Anda di halaman 1dari 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Pisang telah ada sejak manusia tercipta. Memang, saat itu pisang merupakan
tanaman liar karena awal kebudayaan manusia adalah sebagai pengumpul. Mereka hanya
mengumpulkan makanan dari tumbuhan yang ada di sekitar mereka tanpa menanamnya.
Pada masyarakat Asia Tenggara, diduga pisang sudah telah lama dimanfaatkan. Masyarakat
di daerah itu, saat berkebudayaan pengumpul (food gathering) telah menggunakan tunas
dan pelepah pisang sebagai bagian dari sayur. Bagian-bagian lain dari tanaman pisangpun
telah dimanfaatkan seperti saat ini. Pada saat kebudayaan pertanian menetap dimulai,
pisang termasuk tanaman pertama yang dipelihara.
Selain dimakan dalam bentuk buah segar, buah pisang juga dapat diolah sebagai
pisang goreng, kripik pisang, sale pisang, tepung pisang, ledre pisang, dan saus pisang.
Bunga pisang yang berupa otong jantung, dapat menjadi bahan sayur yang diperdagangkan.
Pisang merupakan komoditas yang sangat populer di masyarakat. Kini perkebunan
pisang dalam skala besar telah dirintis oleh pengusaha yang tertarik menanamkan
modalnya pada tanaman pisang. Kemantaan kualitas, kuantitas dan kikontinuitas suplai
sangat menentukan kelangsungan usaha perkebunan pisang, terutama bila produksi ini
untuk di ekspor.
Pisang hanya dikenal sebagai makanan pencuci mulut atau disert. Selain buahnya
yang dapat dimakan , kulit pisang juga dapat diolah sebagai minuman segar yang memiliki
cita rasa tersendiri. Minuman tersebut diproleh dengan cara fermentasi atau peragian kulit
pesang yang telah diproses.
Di Indonesia minuman anggur yang terbuat dari kulit buah pisang belum begitu
terkenal. Masyarakat Indonesia hanya memafaatkan isi dari buah pisang tersebut dan
kulitnya di buang sebagai limbah semata, padahal di dalam kulit pisang terdapat kandungan
serat yang sangat tinggi. Maka dari itu kulit buah pisang dapat dijadikan minuman anggur.
Sampai saat ini anggur kulit buah pisang merupakan salah satu minuman segar dengan
kandungan serat yang sangat tinggi sehingga penampilan menarik dari segi rasa, aroma dan
warna serta kandungan alkohol yang disebabkan oleh hasil fermentasi yang sangat
diperlukan.
1

1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut: Bagaimana cara mengolah limbah kulit pisang menjadi minuman
anggur?

1.3Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui cara mengolah limbah kulit pisang menjadi minuman anggur.

1.4Manfaat Penulisan
1. Agar masyarakat bisa mengenal minuman anggur dari limbah kulit pisang.

BAB II ISI
2.1LANDASAN TEORI
Pisang merupakan tanaman yang banyak terdapat dan tummbuh di daerah tropis
maupun subtropis. Negara penghasil pisang dunia umumnya terletak di daerah sekitar
khatulistiwas seperti India.Di Indonesia tanaman pisang masih dapat tumbuh dengan subur
di daerah pengunungan hingga ketinggian 2.000 meter diatas permukaan laut dengan udara
dingin. Di Indonesia tanaman pisang masih dapat tumbuh dimana-mana, misalnya
pekarangan sekitar rumah sebagai tanaman sela dan pelindung. Pertumbuhan tanaman
pisang ini umumnya sangat subur apabila tumbuhnya disekitar pembuangan sampah.

2.2 PEMBAHASAN
Sebelum menjelaskan cara mengolah limbah kulit buah pisang menjadi minuman
anggur adapun alat dan bahan yang digunakan, yaitu :

Alat:
1. Pisau
2. Blender
3. Panci
4. Alat pengaduk
5. Penyaringan
6. Botol kaca
7. Kain saringan
Bahan :
1. 1 kg kulit pisang
2. 600 gram gula pasir
3. + 250 gram gula merah
4. Daun pandan secukupnya
5. 1 liter air mineral
6. Ragi kue
7. Es batu
Berikut cara mengolah limbah kulit buah pisang menjadi minuman anggur, yaitu :
1. Siapkan kulit pisang yang sudah dicuci bersih.
2. Bersihkan bagian luar.
3. Timbang + 1 kg.
4. Dipotong kecil-kecil, lalu diblender.
5. Selanjutnya, tambahkan air secukupnya.
6. Setelah selesai diblender, hasil blender dimasukan ke dalam panci dan
bersamaan dengan bahan-bahan lainnya, lalu rebus hingga mendidih + 10
menit.
7. Saring dengan menggunakan penyaringan + sebanyak 3 kali.
8. Setelah itu saring dengan kain saringan, agar bersih dari sisa-sisa ampas
kulit pisang.
9. Masukan hasil saringan ke dalam botol yang sudah di rebus.

Sisa-sisa ampas kulit pisang yang telah disaring dapat dijadikan manisan dengan
cara:
Alat:
1. Pisau
2. Alat pengaduk
3. Wadah
Bahan:
1. Ampas pisang
2. Gula pasir & vanili
3. Tepung ketan
4. Buah nangka & garam
5. Plastik pembungkus
2.3 Berikut cara membuat manisan ampas kulit pisang adalah :
1. Ampas dicampur dengan gula pasir , gula merah, vanili, garam,dan irisan nangka lalu
tuangkan kedalam wajan, aduk hingga agak mengental, setelah itu tuangkan 3 sdm
tepung ketan yang sudah dicampur dengan sedikit air, aduk terus hingga sangat kental.
2. Taruh di dalam wadah yang telah disisapkan dan potong adonan sesuai selera.
4. Bungkus potongan adonan dengan menggunakan plastik pembungkus.
5. Manisan sudah dapat dihidangkan.
2.4 Hasil
Jika fermentasi berlangsung dengan baik selama 4 hari, maka rasa dari anggur kulit
pisang ini adalah manis, dengan kadar alkohol yang sedang.

BAB III PENUTUP


2.5 Simpulan
Di Indonesia minuman anggur yang terbuat dari kulit buah pisang belum begitu
terkenal. Masyarakat Indonesia hanya memafaatkan isi dari buah pisang tersebut dan
kulitnya di buang sebagai limbah semata, padahal di dalam kulit pisang terdapat kandungan
serat yang sangat tinggi. Maka dari itu kulit buah pisang dapat dijadikan minuman anggur.
Sampai saat ini anggur kulit buah pisang merupakan salah satu minuman segar dengan
kandungan serat yang sangat tinggi sehingga penampilan menarik dari segi rasa, aroma dan
warna serta kandungan alkohol yang disebabkan oleh hasil fermentasi yang sangat
diperlukan. Selain dijadikan minuman anggur limbah kulit pisang dapat dijadikan manisan
yang lezat.

2.6 Saran
Limbah kulit pisang yang berpotensi untuk diproses lebih lanjut hendaklah diolah
menjadi produk lain yang bermanfaat untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai