Anda di halaman 1dari 26

Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Buah apel adalah buah dengan rasa serta tekstur yang unik. Merupakan
salah satu buah yang dikenal dalam dunia kecantikan karena khasiat dan
manfaatnya. Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan
dari pohon buah apel. Buah apel biasanya berwarna kemerah-merahan kulitnya
jika masak dan (siap dimakan), namun bisa juga kulitnya berwarna hijau,kuning.
Kulit buahnya agak lembek, daging buahnya Lumayan keras. Buah ini memiliki
beberapa biji di dalamnya. Malang merupakan kota yang terkenal dengan Apel.

Ada 4 jenis apel malang yang terdapat di kebun apel yang berada di dusun
kungkuk. Apel manalagi, apel rome beauty, apel anna dan apel green smith. Apel
manalagi merupakan apel yang paling sering dikunsumsi dan yang paling banyak
digemari oleh masyarakat karena rasanya yang enak.

Apel malang bukanlah apel yang benar benar berasal dari malang.
Keterikatan buah apel dan kota Malang memang sudah ada sejak jaman Belanda
dulu. Tepatnya sekitar tahun 1929 orang Belanda bernama Gratel. Awalnya Gratel
tengah mengembangkan tanaman jeruk keprok di Batu, namun karena banyak yang
diserang penyakit, dan para petani mengalami kerugian yang cukup besar. Namun
di waktu yang sama ternyata banyak tanaman apel yang tumbuh liar di daerah Batu.
Udara yang sejuk dan kontur tanah yang subur, mengakibatkan tanaman apel dapat
tumbuh dengan baik di kota Batu. Akhirnya orang Belanda cukup serius dalam
mengembangkan pertanian apel di Batu. Hingga sampai saat ini masyarakat malang
masih terus membudidayakan apel malang yang sudah ada dari sejak dulu.

Yang melatarbelakangi pembuatan karya ilmiah ini adalah untuh memenuhi


tugas yang diberikan sekolah kepada siswa sebagai laporan kegiatan obejk belajar
yang telah kami laksanakan dari tanggal 15 april sampai 22 april 2018.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah apel malang di Indonesia?

2. Bagaimana cara melakukan pembiitan, penanaman, memelihara dan


jenis iklim yang baik untuk pohon apel?

3. Apa manfaat dan kandungan buah apel?

4. Apa saja kerugian apa saja yang terjadi pada petani?

1.3 Tujuan Penelitian

- Untuk mengidentifikasi awal mula apel malang.


- Untuk memberitahu pembaca bagaimana cara budidaya apel yang baik.
- Untuk memberitahu pembaca/masyarakat tentang manfaat apel bagi
manusia dan mengidentifikasi kandungan yang ada pada buah apel.
- Untuk mengetahui apa saja dampak kerugian pada petani.
- Untuk memenuhi tugas yang diberikan sekolah.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian kami lakukan selama berada di desa wisata dusun kungkuk,


Malang. Penelitian kami lakukan di kebun apel dengan ditemani oleh seorang
narasumber yang bernama bapak Dwi. Jenis penelitian yang kami gunakan adalah
deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian untuk menyelidiki objek yang tidak
dapat diukur dengan angka-angka atau ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian
kualitatif juga juga diartikan sebagai riset yangt bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menyusun deskripsi dan gambaran dari sebuah fakta secara akurat.

Penelitian ini terfokus untuk memberikan bukti dan informasi yang kami
dapatkan tentang budidaya apel di perkebunan apel tempat kami melakukan

2
penelitian meliputi cara menanam, sejarah, pembibitan, iklim yang cocok,
manfaat dan kegunaan.

1.5 Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian yang kami gunakan adalah observasi dan wawancara.


Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan
secara langsung di lapangan. Observasi kami lakukan pada saat waktu kegiatan
yang telah ditentukan saat kami berada di homestay. Observasi kami lakukan
langsung di perkebunan apel yang berada tidak jauh dari homestay kami bersama
narasumber kami yang bernama bapak Dwi. Data yang kami dapatkan tidak hanya
berasal dari narasumber namun ada beberapa yang kami dapat melalui internet.

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap


muka dan tanya jawab secara langsung anatara peneliti dan narasumber. kami
lakukan bersama narasumber saat observasi di perkebunan apel.

