & Thurston, 2009,
sampai saat ini, perbedaan pendapat Neumann, Malterer, & Newman,

Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012 211
Adiyo R

2008). Pada instrument PCL R, Hare pada remaja dan anak anak yang
(1991) menggunakan dua dimensi pecandu alkohol dan ketergantungan
dalam mengoperasionalisasikan obat obatan serta trait kerpibadian
psychopathy. Pertama, dimensi disinhibitory (Krueger, dkk, 2002).
emotional interpersonal tendencies. Selain tu PCL R faktor 2 juga
Dimensi ini terdiri dari lack of menunjukkan hubungan dengan
remorse, tidak memiliki rasa empati indeks impulsive aggression (seperti
atau emosional yang mendalam, berkelahi, pembunuhan dan tindak
cenderung menyalahkan orang lain, s e kekerasan lainnya) (Patrick dkk,
r i n g b e r b o h o n g d a n 1997) serta berhubungan juga dengan
manipulativeness. Kedua, dimensi perilaku bunuh diri (Verona, Patrick,
impulsive anti - social deviance. & Joiner, 2001). Sedangkan PCL R
Dimension ini terdiri dari kenakalan, faktor 1 menunjukkan hubungan
suka mencari sensasi, agresivitas, dengan gangguan kepribadian
impulsivitas, parasitism, tidak narcissistic (Harpur dkk, 989; Hart &
memiliki rasa tanggung jawab dan Hare, 1989) serta berhubungan pula
tidak mampu menyusun sebuah dengan instrumental aggression
rencana. Skor kedua dimensi tersebut (Patrick dkk 1997; Woodworth &
jika dikorelasikan maka menghasilkan Porter, 2002). Harpur dkk (1989) dan
indeks korelasi sekitar 0.5 pada Patrick (1997) mendapati bahwa
kelompok tahanan pria (Hare, 1991). individu yang tinggi pada PCL R
Meskipun skor pada faktor 1 dan faktor 2 berkorelasi secara negatif
faktor 2 saling berkorelasi, kedua dengan Sosio Economic Status (SES),
faktor tersebut merupakan dua hal Tingkat Pendidikan dan verbal
yang saling berbeda. Menurut Hare intelligence, dengan rentangan
(1991) behavioral deviance (factor 2) korelasi mulai dari .15 s/d .50.
berhubungan dengan symptom Sedangkan PCL R faktor 1
gangguan kepribadian pada anak-anak berkorelasi secara positif dengan tiga v a
dan dewasa serta juga berkaitan d e n g riabeltersebut.Meskipun
a n p e r m a s a l a h a n berkorelasi secara positif, besaran
penyalahgunaan alkohol dan obat korelasi PCL R faktor 1 relatif lebih
obatan (Reardon, Lang, & Patrick, kecil yaitu berkisar dari .04 s/d .37.
2002; Smith & Newmann, 1990). Frick, Lilienfeld, Wllia, Lonwy, &
Penelitian Patrick, Hicks, Krueger, & Silverthorn (1999); Harpur dkk,
Lang (2003) yang menggunakan (1989); Patrick (1994, 1995) menguji
structural model menemukan bahwa hubungan antara 2 faktor PCL R
PCL R faktor 2 berhubungan erat (r = d e n g a n s e l f re p o r t a n x i e t y
.97) dengan faktor latent dari adult inventories. Hasilnya adalah trait
psychopathology, yaitu konstruk anxiety berkorelasi secara negatif
mengenai simptom perilaku antisocial dengan faktor 1 dan berkorelasi secara

212 Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012
Struktur Factor Psychopathy Personality Inventory (PPI)

positif dengan faktor 2. Lebih detail Tentunya hal ini berkaitan dengan
lagi, faktor 1 berkorelasi secara negatif permasalahan yang kedua dari
dengan komponen dari emosionality psychopathy yaitu bagaimana individu
yaitu distress dan fear (r = -.31 dan - yangmemilikipsychopath
.22), sedangkan faktor 2 berkorelasi y personality yang tinggi tetapi tidak
secara positif dengan seluruh dimensi memiliki criminal history? Padahal
emosionalitas (r = .48 dengan distress, peneliti ingin menguji struktur
r = .24 dengan fear, r = .40 dengan variabel psychopathy bukan pada
anger). Alat ukur personality lainnya orang orang yang memiliki catatan
yang diuji hubungannya dengan PCL kriminal. Oleh sebab itu peneliti tidak
R adalah five factor model (FFM) mengujistrukturvariable
(Costa & McCrae, 1989). Berdasarkan psychopathy berdasarkan alat ukur
hasilnya, maka diperoleh informasi PCL R. Bahkan keterbatasan lain dari
bahwa faktor 1 PCL R berhubungan PCL R menurut Kastner, Selbom, &
dengan low neuroticism dan high Lilienfeld (2012) ialah administrasi
Assertiveness, sedangkan faktor PCL alat ukur PCL R begitu menghabiskan
R faktor 2 berhubungan dengan low banyak waktu, sebab memerlukan
Conscientiousnessdanlo penggalian data secara mendalam
w Agreeableness (Widiger & Lynam, mengenai criminal records seseorang,
1998; Miller, Lynam, Widiger & yang kemungkinan data tersebut tidak
Leukefeld, 2001). memungkinkan untuk diperoleh di
Namun menurut Benning, beberapa tempat.
Patrick, Hicks, Blonigen, & Kruger Seperti yang telah disebutkan
(2003) dari kedua dimensi PCL R t e r sebelumnya, alat ukur kedua yang
sebut,dimensiemotional lazim digunakan dalam mengukur
interpersonal yang justru dianggap k o n s t r u kp s y c h o p a t h y
sebagai dimensi utama yang mampu m yaitu
enggambarkankonstruk Psychopathy Personality Inventory
psychopathy. Alat ukur PCL R ini (PPI). Alat ukur ini disusun oleh
dikembangkan pada para tahanan Lilienfeld dan Andrews pada tahun
penjara dan bahkan studi studi yang 1996, sekaligus diujikan pada populasi
menggunakan alat ukur ini juga yang non criminal. Alat ukur ini
mengembangkannya pada populasi memang dikembangkan pada sampel
tahanan penjara. Hal inilah yang yang tidak memiliki catatan kriminal.
menjadi keterbatasan PCL R yaitu Item PPI terdiri dari 187 item, tiap
item-item alat ukurnya digunakan respondendimintauntuk
hanya pada individu yang memiliki mengevaluasi dan menjawab masing
rekaman tindak kriminal (Benning, masing item, sehingga alat ukur ini
Patrick, Hicks, Blonigen, & Kruger, merupakan self report questionnaire.
2003; Lilienfeld & Fowler, 2006). Tentu hal ini berbeda dengan PCL R
milik Hare (1991) dimana yang

Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012 213
Adiyo R

mengisi tiap item PCL R adalah Coldheartedness bermuatan pada


clinicians. Definisi konseptual dan faktor FD (seperti Mullins Nelson,
operasional psychopathy dari alat Salekin, & Leistico, 2006), tetapi ada
ukur ini disesuaikan dengan definisi juga penelitian yang tidak menemukan
psychopathy dari Clekcley (1941), ia bahwa CH bermuatan pada salah satu
mendefinisikan konsep psychopathy faktor (seperti Benning, Patrick, Hicks,
a d a l a hk e t i a d a a n keram Blonigen, & Krueger, 2003). Menurut
ahan, Barry dkk (2000) & Benning dkk
kurangnya belas kasihan, ketidak (2003) meskipun CH tidak begitu jelas
sensitifnya emosional, gagal untuk bermuatan pada salah satu faktor
belajar dari pengalaman, tingginya tersebut, tetapi dimensi dari CH yaitu
egosentris, ketidak jujuran, dan tidak callous, unemotinality dan unempathy
memiliki rasa cemas atau bahkan takut. dianggap bagian dari psychopathy,
Selain itu konstruk psychopathy dari sehingga CH tetap dimasukkan ke
alat ukur PPI juga disesuaikan dari dalam subscales PPI.
hasil penelitian Lyken (1957); Mengenai hubungan antara FD
McCord & McCord (1964); Quay dan SCI, Patrick (2007) (dalam
(1965). Marcus, Fulton dan Edens, 2012)
Salah satu penelitian mengenai mengatakan bahwa FD merupakan
PPI dilakukan oleh Benning, Patrick, kondisi dimana kurangnya respon
Hicks, Blonigen, & Krueger (2003), emosional, sedangkan SCI adalah
melalui exploratory factor analysis, keadaan dimana kurangnya aktivitas
mereka mengidentifikasi ada dua sosial. Oleh sebab itu, keduanya
faktor yang menjadi dasar dari 8 diharapkan tidak saling berkorelasi
subsscales PPI. Faktor pertama (PPI 1 atau hanya berkorelasi dengan indeks
)disebutdenganFearless yang kecil. Studi yang dilakukan oleh
Dominance (FD) yang terdiri dari Benning dkk (2003); Patrick dkk
subscales Stress Immunity (SI), Social (2006) menemukan bahwa antara FD
Potency (SP), dan Fearlessness. dan SCI tidak saling berkorelasi.
Faktor kedua (PPI 2) disebut dengan Namun ada juga penelitian lain yang
Impulsive Antisociality (IA) (atau menemukan bahwa antar FD dan SCI
disebut juga Self Centered Impulsivity saling berkorelasi, seperti Pryor, Miller
(SCI) yang terdiri dari subscales & Gaughan (2009); Sellbom & Verona
Machiavellian Egocentricity (ME), (2007). Meskipun begitu, korelasi
Carefree Non Planfulness (CNP), antara keduanya berada pada rentangan
Rebellious Nonconformity (RN) dan yang kecil hingga sedang. Selain itu
Blame Extermalization (BE). Namun FD dan SCI juga diharapkan memiliki
ada satu subscale lagi yang posisinya pola hubungan dengan trait personality
tidakbegitujelasyaitu atau bahkan personality disorder
Coldheartedness (CH). Beberapa lainnya. Sebagai contoh, FD
penelitian menemukan bahwa

214 Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012
Struktur Factor Psychopathy Personality Inventory (PPI)

