03
I. Teknik dan Tingkat Pemeriksaan
II. Penyiapan Barang Untuk Diperiksa
III. Penunjukan dan Pendampingan PPF
BAB IV 04
IV.
V.
Pelaksanaan dan Penundaan Pemeriksaan
Tata Cara Pemeriksaan
VI. Pemeriksaan dengan Alat Pemindai
VII. Pemeriksaan Fisik Barang melalui Media Elektronik
VIII. Pengujian Laboratoris
05
BAB VI
06
Mekanisme pemeriksaan fisik barang Pemeriksaan Fisik hanya dilakukan secara Pemeriksaan fisik dapat dilakukan melalui media
2.
impor langsung (hadir fisik) elektronik (daring).
7. Penundaan pemeriksaan fisik Belum diatur Pemeriksaan fisik dapat dilakukan penundaan
Pemeriksaan fisik ulang dan Perekaman PPF dapat memeriksa fisik ulang dan merekam ulang
8. Belum diatur
ulang LHP LHP berdasarkan permintaan PPD
Pemeriksaan perbantuan oleh kantor Pemeriksaan fisik dilakukan oleh PPF
9. Pemeriksaan perbantuan oleh kantor pabean terdekat
pabean terdekat pemasukan
Permintaan dan penatausahaan barang
10. contoh, pengambilan foto barang serta Belum diatur secara jelas Diatur mekanisme secara lebih jelas
pengujian laboratoris.
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 4
POKOK-POKOK PENGATURAN
tindak lanjut
menunjuk
MENELITI TARIF DAN NILAI PABEAN MENETAPKAN
Pejabat
Pemeriksa
Dokumen
PEMERIKSAAN
FISIK
Membuka Kemasan Barang Alat Pemindai (*tersedia)
Media elektronik
bantuan alat perekam Pengganti Pemeriksaan
secara realtime membuka kemasan
memeriksa
kesesuaian jumlah
01 02 memperoleh informasi
mengenai spesifikasi
dan/atau jenis uraian barang yang
barang diberitahukan secara
lengkap
memperoleh
informasi mengenai
03 04 memeriksa
kemungkinan adanya
negara asal barang barang yang tidak
dan/atau bagian diberitahukan dalam
dari barang pemberitahuan
pabean
Importir berstatus AEO Barang lain berdasarkan Alat perekam yang dapat
Pertimbangan dari diakses secara real time
Kepala Kantor Pabean selama proses pemeriksaan
(kriteria diatur lebih lanjut) fisik dan memberikan citra
yang jelas dari semua sisi
bagian barang impor yang
diperiksa
Alat Alat
Pemindai Pemindai
Tetap Berpindah
TERSEDIA
pada Kantor Pabean
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 13
PEMERIKSAAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PEMINDAI
memuat informasi
1. Nomor dan tanggal Pemberitahuan Pabean Dalam hal permohonan ditolak:
Impor.
2. Identitas importir. a. Importir atau PPJK menyiapkan barang untuk
3. Identitas PPJK, dalam hal Importir menguasakan diperiksa oleh Pejabat Pemeriksa Fisik.
kepada PPJK. b. diberlakukan ketentuan penyampaian
4. Alasan pengajuan pemeriksaan alat pemindai. pemberitahuan kesiapan barang.
Pengajuan permohonan dikecualikan bagi pemeriksaan barang
berdasarkan Analisa intelijen, dan barang berdasarkan
pertimbangan pejabat BC.
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
TEMPAT PEMERIKSAAN FISIK
untuk mencapai
tujuan
pemeriksaan nomor kemasan tidak sesuai dengan Dokumen Pelengkap Pabean
Dalam hal berdasarkan hasil penghitungan tingkat pemeriksaan 10% (sepuluh persen) atau 30% (tiga puluh persen), barang yang diperiksa kurang dari 2
(dua) kemasan, maka kemasan yang diperiksa paling sedikit 2 (dua) kemasan.
Dalam hal Peti Kemas berjumlah 1 (satu) dan terdapat 1 (satu) kemasan, Pemeriksaan Fisik dilakukan terhadap 1 (satu) kemasan tersebut.
Dalam hal barang dalam kemasan tanpa menggunakan peti kemas berjumlah 1 (satu), pemeriksaan dilakukan hanya terhadap 1 (satu) kemasan tersebut.
