Anda di halaman 1dari 37

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL

REPUBLIK INDONESIA BEA DAN CUKAI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN


NOMOR 185/PMK.04/2022

PEMERIKSAAN PABEAN DI BIDANG IMPOR


Jakarta, 05 Januari 2023

TRADE FACILITATOR INDUSTRIAL ASSISTANCE COMMUNITY PROTECTOR REVENUE COLLECTOR


1
Peraturan Menteri Keuangan Nomor
139/PMK.04/2007 jo. 225/PMK.04/2015
!! tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang
Impor dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 2
Terdiri dari 01
6 BAB
38 Pasal BAB II 02

03
I. Teknik dan Tingkat Pemeriksaan
II. Penyiapan Barang Untuk Diperiksa
III. Penunjukan dan Pendampingan PPF
BAB IV 04
IV.
V.
Pelaksanaan dan Penundaan Pemeriksaan
Tata Cara Pemeriksaan
VI. Pemeriksaan dengan Alat Pemindai
VII. Pemeriksaan Fisik Barang melalui Media Elektronik
VIII. Pengujian Laboratoris

05

BAB VI
06

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 3


MATRIKS PERUBAHAN
NO URAIAN KONDISI SAAT INI KONDISI PERUBAHAN
1. Penunjukan pejabat pemeriksa fisik 1 IP diperiksa oleh 1 PPF Diatur 1 IP dapat diperiksa oleh lebih dari 1 PPF

Mekanisme pemeriksaan fisik barang Pemeriksaan Fisik hanya dilakukan secara Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui media
2.
impor langsung (hadir fisik) elektronik (daring).

Pengaturan mekanisme alat pemindai peti kemas


3. Pemeriksaan fisik dengan alat pemindai Hanya sebagai pemeriksaan pengganti
sebagai pemeriksaan pendahuluan dan pengganti

Stripping/Pengeluaran barang dapat dilakukan atas


Stripping/Pengeluaran atas seluruh barang
4. Pengeluaran barang impor (stripping) sebagian barang (lorongisasi) dan pemeriksaan
impor
sampel
Disampaikan hanya melalui mekanisme Mekanisme prosedur penyiapan barang yaitu PKB dan
5. Pemberitahuan kesiapan barang
PKB PPB
Belum diatur mekanisme dan Diatur Mekanisme Pendampingan oleh pihak lain
6. Pendampingan Pemeriksaan pertanggungjawaban pelaksanaan (selain PPF) serta pertanggungjawaban secara
pendampingan oleh pihak lain (selain PPF) administrasi dg penandatanganan pada BAP Fisik

7. Penundaan pemeriksaan fisik Belum diatur Pemeriksaan fisik dapat dilakukan penundaan

Pemeriksaan fisik ulang dan Perekaman PPF dapat memeriksa fisik ulang dan merekam ulang
8. Belum diatur
ulang LHP LHP berdasarkan permintaan PPD
Pemeriksaan perbantuan oleh kantor Pemeriksaan fisik dilakukan oleh PPF
9. Pemeriksaan perbantuan oleh kantor pabean terdekat
pabean terdekat pemasukan
Permintaan dan penatausahaan barang
10. contoh, pengambilan foto barang serta Belum diatur secara jelas Diatur mekanisme secara lebih jelas
pengujian laboratoris.
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 4
POKOK-POKOK PENGATURAN

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 5


BAB I KETENTUAN UMUM

BARANG IMPOR dilakukan PEMERIKSAAN


PABEAN, bertujuan untuk memperoleh data dan

penilaian yang tepat mengenai Pemberitahuan Pabean

Impor atau Dokumen Pelengkap Pabean yang diajukan.

Kegiatan yang dilakukan Pemeriksaan atas barang


oleh Pejabat Bea dan Cukai guna memperoleh data
dan/atau sistem komputer dan penilaian yang tepat
untuk memastikan bahwa mengenai pemberitahuan
pemberitahuan pabean atau dokumen yang
dibuat dengan lengkap dan diajukan.
benar.

