NIM : 202210101145
Kelas :B
Definisi Kapsul
Kapsul merupakan salah satu bentuk sediaan padat yang sudah banyak digunakan
dalam system penghantaran obat secara peroral. Kapsul adalah suatu bentuk sediaan pada yang
terdiri dari bahan aktif farmasi, baik berisi satu atua dua bahan aktif, yang berada dalam suatu
cangkang keras ataupun lunak yang dapat larut apabila masuk dalam tubuh. Pada umumnya
cangkang kapsul terbuat dari gelatin. Namun, dalam perkembangannya saat ini sudah banyak
terdapat cangkang kapsul terbuat dari pati dan HPMC. HPMC sendiri seringkali digunakan
dalam bentuk sediaan semisolid, gel.
Klasifikasi kapsul farmasi berdasarkan bentuknya
1. Kapsul keras (Hard gelatin capsule)
2. Kapsul lunak (Soft gelatin capsule)
Gelatin
Merupakan suatu protein atau produk yang heterogen yang dihasilkan dari serabut kolagen,
dari jaringan penghubung atau sendi, bisa dari kulit, tulang, atau tulang rawan yang sudha
mengalami hidrolisis. Pada sapi biasanya digunakan tulang dan kulit, pada ikan itu kulitnya,
pada dan babi digunakan kulitnya. Sifat gelatin yaitu tidak larut pada air dingin, larut pada air
panas dan dalam asam lambung yang hangat. Bisa melunak atau lembek dengan cara menyerap
air 10x dari bobotnya.
Tipe Gelatin
• Tipe A = Bahan asalnya yaitu kulit babi. Dari prekursor yang diolah dengan asam jadi
pada pH 9, kapsul tidak memiliki muatan
• Tipe B = Bahan asalnya yaitu dari tulang hewan. Dari prekursor yang diolah dengan
basa yang menunjukkan titik isoelektrik pada pH 4,7.
1. Powders
2. Granules
3. Beads
4. Tablets
Sifat Gelatin
1. Bloom strength
• Untuk mengukur keelastisan dari cangkang kapsul
• Syaratnya yaitu 150 – 280 bloom strength atau bloom gram
• Cara pengukurannya adalah dengan pin yang menekan ke dalam 6,67% gel dengan
pluger tinggi 12,7 mm dan diameter 4 mm yang ditahan selama 16 – 18 jam pada
suhu 10°C
2. Visokositas
• Merupakan faktor penentu yang mengontrol ketebalan cangkang yang
dihasilkan
• Persyaratan dengan ketetapan
a) Viscometer kapiler: 6,67%
b) Viscometer Brookfield: 25 – 45 mp
• Semakin kental, cangkang yang dihasilkan semakin tebal
Formulasi
• Menggunakan teknologi liquid
• Ada 3 aspek yang harus diperhatikan dalam memformulasi cangkang yaitu
stabilitasnya harus maksimum, efektivitas terapeutik, dan efisiensi pembuatan
• Diperhatikan kandungan air dari isi kapsul
• Emulsi tidak dapat diisikan ke dalam kapsul lunak, karena mengandung air sehingga
akan merusak cangkang kapsul
• pH cairan antara 2,5 (hidrolisis) dan 7,5 (oksidasi)
• Diperhaikan senyawa aldehid karena bisa merusak kapsul
Perbedaan
1. Terdiri dari 2 bagian (cap 1. Terdiri dari satu bagian dan tertutup rapat
and body) 2. Bentuk bulat, oval, dan seperti tabung
2. Bentuknya silinder 3. Berisi bahan solid, semisolid, dan zat yang tidak
3. Berisi serbuk atau palet stabil dienkapsulasi
4. Gelatin dalam bentuk 4. Gelatin dalam bentuk lunak
keras 5. Pengisian dan penyegelan dilakukan dalam
5. Kapsul dapat dibuka dan proses gabungan pada alat
diisi 6. Tidak ada ukuran khusus yang tersedia
6. Tersedia dalam 8 jenis 7. Biasanya untuk peroral, topical, supositoria,
ukuran vitamin rambut, vaginal
7. Biasanya untuk peroral
Perkembangan Kapsul
Kekurangan kapsul konvensional:
1. Cangkang gelatin dapat menyerap kelembaban dan udara
2. Beberapa orang memberikan respon mual karena bau dan rasa yang tidak enak
dari gelatin
DAFTAR PUSTAKA
Gadri, A., & Priani, S. E. 2012. Stabilitas Kadar dan Laju DIsolusii Ketoprofen dalam Sediaan Kapsul Gelatin dan HPMC-Karagenan.
Prosiding SNaPP2012, 87–94.
Indah Tri Lestari, A. A. A. P. F. N. F. R. A. A. R., 2021. Formulasi dan Karakterisasi Cangkang Kapsul dari Pati Kulit Kentang (Solanum
tuberosum L.) dan Madu sebagai Plasticizer. Journal of Food and Pharmaceutical Sciences, pp. 503-512
Karimah, M. 2016. Pembuatan Karaterisasi Kapsul Pati Alginat dari Ekstraksi Runput Laut Coklat (Sargassum sp.)sebagai Material Drug
Delivery System. Universitas Airlangga, Surabaya
Rowe, Raymond C, dkk. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6 Ed. Pharmaceutical Press, USA. Hal: 110-11;242-243