Anda di halaman 1dari 15

Nama : Neisa Luciarahma Rasyidi

NIM : 202210101145
Kelas :B

RESUME TEKNOLOGI SEDIAAN SOLIDA


BAHAN PENYUSUN KAPSUL

Definisi Kapsul
Kapsul merupakan salah satu bentuk sediaan padat yang sudah banyak digunakan
dalam system penghantaran obat secara peroral. Kapsul adalah suatu bentuk sediaan pada yang
terdiri dari bahan aktif farmasi, baik berisi satu atua dua bahan aktif, yang berada dalam suatu
cangkang keras ataupun lunak yang dapat larut apabila masuk dalam tubuh. Pada umumnya
cangkang kapsul terbuat dari gelatin. Namun, dalam perkembangannya saat ini sudah banyak
terdapat cangkang kapsul terbuat dari pati dan HPMC. HPMC sendiri seringkali digunakan
dalam bentuk sediaan semisolid, gel.
Klasifikasi kapsul farmasi berdasarkan bentuknya
1. Kapsul keras (Hard gelatin capsule)
2. Kapsul lunak (Soft gelatin capsule)

Kelebihan sediaan kapsul


• Tidak berasa, tidak berbau, dan mudah digunakan (mudah ditelan dan cepat hancur)
• Mempermudah pemberian resep beberapa bahan aktif untuk satu kali penggunaan
• Dapat meningkatkan stabilitas bahan aktif yang bisa mengalami ketidakstabilan
secara fisika maupun kimia karena pengaruh udara (oksidasi), pengaruh kelembapan
(hidrolisis), dan pengaruh cahaya (katalis dari ketidakstabilan)
• Bahan aktif yang memiliki bau dan rasa tidak enak dapat tertutupi dengan cangkang
• Bisa diisi dengan cepat dan tidak membutuhkan terlalu banyak eksipien
• Kemudahan dalam merubah dosis atau mengkombinasi obat sesuai dengan kebutuhan
pasien
• Ekonomis dan menarik (acceptable)
• Praktis karena mudah untuk dibawa kemana-mana mudah disimpan, dan ringan
Kekurangan Sediaan Kapsul
• Tidak cocok untuk obat-obat yang bersifat higroskopis karena obat-obat yang bersifat
higroskopis akan menyerap air masuk ke dalam cangkang kapsul mengakibatkan
cangkang kapsul mudah larut
• Tidak cocok untuk bahan aktif yang memiliki sifat menguap karena ketika menguap
maka akan mengeluarkan sesuatu yang akan kontak dengan cangkang kapsul.
Biasanya pada sediaan yang berisi ekstrak (aldehid, flavonoid)
• Tidak cocok untuk bahan yang membutuhkan pengenceran terlebih dahulu karena
akan mengiritasi lambung
• Tidak dapat dibagi menjadi dosis yang lebih kecil
• Sulit untuk ditelan pada kasus khusus seperti pada anak anak dibawah 5 tahun dan
lanjut usia

Bahan Utama Formulasi Cangkang Kapsul


• Gelatin
Tidak beracun. Pada umumnya berasal dari hewan. Mudah larut dalam cairan
biologis dan dalam suhu tubuh, serta mudah membentuk lapisan film tipis.
• Plastisizer
Pada umumnya terdapat pada soft capsule. Gunanya untuk memberikan
kemampuan kapsul lebih lunak dan kuat agar tidak mudah sobek.
Contoh : gliserol, sorbitol, propylene glycol, sucrose, accasia
• Coloring agent
Menggunakan dua macam pewarna yaitu dyes dan pigmen atau kombinasi dari
keduanya. Jika dyes maka bisa dicampur untuk mendapatkan suatu warna dengan
spektrum yang lebih luas. Jika pigmen maka umumnya menggunakan titanium dioxside
yang tidak larut dan memberikan warna opac
• Preservatives
Fungsinya untuk menghindari terjadinya kontaminasi mikroorganisme yang
mungkin terjadi pada saat proses manufacturing, filling, atau dari kandungan air yang
ada di dalam kapsul atau serbuknya.