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 6


BAB II PENELITIAN DOKUMEN

Penelitian Dokumen dilakukan oleh


*Penelitian pemenuhan

a. Kelengkapan & kebenaran pengisian PPI terhubung

b. Pemenuhan ketentuan lartas melalui SINSW,


SKP SKP tidak melakukan
penelitian lartas

tindak lanjut

a. Ketepatan pemberitahuan tarif Pejabat Pemeriksa Dokumen melakukan penelitian


dan/atau kewajaran nilai pabean.

Pejabat b. Pemenuhan ketentuan lartas


+
Pemeriksa (ketidaksesuaian)
Dokumen
*Penelitian dokumen oleh PPD dibantu oleh  sebelum pengeluaran barang impor; atau
sistem aplikasi yang dimodifikasi berdasarkan  setelah pengeluaran barang impor
kecerdasan buatan (artificial intelligence).
dari Kawasan Pabean, tempat lain yang diperlakukan sama dengan
TPS, TPP, tempat lain yang berfungsi sebagai TPP, atau TPB.

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 7


BAB II PENELITIAN DOKUMEN

Maks. 30hr sejak tgl pendaftaran

menunjuk
MENELITI TARIF DAN NILAI PABEAN MENETAPKAN

Pejabat
Pemeriksa
Dokumen

Sebelum penetapan, dapat meminta


data tambahan dan/atau keterangan
dari importir/ PPJK.
*dalam hal tidak dilakukan
oleh SKP, ditunjuk oleh
Kepala Kantor/Pejabat
yang Ditunjuk Meminta PPF untuk melakukan:
a. REKAM ULANG LHP;
b. PERIKSA ULANG DAN REKAM
ULANG LHP.
Pemeriksaan fisik BELUM MEMADAI

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 8


BAB III PEMERIKSAAN FISIK BARANG

PEMERIKSAAN
FISIK
Membuka Kemasan Barang Alat Pemindai (*tersedia)

Kehadiran fisik PPF Pemeriksaan


di tempat pemeriksaan Pendahuluan

Media elektronik
bantuan alat perekam Pengganti Pemeriksaan
secara realtime membuka kemasan

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 9


TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK

memeriksa
kesesuaian jumlah
01 02 memperoleh informasi
mengenai spesifikasi
dan/atau jenis uraian barang yang
barang diberitahukan secara
lengkap

memperoleh
informasi mengenai
03 04 memeriksa
kemungkinan adanya
negara asal barang barang yang tidak
dan/atau bagian diberitahukan dalam
dari barang pemberitahuan
pabean

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 10


PEMERIKSAAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK

DILAKUKAN TERHADAP MELALUI

Importir berstatus AEO Barang lain berdasarkan Alat perekam yang dapat
Pertimbangan dari diakses secara real time
Kepala Kantor Pabean selama proses pemeriksaan
(kriteria diatur lebih lanjut) fisik dan memberikan citra
yang jelas dari semua sisi
bagian barang impor yang
diperiksa

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 11


PEMERIKSAAN FISIK MELALUI MEDIA ELEKTRONIK

IMPORTIR PEJABAT BEA DAN CUKAI


persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) jam sejak permohonan
diterima lengkap

Dalam hal permohonan disetujui:


Mengajukan permohonan
dalam bentuk data elektronik atau a. Tidak diberlakukan ketentuan penyampaian
tertulis, yang memuat informasi: pemberitahuan kesiapan barang.
b. Importir atau PPJK melakukan:
1. Nomor dan tanggal Pemberitahuan Pabean 1. Penyiapan sarpras permeriksaan
Impor. 2. Penunjukan nomer segel peti kemas
(menggunakan peti kemas)
2. Identitas importir.
3. Pengambilan foto barang dan/atau
3. Identitas PPJK, dalam hal Importir contoh sesuai instruksi PPF.
menguasakan kepada PPJK.
4. Pernyataan kesiapan menyediakan sarana Dalam hal permohonan ditolak:
dan prasarana Pemeriksaan Fisik Barang
melalui media elektronik. a. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan kehadiran
fisik secara lagnsung di tempat pemeriksaan
b. diberlakukan ketentuan penyampaian
pemberitahuan kesiapan barang
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
PEMERIKSAAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PEMINDAI

Alat Pemindai adalah alat yang digunakan untuk melakukan


Pemeriksaan Fisik Barang dalam Peti Kemas atau kemasan
dengan menggunakan teknologi sinar X (X-Ray), sinar gamma
(Gamma Ray), atau teknologi pemindai lainnya.

Alat Alat
Pemindai Pemindai
Tetap Berpindah

TERSEDIA
pada Kantor Pabean
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 13
PEMERIKSAAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PEMINDAI

Pemeriksaan dengan Alat Pemindai diberikan terhadap:


Barang Impor Barang dalam Petikemas Analisis Intelijen
Berisiko Rendah Berpendingin menunjukkan perlu
Acak diperiksa alat pemindai

PIB terdiri atas Barang Impor yang Barang lain dengan


maks. 3 jenis bersifat Peka Udara pertimbangan Pejabat
barang BC

Pemeriksaan dengan Alat Pemindai dikecualikan terhadap:


Barang Impor Barang yang dapat rusak/ Barang lain dengan
Peka Cahaya turun mutu apabila pertimbangan Pejabat
dipindai BC
Dimohonkan oleh Importir
Barang Impor
untuk tidak dipindai
Radioaktif
(persetujuan BC)
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 14
PEMERIKSAAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PEMINDAI

IMPORTIR PEJABAT BEA DAN CUKAI


persetujuan atau penolakan dalam jangka waktu
Mengajukan permohonan dalam bentuk paling lama 2 (dua) jam sejak permohonan
data elektronik atau tertulis, dengan diterima.
ketentuan:
Dilakukan berdasarkan permohonan importir/ PPJK,
paling lambat pukul 12.00 : Dalam hal permohonan disetujui:
Hari berikutnya terhitung sejak tanggal SPJM
atau SPPF. Importir atau PPJK menyiapkan barang untuk
dilakukan Pemeriksaan dengan menggunakan
Hari kerja berikutnya terhitung sejak tanggal Alat Pemindai.
SPJM atau SPPF.

memuat informasi
1. Nomor dan tanggal Pemberitahuan Pabean Dalam hal permohonan ditolak:
Impor.
2. Identitas importir. a. Importir atau PPJK menyiapkan barang untuk
3. Identitas PPJK, dalam hal Importir menguasakan diperiksa oleh Pejabat Pemeriksa Fisik.
kepada PPJK. b. diberlakukan ketentuan penyampaian
4. Alasan pengajuan pemeriksaan alat pemindai. pemberitahuan kesiapan barang.
Pengajuan permohonan dikecualikan bagi pemeriksaan barang
berdasarkan Analisa intelijen, dan barang berdasarkan
pertimbangan pejabat BC.
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
TEMPAT PEMERIKSAAN FISIK

TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA (TPS)


ATAU
TEMPAT LAIN YANG DIPERLAKUKAN SAMA DENGAN
TPS

Pemeriksaan Fisik Barang dilakukan oleh


TEMPAT PENIMBUNAN PABEAN (TPP)
Pejabat Pemeriksa Fisik di Kantor Pabean
ATAU
tempat diajukannya pemberitahuan
TEMPAT LAIN YANG BERFUNGSI SEBAGAI TPP
pabean atau di Kantor Pabean yang
wilayah kerjanya meliputi tempat
penimbunan barang impor.

TEMPAT PENIMBUNAN BERIKAT (TPB)

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 16


PENYIAPAN BARANG UNTUK DIPERIKSA

Dalam hal Barang Impor


dilakukan pemeriksaan fisik

menyampaikan Pemberitahuan Tingkat


Pemeriksaan Fisik kepada
Pemeriksaan Fisik
Pengusaha
SKP Impotir
TPS*
30% Kriteria tertentu
Pengusaha
PPJK
TPP*
*Dalam hal ditimbun di tempat lain,
Pemberitahuan Pemeriksaan Fisik hanya *Mendalam 10%
kepada Importir/PPJK

Pemberitahuan Tingkat Pemeriksaan


Pemeriksaan Fisik Barang Dalam hal SKP mengalami gangguan atau
belum dapat diterapkan, pemberitahuan
Fisik
Nomor Peti Kemas atau Pemeriksaan Fisik Barang disampaikan
memuat : Kemasan yang diperiksa secara tertulis.

