NIM : 1910912220001 Materi 3 : Dinamika Penyakit Kesehatan Lingkungan Dosen : Dian Rosadi, SKM., MPH
Epidemiologi kesehatan lingkungan adalah sebuah studi yang mempelajari tentang
pengaruh lingkungan terhadap distribusi dan penyebab penyakit pada populasi manusia. Pada studi ini, faktor lingkungan adalah faktor yang lebih ditonjolkan untuk dipelajari. Dinamika penyakit merupakan perjalanan penyakit yang dimulai dari perjalanan penyebab sampai dengan timbulnya penyakit. Misalnya asap kendaraan yang mencemari udara masuk ke dalam tubuh manusia namun tidak langsung menyebabkan penyakit kepada manusia, akan tetapi secara perlahan menyebabkan penyakit atau dapat memperparah penyakit yang sudah dimiliki sebelumnya. Kualitas kesehatan lingkungan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan manusia. Ada beberapa media transmisi penyakit, yaitu udara, air, tanah/pangan, binatang/serangga, manusia/langsung. Namun media transmisi ini tidak menyebabkan penyakit jika tidak ada bibit penyakit di dalamnya. Faktor penunjang lingkungan yang dapat menyebabkan penyakit antara lain: 1. Ketersediaan dan akses terhadap air bersih 2. Akses sanitasi dasar yang layak 3. Penanganan sampah dan limbah 4. Vektor penyakit 5. Perilaku masyarakat Tidak semua pajanan yang masuk ke tubuh manusia dapat menyebabkan pennyakit, namun dilihat dari seberapa banyak jumlah kontak antara manusia dengan komponen lingkungan yang mengandung potensi bahaya penyakit atau disebut dengan perilaku pemajanan. Ketika agen penyakit masuk ke tubuh manusia maka telah terjadi hubungan interaktif. Pajanan yang masuk ke tubuh harus diukur agar mengetahui penyebab utama dari suatu penyakit, tetapi terdapat beberapa masalah dalam menilai pajanan, yaitu: 1. Penyakit menular a. Isolasi organisme b. Masa laten c. Tes serologis 2. Penyakit tidak menular a. Penyebab kompleks b. Masa laten panjang c. Pajanan yang duluan sulit dinilai d. Multifaktor e. Hasil ukur pajanan tidk dapat menjadi penentu validitad studi epidemiologi Patogenesis penyakit dimulai dari adanya sumber penyakit yang mengeluarkan agen penyakit, baik agen biologi, kimia, maupun fisika. Kemudian lingkungan (udara, air, makanan, binatang, manusia) yang tercemar agen penyakit tersebut menyebabkan penduduk merasakan sakit disertai faktor lain seperti perilaku, status gizi, pengetahuan, dll. Hasilnya adalah sehat/sakit, hal ini tergantung dari imun tubuh setiap manusia. Pajanan merupakan pengamatan dan pengukuran kadar parameter bahan pencemar di dalam tubuh manusia (darah, urin, rambut, lemak, jaringan, dan sputum). Pajanan diukur berdasarkan dosis total atau kecepatan pemajanan atau pemajanan kumulatif yang dinyatakan dalam dosis ambient dalam interveal waktu pendek atau lama. Sebuah dosis yang representatif dilihat dari tiga macam, yaitu pemajanan puncak, pemajanan kumulatif, dan pemajanan rata-rata. Setiap pajanan tersebut perlu dijelaskan kapan pemajanan terjadi dan kapan akhirnya terhenti, serta bagaimana pemajanan tersebar. Terdapat 5 jalur pajanan, yaitu: 1. Sumber pencemar 2. Media lingkungan dan transport 3. Titik pajanan 4. Lintas pajanan 5. Populasi reseptor Mengklasifikasikan pajanan perlu dilakukan 4 hal yaitu lihat pajanan, ketahui karakteristik individu atau agen lingkungannya, data secara objektif atau subjektif, dan tentukan apakah pajanan tersebut pajanan saat ini atau yang lalu. Mengukur pajanan dapat menggunakan angket, wawancara, analisis biokimia darah/spesimen lain, dan analisis lingkungan fisik, kimia, psikososial, dll. Setiap pajanan memiliki karakteristik berbeda, antara lain: 1. Sifat pajanan (variabelm rute pajanan, cara pengendalian pajanan) 2. Dosis (konsentrasi di lingkungan, dosis pajanan kumulatif, dan dosis intake) 3. Waktu pajanan (masa kerja, masa pajanan, estimasi pajanan puncak, pajanan rata-rata) Pemantauan biologis untuk menilai pajanan tempat kerja terdiri dari 3 kategori yaitu bahakn kimia yang terabsorpsi, hasil metabolisme bahan kimia yang terabsorpsi, dan efek yang ditimbulkan oleh bahan kimia tersebut. Spesimen yang digunakan adalah urin, darah, udara pernafasan yang dihembuskan, dll.