Anda di halaman 1dari 3

MAKALAH TENTANG KONFLIK ANTAR AGAMA DI

LAMPUNG SELATAN ANTARA BUDHA DAN ISLAM

2001

TAHUN 2022-2023

SMP NEGERI 35 KOTA BEKASI

ANGGOTA KELOMPOK:
 ADINDA FADHILLAH AZIZAH
 MAGHFIRAH INDI M
 CHIKA RINDANI PUTRI
 REVA AULIYA M
 MUTIA PUTRI
Kerusuhan Lampung 2012 adalah serangkaian kerusuhan yang terjadi di
Lampung Selatan tanggal 27 Oktober hingga 29 Oktober 2012. Kerusuhan ini
bermula dari program transmigrasi yang diadakan pemerintah, ketika warga asal
Bali masuk ke Lampung dan ditempatkan di Lampung Selatan.  Di Lampung
Selatan, mereka kemudian mendirikan perkampungan Balinuraga, Baliagung,
dan Balinapal. Konflik kemudian mencuat setelah dua gadis dari penduduk
Desa Agom, Lampung Selatan, terjatuh dari motor yang kemudian dibantu oleh
warga Desa Balinuraga.  Ketika membantu, terjadi kesalahpahaman diantara
keduanya. Warga Desa Balinuraga dianggap membantu korban sembari
melakukan pelecehan.  Akibatnya, terjadi bentrokan antara warga Desa Agom
dengan Desa Balinuraga. Kejadian ini merusak ratusan rumah dan puluhan
kendaraan bermotor. 
Latar belakang terjadinya konflilk tersebut Kronologi terjadinya konflik tanggal
27 Oktober hingga 29 Oktober 2012 disebabkan kesalahpahaman. Saat itu,
terdapat sekitar 10 pemuda dari Desa Balinuraga sedang bersepeda melintas di
jalan menuju ke sebuah desa. Dari arah berlawanan, tanpa sengaja rombongan
ini menyerempet pengendara motor yang sedang dinaiki oleh dua orang gadis.
Kedua gadis ini adalah warga Desa Agom. Setelah kecelakaan terjadi, para
pemuda berniat untuk menolong kedua gadis tersebut. Ketika sedang
menolong, para pemuda ini harus menyentuh mereka yang justru menimbulkan
kesalahpahaman. Warga lain yang melihat kejadian tersebut beranggapan
bahwa para pemuda ini sedang melecehkan kedua gadis itu.
Kronologi terjadinya konflik tersebut adalah buntut dari kesalahpahaman
tersebut adalah warga Balinuraga didatangi oleh sekitar 50 orang dari Desa
Agom dengan membawa senjata tajam. Bentrokan terjadi pada Sabtu malam, 27
Oktober 2012. Sebanyak lebih dari 500 orang warga Desa Agom menyerang
pemukiman warga suku Bali di Desa Balinuraga. Akibat penyerangan tersebut,
satu kios obat-obatan dan kelontong milik Made Sunarya terbakar. Masih belum
berakhir, bentrokan kedua terjadi pada 28 Oktober 2012 pukul 01.00 WIB.
Massa dari warga Lampung berjumlah lebih dari 200 orang merusak dan
membakar rumah milik Saudara Wayan Diase. Kemudian, pukul 09.30 WIB,
terjadi bentrok antara massa suku Lampung dengan masa suku Bali di Desa
Sidoerjo. Akibatnya, tiga orang meninggal dunia. Mereka adalah Yahya,
Marhadan, dan Alwi. Sedangkan empat warga lainnya mengalami luka-luka
karena senjata tajam dan senapan angin, yaitu Ramli, Syamsudin, Ipul, dan
Mukmin. Kemudian, bentrokan terakhir terjadi pada 29 oktober 2012.
Pukul 14.00 WIB Desa Agom berhasil memasuki Desa Balinuraga dengan
menyusup melalui kebun dan sawah.  Setelah itu, massa suku Lampung segera
melakukan penyerangan. Mereka membakar sejumlah rumah warga Desa
Agom. Akibat dari peristiwa bentrok antara warga Desa Agom dan Desa
Balinuraga, total terdapat 14 orang tewas. Selain itu, ratusan rumah dan puluhan
kendaraan bermotor juga rusak. Bentrokan yang terjadi sejak 27 Oktober
hingga 29 Oktober 2012 ini menyebabkan ratusan orang dari Desa Balinuraga
mengungsi. Pascakerusuhan, warga Desa Agom dan Desa Balinuraga
melakukan kesepakatan damai untuk tidak saling menuntut secara hukum.
Dalam kesepakatan tersebut tercatata ada 10 perdamaian, antara lain sepakat
untuk menjaga keamanan, ketertiban, kerukunan, dan perdamaian antarsuku di
Lampung Selatan, dan setelah itu konflik berakhir dan semua warga lampung
selatan hidup dengan damai.

pertanyaan:
1.Hal apa yang menjadi penyebab awal terjadiny konflik di lampung selatan
adalah?
2.Apa faktor sosial yang melatar belakangi konflik di lampung?
3.kapan terjadinya konflik lampung?
4.apa penyebab konflik sosial suku lampung dan suku jawa?
5.kapan terakhir terjadinya konflik ?

Anda mungkin juga menyukai