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 17


TINGKAT PEMERIKSAAN FISIK
Tingkat Dalam hal
Pemeriksaan Fisik
ditemukan jumlah dan/atau jenis barang tidak sesuai dengan
dokumen yang digunakan sebagai dasar Pemeriksaan Fisik Barang

Terdapat indikasi ketidaksesuaian jumlah dan/atau jenis barang


dengan dokumen yang digunakan sebagai dasar Pemeriksaan Fisik
Barang berdasarkan hasil analisis Pemeriksaan dengan
Dapat menggunakan Alat Pemindai oleh Pejabat Bea dan Cukai
ditingkatkan
*mendalam

untuk mencapai
tujuan
pemeriksaan nomor kemasan tidak sesuai dengan Dokumen Pelengkap Pabean

Barang impor dalam bentuk curah

10% 30% barang Impor dikemas dengan kemasan tidak bernomor

terdapat informasi intelijen

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 18


TINGKAT PEMERIKSAAN FISIK

BARANG IMPOR DIKEMAS BARANG IMPOR DIKEMAS TANPA


MENGGUNAKAN PETI KEMAS MENGGUNAKAN PETI KEMAS
a. dalam hal Peti Kemas berjumlah paling banyak 5 (lima):  10% (sepuluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang
 10% (sepuluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang diberitahukan, untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 10%
diberitahukan, untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 10% (sepuluh (sepuluh persen);
persen); atau
 30% (tiga puluh persen) dari seluruh jumlah kemasan yang  30% (tiga puluh persen) dari seluruh jumlah kemasan
diberitahukan, untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 30% (tiga puluh yang diberitahukan, untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 30%
persen). (tiga puluh persen).

b. dalam hal jumlah Peti Kemas lebih dari 5 (lima):


 10% (sepuluh persen) dari seluruh jumlah Peti Kemas yang
diberitahukan dengan jumlah paling sedikit 1 (satu) Peti Kemas,
untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 10% (sepuluh persen); atau
 30% (tiga puluh persen) dari seluruh jumlah Peti Kemas yang
diberitahukan dengan jumlah paling sedikit 1 (satu) Peti Kemas,
untuk tingkat Pemeriksaan Fisik 30% (tiga puluh persen).

 Dalam hal berdasarkan hasil penghitungan tingkat pemeriksaan 10% (sepuluh persen) atau 30% (tiga puluh persen), barang yang diperiksa kurang dari 2
(dua) kemasan, maka kemasan yang diperiksa paling sedikit 2 (dua) kemasan.
 Dalam hal Peti Kemas berjumlah 1 (satu) dan terdapat 1 (satu) kemasan, Pemeriksaan Fisik dilakukan terhadap 1 (satu) kemasan tersebut.
 Dalam hal barang dalam kemasan tanpa menggunakan peti kemas berjumlah 1 (satu), pemeriksaan dilakukan hanya terhadap 1 (satu) kemasan tersebut.

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 19


TABEL PERHITUNGAN

KATEGORI
TINGKAT PEMERIKSAAN JUMLAH KEMASAN DIPERIKSA KET
KEMASAN
• Dalam hal barang
≤ 5 PETI KEMAS 10 % DARI JUMLAH KEMASAN YANG DIBERITAHUKAN
yang diperiksa
PETI KEMAS kurang dari 2
10 % 10 % DARI JUMLAH PETI KEMAS DENGAN PALING
> 5 PETI KEMAS kemasan, kemasan
(SEPULUH PERSEN) SEDIKIT 1 PETI KEMAS
yang diperiksa
SESUAI JUMLAH paling sedikit 2
KEMASAN 10 % DARI JUMLAH KEMASAN YANG DIBERITAHUKAN
KEMASAN kemasan.

