PROGRAM
IMUNISASI
Koordinator Imunisasi
Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan
OUTLINE
2020
Indikator 2021 2022 2023 2024
Target Capaian
Definisi Operasional:
Jumlah kabupaten/kota yang dapat melakukan imunisasi dasar lengkap
pada 80% anak usia 0-11 bulan.
Cara Menghitung:
Menghitung jumlah absolut kabupaten/kota yang mencapai minimal
80% imunisasi dasar lengkap pada anak usia 0-11 bulan.
DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR
Definisi Operasional:
Persentase anak usia 12-24 bulan yang mendapat imunisasi Campak
Rubella lanjutan, selama kurun waktu 1 tahun.
Cara Menghitung:
(Jumlah anak usia 12-24 bulan yang mendapat imunisasi Campak
Rubella lanjutan) dibagi (Jumlah seluruh anak usia 12-24 bulan
selama kurun waktu yang sama) dikali 100%.
UPDATE SITUASI
CAPAIAN IMUNISASI
CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP
25,9
23,4
25
21,2
20,3
20,3
18,2
20
17,3
15,6
15 12,9
12,9
11,3
10,5
10 7,8
6,1
5 1,7
6,1
5,4
4,3
0
1,7
Jan Feb Mar April
cakupan target JAN FEB MAR APRIL
Cakupan IDL s.d April 2021 belum mencapai target. Masih terdapat kesenjangan antara capaian dengan target per bulan.
Berdasarkan data Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) per April Tahun 2019-2021, cakupan pada tahun 2021
merupakan yang terendah dalam 3 tahun terakhir
BA NT E N 31,4
BE NG KULU 30,4
BA NG K A BE LI T UNG 27,6
SUMAT E RA SE LATA N 26,2
JAWA T I MUR 25,8
K E PULAUA N RI AU 25,6
G O RO NTA LO 25,4
K A LI MA N TA N UTA RA 15,4
RI AU 15,0
MA LUKU UTA RA 14,6
PA PUA 12,7
K A LI MA N TA N T E N G A H 12,4
SULAW ESI UTA RA 11,8
CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP TAHUN 2021
ACE H 3,2
MA LUKU 3,0
31,2
JUMLAH KABUPATEN/KOTA MENCAPAI TARGET IDL 80%
PER APRIL 2021
<26.7% ≥26.7%
40
35
30
18 23
25
20
18 30
15 25
15
9 10 20 22
10 9 9 17
17 2 4 8 12 14
15 3 7 11 11 13
4 4 8 11 10
5 9 9 8 8 7 7 2 4 4 9
6 5 5 5 4 4 6
3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
0
JAWA BARAT
DKI JAKARTA
JAWA TIMUR
BENGKULU
LAMPUNG
BALI
JAWA TENGAH
SUMATERA UTARA
KALIMANTAN TENGAH
ACEH
RIAU
SULAWESI UTARA
MALUKU UTARA
SUMATERA BARAT
JAMBI
BANTEN
GORONTALO
DI YOGYAKARTA
SULAWESI BARAT
SULAWESI TENGAH
PAPUA
KALIMANTAN SELATAN
MALUKU
KALIMANTAN UTARA
PAPUA BARAT
KALIMANTAN BARAT
BANGKA BELITUNG
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGGARA
SUMATERA SELATAN
KEPULAUAN RIAU
KALIMANTAN TIMUR
Provinsi dengan jumlah kabupaten/kota terbanyak mencapai target IDL sd bulan April, yaitu Provinsi Jawa Tengah (17 Kab/Kota), Jawa
Timur (15 Kab/Kota), Jawa Barat dan Sulawesi Selatang (9 kab/kota), Bengkulu dan Sulawesi Tenggara (8 kab/kota), Jambi dan Sumatera
Selatan (7 Kab/Kota).
