Berikut ini dikemukakan seperangkat contoh Program Audit yang dibuat untuk mengaudit
RSUD ABC.
I. PROGRAM PERSIAPAN AUDIT
II. PROGRAM AUDIT PENDAHULUAN
Tanggal : 10-5-2019
Lokasi : IF RSUD ABC Direview oleh : Kepala SPI
Periode yang diaudit : 1-4-2018 s/d Tanggal & Paraf : 15-5-2019
31-3-2019
Lama Waktu Audit : 1 (satu) minggu
1/4 – 8/4/2019
II Tujuan Audit
Untuk mengevaluasi pelaksanaan
SO, kesesuaian saldo SO akhir
tahun dg jumlah Fisik Obat/alkes
apakah sesuai dengan jumlah yang
ada pada catatan yang diperoleh.
IV Langkah-langkah Kerja
1. Peroleh informasi singkat mengenai 5 hari 5 hari
kegiatan pada Instalasi Farmasi
meliputi:
1. Ketentuan-ketentuan dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang berlaku pada Instalasi
Farmasi terdiri dari SPO,
Uraian Tugas, Struktur
Organisasi dan Tata Kerja, dan
pedoman pelayanan Instalasi
Farmasi (minta foto copynya)
2. Dokumen-dokumen yang
diperlukan dalam proses audit :
o Dokumen Perencanaan
Instalasi Farmasi
o Dokumen Permintaaan
Kebutuhan Obat dari Unit
o Dokumen Penyerahan Obat
kepada Unit
o Hasil Laporan SO
o Juknis Pelaksanaan SO
II Tujuan Audit
Untuk memperoleh :
- akuntabilitas, dan validitas
Saldo Akhir dan jenis
persediaan Obat/ Alkes
- Memastikan pencatatan obat
dan alkes telah dijalankan
dengan baik dan benar
Tanggal :
Lokasi : Direview oleh : Drs. Achmad Hadi
Periode yang diaudit : 1-4-2015 s/d Tanggal & Paraf : 15-5-2015
31-3-2015
Lama Pelaksanaan Audit : 2 (dua) minggu
II Tujuan Audit
Untuk memperoleh data
pelaksanaan Cash opname yang
dilaksanakan ileh Bagian Keuangan
setiap bulan.
IV Langkah-langkah Kerja
1. Dapatkan informasi singkat
mengenai kegiatan pengadaan
perlengkapan alat tulis kantor
meliputi:
1. Ketentuan-ketentuan dan
kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang berlaku bagi kegiatan
pengadaan bahan-bahan
perlengkapan (minta foto
copynya)
2. Jenis bahan-bahan
perlengkapan yang dikelola dan
jumlah pembelian per jenis
selama masa yang diaudit.
o Penerimaan dan
penyimpanan ATK
o Pembayaran untuk
pembelian bahan
o Pengeluaran atau pemakaian
bahan
o Pencatatan
o Pengawasan
2. Lakukan pengamatan fisik antara
lain ke gudang/tempat
penyimpanan ATK dan
perlengkapan untuk memperoleh
informasi antara lain mengenai:
1. Keadaan fisik gudang/tempat
penyimpanan apakah cukup
dapat melindungi keselamatan
dan keutuhan bahan-bahan
perlengkapan
2. Cara penyusunan/pengaturan
penyimpanan bahan dan cara
pengeluaran bahan
3. Cara pengawasan fisik bahan-
bahan perlengkapan
4. Cara pengawasan kualitas
bahan-bahan persediaan
perlengkapan
II Tujuan Audit
Untuk memperoleh :
- akuntabilitas, dan validitas
jumlah dan jenis persediaan
ATK
- Memastikan pencatatan
persediaan ATK telah berjalan
dg baik
III Instruksi Khusus
Mengingat penyusunan yang
mendadak, langkah-langkah audit
berikut harus dilengkapi lagi
dengan prosedur yang belum
tercakup, khususnya mengenai
pengujian terbatas kepada
pencatatan penerimaan,
pengeluaran dan distribusi logistik
ke unit yg membutuhkan.
IV Langkah-langkah Kerja
1. Apakah pengadaan ATK dan bahan Pengadaan ATK
didasarkan atau disesuaikan dengan telah sesuai
ketentuan/peraturan yang berlaku ? dibuktikan
dengan adanya
Bila Ya: perjanjian
1. Pelajari dengan seksama kontrak dg
ketentuan/peraturan yang supplier, dg
berlaku. melalui
2. Pelajari dengan seksama mekanisme
ketentuan-ketentuan lelang
pelaksanaan dari
ketentuan/peraturan tsb.
3. Nilailah apakah ketentuan
pelaksanaan tersebut sesuai
dengan ketentuan/peraturan
bersangkutan.
4. Nilailah apakah ketentuan
pelaksanaan tersebut cukup
jelas antara lain mengenai
batasan wewenang dan
tanggung jawab yang
dilimpahkan.