≤ 5 PETI KEMAS 30 % DARI JUMLAH KEMASAN YANG DIBERITAHUKAN • Dalam hal Peti
Kemas berjumlah 1
PETI KEMAS (satu) dan terdapat
30 % 30 % DARI JUMLAH PETI KEMAS DENGAN PALING
> 5 PETI KEMAS 1 (satu) kemasan,
(TIGA PULUH PERSEN) SEDIKIT 1 PETI KEMAS
Pemeriksaan
SESUAI JUMLAH dilakukan terhadap
KEMASAN 30 % DARI JUMLAH KEMASAN YANG DIBERITAHUKAN
KEMASAN 1 (satu) kemasan.

MENDALAM PEMERIKSAAN FISIK BARANG DILAKUKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 20


PROSEDUR PENYIAPAN BARANG

Ditetapkan oleh Kepala Kantor


Pabean untuk setiap TPS

Pemberitahuan Perintah
Kesiapan Barang Penyiapan Barang
dari Importir/PPJK dari Pejabat Bea dan Cukai
kepada kepada
Pejabat Bea dan Cukai Pengusaha TPS

*risiko dan biaya importir

Dalam hal tidak ditetapkan, maka


menggunakan mekanisme
pemberitahuan kesiapan barang
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 21
PEMBERITAHUAN KESIAPAN BARANG
Impotir Pengusaha
PPJK
TPP/lain* SANKSI
wajib menyiapkan barang Dalam hal melewati batas waktu:
paling lambat pukul 12.00  Pemberitahuan Pabean Impor berikutnya yang
disampaikan oleh Importir dan/atau PPJK tidak dilayani
Hari berikutnya
(blokir);
Hari kerja berikutnya Akan dilayani kembali setelah PIB ybs selesai dilakukan
terhitung sejak penerbitan pemberitahuan penelitian oleh PPD.
pemeriksaan fisik barang.  Pengusaha TPS menyiapkan barang untuk diperiksa.

Disampaikan melalui SKP (telah divalidasi TPS)


5 6
PKB IP

1 2

Importir PIB

SKEMA
Pengusaha PPF
TPS
3 3 7

4 8

BAP
Barang Impor Tempat Rinsik

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 22


PERINTAH PENYIAPAN BARANG

Pengusaha
TPS
Pejabat BC merekam kesiapan barang dan
wajib menyiapkan barang setelah menyampaikan pelaksanaan Pemeriksaan
mendapat Perintah Penyiapan Barang Fisik kepada importir atau PPJK.
berdasarkan urutan waktu penerimaan
dokumen pelengkap pabean.

3b

3a
1
IP
SKEMA Importir PIB
Lampiran
Pendok
Merah PPF
4
2
5
4
Pengusaha BAP
Tempat Rinsik
TPS
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 23
PENUNJUKAN DAN PENDAMPINGAN PEJABAT PEMERIKSA FISIK

SKP menunjuk PPF


setelah barang Pendampingan dilakukan dalam hal:
Instruksi
disiapkan oleh: Pemeriksaan
Impotir PPJK

Pengusaha
TPS

a. Pemeriksaan Fisik membutuhkan dukungan teknis

b. terdapat informasi yang diperoleh Unit Pengawasan


dapat menugaskan Pejabat
BC untuk melakukan c. terdapat kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
Kepala Kantor/ Pendampingan PPF Pemeriksaan Fisik
Pejabat yang Ditunjuk
d. hal lain menurut pertimbangan Kepala Kantor Pabean

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 24


PENUNJUKAN PEJABAT PEMERIKSA FISIK BARANG
Pemeriksaan Fisik dapat dilakukan oleh lebih dari 1 PPF untuk 1 PPI, dengan
mempertimbangkan beberapa kondisi, seperti tingkat kesulitan, jumlan
dan/atau volume barang yang diperiksa, kecepatan pelayanan, atau kualitas
pemeriksaan.