Perbedaan dari cangkang soft dan hard capsule


• Soft capsule = harus menggunakan plasticizer. Kandungan air 10-15%
• Hard capsule = plasticizer tergantung pada kebutuhan. Kandungan air 6-13%

Hard Gelatin Capsule


• Ada yang berwarna dan transparent. Terdiri dari 2 bagian utama yaitu body (tubuh) dan
cap (tutup). Bodynya lebih panjang dan diameternya lebih kecil, sedangkan cap lebih
pendek dan diameternya lebih lebar. Body akan dimasukkan ke dalam cap. Untuk
filling terdapat pada body.
• Pada hard gelatin capsule kandungan air umumnya 10 – 15%. Jika lebih dari 15% akan
mudah lembek dengan sedikit kenaikan suhu. Jika kurang dari 10% maka akan rapuh
atau mudah pecah.

Ukuran Capsule Keras


• Terdapat 8 ukuran standar, penentuan ukuran kapsul tergantung kapasitas dari kapsul
• Rumus untuk menentukan ukuran kapsul keras yang akan digunakan
• Powder weight = tapped bulk density x capsule volume
tapped bulk density = massa jenis serbuk yang sudah ditapping
• Contoh : Determine capsule size for 350 mg powder with 0,75 g ml tapped bulk density!
Diketahui
tapped bulk density = 0,75 g ml
Powder weight = 350 mg
Capsule volume = 0.35/0.75 = 0.45 mL (Kapsul 1)

Gelatin
Merupakan suatu protein atau produk yang heterogen yang dihasilkan dari serabut kolagen,
dari jaringan penghubung atau sendi, bisa dari kulit, tulang, atau tulang rawan yang sudha
mengalami hidrolisis. Pada sapi biasanya digunakan tulang dan kulit, pada ikan itu kulitnya,
pada dan babi digunakan kulitnya. Sifat gelatin yaitu tidak larut pada air dingin, larut pada air
panas dan dalam asam lambung yang hangat. Bisa melunak atau lembek dengan cara menyerap
air 10x dari bobotnya.

Tipe Gelatin
• Tipe A = Bahan asalnya yaitu kulit babi. Dari prekursor yang diolah dengan asam jadi
pada pH 9, kapsul tidak memiliki muatan
• Tipe B = Bahan asalnya yaitu dari tulang hewan. Dari prekursor yang diolah dengan
basa yang menunjukkan titik isoelektrik pada pH 4,7.

Pembuatan Hard Gelatin Capsule


1. Dipping
Pada proses ini, sebelumnya harus disiapkan larutan yang dibutuhkan
sebagai bahan pembentuk kapsul. Contohnya air, gelatin, bisa ditambah dengan sedikit
gula, dan bahan-bahan yang lain seperti pewarna dan preservatives yang dimasukkan
dengan konsentrasi tertentu melalui proses formulasi yang sebelumnya terdapat proses
optimasi untuk mengtahui jumlah bahan yang akan digunakan hingga membentuk
cairan yang harus dikontrol viskositasnya. Jadi viskostasnya tidak boleh terlalu kental
atau terlalu cair. Jika terlau cair cangkangnya akan terlalu tipis. Jika terlalu kental maka
cangkangnya akan terlalu tebal.
Ada dua plate terdapat banyak pin berbentuk peluru yang membuat body dan
cap dalam jumlah banyak dalam satu kali pembuatan, terbuat dari stainless steel dan
dicelupkan pada larutan yang membentuk gelatinLarutan gelatin harus dipertahankan
pada suhu 50°C, pin dipertahankan pada suhu 22°C, dan dipping time sekitar 10 – 12
detik.
2. Spinning
Pin diputar untuk menghomogenkan gelatin yang menempel agar lengkungannya
merata
3. Drying
Tujuan utamanya untuk menghilangkan air yang mungkin masih ada dalam campurna
gelatin. Setelah dispinning, akan masuk ke dalam suatu tempat yang berjalan dan
dihembuskan suatu udara yang dingin (tidak beku) untuk mengeringkan gelatin yang
terdapat pada pin.
4. Stripping
Cangkang kapsul yang sudah kering akan dilepas dari pin menggunakan alat seperti
capit dari tembaga.
5. Trimming and joining
Memotong badan cangkang dengan tujuan mendapatkan ukuran yang seragam karena
saat dipping bisa saja ada bagian yang terlalu panjang. Setelah itu digabungkan antara
body dan capnya tetapi tidak di sheel
6. Polishing
Tujuannya agar kapsul terdapat kilaunya atau mengkilap. Ada 2 proses yaitu Cltoh
dusting atau digosok dengan kain dan brushing atau dengan disitak memutar

