Anda di halaman 1dari 10

Departemen / Bagian : Assembling Machine

Mitigasi-1 Penghitungan Risiko Peraturan

Tipe Aktivitas /

Kode Bahaya
Kondisi

Nilai Risiko

Ya/Tidak
Kategori
Peluang

Dampak
No Aktivitas / Kondisi Bahaya Risiko Dampak Terhadap Perusahaan
EL SB EG AD PE Deskripsi

A B C D E F G H I J K L

Kerugian waktu,Kerugian
Kecelakaan kerja V 1 4 4 S
tenaga,biaya pengobatan Operator harus sudah di
Oprasional mesin Bukan operator Existing/lalai
1 R training Oprasional Mesin
Assembling Schaffer mengoprasikan Kerugian waktu,perbaikan Schaffer
Kerusakan mesin mesin,biaya perbaikan V 1 4 4 S
mesin,Pembelian sparepart

Mengisi bahan Tergores pisau saat Pisau untuk membuka


2 R luka pada tangan Biaya Pengobatan V 1 2 2 R
Komponen assembling membuka box box harus safety

Aktifitas packing tidak Menambahkan himbauan


3 R Lupa tidak memakai Earmuff Gangguan Pendengaran Biaya Pengobatan V 1 4 4 S
memakai Earmuff Penggunaan Earmuff
Departemen / Bagian : Assembling Machine
Mitigasi-1 Penghitungan Risiko Peraturan

Tipe Aktivitas /

Kode Bahaya
Kondisi

Nilai Risiko

Ya/Tidak
Kategori
Peluang

Dampak
No Aktivitas / Kondisi Bahaya Risiko Dampak Terhadap Perusahaan
EL SB EG AD PE Deskripsi

A B C D E F G H I J K L

Halaman 1 dari 5
IDENTIFIKASI BAHAYA, ANALISA RISIKO DAN MITIGASI K3 (HIRADC)
Tanggal update : 12-01-2022
Peraturan Terkait/Legal Mitigasi-2 Penghitungan Risiko

Nilai Risiko

Kategori
Peluang

Dampak
Peraturan Terkait EL SB EG AD PE Deskripsi Batas Waktu PIC Status Keterangan

M N O P Q R S T U V
IDENTIFIKASI BAHAYA, ANALISA RISIKO DAN MITIGASI K3 (HIRADC)
Tanggal update : 12-01-2022
Peraturan Terkait/Legal Mitigasi-2 Penghitungan Risiko

Nilai Risiko

Kategori
Peluang

Dampak
Peraturan Terkait EL SB EG AD PE Deskripsi Batas Waktu PIC Status Keterangan

M N O P Q R S T U V

FM-131-R2-HO
Tgl. berlaku: 09-11-2018
IDENTIFIKASI BAHAYA, ANALISA RISIKO DAN MITIGASI K3
(HIRADC)

A. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan ketika mengidentifikasi bahaya K3:


1. Pengaturan kerja.
2. Faktor sosial (beban kerja, jam kerja, korban kejahatan, pelecehan dan intimidasi).
3. Kepemimpinan di organisasi.
4. Budaya organisasi.
Kegiatan dan kondisi rutin dan non rutin (infrastruktur, mesin, peralatan, material, kondisi area kerja dan
5. sekitarnya, desain produk, pengembangan pengujian, produksi, perakitan, pengiriman, pemeliharaan dan
pembuangan).
6. Insiden sebelumnya.
7. Potensi kondisi darurat.
8. Manusia yang bekerja di lokasi dan di sekitar lokasi.
9. Desain area kerja, instalasi, prosedur kerja, adaptasi terhadap kebutuhan dan kemampuan pekerja.
Rencana perubahan dan aktual perubahan yang mencakup perubahan operasi, sistem, pengetahuan
10.
dan informasi tentang bahaya.

B. Penjelasan
Kolom form.
A (No):
1.
Diisi nomor urut aktivitas / kondisi.

2. Kolom B (Aktivitas/Kondisi):
Diisi aktivitas / kondisi yang diidentifikasi memiliki bahaya.

3. Kolom C (Tipe aktivitas / Kondisi):


a. Diisi R (Rutin), jika aktivitas / kondisi dilakukan atau terjadi setiap hari.
Diisi NR (Non Rutin), jika aktivitas / kondisi dilakukan atau terjadi tidak setiap hari. Misal seminggu
b.
sekali, sebulan sekali, setahun sekali, tidak tentu, dst.