PPF

PPF

SKP DJBC
PPF
Pemberitahuan
Pabean Impor
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 25
PEMERIKSAAN FISIK DILAKUKAN BERDASARKAN

PACKING
LIST

harus dimulai paling lambat


1 Jam sejak Instruksi Pemeriksaan

Tidak berlaku
Pemeriksaan dilakukan di
Pemeriksaan bersama
tempat lain yang diperlakukan
sama dengan TPS
instansi lain
Sebagai pemenuhan lartas, dapat
dilakukan pemeriksaan oleh instansi
lain secara bersama-sama dengan
pemeriksaan oleh bea cukai.

PPD Menunjuk nomor Dalam hal PPD tidak


Barang Impor kemasan berdasarkan SKP menujuk nomor
kemasan, kemasan yang
dikemas dalam daftar kemasan (Packing
Manual
diperiksa ditunjuk oleh
List) atau Pemberitahuan PPF berdasarkan
kemasan bernomor Pabean Impor
*skp gangguan
manajemen risiko

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 26


PENUNDAAN PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Barang harus dimulai paling lambat 1 (satu) jam sejak Instruksi Pemeriksaan.

Pemeriksaan Fisik dapat dilakukan penundaan,


Lorem Ipsum
dalam hal:
Segel peti kemas rusak/ disampaikan ke unit Pemeriksaan Fisik
telah dibuka pengawasan dapat dilanjutkan
kembali setelah
Sifat barang khusus,
tidak dapat diperiksa di TPS Dapat diperiksa di Importir/PPJK menyampaikan
lokasi importir kesiapan barang dan SKP
Dibutuhkan alat khusus yang (permohonan) menerbitkan kembali Instruksi
belum tersedia di tempat periksa Pemeriksaan
meminta bantuan
Dibutuhkan pengetahuan teknis
tenaga ahli
tertentu
(eksternal / internal)

Kendala teknis lainnya

Pejabat Pemeriksa Fisik:


 memberitahukan kepada Pejabat Bea dan Cukai;
 menuangkan Penundaan Pemeriksaan Fisik dalam BAP Fisik
dan mengunggah BAP Fisik ke SKP; dan
 melakukan perekaman alasan penundaan dalam LHP pada SKP.
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 27
PEMERIKSAAN FISIK DI LOKASI IMPORTIR

Mengajukan Meneliti
permohonan Kepala Kantor/ permohonan
IMPORTIR BEA DAN CUKAI Pejabat yang ditunjuk
Menerbitkan surat
MEMUAT INFORMASI: persetujuan atau penolakan
a. nomor pendaftaran dan tanggal paling lama 1 hari kerja setelah:
Pemberitahuan Pabean Impor a. Permohonan diterima lengkap;
b. identitas Importir atau
c. alasan pengajuan Pemeriksaan b. Dilakukan penelitian lapangan
Fisik Barang di lokasi Importir
d. lokasi Pemeriksaan Fisik
Barang yang diajukan.

DILAMPIRI

Bukti
Denah lokasi
pendukung
penelitian lapangan
lokasi pemeriksaan fisik
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 28
TATA CARA PEMERIKSAAN

PETI KEMAS LCL CURAH


1. mencocokkan nomor, ukuran, jumlah 1. menghitung jumlah kemasan dan mencocokkan jumlah dan jenis
dan jenis Peti Kemas dengan Dokumen mencocokkan jenis kemasan; barang dengan daftar kemasan
Pelengkap Pabean dan/atau 2. membuka kemasan sesuai Instruksi (packing list), Pemberitahuan Pabean
Pemberitahuan Pabean Impor; Pemeriksaan; dan Impor, dan/atau petunjuk ukuran
2. memeriksa segel Peti Kemas; 3. mencocokkan jumlah dan jenis lainnya.
3. mengawasi pengeluaran (stripping) barang dengan daftar kemasan
atas seluruh barang dari dalam Peti (packing list), Pemberitahuan Pabean
Kemas; Impor, dan/atau petunjuk ukuran
4. menghitung jumlah kemasan dan lainnya.
mencocokkan jenis kemasan dari
setiap Peti Kemas;
5. membuka kemasan sesuai Instruksi
Pemeriksaan; dan
6. mencocokkan jumlah dan jenis barang
dengan daftar kemasan (packing list),
Pemberitahuan Pabean Impor,
dan/atau petunjuk ukuran lainnya

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 29


PENGELUARAN SEBAGIAN

Stripping/Pengeluaran atas seluruh Barang Impor, dapat dikecualikan . . .