Pengisian Kapsul Gelatin Keras


Yang harus diperhatikan:
• Pada bahan aktif diperhatikan misalnya jangan sampai memakai bahan aktif yang
higroskopis atau volatile
• Perlu berhati hati dengan air, harus dikurangi agar tidak merusak kapsul
Dibagi menjadi 4 proses utama:
1. Developing and Preparing Formulation
Mempersiapkan formula dari serbuk-sebuk yang akan dimasukkan kapsul. Yang harus
diperhatikan yaitu:
a. Campurna serbuknya harus memiliki sifat alir yang baik. Jika campuran serbuk
memiliki sifat alir yang kurang baik maka harus diberikan bahan tambahan. Hal
ini sering terjadi pada produksi skala besar.
i. Diluent atau filler: lactose, microcrystalline, cellulose, starch
ii. Disintegrant, diperlukan jika bahan yang dimasukkan dalam bentuk
granul: sodium starch glicolate, pregelatinised starch
iii. Glidant (<5% untuk mengurangi friksi antar partikel) dan lubrikan
(mengurangi adesi antara serbuk dan logam pada saat filling): silicon
dioxide, magnesium stearate, calcium stearate
iv. Wetting agent (pembasahan serbuk kering): SLS
b. Pada hard kapsul hanya bisa digunakan untuk bahan aktif yang dry solid
(serbuk, granul, pellet, tablet) dan semi solid (pasta, sediaan tiksotropi), tidak
bisa dalam bentuk larutan atau minyak karena kurang bisa menutupi rasa dan
bau secara total. Jika bahan aktif dibuat granul, maka granul harus berbentuk
steris, agar sifat alir baik.
c. Untuk obat-obat dengan dosis kecil, perlu ditambahkan dengan eksipien yang
sifatnya mudah mengalir. Namun jika dosisnya besar maka bahan tambahan
yang digunakan harus seminim mungkin.
2. Filling the Capsule Shell
Mengisi cangkang kapsul. Ada 3 metode yaitu:
a. Hand Operated methods
Dilakukan secara manual, biasanya pada Rumah Sakit atau Apotek. Alat yang
digunakan yaitu feton capsule filling machine
• Bed, bagian bawah (200-300 holes)
• Loading tray, untuk menaruh kapsulnya satu per satu
• Powder tray, pembatas agar serbuk tidak kemana-mana
• Pin plate, berfungsi untuk menekan serbuk
• Sealing plate, membantu penutupan body and cap
• Cam handle (tuas belakang) dan lever (tuas depan) , tuas untuk melepas
kapsul.
b. Semiautomatic Capsule Devices
Digunakan untuk produksi skala kecil. Kapasitasnya 1600 kapsul perjam. Harus
dibantu secara manual pengisian kapsulnya, lalu alat akan menatanya Setelah
tertata, diambil dan dilepas body dan capnya. Setelah itu diambil lagi untuk
pengisian, dan terakhir diambil lagi untuk peyatuan body cap.
c. Automatic Filling Machine
Digunakan dalam skala besar. Otomatis dijalankan oleh alat sampai terbentuk
kapsul.
d. Capsule Sealing
e. Cleaning and Polishing the Filled Capsules

Macam-macam Hard Gelatin Capsule

1. Powders
2. Granules
3. Beads
4. Tablets

Soft Gelatine Capsule


Definisi
Merupakan satu bagian yang artinya cangkang kapsulnya tidak bisa dijual dalam bentuk
kosong seperti hard capsule, telah terkunci, berisi cairan, suspensi, atau sediaan semisolid.
Terdiri dari gelatin, plasticizer, pengawet, pewarna dan zat pengeruh, serta zat penyedap dan
gula.

Bentuk Kapsul Lunak

1. Oblong (seperti kapsul keras)


2. Round (bulat)
3. Oval
4. Tube (supositoria)

Komposisi Cangkang Kapsul Lunak


• Komponen utamanya yaitu gelatin. Cangkangnya sudah ditambahkan
dengan plasticizer, sehingga lebih elastis an kenyal
• Komposisi dari gelatin dan plasticizer akan menentukan kekerasan dari
cangkang kapsul. Ukuran 0,3 – 1 (very hard shell) dan 1 – 1,8 (soft shell)
• Jika ingin dibuat kapsul yang bisa dikunyah, bisa ditambahkan gula hingga 5%
• Kadar air yang diperbolehkan untuk cangkang kapsul lunak yaitu 6 – 10%.

