Juknis Migrasi Malaria REV 24 Nov
Juknis Migrasi Malaria REV 24 Nov
532
Ind
p
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN SURVEILANS MIGRASI
MALARIA
KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2020
614.532
Ind
p
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN SURVEILANS MIGRASI
MALARIA
KEMENTERIAN KESEHATAN
TAHUN 2020
iv PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SURVEILANS MIGRASI MALARIA
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SURVEILANS MIGRASI MALARIA
Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
Jakarta, 2020
Pelindung
Direktur Jenderal P2P
Penasehat
Direktur P2PTVZ
Dr. drh. Didik Budijanto, M.Kes
Kontributor
dr. Guntur Argana, M.Kes
Dr. Suwito, SKM, M.Kes
dr. Desriana Elizabeth Ginting, MARS
dr. Hellen Dewi Prameswari, MARS
dr. Minerva Theodora PS, MKM
dr. Pranti Sri Mulyani, M.Sc
dr. Aneke Kapoh
Yety Intarti, SKM, M.Kes
Nurasni, SKM
Marlinda, S.Kom, MKM
Hermawan Susanto, S.Si, MKM
Sri Budi Fajariyani, SKM
Riskha Tiara Puspadewi, SKM
Hariyanto, SKM, M.Epid
Rahmad Isa, S.Si, MKM
dr. Ferdinand J.Laihad, MPH
dr. Asri Amin
DR. Lukman Hakim
Drs. Sabar Paulus, M.Si
Yahiddin Selian, SKM, M.Sc
Dr. drh. Sugiarto, M.Si
drg Made Rasmini, M.Kes
Editor
dr. Minerva Theodora PS, MKM
Penerbit :
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
LAMPIRAN ................................................................................. 63
TIM PENYUSUN ............................................................................. 77
dr.Achmad Yurianto
NIP 19620311201401001
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
tersusunnya buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Surveilans Migrasi
Malaria edisi ke-2 dengan penyesuaian pelayanan pada masa pandemi
Covid-19 dan tambahan pada kegiatan surveilans migrasi di lingkungan
Kemhan, TNI dan POLRI yang diharapkan dapat menjadi pegangan dan
acuan bagi semua pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat di setiap
tingkatan dalam melaksanakan kegiatan Surveilans Migrasi Malaria di
Indonesia.
Dr.drh.Didik Budijanto,M.Kes
NIP 196204201989031004
POKOK-POKOK KEGIATAN
SURVEILANS MIGRASI MALARIA
A.KARAKTERISTIK KORESPONDEN
1. Nama :
2. Umur/Jenis Kelamin :
3. Alamat domisili tetap :
4.Alamat domisili sementara :
2) Kemudian jari diseka kembali dengan kasa steril untuk mem-
bersihkan kemungkinan masih adanya sisa alkohol di jari.
3) Tusuk jari manis/jari tengah dengan lanset steril.
5) Ambil darah dengan loop/micro capiler tube yang tersedia.
Jumlah darah yang diambil harus tepat (5 µl). Pastikan loop
terisi penuh oleh darah.
6) Teteskan darah tersebut di kotak tempat sampel darah.
Dengan cara menyentuhkan loop pada kotak untuk darah
(posisi loop harus vertikal/tegak lurus)
12) Bila telah melewati 30 menit, hasil tidak boleh dibaca lagi
karena sudah tidak valid.
Cara membaca hasil tes RDT adalah sebagai berikut :
• Bila terdapat 2 garis berwarna pink pd jendela Test (T)
menunjukkan adanya positip P. falciparum ataupun mixed
infection (lihat gambar paling kanan).
• Bila terdapat 1 garis berwarna pink pd jendela Test (T)
menunjukkan adanya positip spesies lainnya (non P.
falciparum) lihat gambar bagian tengah.
• Bila tidak terdapat garis berwarna pink pd jendela test (T)
menunjukkan adanya negatif P. falciparum maupun spesies
lainnya (lihat gambar pertama).
• Bila terdapat 1 garis berwarna pink pada jendela test
(T) terbawah, menunjukkan adanya positif terhadap P.
falciparum (pada infeksi awal P. falciparum)
Contoh Hasil Tes (combo)
2. 5. Notifikasi
Notifikasi penderita malaria harus dilakukan oleh dinas kesehatan
dan KKP yang menemukan penderita malaria pertamakali kepada
daerah asal (keberangkatan) dan tujuan (kedatangan) penderita
dengan maksud agar daerah tersebut dapat menindaklanjuti
kasus dan segera melakukan penanggulangan yang diperlukan.