5. Nilailah apakan
ketentuan/peraturan itu cukup
wajar
6. Nilailah apakah ketentuan
/pelaksanaan cukup wajar.
7. Catat setiap
kelemahan/kekurangan yang
dijumpai ataupun yang
potensial dalam
ketentuan/peraturan yang
berlaku.
Bila Tidak:
1. Pelajari dasar lain yang
dipergunakan untuk pengadaan
ATK dan bahan-bahan
perlengkapan.
2. Teliti mengapa penyimpangan
tersebut terjadi.
3. Pastikan siapa yang
bertanggung jawab.
4. Tentukan jenis risiko nyata
yang dapat timbul dari
penyimpangan tersebut.
5. Pastikan penyimpangan
tersebut merupakan kejadian
yang berdiri sendiri atau yang
meluas.
Bila tidak:
1. Teliti mengapa penentuan
kebutuhan tidak didasarkan
pada rencana yang telah
ditetapkan.
2. Pastikan siapa yang harus
bertanggung jawab.
3. Pastikan apakah penyimpangan
tersebut merupakan kejadian
yang berdiri sendiri atau yang
meluas.
4. Pelajari cara lain yang
dipergunakan untuk
menentukan kebutuhan bahan-
bahan perlengkapan.
5. Nilailah kelebihan atau
kekurangan dari cara lain
tersebut.
Bila ya:
1. Pelajari pedoman prosedur
penanganan transaksi yang
telah ditetapkan.
2. Nilailah kewajaran atau
kecukupan dari prosedur yang
ditetapkan itu.
3. Teliti apakah prosedur tersebut
benar-benar ditaati.
Bila tidak:
1. Tentukan apakah transaksi yang
ditangani oleh satu orang
tersebut merupakan kejadian
yang terjadi sekali/jarang atau
terjadi berulang-ulang/meluas.
2. Tentukan siapa yang harus
bertanggung jawab atas hak
tersebut.
3. Tentukan risiko yang nyata atau
yang potensial dari cara
penanganan transaksi hanya
oleh satu orang dari awal
sampai akhir.
Bila ya :
l. Dapatkan contoh bon
permintaan pembelian yang
dipergunakan.
2. Pelajari apakah bon tersebut
berisi data yang cukup untuk
tujuan pengawasan antara lain:
a. Ruangan untuk paraf kepala
bagian yang meminta.
pembelian, paraf pegawai
yang mengajukan
pembelian, paraf kepala
bagian pengadaan sebagai
tanda telah diperiksanya
tersedianya anggaran dana,
dan paraf kepala bagian
pembelian sebagai tanda
setuju akan dibeli.
b. Nomor dan tanggal bon dan
order pembelian. (bila telah
ditempatkan)
c. Uraian tentang ATK dan
bahan-bahan yang akan
dibeli.
d. Kuantitas bahan-bahan yang
akan diminta.
e. Tanggal bahan-bahan
tersebut diperlukan untuk
operasi.
3. Periksa apakah tembusan-
tembusan dari bon permintaan
tersebut didistribusikan sebagai
mana mestinya.
4. Periksa apakah mekanisme
penyelenggaraannya berjalan
sebagaimana mestinya dengan
jalan meneliti apakah semua
data seperti tertera pada butir 2a
s/d 2e di atas telah diisi dalam
bon permintaan pembelian.
Bila tidak:
1. Pelajari dasar lain yang
dipergunakan bagi pengadaan
untuk melakukan pesanan
pembelian.
2. Teliti apakah dasar tersebut
mengandung kelemahan-
kelemahan yang nyata atau
yang potensial.
3. Pelajari apakah dasar seperti itu
bertentangan dengan pedoman
yang mengatur transaksi
pembelian.
4. Periksa apakah banyak
transaksi pembelian yang tidak
didasarkan atas bon permintaan
pembelian.
Bila ya:
1. Periksa apakah
penyelenggaraan tender
dilakukan sesuai dengan
ketentuan/peraturan yang
berlaku.
2. Periksa apakah penentuan
pemenang didasarkan pada
penawaran dengan harga
terendah.
3. Pelajari prosedur
penyelenggaraan tender apakah
cukup dapat menjamin
kebebasan dan kerahasiaan
pengajuan tawaran.
4. Teliti apakah prosedur tender
tersebut juga menghasilkan
penunjukan rekanan pemenang
secara obyektif.
Bila tidak:
1. Pelajari mengapa
ketentuan/peraturan tentang
penyelenggaraan tender tidak
dilaksanakan.
2. Nilailah kewajaran/kecukupan
dari peraturan yang
menyangkut penyelenggaraan
tender.
3. Telitilah dasar lain yang
dipergunakan RSUD untuk
menentukan
rekanan/supliernya.
4. Pelajari apakah dasar tersebut
mengandung
kelemahan/kekuatan yang nyata
atau yang potensial.
7 Apakah order pembelian harus
dibuat untuk setiap transaksi
pembelian?