Sifat Gelatin
1. Bloom strength
• Untuk mengukur keelastisan dari cangkang kapsul
• Syaratnya yaitu 150 – 280 bloom strength atau bloom gram
• Cara pengukurannya adalah dengan pin yang menekan ke dalam 6,67% gel dengan
pluger tinggi 12,7 mm dan diameter 4 mm yang ditahan selama 16 – 18 jam pada
suhu 10°C
2. Visokositas
• Merupakan faktor penentu yang mengontrol ketebalan cangkang yang
dihasilkan
• Persyaratan dengan ketetapan
a) Viscometer kapiler: 6,67%
b) Viscometer Brookfield: 25 – 45 mp
• Semakin kental, cangkang yang dihasilkan semakin tebal

Formulasi
• Menggunakan teknologi liquid
• Ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam memformulasi cangkang yaitu
stabilitasnya harus maksimum, efektivitas terapeutik, dan efisiensi pembuatan
• Diperhatikan kandungan air dari isi kapsul
• Emulsi tidak dapat diisikan ke dalam kapsul lunak, karena mengandung air sehingga
akan merusak cangkang kapsul
• pH cairan antara 2,5 (hidrolisis) dan 7,5 (oksidasi)
• Diperhaikan senyawa aldehid karena bisa merusak kapsul

Formulasi Cangkang Kapsul Lunak


1. Water immiscible, tidak bercampur dengan air, dan seperti mudah menguap contohnya
minyak nabati, minyak mineral, medium chain triglycerides, dan gliserin asetat.
2. Water miscible, bisa larut dalam air tetapi tidak mengandung air, contohnya yaitu PEG
dengan low molecular weight yang bisa digunakan yaitu 400 – 600, karena memiliki
kemampuan untuk bercampur dengan air dan meningkatkan disolusi obat. Bahan lain
yang water miscible yaitu isopropyl alcohol, ester sorbitol, dan polyglycerol.
3. Pada saat proses pengisian, semua cairan yang digunakan harus memiliki
kemampuan mengalir yang baik secara gravitasi pada suhu 35°C atau kurang.
4. Pengisian dilakukan pada 37-40°C

Proses Pembuatan Kapsul Gelatin Lunak


1. Plate process
• Diletakkan suatu lapisan gelatin yang sudah berbentuk lapisan film yang
dibawahnya terdapat die pockets
• Pada die pockets terdapat vakum yang bisa menarik lapisan gelatin untuk
bisa masuk ke dalam die pockets membentuk seperti setengah oval
• Kemudian diisi dengan bahan aktif
• Ditempatkan lapisan gelatin lain diatasnya
• Lau ditekan untuk menyegel, dan kapsul menjadi satu individual unit
• Metode ini digunakan untuk pembuatan kapsul gelatin lunak berskala kecil
dengan satu sisi, yang artinya tidak dapat digunakan dalam pembuatan kapsul
berbentuk lingkaran sempurna
• Kelemahan metode ini yaitu kurang bisa homogen, ada kemungkinan larutannya
bisa keluar, dan juga biaya produksi yang terlau tinggi karena masih memerlukan
tenaga manusia
2. Rotary die process
• Ada 2 hopper yang digunakan untuk layer cangkang dan isi bahan aktif
• Gelatin tank, berisi cairan gelatin yang akan dibuat sebagai ribbon atau lapisan
film gelatinnya
• Cairan pada gelatin tank akan dimasukkan dalam spreater box, kemudian
cairan akan dikeluarkan dari spreater box dengan ketebalan tertentu
• Kemudian cooling, sehingga pada saat sampai pada oil rolls cairannya menjadi
padat atau kaku, setelah masuk ke alat untuk filling atau pengisian bahan aktif
• Ada 2 die roll yang berputar berlawanan arah, dimana dari arah kanan dan
kiri terdapat gelatin ribbon yang terus berjalan
• Sambil berjalan, di tengah akan masuk pada fill material, kemudian
akan dilepaskan dalam bentuk soft gel berbentuk lingkaran
3. Reciprocating die process
• Merupakan pengembangan dari metode rotary die process
• Die roll dari rotating die process terdapat di kanan dan kiri dengan
posisi horizontal. Sedangkan reciprocating die process posisinya vertikal
4. Accogel machine
• Metode ini dapat membuat kapsul gelatin lunak yang berisi dry powder. Dimana
hal ini menjadi lebih menguntungkan dari pada hard capsule karena tidak bisa
dilepas sehingga perlindungannya lebih kuat. Terutama untuk bahan aktif yang
tidak bisa kontak dengan udara. Karena pada hard capsule masih ada sedikit
celah.
5. Seamless process
• Seperti pembentukan balon busa, tanpa dies. Sehingga hasilnya akan bulat
sempurna ridak ada bekas sealingnya