2.5.1. Notifikasi Penderita Malaria di KKP
Mekanisme alur notifikasi dalam penemuan kasus malaria
di wilayah kerja KKP, sebagai berikut:
Apabila KKP Asal (keberangkatan) menemukan kasus
positif malaria, maka notifikasi disampaikan kepada
3.1. Pusat
- Melakukan pembinaan, pengawasan, pengendalian
kegiatan surveilans migrasi.
- Menerbitkan peraturan (Regulasi) untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan surveilans migrasi malaria
- Melakukan koordinasi dengan stakeholder dan lintas
program/lintas sektor lainnya
- Melakukan sosialisasi advokasi terkait surveilans migrasi
kepada Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/ Kota, Unit
Pelaksana Teknis Vertikal Kesehatan dan Kementerian
terkait
3.4. Puskesmas
Peran puskesmas dalam surveilans migrasi malaria:
- penemuan dini penderita dan pengobatan malaria sesuai
standar
- pemantauan kasus positif malaria termasuk kasus yang
dinotifikasi oleh KKP
- Berperan aktif dalam pengendalian vektor malaria dan
penganggulangan KLB malaria
- Melakukan PE 1-2-5 terhadap kasus positif
- Pemberdayaan masyarakat (Juru Malaria Desa/JMD, Juru
Malaria Lingkungan/JML, Juru Malaria Kampung/JMK, Juru
Malaria Perusahaan/JMP, kader dll)
- Melakukan analisis kejadian malaria terhadap penduduk
migrasi, dan pemetaan vektor malaria dan lingkungan
perkembangbiakannya
- Melakukan identifikasi dan pemetaan daerah reseptif
- Melakukan identifikasi dan stratifikasi daerah endemisitas
malaria
- Melakukan identifikasi kelompok penduduk yang
bermigrasi (urban worker)
3.5. KKP
Peran dan fungsi KKP dalam penyelenggaraan surveilans
migrasi malaria
a. Melakukan sosialisasi advokasi ke otoritas pelabuhan/
bandar udara dan atau otoritas Pos Lintas Batas Darat
Negara untuk dapat mendukung kegiatan surveilans
migrasi malaria.
b. Melakukan penemuan dini penderita dan pengobatan
malaria sesuai pedoman tatalaksana malaria
c. Melakukan pemantauan dan pengendalian vektor malaria
dan lingkungan di wilayah kerjanya.
d. Melakukan penanggulangan KLB malaria di wilayah kerja
KKP berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota setempat.
e. Melakukan notifikasi terhadap kasus positif yang ditemukan
kepada KKP asal (keberangkatan) dan atau dinas kesehatan
asal, KKP tujuan (kedatangan) dan atau dinas kesehatan
tujuan.
5.1. Pencatatan
5.1.1. Pencatatan di KKP
Sumber Data
Sumber data surveilans migrasi meliputi:
• Data pelaku perjalanan dari wilayah endemis ke
wilayah reseptif atau bebas malaria.
• Data pelaku perjalanan dari wilayah endemis ke
wilayah reseptif atau bebas malaria yang dilakukan
pemeriksaan sediaan darah.
• Data vektor diperoleh dari hasil surveilans rutin baik
di wilayah perimeter maupun buffer.
Variabel
• Jumlah pelaku perjalanan dari wilayah endemis ke
wilayah reseptif atau bebas malaria berdasarkan
bulan kunjungan.
• Variabel perekaman data pelaku perjalanan dari
daerah endemis sebagai berikut: nama, umur, alamat,
jenis kelamin, pekerjaan, waktu pemeriksaan, asal
penularan dan tujuan perjalanan.
• Variabel surveilans vektor meliputi data kepadatan
jentik dan kepadatan nyamuk dewasa.
Perekaman dan Pengolahan Data
• Data penemuan pasien malaria dicatat dalam register
malaria di KKP. (Terlampir)
b. Variabel
• Jumlah penduduk migrasi berdasarkan daerah-
daerah yang dikunjungi dan bulan kunjungan
• Penapisan malaria pada penduduk migrasi terdiri
atas jumlah penduduk migrasi diperiksa, kasus
malaria indigenous dan kasus malaria impor
menurut wilayah penularan dan bulan kejadian
• Variabel perekaman data penduduk migrasi:
nama, umur, jenis kelamin, alamat tempat
tinggal aslinya (sesuai KTP seperti RT/RT/Dusun,
Desa/Kampung, Kecamatan/Distrik, Kabupaten/
Kota, Provinsi), pekerjaan, waktu pemeriksaan,
asal penularan (RT/RT/Dusun, Desa/Kampung,
Kecamatan/Distrik, Kabupaten/ Kota, Provinsi)
dan lokasi kunjungan (RT/RT/Dusun, Desa/
Kampung, Kecamatan/Distrik, Kabupaten/ Kota,
Provinsi).
d. Analisis
• Cakupan Pemeriksaan sediaan darah pada pelaku
perjalanan.