4. Kolom D (Kode Bahaya):


Diisi nomor urut aktivitas / kondisi ditambah no urut bahaya.
Pola penulisan : A.B (A=no urut aktivitas / kondisi, B=no urut bahaya)
Contoh: 1.1, 1.2, 2.1, 2.2, 2.3, dst.

5. Kolom E (Bahaya):
Diisi sumber yang dapat menyebabkan cidera atau sakit.

6. Kolom F (Risiko):
Diisi dampak dari ketidakpastian yang sifatnya negatif.

7. Kolom G (Dampak Perusahaan) :


Diisi jika ada dampak untuk perusahaan, seperti reputasi perusahaan, tagihan listrik

Halaman 2 dari 5 FM-131-R2-HO


Tgl. berlaku: 09-11-2018
IDENTIFIKASI BAHAYA, ANALISA RISIKO DAN MITIGASI K3
(HIRADC)

8. Kolom H (Mitigasi-1):
Diisi tindakan yang sudah dilakukan untuk menghilangkan bahaya atau mengurangi risiko. Hirarki
mitigasi sbb:
1. Eliminasi: tindakan untuk menghilangkan bahaya yang berasal dari material, proses, aktivitas dan
peralatan.
2. Substitusi: tindakan untuk mengganti material, proses, aktivitas dan peralatan dari yang berbahaya
menjadi tidak berbahaya.
3. Pengendalian teknik: tindakan memisahkan bahaya dari tenaga kerja dengan memasang sistem
pengaman pada alat, mesin dan area kerja
4. Pengendalian administrasi: tindakan pengendalian dari sisi tenaga kerja agar dapat melakukan
pekerjaan secara aman. Misal dengan membuat prosedur, instruksi kerja, aturan, pembuatan tanda
peringatan, training dan briefing.

5. APD: tindakan menggunakan alat untuk memisahkan bahaya.

9. Kolom I (Peluang):
Diisi nilai peluang terjadinya risiko.
Nilai Peluang Penjelasan
1 Tidak pernah terjadi dalam setahun.
2 Terjadi satu kali dalam setahun.
3 Terjadi dua kali dalam setahun.
4 Terjadi tiga kali dalam setahun.
5 Terjadi lebih dari tiga kali dalam setahun.

10. Kolom J (Dampak):


Diisi nilai dampak dari risiko.

Nilai Dampak Penjelasan

1 Tidak membutuhkan penanganan / pengobatan (lelah, tidak nyaman)

Membutuhkan pengobatan dengan menggunakan P3K (memar ringan, iritasi mata,


2
luka permukaan kulit, stres, luka bakar ringan, garukan, sakit kepala, syok)

Perlu pengobatan menggunakan tenaga ahli/dokter/rawat jalan (luka robek dalam,


3
keseleo, radang, asma, stress, trauma)

Perlu rawat inap, atau Menyebabkan cacat (tuli, buta, amputasi), kanker, kematian,
4
penyakit akut, gegar otak dan luka bakar parah.

11. Kolom K (Nilai Risiko):


Diisi nilai perkalian kolom H (peluang) dan kolom I (dampak)

5 5 10 15 20
ELUANG
4 4 8 12 16
PELUANG
3 3 6 9 12

2 2 4 6 8

1 1 2 3 4

1 2 3 4
DAMPAK

Halaman 3 dari 5 FM-131-R2-HO


Tgl. berlaku: 09-11-2018
IDENTIFIKASI BAHAYA, ANALISA RISIKO DAN MITIGASI K3
(HIRADC)

12. Kolom
` L (Kategori):
Kategori Nilai Risiko Mitigasi-2 Sasaran, Target, Program
Rendah (R) 1, 2 Cukup pemantauan berkala. Perlu dibuat, supervisi.
Perlu tindakan baru, selain tindakan
Sedang (S) 3,4 Perlu dibuat, supervisi.
di mitigasi-1.

Perlu tindakan baru, selain tindakan


Tinggi (T) >4 Perlu dibuat.
di mitigasi-1.