Bila ya:
1. Periksa apakah order pembelian
didasarkan pada hasil tender.
2. Periksa apakah blanko order
pembelian diberi nomor urut
terlebih dahulu dan diawasi
sebagaimana mestinya.
3. Periksa apakah seksi
penerimaan barang menerima
tembusan order pembelian
tetapi tidak memuat harga di
dalamnya.
4. Periksa apakah bagian
pembukuan menerima langsung
tembusan order pembelian.
Bila tidak:
1. Pelajari mengapa order
pembelian dipergunakan.
2. Tentukan risiko yang nyata atau
potensial dengan tidak
membuat order pembelian.
Bila ya:
1. Teliti apakah fungsi pembelian
tersebut benar-benar dipisahkan
dari fungsi penerimaan dan
penyimpan bahan serta fungsi
pencatatan.
2. Pelajari pembagian tugas pada
bagian pengadaan.
3. Nilailah apakah pembagian
tersebut memenuhi syarat
pengendalian manajemen yang
memuaskan kegiatan
pembelian.
4. Periksa apakah pegawai dan
pimpinan bagian pengadaan
mengalami mutasi atau rotasi
kerja setelah mass tertentu.
5. Telitilah apakah pelimpahan
kewenangan tentang pembelian
ditentukan dengan jelas.
6. Telitilah apakah terdapat
penyalahan wewenang dalam
hal pembelian.
Bila tidak:
1. Pelajari bagian apa yang
melaksanakan fungsi pembelian
atau pelajari bagaimana
pendistribusian wewenang
untuk melakukan pembelian.
2. Tentukan kelemahan atau
kekurangan yang nyata
potensial dari pelaksanaan
fungsi pembelian yang tidak
dipusatkan pada bagian
pengadaan.
Bila ya:
1. Pelajari prosedur yang
ditempuh dan cara yang
dipergunakan untuk memeriksa,
menghitung, menimbang, atau
mengukur bahan yang diterima.
2. Nilailah apakah prosedur yang
ditempuh dan cara yang
dipergunakan cukup layak.
Bila tidak:
1. Periksa bagian manakah yang
melaksanakan fungsi
penerimaan.
2. Telitilah apakah bagian tersebut
tidak berhubungan langsung
dengan kegiatan-kegiatan
produksi dan penjualan serta
kegiatan pembukaan.
3. Nilailah apakah ada kelemahan
yang nyata atau potensial dari
pelaksanaan fungsi penerimaan
fungsi penerimaan oleh bagian
tersebut.
Bila ya :
1. Periksa apakah jumlah yang
dibayarkan sesuai dengan
faktur.
2. Telitilah apakah faktur
pembelian dikirimkan langsung
kepada bagian pembukuan,
tidak melalui bagian pengadaan
dan seksi gudang.
3. Periksa apakah bagian
pembukuan membandingkan
faktur dengan order pembelian
dan laporan penerimaan.
4. Periksa apakah bagian
pembukuan mengecek
perhitungan dalam faktur, order
pembelian dan laporan
penerimaan.
5. Periksa apakah faktur
pembelian telah disetujui oleh
atasan yang berwenang untuk
pelunasannya.
Bila tidak:
1. Periksa apakah pembayaran
untuk pembelian-pembelian
yang tidak didukung oleh faktur
pembelian telah mendapat
persetujuan membayar dari
atasan yang berwenang.
2. Periksa apakah pembayaran
benar-benar dilakukan kepada
rekanan/leveransir yang berhak.
3. Periksa apakah pembayaran
tersebut didukung oleh bukti-
bukti seperti order pembelian
dan laporan penerimaan.
4. Periksa bagian perhitungan
dalam order pembelian dan
laporan penerimaan.
Bila ya :
1. Telitilah apakah persediaan
berada di bawah pengawasan
seorang kepala gudang.
2. Telitilah apakah setiap
pengeluaran bahan hanya
dilakukan atas dasar permintaan
yang telah diparaf/
ditandatangani oleh:
yang meminta bahan
yang menyetujuinya
yang menerima bahan
3. Pelajari apakah gudang hanya
boleh dimasuki oleh pegawai-
pegawai gudang.
4. Pelajari prosedur pengawasan
terhadap bahan-bahan yang
tidak habis terpakai atau tidak
dapat dipakai.
5. Telitilah apakah
diselenggarakan catatan
persediaan yang terus-menerus
(perpetual).
6. Telitilah apakah pencatatan
persediaan dilakukan oleh
pegawai yang bukan pegawai
gudang.
7. Telitilah apakah diadakan audit
fisik /inventarisasi persediaan
secara periodik.
8. Teliti apakah terdapat
persediaan yang perputarannya
lambat.
Bila tidak:
Tentukan risiko-risiko yang timbul
atau mungkin timbul disebabkan
tidak/kurang ada pengawasan
terhadap persediaan bahan-bahan
perlengkapan.