Anda di halaman 1dari 2

Buah Apel

A. PENGERTIAN

Mulanya berasal dari para pedagang yang bepergian ke barat Silk Road, dari China ke Eropa. Mereka memakan apel liar besar
yang masih memiliki rasa hambar, di daerah sebelah barat gunung Shan Tai di Kazakhstan.

Saat memakan apel dan membuang bijinya, maka akan tumbuh menjadi pohon apel.

Terobosan itu terjadi saat apel 'Kazakh' disilangkan dengan apel jenis kepiting asam yang tumbuh di Eropa barat, Siberia dan
pegunungan Kaukasus.

Sementara apel kepiting memiliki rasa yang sangat pahit. Sejak tanpa sengaja dikawin silangkan, apel dapat dimakan karena
telah memiliki rasa yang manis.

Dan inilah yang menyebabkan apel memiliki 7.500 varian rasa yang berbeda di seluruh dunia. Termasuk Indonesia.

Periset di BTI, Cornell University dan Shandong Agricultural University di China telah mencoba untuk mengetahui bagaimana
apel tersebut berevolusi.

Penelitian yang dipublikasikan di Nature Communications, para periset mengungkapkan wawasan mengejutkan tentang
pertukaran genetik yang membawa kita pada apel modern yang dijuluki Malus Domestica.

"Untuk spesies leluhur, Malus Sieversii, buahnya umumnya jauh lebih besar daripada apel liar lainnya," kata Penulis pertama Dr
Yang Bai, dari New York Boyce Thompson Institute.

Hibridisasi antara apel budidaya kuno dan M. Sylvestris, diikuti oleh seleksi manusia yang luas, menciptakan apel baru yang
lebih besar juga lebih penuh rasa, dan memiliki tekstur renyah yang dapat disimpan lebih lama.

Dr Bai menambahkan bahwa keasaman yang diperkenalkan oleh apel kepiting, telah menciptakan jenis apel yang kita kenal
sekarang.

"Apel modern memiliki kandungan gula dan asam organik yang lebih tinggi serta seimbang. Begitulah apel mulai menjadi buah
yang populer dan disukai," terang Dr Bai.

Para periset mengatakan mereka percaya bahwa apel meninggalkan Kazakhstan antara 4.000 dan 10.000 tahun yang lalu, di
mana mereka dibawa ke sepanjang Jalan Sutra, sebuah rute di mana barang mulai dari tekstil, kuda dan rempah-rempah
diperdagangkan.

Sampai pada kesimpulan, para peneliti melakukan sequencing dan membandingkan DNA dari 117 jenis apel, termasuk M.
Domestica dan 23 spesies liar dari Amerika Utara, Eropa, Asia Timur dan tengah.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa apel biasa, Malus Domestica, berasal dari apel liar Asia Tengah, Malus
Sieversii, dengan kontribusi dari apel jenis kepiting di sepanjang Jalan Sutra saat dibawa ke barat ke Eropa.

Meskipun apel liar M. Sieversii tumbuh di sebelah timur Gunung Tian Shan, di wilayah Xinjiang di China, apel ini tidak pernah
diolah, dan tetap terisolasi selama berabad-abad. Keragaman genetik ini belum dimanfaatkan oleh seleksi manusia.

"Ini adalah permata tersembunyi bagi peternak apel untuk mengeksplorasi lebih jauh," ungkap Dr Bai.

Apel liar yang belum dimanfaatkan di China bisa digunakan untuk menanam apel yang jauh lebih besar.

B. ALAT DAN BAHAN


- Alat : 1. Pensil

2. Penghapus

3. Spidol

- Bahan : 1. Kertas

2. Sandal

3. Silet

C. LANGKAH-LANGKAH

1. Langkah pertama buatlah sebuah sketsa dari gambar buah apel !.

2. Langkah selanjutnya, gambarlah sketsa tersebut diatas sandal menggunakan pensil atau spidol !.

3. Ukirlah gambaran tersebut menggunakan silet !.

4. Jika ada ukiran yang kurang tepat bisa diperbaiki pelan pelan dengan silet !.

5. Setelah itu jika sudah selesai bersihkan sisa sisa ukiran tersebut !.

D. MAKNA

Makna:love your self, keep spirit, never give up!

E. HASIL

Anda mungkin juga menyukai