Perbedaan

Hard Gelatin Capsules Soft Gelatin Capsules

1. Terdiri dari 2 bagian (cap 1. Terdiri dari satu bagian dan tertutup rapat
and body) 2. Bentuk bulat, oval, dan seperti tabung
2. Bentuknya silinder 3. Berisi bahan solid, semisolid, dan zat yang tidak
3. Berisi serbuk atau palet stabil dienkapsulasi
4. Gelatin dalam bentuk 4. Gelatin dalam bentuk lunak
keras 5. Pengisian dan penyegelan dilakukan dalam
5. Kapsul dapat dibuka dan proses gabungan pada alat
diisi 6. Tidak ada ukuran khusus yang tersedia
6. Tersedia dalam 8 jenis 7. Biasanya untuk peroral, topical, supositoria,
ukuran vitamin rambut, vaginal
7. Biasanya untuk peroral

Tahapan Pembuatan Kapsul


1. Pembuatan cangkang gelatin
2. Pengeringan cangkang dalam kelembaban terkontrol
3. Formulasi granul bahan aktif
4. Pengisian cangkang
5. Pengemasan dan pelabelan

Quality Control Pembuatan Cangkang Kapsul Gelatin


a. % kemurnian gelatin
b. Viskositas larutan gelatin 25 – 45 milipoise
c. Bloom strength larutan gelatin 150 250 g
d. Kandungan zat besi NMT 15 ppm
e. pH gelatin A = 9, B = 4,7
f. Ketebalan lapisan gelatin
g. Warna, permukaan, dan penampilan cangkang kosong
h. Temperature udara panas, untuk mengeringkan cangkang
i. Panjang kapsul dan badan cangkang
j. Kelembaban 12 – 15%
k. Menyortir cangkang yang rusak setelah kapsul diperiksa secara elektronik atau
manual, diambil sampelnya oleh inspektur QA, dan diperiksa untuk dicatat kemudian
disortir
l. Inspeksi pencetakan pada cangkang
- Pengerasan cangkang
- Pelunakan cangkang
- Swelling cangkang
- Retak cangkang
- Perubahan warna cangkang
- Salah cetak logo pada cangkang

Quality Control Untuk Produk Kapsul Yang Sudah Jadi


1. Stability Tests
Tujuannya untuk mengetahui kualitas dari cangkang kapsul dan juga untuk memilih
kemasan yang sesuai Cangkang kapsul harus kuat pada RH ± 20 – 30% dengan suhu
± 21 – 24°C
Untuk mengetahui :
a. Shell integrity test (Integritas dari cangkang kapsul)
Untuk mengetahui apakah cangkang itu nanti akan memiliki integritas
yang sama, atau semakin lunak, atau semakin rapuh
Standar cangkang kapsul dapat disimpan pada suhu maksimal 40°C dan
RH 80%, jika lebih makan akan menjadi mudah lunak, lengket, dan
berubah bentuk
b. Determination of shelf life
Untuk mengetahui berapa lama kapsul dapat melindungi bahan aktif
Lama penyimpanan atau tanggal kadaluwarsa dari kapsul yang dikemas
ditentukan dalam kondisi penyimpanan normal yaitu 25°C
2. Invariability Tests
a. Weight variation, uji keseragaman bobot
b. Content uniformity, uji penetapan kadar
3. Disintegration Test
• Metode yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan cangkang kapsul
untuk larut, pecah, dan hancur dalam suatu larutan tertentu dengn pH yang
disamakan dengan pH lambung
• Disintegrasi didefinisikan sebagai pemecahan bentuk sediaan padat
menjadi partikel-partikel kecil setelah tertelan
4. Dissolution Test
• Metode untuk menentukan laju disolusi bentuk sediaan padat
• Didefinisikan sebagai kecepatan obat dilepaskan ke dalam sirkulasi sistemik
dari dosis awal
• Menggunakan alat yaitu Apparatus-1, dengan parameter sebagai berikut:
✓ Ukuran basket dengan mesh 22
✓ Suhu ± 37°C ± 5°C
✓ Kecepatan putar 25 – 150 rpm
✓ Ketinggian media disolusi dari bagian bawah vessel 23 – 27 mm
5. Moisture Permeatiob Test
Dilakukan untuk menentukan atau memastikan apakah container yang digunakan
sudah sesuai dengan kebutuhan kapsul
Single unit container: Apabila kemampuan permease kelembaban tinggi dan untuk
blister pack atau stip pack
Unit dose container: Apabila permease kelembabannya lebih stabil dan untuk botol
plastik