diteorikan berkorelasi secara negatif Lebih lanjut lagi, untuk menguji c


dengan trait anxiety, sedangkan SCI o n v e rg e n d a n d i s c r i m i n a n t
diteorikan berkorelasi secara positif validity¸beberapa peneliti menguji
dengan kecemasan (Marcus, Fulton & hubungan antara subscales dari PPI
Edens, 2012). Kastner, Sellbom & dengan subscales dari alat ukur
Lilienfeld (2012) menguji hubungan FD lainnya seperti MMPI 2 RF (revised
dan SCI (alat ukur yang mereka form), LSRP Scale (Self report
gunakan 2 yaitu PPI Full Form dan PPI Psychopathy Scale,
Short Form) dengan external criteria Primary
seperti MMPI 2 RF. Mereka Psychopathy), PEM (Positive
menemukan bahwa FD berkorelasi Emotionality), NEM (Negative
secara negatif dengan Interpersonal Emotionality), PCL R (Psychopathy
Passivity (-.28/-.22) (indeks sebelah Checklist Revised). Berdasarkan hasil
kiri PPI dari Full Form, sedangkan penelitian Marcus, Fulton & Edens
indeks sebelah kanan PPI Short (2012), diperoleh hasil bahwa FD
Form); FD berkorelasi negatif juga berkorelasi dengan PEM (+), NEM (-
dengan Social Avoidance (-.40/-.35); ), PCL R F1 (+), PCL R F2 (+),
Shyness (-.42/-.42); Multiple Specific LSRP 1 (+). Sedangkan SCI
Fears (-.31/-.31) dan Behavior berkorelasi dengan NEM (+),
Restricting Fears ( - . 20/ - . 20) . Sensation Seeking (+), Self Report
Sedangkan SCI berkorelasi secara Psychopathy 2 (+), LSRP 1 (+).
positif dengan Discontraint (.52/.47); Berdasarkan hasil tersebut, Marcus,
Antisocial Behavior (.54/.48); Fulston & Edens (2012) mengatakan
Juvenile Conduct Problems (.46/.38). bahwa FD merupakan faktor yang
Berdasarkan sebagian hasil diatas, bersifat interpersonal affective,
dapat diartikan bahwa Fearless sedangkan SCI merupakan konstruk
Dominance berkorelasi negative yang bersifat an antisocial lifestyle.
dengan hal hal yang bersifat Hal tersebut sesuai dengan pendapat
emosional. Artinya mereka tidak dari Blonigen, Hicks, Krueger,
memiliki kepekaan emosional Patrick & Iacono (2006); Benning,
terhadap lingkungan emosional. Patrick, Salekin & Leistico (2005).
Sedangkan SCI berhubungan positif Dapat disimpulkan bahwa
dengan perilaku yang antisocial. Hal kebanyakan peneliti menguji valdiitas
ini sesuai dengan yang dikatakan konstruk psychopathy dengan cara
oleh Benning dkk (2003); Kastner, Multi Trait Multi Method. Selain itu
Sellbom & Lilienfeld (2012) yaitu jika penelitian tersebut dilakukan pada
FD berkaitan dengan konteks kelompok sampel nonincarcerated
emosionalitas seseorang, sedangkan individuals. Namun meskipun telah
SCI berkaitan dengan hubungan banyak studi yang mengemukakan
sosial s e o r a n g p s i k o p a t d e n
mengenai validitas konstruk dari alat
g a n lingkungannya.
ukur PPI, tetapi peneliti belum

Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012 215
Adiyo R

mendapati satupun penelitian di baik itu FD ataupun IA. Tetapi justru


Indonesia yang menguji validitas k o Coldheartedness membentuk faktor
nstrukdariPPIdengan sendiri. Namun di dalam penelitian m
menggunakan teknik analisis faktor erekajuga,ketikamereka
konfirmatori dan dilakukan pada menetapkan hanya ada 2 faktor dari
kelompok sampel mahasiswa . PPI, maka Coldheartedness masih
Penelitian kali ini berfokus kepada 2 memiliki factor loading sebesar 0.16
hal tersebut yaitu menguji validitas pada factor FD, sedangkan pada factor
konstruk PPI melalui CFA dengan IA,factorloading dari
mahasiswa sebagai sampelnya. Coldheartedness hanya sebesar -0.03 .
Alat ukur PPI Berdasarkan pertimbangan tersebut p
enelitiakanmengikutkan
Psychopathic Personality Coldheartedness ke dalam faktor FD.
Inventory (PPI) disusun oleh Khusus untuk penelitian ini,
Lilienfeld & Andrews (1996). Alat peneliti mengembangkan alat ukur PPI
ukur ini berupa self report yang terdiri berdasarkan acuan teori yang telah ada
dari 2 fakor utama yaitu Fearless tentang PPI. Oleh sebab itu peneliti
Dominance (FD) dan Impulsive tidak menggunakan instrument yang
Antisociality (IA), total item ada 187 telah ada tetapi justru peneliti
item. Dari masing-masing faktor menyusun item baru dari PPI
tersebut terbagi lagi menjadi 8 dimensi berdasarkan definisi konseptual dan
yaitu FD memiliki dimensi Social operasional yang telah peneliti peroleh
Potency, Fearlessness, and Stress dari referensi tertulis mengenai PPI.
I m m u n i t y ( B e n n i n g , P a t r i c Adapun blue print dari alat ukur PPI
k , Blonigen, Hicks, & Iacono, 2005), yang peneliti susun sebagai berikut :
sedangkan IA terdiri dari dimensi
Impulsive Nonconformity, Blame
Externalization, Machiavellian E g o
centricity,Carefree
Nonplanfulness (Benning, Patrick,
Blonigen, Hicks, & Iacono, 2005).
Mengenai dimensi yang terakhir yaitu
Coldheartedness, Benning, Patrick,
Blonigen, Hicks & Krueger (2003)
mendapati bahwa Coldheartedness
tidak bermuatan pada salah satu faktor

216 Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012
Struktur Factor Psychopathy Personality Inventory (PPI)

Tabel 1 Blue Print Skala PPI


No. Subscales Indicators Item Items example
1. Impulsive • A neglect of social »7 Ketika di dalam bis, memberikan
Nonconformity conventions. tempat duduk kepada orang yang
• A neglect of berusia lanjut adalah hal yang tidak
regulations diperlukan

2. Blame • Rationalizes »6 Jika saya melakukan kesalahan,


Externalization behavior maka kesalahan tersebut lebih
• Blames others dikarenakan orang lain, bukan
karena diri saya sendiri.