Terdapat
Sumber: Data Rutin5s.d
Provinsi dimana kabupaten/kotanya belum ada yang mencapai target IDL sd bulan April 2021
3 Juni 2021
CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK RUBELA BADUTA
18,3
25
16,1
20,3
15,4
14,7
20
13,5
13,5 14,7
15
9,3
9,3
8,6
10 6,8
7,0
4,4
5
4,4
4,2
1,2
3,1
0
1,2
Jan Feb Mar April
cakupan target JAN FEB MAR APRIL
Cakupan imunisasi campak rubela lanjutan baduta s.d April 2021 belum mencapai target. Masih terdapat kesenjangan
antara capaian dengan target per bulan.
Berdasarkan data per April Tahun 2019-2021, cakupan tahun 2021 merupakan yang terendah dalam 3 tahun terakhir
DK I JA K A RTA 29,2
JAWA T I MUR 23,4
SUMAT E RA SE LATA N 22,4
BA NT E N 22,3
BE NG KULU 21,6
K E PULAUA N RI AU 20,9
JAWA T E NG A H 17,5
BA LI 12,9
K A LI MA NTA N T I MUR 11,2
SULAW ESI SE LATA N 10,8
MA LUKU UTA RA 8,6
TARGET (%)
PA PUA 7,0
K A LI MA NTA N T E NG A H 6,8
NUSA T E NG G A RA T I MUR 5,3
CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK RUBELA BADUTA
31,2
DPT-HB-HIB2
DPT-HB-HIB1
DPT-HB-HIB3
DPT-HB-HIB4
MR BAYI
BCG
HB 0
MR BADUTA
OPV1
OPV2
OPV3
OPV4
IPV
Cakupan (%) Target (%)
PETA PROVINSI
PETA PROVINSI
PETA PROVINSI
PETA PROVINSI
PETA PROVINSI
Cakupan Campak Rubela bayi secara Nasional = 20,8% (Target s.d April 31,7%)
1 Provinsi dapat mencapai target cakupan imunisasi Campak Rubela Bayi s.d bulan April, yaitu Banten (32.2%)
72 kab/kota dapat mencapai target cakupan imunisasi Campak Rubela Bayi s.d bulan April
Sumber: Data Rutin s.d 3 Juni 2021
Bagaimana apabila Anak yang tidak diimunisasi lengkap tidak memiliki
kekebalan sempurna terhadap penyakit-penyakit
seorang anak tidak berbahaya sehingga mudah tertular penyakit,
mendapatkan imunisasi menderita sakit berat, serta menderita cacat bahkan
meninggal dunia. Selain itu, mereka juga dapat
rutin lengkap?? menjadi sumber penularan penyakit bagi orang lain.
KLB
PD3I Akumulasi anak yang tidak
mendapat imunisasi rutin lengkap
mengakibatkan tidak akan
terbentuk Kekebalan Kelompok
atau Herd Immunity
SURAT EDARAN KEWASPADAAN KLB PD3I
Masih adanya kekhawatiran orang tua untuk membawa anaknya ke fasilitas kesehatan karena adanya Pandemi COVID-19
Kepatuhan petugas untuk melaporkan hasil pelayanan imunisasi/ cakupan secara lengkap dan tepat waktu menurun
Kualitas pelayanan imunisasi belum merata, masih ada kesenjangan kompetensi petugas di daerah satu dengan daerah
lain
Perencanaan dan pengganggaran daerah yang masih terbatas, terfokus pada kegiatan penanggulangan pandemi
Masih kurang optimalnya pemanfaatan data serta analisa/review cakupan dan trend PD3I secara rutin
Satu Dosis BCG • Diberikan paling lambat usia 11 bulan (<1 tahun)
Satu Dosis IPV • Diberikan segera ketika anak datang ke tempat pelayanan
• Bagi anak usia 12-36 bulan, maka interval dosis pertama dan
Empat Dosis DPT- kedua adalah 4 minggu, interval dosis kedua dan ketiga
HB-Hib adalah 6 bulan dan interval dosis ketiga dan keempat adalah
12 bulan