KATEGORI
TINGKAT PEMERIKSAAN JUMLAH KEMASAN DIPERIKSA KET
KEMASAN
• Dalam hal barang
≤ 5 PETI KEMAS 10 % DARI JUMLAH KEMASAN YANG DIBERITAHUKAN
yang diperiksa
PETI KEMAS kurang dari 2
10 % 10 % DARI JUMLAH PETI KEMAS DENGAN PALING
> 5 PETI KEMAS kemasan, kemasan
(SEPULUH PERSEN) SEDIKIT 1 PETI KEMAS
yang diperiksa
SESUAI JUMLAH paling sedikit 2
KEMASAN 10 % DARI JUMLAH KEMASAN YANG DIBERITAHUKAN
KEMASAN kemasan.
≤ 5 PETI KEMAS 30 % DARI JUMLAH KEMASAN YANG DIBERITAHUKAN • Dalam hal Peti
Kemas berjumlah 1
PETI KEMAS (satu) dan terdapat
30 % 30 % DARI JUMLAH PETI KEMAS DENGAN PALING
> 5 PETI KEMAS 1 (satu) kemasan,
(TIGA PULUH PERSEN) SEDIKIT 1 PETI KEMAS
Pemeriksaan
SESUAI JUMLAH dilakukan terhadap
KEMASAN 30 % DARI JUMLAH KEMASAN YANG DIBERITAHUKAN
KEMASAN 1 (satu) kemasan.
MENDALAM PEMERIKSAAN FISIK BARANG DILAKUKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK
Pemberitahuan Perintah
Kesiapan Barang Penyiapan Barang
dari Importir/PPJK dari Pejabat Bea dan Cukai
kepada kepada
Pejabat Bea dan Cukai Pengusaha TPS
1 2
Importir PIB
SKEMA
Pengusaha PPF
TPS
3 3 7
4 8
BAP
Barang Impor Tempat Rinsik
Pengusaha
TPS
Pejabat BC merekam kesiapan barang dan
wajib menyiapkan barang setelah menyampaikan pelaksanaan Pemeriksaan
mendapat Perintah Penyiapan Barang Fisik kepada importir atau PPJK.
berdasarkan urutan waktu penerimaan
dokumen pelengkap pabean.
3b
3a
1
IP
SKEMA Importir PIB
Lampiran
Pendok
Merah PPF
4
2
5
4
Pengusaha BAP
Tempat Rinsik
TPS
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 23
PENUNJUKAN DAN PENDAMPINGAN PEJABAT PEMERIKSA FISIK
Pengusaha
TPS
PPF
PPF
SKP DJBC
PPF
Pemberitahuan
Pabean Impor
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 25
PEMERIKSAAN FISIK DILAKUKAN BERDASARKAN
PACKING
LIST
Tidak berlaku
Pemeriksaan dilakukan di
Pemeriksaan bersama
tempat lain yang diperlakukan
sama dengan TPS
instansi lain
Sebagai pemenuhan lartas, dapat
dilakukan pemeriksaan oleh instansi
lain secara bersama-sama dengan
pemeriksaan oleh bea cukai.
Mengajukan Meneliti
permohonan Kepala Kantor/ permohonan
IMPORTIR BEA DAN CUKAI Pejabat yang ditunjuk
Menerbitkan surat
MEMUAT INFORMASI: persetujuan atau penolakan
a. nomor pendaftaran dan tanggal paling lama 1 hari kerja setelah:
Pemberitahuan Pabean Impor a. Permohonan diterima lengkap;
b. identitas Importir atau
c. alasan pengajuan Pemeriksaan b. Dilakukan penelitian lapangan
Fisik Barang di lokasi Importir
d. lokasi Pemeriksaan Fisik
Barang yang diajukan.
DILAMPIRI
Bukti
Denah lokasi
pendukung
penelitian lapangan
lokasi pemeriksaan fisik
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI 28
TATA CARA PEMERIKSAAN
INDIKATOR
*sepanjang
memenuhi tujuan
Pemeriksaan Fisik
susunannya hasil analisa alat Barang
barang milik PIB dapat dihitung pemindai pendahuluan
AEO/MITA max 3 jenis jumlah kemasan tidak ada indikasi salah
barang tiap jenis barang jenis
Pembukaan kemasan
secara sampel
CONTOH
BARANG Laboratorium milik DJBC
PPF
PIHAK 3
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, pemeriksaan pabean terhadap barang impor
dalam Pemberitahuan Pabean Impor yang telah mendapatkan nomor pendaftaran sebelum
berlakunya Peraturan Menteri ini dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139/PMK.04/2007 tentang Pemeriksaan Pabean di
Bidang Impor sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
225/PMK.04/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
139/PMK.04/2007 tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1895).
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
12 Desember 2022
@
stafdirjenbc@gmail.com 4890308 ext 769/3002
37