INDIKATOR
*sepanjang
memenuhi tujuan
Pemeriksaan Fisik
susunannya hasil analisa alat Barang
barang milik PIB dapat dihitung pemindai pendahuluan
AEO/MITA max 3 jenis jumlah kemasan tidak ada indikasi salah
barang tiap jenis barang jenis

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 30


PEMBUKAAN KEMASAN SECARA SAMPEL
Pembukaan kemasan sesuai tingkat pemeriksaan pada Instruksi Pemeriksa (IP), dapat dikecualikan
terhadap barang impor yang telah diperiksa melalui alat pemindai pendahuluan,

dan hasil pemindaian menunjukkan:


a. tidak terdapat indikasi kesalahan jenis
barang;
Alat Pemindai b. hanya terdiri dari barang 1 jenis dan 1 pos
pendahuluan tarif.

Pembukaan kemasan
secara sampel

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 31


PENGAMBILAN CONTOH DAN FOTO BARANG

Dalam rangka pemeriksaan fisik


barang atau penelitian untuk
penetapan tarif dan nilai pabean.

PEJABAT PEMERIKSA FISIK DAPAT


MENGAMBIL/MEMINTA

CONTOH BARANG FOTO BARANG DOKUMEN SPESIFIKASI

Dapat diambil kembali


paling lama 5 hari kerja
sejak selesai penelitian Pengembalian contoh barang,
dokumen oleh PPD dikecualikan terhadap barang yang
Tidak diambil >5hk,
ditetapkan untuk Musnah/ Dinyatakan
dimusnahkan atau Busuk habis pakai Tidak diambil
penggunaan lain
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 32
PENGUJIAN LABORATORIS

CONTOH
BARANG Laboratorium milik DJBC

Untuk kepentingan penelitian


identifikasi barang, contoh
Laboratorium lain
barang dapat dilakukan uji *dalam hal tidak dapat dilakukan oleh Lab. DJBC
laboratoris.

Pengajuan permohonan dan ketentuan lain terkait


pengujian laboratoris dilaksanakan sesuai ketentuan
mengenai petunjuk teknis pengambilan contoh barang
dan pelaksanaan pengujian laboratoris serta
identifikasi barang

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 33


PEMBUATAN LHP DAN BAP FISIK

BAP Fisik LHP

Pejabat Pemeriksa Fisik membuat


LHP dan BAP Fisik barang impor
dalam bentuk
PIHAK 1 PIHAK 2

PPF
PIHAK 3

DITANDATANGANI OLEH: DIBUAT/ DITANDATANGANI OLEH:


 Pejabat Pemeriksa Fisik Pejabat Pemeriksa Fisik yang
 Importir atau PPJK melakukan pemeriksaan fisik
Data Elektronik Tertulis  Pengusaha TPS, Pengelola TPP,
(SKP) Pengusaha TPB
 Unit Kepatuhan Internal atau
Unit Pengawasan Direktorat Bea
dan Cukai (pendampingan)
 Perwakilan instansi lain
(pendampingan)
 Pihak lain yang terlibat
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 34
BAB V KETENTUAN PERALIHAN

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, pemeriksaan pabean terhadap barang impor
dalam Pemberitahuan Pabean Impor yang telah mendapatkan nomor pendaftaran sebelum
berlakunya Peraturan Menteri ini dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.04/2007 tentang Pemeriksaan Pabean di
Bidang Impor sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
225/PMK.04/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
139/PMK.04/2007 tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1895).

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 35


BAB VI KETENTUAN PENUTUP

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan


Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.04/2007 tentang
Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
225/PMK.04/2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.04/2007 tentang
Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1895), dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah 30 (tiga puluh)


hari terhitung sejak tanggal diundangkan.

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
12 Desember 2022

DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 36


TERIMA KASIH

Untuk informasi lebih lanjut :

@
stafdirjenbc@gmail.com 4890308 ext 769/3002
37

Anda mungkin juga menyukai