2 Primary prevention 1. Perluasan introduksi imunisasi Pneumokokus (PCV), HPV, JE, dan Rotavirus
2. Pelayanan imunisasi di daerah sulit
3. Pelaksanaan vaksinasi tambahan untuk situasi khusus (COVID-19)
3 Secondary prevention Peningkatan penanganan KIPI
4 Increasing capacity and 1. Peningkatan kemampuan petugas imunisasi di fasyankes pemerintah dan swasta
capability of primary care 2. Peningkatan Kapasitas bagi Petugas Imunisasi di Daerah Terpencil
3. Penguatan imunisasi dasar lengkap dan lanjutan
4. Penguatan jejaring layanan dengan swasta untuk imunisasi
5. Penyediaan media KIE Imunisasi Rutin dan Antigen Baru
6. Peningkatan cakupan pemberian imunisasi melalui catch-up campaign
7. Peningkatan cakupan pemberian imunisasi pada anak sekolah dengan memanfaatkan BIAS
8. Pemenuhan sarana dan prasaranan Imunisasi
5 Increasing access and 1. Revitalisasi pelayanan imunisasi di FKRTL
quality of secondary and 2. Penyediaan NSPK Imunisasi Rutin
tertiary care 3. Bimbingan Teknis dan Monitoring Evaluasi Layanan Imunisasi
4. Penguatan jejaring dengan Dinkes
10 PILAR STRATEGIS
PENINGKATAN CAKUPAN IMUNISASI
No Uraian Peningkatan Cakupan Imunisasi
6 Increasing resilience of pharma & 1. Sinkronisasi kebutuhan logistik vaksin dengan ditjen farmalkes dan daerah
med-devices sector 2. Penguatan sistem monitoring suhu vaksin
3. Jaminan ketersediaan vaksin, antigen baru, obat KIPI, dan alkes penunjang imunisasi
4. Dukungan terhadap pengembangan vaksin dalam negeri
7 Strengthening emergency response 1. Jaminan keberlangsungan pelayanan vaksinasi dan penanganan KIPI pada saat bencana
resilience terutama vaksinasi rutin
2. Peningkatan kewaspadaan dini dan respon KLB PD3I
3. Jaminan pelayanan vaksinasi tertentu pada saat bencana
8 Healthcare financing 1. Pengintegrasian dan peningkatan kesinambungan pembiayaan dari berbagai sumber
(pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan hibah) dalam upaya pelayanan
vaksinasi
2. Pengembangan KPS dalam pengembangan vaksinasi
9 Talent 1. Pemenuhan tenaga vaksinator di fasyankes
2. Menjaga retensi petugas vaksinasi minimal 3 tahun
10 Technology, digital and analytics 1. Penguatan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Imunisasi berbasis aplikasi yang terintegrasi
dan real time
2. Studi Temperature Monitoring System (TMS) rantai dingin vaksin
3. Pengembangan kajian dan umpan balik pada layanan imunisasi sebagai acuan intervensi
pada daerah-daerah yang cakupan imunisasinya rendah
KESIMPULAN
1. Imunisasi merupakan salah satu program prioritas nasional yang selalu
dipantau pencapaiannya melalui RPJMN dan Renstra.
2. Cakupan imunisasi rutin menurun di semua antigen baik untuk
imunisasi dasar maupun imunisasi lanjutan pada baduta.
3. Akar permasalahan dalam program imunisasi nasional menjadi
tantangan yang harus ditindaklanjuti secara bersama dari semua LS/LP
terkait seperti dari internal Kemenkes (Promkes, Pusdatin, Kesga,
Yankes, Roren, Farmalkes dll), Kemkominfo, IDAI, IBI, dll dengan
memperhatikan 10 pilar strategis utama.
TERIMA KASIH