Perkembangan Kapsul
Kekurangan kapsul konvensional:
1. Cangkang gelatin dapat menyerap kelembaban dan udara
2. Beberapa orang memberikan respon mual karena bau dan rasa yang tidak enak
dari gelatin

Sehingga dilakukan inovas:


1. Meningkatkan properti atau bahan dari cangkang dan memberikan kekuatan fisik
2. Perlindungan dari kontaminasi cahaya, kelembaban, dan mikroba
3. Enkapsulasi berbagai macam bahan
4. Meningkatkan kompatibilitas bahan pengisi dengan cangkang

Sediaan kapsul yang tidak terbuat dari gelatin


a) HPMC capsules
b) Starch capsules (amilum)
c) Alginate capsules
REVIEW KAPSUL
PERBEDAAN MACAM-MACAM KAPSUL NONGELATIN

Parameter Kapsul HPMC Kapsul Starch Kapsul Alginat


Hydroxypropyl methylcellulose
(HPMC) merupakan hidrokoloid Alginat adalah fikokoloid atau
Starch adalah pati atau karbohidrat
Bahan dasar polimer eter selulosa yang hidrokoloid yang diekstraksi dari
cadangan pangan pada tanaman
direkomendasikan untuk formulasi Phaeophyceae (alga coklat)
bentuk floating.
berbentuk bulat panjang dengan ujung
Mudah ditelan, tidak berasa, Tidak beracun, mudah ditelan, tidak
Fisik tumpul, tak beraroma, berwarna krem
warnanya beragam berasa, mudah ditelan
transparan dengan rasa agak manis
Waktu hancur >15 Menit 11,28 Menit - 33,16 Menit 14 menit
Memiliki proteksi terhadap
Cangkang kapsul tidak higroskopis dan
perubahan kelembaban yang lebih
stabil dengan cara penyimpanan yang
baik dibanding gelatin, akan tetapi Kestabilan yng baik terhadap air dan
Stabilitas tepat yaitu ditempat yang kering
kemampuan proteksi terhadap efek swelling terhadap air kecil.
didalam desikator dengan penggunaan
permeabilitas oksigennya lebih
silika gel
rendah
Laju disolusi dari kapsul gelatin Laju disolusi baik, karena bersifat Laju disolusi dari kapsul alginat lebih
Laju disolusi
lebih baik dibanding kapsul HPMC. sebagai disintegran baik dari pada kapsul gelatin
Dijelaskan dalam pustaka bila
cangkang kapsul HPMC dapat
berinteraksi dengan garam kalium
dalam medium disolusi sehingga
menghalangi pelepasan obat dari
cangkang kapsul
Kelarutan Mudah larut dalam air Mudah larut dalam air Sedikit larut dalam air

DAFTAR PUSTAKA

Gadri, A., & Priani, S. E. 2012. Stabilitas Kadar dan Laju DIsolusii Ketoprofen dalam Sediaan Kapsul Gelatin dan HPMC-Karagenan.
Prosiding SNaPP2012, 87–94.
Indah Tri Lestari, A. A. A. P. F. N. F. R. A. A. R., 2021. Formulasi dan Karakterisasi Cangkang Kapsul dari Pati Kulit Kentang (Solanum
tuberosum L.) dan Madu sebagai Plasticizer. Journal of Food and Pharmaceutical Sciences, pp. 503-512
Karimah, M. 2016. Pembuatan Karaterisasi Kapsul Pati Alginat dari Ekstraksi Runput Laut Coklat (Sargassum sp.)sebagai Material Drug
Delivery System. Universitas Airlangga, Surabaya
Rowe, Raymond C, dkk. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6 Ed. Pharmaceutical Press, USA. Hal: 110-11;242-243

Anda mungkin juga menyukai