3. Machiavellian • Manipulative »9 Pendapat saya pribadi harus


Egocentricity • Egocentric in diutamakan untuk di dengar
interactions with daripada pendapat orang lain.
others
• Pitilless

4. Carefree Non - • Lack of »9 Saya pernah melakukan kesalahan


planfulness Forethought yang sudah pernah terjadi
• Fails to learn from sebelumnya pada diri saya.
consequences
• Present oriented

5. Stress Immunity • Absence of arousal »5 Saya tidak merasa strespada suatu


In stresful keadaan dimana umumnya orang
situations orang merasa stress pada keadaan
tersebut.

6. Social Potency • Able to manipulate »5 Saya berkeinginan agar orang lain


and influence bertindak sesuai dengan saran yang
others saya berikan.
• A tendency to seem
charming

7. Fearlessness • Eager risk taking »7 Saya suka apabila hidup saya penuh
• no harm anxiety dengan hal hal yang tak terduga.

8. Coldheartedness • Guiltless »7 Meskipun telah berbuat salah, saya


• Callous tetap bersikap biasa saja.
• Unsentimental or
unreactive to
others distres

Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012 217
Adiyo R

Jika definisi operasional dari 8 Metode


subskala ditulis lebih rinci lagi, maka
menjadi sebagai berikut: Jumlah sampel dalam penelitian
1. Impulsive non - conformity : A ini sebanyak 309 mahasiswa/i
neglect of social conventions, Fakultas Psikologi UIN Syahid
regulations, and norms. Jakarta. Sampel tersebut terdiri dari
2.Blame externalization : The 107 mahasiswa dan 202 mahasiswi.
inclination to ascribe problems, Rentangan usia sampel mulai dari 18
difficulties, or obstacles to other s/d 25 tahun(M = 20.61, SD = 1.25).
people. Data dari alat ukur PPI diuji
dengan menggunakan confirmatory
3. Machiavellian egocentricity : A factor analysis (CFA). Secara singkat,
tendency to consider only personal CFA adalah salah satu metode analisis
needs, often disregarding the factor yang dikembangkan dengan
interests or perspective of other tujuan menguji spesifikasi atau teori t e
people. ntangmodelpengukuran
4.Carefree non planfulness : Limited (Thompson, 2004). Atau bisa juga
willingness to formulate plans of dikatakan CFA adalah bagian dari
the future. analisis faktor yang yang digunakan
untuk menguji sejauh mana sebuah
5. Stress immunity : Limited reaction item valid dalam mengukur apa yang
to aversive or provocative events. hendak diukur (Umar, personal
6. Social potency : A tendency to communication). Oleh sebab itu CFA
seem charming, with a capacity to digunakan untuk menguji validitas
influence other people. konstruk dari tiap item terhadap
variabel laten yang diukurnya.
7. Fearlessness : Tendency to embrace
Menurut Thompson (2004), seorang
risks without fear or anxiety.
peneliti memerlukan 3 hal sebelum
8.Coldheartedness : A callous melakukan analisis CFA yaitu 1)
orientation, with no guilt or menentukan banyaknya faktor yang
remorse. diuji, 2) menentukan variabel atau item
mana yang mengukur tentang faktor
Dengandemikiansecar yang diuji, 3) apakah faktor-faktor
a ringkas, alat ukur PPI yang peneliti tersebut saling berkorelasi atau tidak.
susun terdiri dari 2 faktor yaitu Atau dengan kata lain, secara
impulsive antisociality dan fearless keseluruhan seorang peneliti memulai
dominance, kemudian terbagi menjadi analisis CFA dengan spesifikasi teori
8 dimensi dan 55 item yang terdiri dari mengenai model pengukuran yang
impulsive non conformity (7 item), diuji. Terkait dengan 2 hal pertama,
blame externalization (5 item), peneliti telah menentukan spesifikasi
Machiavellian egocentricity (9 item), teori pengukuran pada table 1. Terkait
carefree non planfulness (9 item),
stress immunity (5 item), social
potency (6 item), fearlessness (6 item),
terakhir coldheartedness (8 item).
218 Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012
Struktur Factor Psychopathy Personality Inventory (PPI)

dengan hal ke-3, di dalam analisis CFA muatan faktor signifikan (t > 1.96),
korelasi antar faktor tetap dapat maka item dinyatakan valid dan
diestimasi, sehingga dapat diketahui sebaliknya. 3) melihat banyaknya
faktor mana di dalam PPI yang saling korelasi kesalahan pengukuran dari
berkorelasi. Kemudian di dalam suatu item. Telah dijelaskan diawal
pengujian CFA, terdapat 2 langkah bahwa di dalam kerangka CFA hanya t
yaitu, 1) peneliti menguji apakah erdapatsatufaktoryang
model pengukuran unidimensional atau menyebabkan variabel atau item seling
tidak. Yang dimaksud dengan berkorelasi(unidimensio
unidimensional adalah hanya terdapat n a l ) , selanjutnya item yang demikian
satu faktor yang menjadi penyebab dinyatakan valid. Tetapi apabila
antar variabel saling berkorelasi. korelasi parsial dihitung terhadap
Sebuah model dikatakan fit apabila faktor yang diukur kemudian
hipotesis nihil yang menyatakan bahwa kesalahan pengukuran antar variabel
tidak terdapat perbedaan antara matriks atau item di dalam faktor tersebut
korelasi berdasarkan teori dengan masih berkorelasi, maka item tersebut
matriks korelasi berdasarkan data tidak unidimensional. Hal ini d i t u n j
dinyatakan tidak ditolak (Σ S = 0). ukkanmelaluikorelasi
Hipotesis tersebut diuji dengan chi kesalahan pengukuran antar item yang
square, apabila chi square tidak terlalu banyak. Artinya item tersebut
signifikan (p>0.05) maka model mengukur hal lain selain psychopathy.
dinyatakan fit. 2) jika model
unidimensional telah fit, maka dapat Hasil
diketahui variabel mana yang valid
dalam mengukur faktornya (dalam hal Pada tahapan awal peneliti
ini psychopathy). Menurut Umar menguji unidimensionalitas item pada
(personal communicaton) terdapat 3 masing masing dimensi PPI. Dengan d
kriteria dalam menyatakan item mana emikianpenelitimenguji
yang valid mengukur faktornya, yaitu unidimensionalitas sebanyak 8 kali,
1) arah koefisien muatan faktor item
sesuai dengan banyaknya dimensi dari
sesuai dengan sifat item. Artinya jika
item tersebut favorable, maka item PPI. Criteria utama sebuah item
tersebut harus bermuatan positif dan dinyatakan valid yaitu berdasarkan
sebaliknya (sebab semakin tinggi nilai koefisien muatan faktor sesuai sifat
pada item, maka semakin tinggi nilai item dan harga t untuk tiap masing
pada faktor yang diukur dan masing koefisien muatan faktor
sebaliknya). Item yang demikian tersebut lebih besar dari 1.96 (t > 1.96).
dinyatakan valid . 2) menguji Adapun informasi hasil uji CFA
signifikan atau tidaknya terhadap unidimensionalitas masing masing
koefisien muatan faktor masing masing
item, dapat dilihat di dalam table
item dengan menggunakan uji t.
Apabila nilai t terhadap koefisien berikut :

Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012 219
Adiyo R

Tabel 2. Koefisien Muatan Faktor seluruh item PPI

220 Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012
Struktur Factor Psychopathy Personality Inventory (PPI)

Berdasarkan informasi koefisien Adapun item yang demikian akan


muatan faktor dan nilai t dalam table 1 peneliti drop dan tidak diikutsertakan
diatas , maka dapat diketahui item ke dalam analisis faktor tingkat kedua.
mana yang valid dan tidak valid. Item yang demikian yaitu item 52, item
Adapun item yang dinyatakan tidak 42 dan item 41. Dengan demikian
valid yaitu item 45 (BE), item 13 (ME), terdapat 10 item yang di drop pada
item 36 (ME), item 25 (CNP), item 2 tahap pertama ini. Sedangkan sisa item
(CNP), item 28 (CNP), item 9 (CH). lainnya dinyatakan valid dan
Selain itu, diketahui pula terdapat diikutsertakan ke dalam analisis faktor
beberapa item yang memiliki factor tingkat kedua.
loading yang relatif sangat kecil Adapun indeks fit statistic dari
nilainya (meskipun nilai t > 1.96). uji model CFA pada tiap masing
Ketentuan factor loading yang kecil ini masing dimensi, peneliti paparkan
berdasarkan criteria λ < 0.20. pada tabel berikut:
Tabel 3 Indeks fit Statistik tiap Dimensi
Dimensi Chi square Df RMSEA
INC 78.19 / 16.82 14 / 12 0.122 / 0.036

BE 29.01 / 7.74 5/4 0.125 / 0.055


ME 126.19 / 29.16 27 / 20 0.109 / 0.039

CNP 55.21 / 30.47 27 / 25 0.058 / 0.027

SI 48.71 / 3.94 5/3 0.168 / 0.032


SP 59.51 / 8.65 9/6 0.135 / 0.038
F 72.1 / 11.87 9/7 0.151 / 0.048
CH 88.82 / 20.5 20 / 16 0.106 / 0.030

Ket: Angka sebelah kiri (/) adalah indeks statistic model


awal (p < 0.05), sedangkan angka sebelah kanan (/) adalah
indeks statistic model fit (p > 0.05)
Berdasarkan tabel 3 diatas maka hipotesis nihil yang menyatakan bahwa
dapat disimpulkan bahwa seluruh tidak terdapat perbedaan antara matriks
model dinyatakan tidak fit ketika di korelasi berdasarkan teori dengan
awal analisis CFA. Namun peneliti m matriks korelasi berdasarkan data
elakukanmodifikasimod empiris tidak ditolak (Σ = S). Perlu
elpengukurandengancar diketahui bahwa semua model CFA
a membebaskan korelasi kesalahan tiap masing masing dimensi
pengukuran antar item, sehingga mengalami modifkasi model. Adapun
diperoleh model yang fit. Artinya model pengukuran yang paling banyak

Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012 221
Adiyo R

mengalami modifikasi yaitu dimensi seluruhdimensiPPIdenga


ME (Machiavellian egocentricity), n menggunakan item-item yang valid
dimana hal ini ditunjukkan melalui df pada tiap dimensinya. Mengenai
awal sebanyak 27 tetapi ketika model model second order tersebut, peneliti
dimodifikasi sampai fit maka df mengikuti saran dari Thompson
menjadi 20. Artinya terdapat 7 kali (2004) dimana ia menuliskan bahwa
residual correlated antar item dalam sebaiknya diujikan juga tentang rival
dimensi ME. Sedangkan dimensi yang model yang kemungkinan ada pada
paling sedikit mengalami modifikasi model pengukuran di dalam CFA. Ia
model pengukuran yaitu dimensi BE menyarankan bahwa terdapat 3 rival
(blame externalization), dimana hanya model yang bisa diuji sebagai
terdapat satu kali modifkasi. Untuk d i perbandingan model mana yang
mensilainnyamengalami memiliki indeks fit statistics yang lebih
modifikasi model pengukuran baik. Model pertama yaitu
sebanyak 2 - 4 kali. Menurut independence model, model ini telah
Thompson (2004), Harrington (2009) peneliti uji pada tiap masing masing
model yang baik salah satu kriterianya dimensi. Model kedua yaitu one factor
adalah model yang memiliki df yang model, yaitu model yang menteorikan
cukup besar, kemudian apabila model bahwa hanya ada satu faktor yang
tersebut memerlukan respesification diukur oleh indikator atau item-item
model, maka df dari model fit tidak variabel latent-nya. Umumnya dalam
berbeda jauh dengan df model awal. penelitian psikologi, model yang kedua
Artinya model tersebut ketika di ini jarang ditemukan, sebab hampir
modifikasi tidak mengalami banyak seluruh variable psikologi
perubahan. Dengan memiliki dimensi, indikator atau
demikian bahkan facet. Namun model kedua ini
berdasarkan kriteria tersebut, maka sangatbermanfaatuntuk
model yang paling ideal berdasarkan dibandingkan dengan model CFA
hasil analisis CFA untuk independence yaitu multi factor model. Kemudian
modeladalahmodelblame rival model ketiga yaitu uncorrelated
externalization, sedangkan model factors model. Menurut Thompson
yang tidak begitu ideal adalah model (2004), membandingkan correlated
Machiavellian egocentricity. factors dan uncorrelated factor sangat
Perlu dipahami bahwa, uji CFA membantusekalidalam
independence model ini bertujuan membandingkan model mana yang
untuk menseleksi item- item mana jauh lebih baik dalam urusan goodness
yang valid yang akan diiikutsertakan of fit of statistics. Namun peneliti tidak
ke dalam analisis order kedua atau akan mengakomodir seluruh rival m o
second order factor analysis. Oleh delyangdianjurkanoleh
sebab itu pada tahapan ini peneliti Thompson (2004). Tetapi rival model
menguji second order factor untuk

222 Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012
Struktur Factor Psychopathy Personality Inventory (PPI)

yang peneliti uji yaitu 1) second order Dengan demikian hipotesis nihil
factor dengan menggunakan multi dinyatakan tidak ditolak.
factors, mengenai rival model yang Dengan diperolehnya model fit
pertama ini, peneliti telah mendapati tersebut, maka peneliti dapat
banyak literature yang menuliskan membandingkan rival model yang
bahwa PPI terdiri dari 8 dimensi dan kedua yaitu correlated factors,
tingkatan analisisnya terbagi menjadi adapun hasilnya sebagai berikut.
order pertama (independence model Tabel 4. Perbandingan model I
pada tiap dimensi tersebut) dan order dan model II
kedua yaitu 8 dimensi tersebut
Model Chi – square Df RMSEA
mengukur hal yang sama dalam hal ini
psychopathy (Kastner, Selbom, & I 744.28 (P>0.05) 684 0.017
Lilienfeld, 2012; Benning, Patrick, II 964.16 (P<0.05) 687 0.036
Blonigen, Hicks, & Iacono, 2005;
Lilienfeld & Andrews 1996). 2) Berdasarkan data diatas, maka
manakah model yang lebih baik dapat dilihat bahwa model I yaitu
diantara ada atau tidak adanya korelasi correlated factor ternyata fit dengan
pada order kedua yaitu FD dan SCI?. indeks goodness of fit seperti ditabel
Khusus untuk rival model yang ke-2, dibandingkan dengan model II yaitu
peneliti tertarik menguji rival model uncorrelated factors . Dengan
tersebut, sebab masih terdapat demikian dapat disimpulkan bahwa
perbedaan pendapat diantara peneliti factor impulsive antisociality (IA)
tentang model PPI mengenai ada atau dan f e a r l e s s d o m i n a n c e ( F
tidak adanya korelasi antara FD dan D ) sesungguhnya saling berkorelasi
SCI (Marcus, Fulton, & Edens, 2012). dengan nilai korelasi sebesar 0.93
Hasil awal yang peneliti peroleh (t>1.96). Artinya dengan korelasi
untuk rival model yang pertama yaitu yang hampir mendekati 1 tersebut
chi square = 3509.35 (p < 0.05), df = sesungguhnya tidak diperlukan 2
937, RMSEA= 0.094. Dengan faktor IA dan FD dipisahkan, tetapi
demikian hipotesis nihil yang cukup dengan hanya satu faktor saja
menyatakan tidak ada beda antara yaitu psychopathy dengan 8 dimensi
matriks korelasi menurut teori (model second order factor analysis).
dengan matriks korelasi berdasarkan
data dinyatakan ditolak. Selanjutnya Kesimpulan dan Diskusi
peneliti memodifikasi model dengan
cara membebaskan korelasi Berdasarkan hasil penelitian ini
kesalahan pengukuran antar variabel. maka dapat disimpulkan bahwa
Hingga akhirnya diperoleh model fit 1) PPI terdiri dari 8 dimensi
(p > 0.05) dengan nilai chi square = dengan item yang valid sejumlah 45
745.29, df = 685, RMSEA = 0.017. item (item awal 55).

Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012 223
Adiyo R

2) Apabila factor psychopathy kembali korelasi IA dan FD


dipisahkan menjadi 2 faktor yaitu berdasarkan sampel yang dipenjara dan
impulsive antisociality dan fearless tidak. Pada sampel yang dipenjara
dominance maka keduanya saling tidak terdapat korelasi antara IA dan
berkorelasi dengan indeks sebesar FD (r=0.03 (p>0.0,5)), sedangkan
0.93. Oleh sebab itu psychopathy pada kelompok yang tidak terpenjara
dijadikan unit analisis second order ditemukan adanya korelasi antar
CFA yaitu dimana 8 dimensi keduanya dengan besaran yang
langsung mengukur psychopathy. relative kecil yaitu 0.16 (p<0.05).
Dari hasil analisis data PPI yang Menurut peneliti, sebuah variabel laten
peneliti lakukan, maka dapat kontinus (psychopathy) yang memiliki
dikatakan bahwa psychopathy dimensi, maka antar dimensi
memiliki8dimensiyaitu tersebut harus saling berkorelasi.
Machiavellian egocentricity, social p Sebab jika tidak berkorelasi, maka
otency,fearlessness,col bisa diartikan dimensi dimensi
dheartedness,impulsive tersebut mengukur hal yang berbeda,
nonconformity,carefree bukan mengukur laten variabelnya.
nonplanfulness,blame Perlu dicatat bahwa meskipun
externalization, stress immunity, alat ukur PPI ini telah divalidasi serta
sedangkan jumlah item yang valid yaitu telah disimpulkan item-item mana
berjumlah 45 item. Telah banyak yang valid mengukur laten konstruk
penelitian yang juga menemukan psychopathy, tetapi alat ukur PPI ini
bahwa PPI terdiri dari 8 dimensi bukan menjadi satu satunya alat
tersebut (Benning, Patricks, Hicks, B l diagnostik pasien atas gangguan
o n i g e n , & K r u e g e r, 2 0 0 3 ; kepribadian psychopath. Tentu untuk
Neumann, Malterer, & Newman, 2008; mendiagnosa hal yang demikian
Kastner, Selbom, & Lilienfeld, 2012). diperlukan metode psikodiagnostik
Justru hasil yang cukup menarik dari lainnya yaitu wawancara dan
penelitian ini adalah ditemukannya observasi.
korelasi antara IA dan FD dengan
korelasi yang hampir mendekati 1. Daftar Pustaka
Beberapa penelitian sebelumnya
mendapati hasil bahwa FD dan IA APA Dictionary. (2012).
berkorelasi sangat kecil atau bahkan Barry, C. T., Frick, P. J., DeSahzo, T.
tidak saling berkorelasi. sebagai M., McCoy, M., Ellis, M., &
contoh, Marcus, Fulton, & Edens Loney, B. R. (2000). The i m p o
(2012) menemukan bahwa terdapat r t a n c e o f c a l l o u s -
korelasi antara FD dan IA dengan unemotional traits for extending
korelasi sebesar 0.12 (p < 0.05). the concept of psychopathy to
Kemudian mereka menguji children. Journal of Abnormal

224 Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012
Struktur Factor Psychopathy Personality Inventory (PPI)

Psychology, 109, 335-340. doi: Consensus and controversy (pp.


10.1037/0021-843X.109.2.335. 175 201). New York, NY:
Benning, S. D., Patrick, C. J., Salekin, Guilford.
R. T., & Leistico, A. R. (2005). Edens, J. F. , & Vincent, G. M. (2008).
Convergent and discriminant Juvenile psychopathy: A clinical
validity of psychopathy factors construct in need of restraint?
assessed via self Journal of Forensic Psychology
report: A Practice, 8, 186 197. Ddoi:
comparison of three instruments. 10.1080/15228930801964042.
Assessment, 12, 270 289. Hall, J., & Benning, S. (2006). The ' s u c
Costa, P. T., & McCrae, R. R. (1989). cessful'psychopath:Ad
NEO Personaity Inventory aptiveandsubclinical
revised. Port Huron, MI: Sigma manifestations of psychopathy in t
Asssessment Systems. hegeneralpopulation.
Cleckley, H. (1941). The mask of Handbook of the psychopathy
sanity. St. Louis, MO: C. V. (pp. 459 478). New York, NY:
Mosby. Guilford Press.
Edens, J . (2006) . Unresolved c o n t Hare, R. D. (1991). The Hare
roversiesconcerning Psychopathy Checklist Revised.
psychopathy: Implications for Toronto, Ontario: Multi Health
clinical and forensic decision m Systems.
aking.Professional Hare, R. D., & Neumann, C. S.
Psychology: Research and (2008). Psychopathy as a clinical
Practice, 37, 59 65. doi: and empirical construct. Annual
10.1037/0735-7028.37.1.59 Review of Clincal Psychology, 4,
Edens, J. F., Magyar, M., & Cox, J. (in 217 246.
press). Taking psychopathy Harpur, T. J., Hare, R. D., &
measures “out of the lab” and into Hakstian, A. R. (1989). Two factor
the legal system: Some practical conceptualitzationof
concerns. In K. Kiehl & W. psychopathy: Construct validity
Sinnot Armstrong (Eds.), and assessment implications.
Handbook of psychopathy and Psychological Assessment, 1, 6
lawa. New York, NY: Oxford 17.
University Press. Hart, S. D., & hare, R. D. (1989).
Edens, J. F., Skeem, J. L., & Kennealy, Discriminant validity of the
P. (2009). The Psychopathy Psychopathy Checklist in a
Chekclist in the courtroom: forensic psychiatric population.
Consensus and controversies. In Journal if Consulting and
J. L Skeem, K. S Douglas, & S. O Clinical Psychology, 53, 211
Lilienfeld (Eds). Psychological 218.
science in the courtroom:

Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012 225
Adiyo R

Krueger, R. F., Hicks, B. M., Patrick, Marcus, David K., Fulton, Jessica J.,
C. J., Carlson, S. R., Iacono, W. & Edens, John F. (2012). The two
G., & McGue, M. (2002). factor model of psychopathic
Etiologic connections among personality : Evidence from the
substance dependence, antisocial psychopathicpersona
behavior, and personality.: l i t y inventory. Personality
Modelling the externalizing disorders: Theory, Research
spectrum. Journal of Abnormal and Treatment, 2, 140 154.
Psychology, 111, 411 424. Miller, J. D., Lynam, D. R., Widiger,
Lilienfeld, S. O. (1998). T., & Leukefeld, C. (2001).
Methodological advaces and Personality disorders as extreme
developments in the assessment variants of common personality
of psychopathy. Behaviour dimensions: can the fice factor
Research & Therapy, 36, 99 125. model adequately represent
Lilienfeld, S. O., & Andrews, B. P. psychopathy? . Journal of
(1996) . Development and Personality, 69, 253 276.
preliminary validation of a self- Neumann, C. S., Malterer, M. B., &
report measure of psychopathic Newman, J. P. (2008). Factor
personality traits in noncriminal p structure of the Psychopathic
opulations.Journalof Personality Inventory (PPI):
Personality Asessment, 66, 488- Findingsfromalargei
524, doi: ncarceratedsample.
10.1207/s15327752jpa6603_3. Psychological Assessment, 20,
Lilienfeld, S. O., & Fowler, K. A. 169 174.
(2006). The self report Patrick, C. J. (1994). Emotion and
assessment of psychopathy: psychopathy: Starting new
Problems, pitfalls, and promises. insights. Psychophysiology, 31,
In C. J. Patrick (Ed.), Handbook 319 330.
of Psychopathy, (pp. 107 132). Patrick, C. J., Hicks, b. M., Krueger, R.
New York: Guilford Press. F., & Lang, A. R. (2003).
Lilienfeld, S. O., & Widows, M. R. ( Externalizing psychopathology
2005).Psychopathic in a criminal offender sample:
Personality Inventory Revised Structureandlinksto
(PPI R). Professional Manual. psychopathy.Manusc
Lutz, Florida: Psychological r i p t submitted for publication.
Assessment Resources. Patrick, C. J., Zempolich, K. A., &
Lykken, D. T. (1957). A study of Levenston, G. K. (1997).
anxiety in the sociopathic Emotionality and violence in p s
personality. Journal of ychopaths:Abiosocia
Abnormal and Social l analysis . In A . raine, D .
Psychology, 55, 6 10. Farrington, P. Brennan, & S. A.

226 Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012
Struktur Factor Psychopathy Personality Inventory (PPI)

Mednock (Eds.), The biosocial family history in incarcerated


bases of violence (pp. 145 161). men. Alcoholism: Clinical and
New York: Plenum. Experimental Research, 26,
Patrick, C. J. (1995). Emotion and 1188 1197.
temperament in psychopathy. Ross, S. R., Benning, S. D., Patrick, C.
Clinical Science, 5 8. J., Thompson, A., & Thurston, A. (
Patrick, C. J., Ednes, J. F., Poythress, 2009).FactorsofthePsy
N. G., Lilienfeld, S. O., & chopathicPersonality
Benning, S. D. (2006). Construct Inventory: Criterion realted
validity of the Psychopathic validity and relationship to the
Personality Inventory two factor BIS/BAS and five Factor
modelwithoffenders. models of personality.
Psychological Assessment, 18, Assessment, 16, 71 87.
204 208. Selbom, M., & Verona, E. (2007).
Patrick, C.J. (2007). Getting of the Neuropsychological correlates
heart of psychopathy. In H. Herve, of psychopathic traits in a non-
J. C. Yuille, H. Herve, & J. C. Yuille incarcerated sample. Journal of
(Eds), The Psychopath: Theory, research in Personality, 41, 276
Research and Practice 294, doi:
(pp 207 252). Mahwah, NJ: 10.1016/j.jrp.2006.04.001.
Erlbaum. Selbom, M., Patrick, C. J., Gartland,
Pryor, L., Miller, J., & Gaughan, E. D. M., BenPorath, Y. S.,
(2009). Testing two alternative Wygant. D. B., & Stafford, K. P.
pathological personality (2012) . Development and
measures in the assessment of construct validation of MMPI 2 R
psychopathy: An examination of F i n d i c e s o f g l o b a l
the SNAP and DAPP-BQ. psychopathy, fearless dominance
Journal of Personality and impulsive antisociality.
Disorders, 23, 85 100, doi: Personality Disorders: Theory.
10.1521?pedi.2009.23.1.85. Research, and Treatment, 3, 17
Quay, H. C. (1965). 38.
Psychopathic Skeem, J. L, & Cooke, D. J. (2010).
personality as pathological Is criminal behavior a central
stimulation seeking. The component of psychopathy?
American Journal of Psychiatry, Conceptual directions for
122, 180 183. resolvingthedebate.
Reardon, M. L., Lang, A. R., & P a t Psychological Assessment, 22,
r i c k , C . J . ( 2 0 0 2 ) . 433 455.
Antisociality and alcohol Smith, S. S., & newman, J. P.,
problems: An evaluation of (1990). Alcohol and drug abuse in
subtypes, drinking motives, and

Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012 227
Adiyo R

psychopathic and
nonpsychopathic criminal
offenders. Journal of Abnormal
Psychology, 99, 430 439.
Thompson,Bruce. (2004).
Exploratory and Confirmatory
Factor Analysis. American
Pscyhological Association,
Washington, DC.
Verona, E., Patrick, C. J., & Joiner, T.
E . ( 2 0 0 1 ) . P s y c h o p a t h y,
antisocial personality, and
suicide risk. Journal of Abnormal
Psychology, 110, 462 470.
Widiger, T. A., & Lynam, D. R. (1998).
Psychopathy as a variant of
common personality traits:
Implications for diagnosis,
etiology, and pathology. In T.
Milton (Ed.), Psychopathy:
Antisocial, criminal, and violent
behavior (pp. 171 187). New
York: Guilford Press.
Woodworth, M., & Porter, S. (2002).
In cold blood: Characteristics of
criminal homicides as a function
of psychopathy. Hournal of
Abnormal Psychology, 111, 436
445.

228 Jurnal Pengukuran Psikologi dan Pendidikan Indonesia, Vol I, No 3, Juli 2012

Anda mungkin juga menyukai