13. Kolom M (Peraturan Terkait)


Diisi jika terkait dengan Peraturan / Regulasi Lokal

14. Kolom N (Mitigasi-2):


Diisi tindakan yang akan dilakukan untuk mengurangi / mempertahankan nilai risiko (kolom K) sampai
pada kategori Rendah (kolom L). Hirarki mitigasi sama dengan mitigasi-1.
1. Eliminasi: tindakan untuk menghilangkan bahaya yang berasal dari material, proses, aktivitas dan
peralatan.
2. Substitusi: tindakan untuk mengganti material, proses, aktivitas dan peralatan dari yang berbahaya
menjadi tidak berbahaya.
3. Pengendalian teknik: tindakan memisahkan bahaya dari tenaga kerja dengan memasang sistem
pengaman pada alat, mesin dan area kerja
4. Pengendalian administrasi: tindakan pengendalian dari sisi tenaga kerja agar dapat melakukan
pekerjaan secara aman. Misal dengan membuat prosedur, instruksi kerja, aturan, pembuatan tanda
peringatan, training dan briefing.

5. APD: tindakan menggunakan alat untuk memisahkan bahaya.

15. Kolom O (Peluang):


Diisi nilai peluang terjadinya risiko.
Nilai Peluang Penjelasan
1 Tidak pernah terjadi dalam setahun.
2 Terjadi satu kali dalam setahun.
3 Terjadi dua kali dalam setahun.
4 Terjadi tiga kali dalam setahun.
5 Terjadi lebih dari tiga kali dalam setahun.

16. Kolom P (Dampak):


Diisi nilai dampak dari risiko.
Nilai Dampak Penjelasan
1 Tidak membutuhkan penanganan / pengobatan (lelah, tidak nyaman)

Membutuhkan pengobatan dengan menggunakan P3K (memar ringan, iritasi mata,


2
luka permukaan kulit, stres, luka bakar ringan, garukan, sakit kepala, syok)

Perlu pengobatan menggunakan tenaga ahli/dokter/rawat jalan (luka robek dalam,


3
keseleo, radang, asma, stress, trauma)
Perlu rawat inap, atau Menyebabkan cacat (tuli, buta, amputasi), kanker, kematian,
4
penyakit akut, gegar otak dan luka bakar parah.

Halaman 4 dari 5 FM-131-R2-HO


Tgl. berlaku: 09-11-2018
IDENTIFIKASI BAHAYA, ANALISA RISIKO DAN MITIGASI K3
(HIRADC)

17. Kolom Q (Nilai Risiko):


Diisi nilai perkalian kolom H (peluang) dan kolom I (dampak).

5 5 10 15 20

4 4 8 12 16
PELUANG

3 3 6 9 12

2 2 4 6 8

1 1 2 3 4

1 2 3 4
DAMPAK

18. Kolom R (Kategori):

Kategori Nilai Risiko Mitigasi-2 Sasaran, Target, Program

Rendah (R) 1, 2 Cukup pemantauan berkala. Perlu dibuat, supervisi.


Perlu tindakan baru, selain tindakan
Sedang (S) 3,4 Perlu dibuat, supervisi.
di mitigasi-1.
Perlu tindakan baru, selain tindakan
Tinggi (T) >4 Perlu dibuat.
di mitigasi-1.

19. Kolom S (Batas Waktu):


Diisi tanggal batas waktu mitigasi-2 selesai dilakukan.

20. Kolom T (PIC):


Diisi departemen / personel yang bertanggung jawab melakukan mitigasi-2.

21. Kolom U (Status):


Diisi selesai, jika mitigasi-2 selesai sesuai batas waktu.
Diisi dalam proses, jika mitigasi-2 belum selesai sampai batas waktu yang ditentukan.

22. Kolom (V) Keterangan


Diisi jika pernah terjadi kecelakaan kerja (LTI, MTI, property damage)
Diisi jika skor frekuensi bertambah karena terjadi kecelakaan kerja (LTI, MTI, property damage)

C. Catatan.
1. HIRADC harus direview minimal 1 tahun sekali, atau
2. HIRADC harus direview kurang dari 1 tahun, karena:
a. Terjadi penyimpangan / insiden.
b. Terjadi perubahan (aktivitas, material, layout, dll).
c. Ada yang baru (aktivitas, material, dll.)

Halaman 5 dari 5 FM-131-R2-HO


Tgl. berlaku: 09-11-2018

Anda mungkin juga menyukai