3
Bab 2

Pembahasan

2.1 Materi Penelitian

2.1.1 Sejarah Apel

Apel pertama kali ditanam di Asia Tengah, kemudian berkembang luas


wilayah yang lebih dingin. Apel yang dibudidayakan memiliki nama ilmiah Malus
domestica yang menurut sejarahnya merupakan keturunan dari Malus sieversii
dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apelhutan/apel liar) yang ditemui
hidup secara liar di pegunungan Asia Tengah, di Kazakhstan, Kirgiztan, Tajikistan,
dan Xinjiang, Cina, dan kemungkinan juga Malus sylvestris. Tanaman ini masuk
ke Indonesia sekitar tahun 1930-an dibawa oleh orang Belanda dari Australia
kemudian menanamnya di daerah Nongkojajar (KabupatenPasuruan).

Keterikatan buah apel dan kota Malang memang sudah ada sejak jaman
Belanda dulu. Tepatnya sekitar tahun 1929 orang Belanda bernama Gratel.
Awalnya Gratel tengah mengembangkan tanaman jeruk keprok di Batu, namun
karena banyak yang diserang penyakit, dan para petani mengalami kerugian yang
cukup besar. Namun di waktu yang sama ternyata banyak tanaman apel yang
tumbuh liar di daerah Batu. Udara yang sejuk dan kontur tanah yang subur,
Akhirnya orang Belanda cukup serius dalam mengembangkan pertanian apel di
Batu, hingga bias memonopoli bangsa-bangsa eropa dengan komoditas apel Batu.

Para petani pribumi waktu itu dimanfaatkan oleh orang Belanda dan hanya
berperan sebagai kuli saja tanpa bias menikmati hasil panen buah apeltersebut.
Buah apel waktu itu adalah buah yang menjadi symbol kemakmuran bagi orang-
orang kelasatas di eropa. Hingga orang Belanda hengkang dari Indonesia baru
pribumi bisamengambil alih pertanian apel di kota Batu hingga sekarang ini.

Konon, pohon Apel dari Belanda yang ditanam di Kota Batu memang bias
tumbuh dengan subur, berdaun lebat, dan berbatang kokoh. Budidaya pohon Apel
melalui steik dilakukan sehingga pohon Apel semakin banyak bahkan juga dimiliki

4
oleh penduduk-penduduk lokal. Tetapi pohon Apel di Kota Batu pada waktu itu
tidak bias berbuah.

Lama berselang, pohon-pohon tersebut tidak juga bias berbuah. Lalu


berdasarkan legenda yang diceritakan, adaseorang Kusir di DesaPesanggrahan yang
juga memilikipohon Apel. Dia begitu penasaran, kenapa pohon Apel di halaman
dan di Kota Batu ini tidak bias berbuah. Lama dia berpikir sampai pada puncak
kekesalannya, dia pukuli daun-daun pohon Apel dengan cemetinya sehingga daun-
daunya rontok. Ternyata, beberapa minggu kemudian pohon Apel di halaman
rumahnya berbunga putih kecil-kecil, seperti bunga Sakura tetapi tidak
menggerombol. Lama-lama bunga rontok dan lalu muncul penthil-penthil bakal
buah.

Sang Kusir menjadi bersemangat. Walau pada awalnya buah-buah itu tidak
sempurna, tetapi sang Kusir sudah mendapatkan benang merah bagaimana
membuat pohon Apel berbunga. Berulang kali setiap pohon Apel di halaman
rumahnya berdaun lebat, dia rontokan daun-daun itu dengan cemetinya. Pohon
Apel pun berbunga dan kemudian berbuah yang tidaksempurna.

Akhirnya ditemukan rahasianya. Pohon Apel di Eropa tumbuh dalam empat


musim. Musim dingin, musim gugur, musim semi, dan musim panas .Padamu sim
dingin, pohon Apel berdaun lebat. Pada musim gugur daun-daun itu rontok, lalu
pada musim semi pohon Apel berbunga, dan pada musim panas berbuah.

Tetapi Kota Batu hanya memiliki dua musim. Musim hujan(dingin) dan
musim kemarau (panas). Maka sang Kusirpun mengusahakan musim buatan. Tidak
usahmenunggu cuaca, merawat pohon Apel dilalui dengan musim buatan. Pertama,
ketika daun sudah lebat, maka daun-daun kemudian akan dirontokan (dirempes,
istilahBatu) oleh manusia sebagai pengganti musim gugur, setelah itu supaya
persemian lebih sempurna, dahan-dahan pohon Apel ditelentangkan dengan seutas
tali yang ditarik ke Pohon Induk. Dengan demikian, bunga-bunga akan muncul
lebih banyak. Setelah itu waktunya membuat musim panas dengan cara mengapuri
pohon Apel dengan gamping (kapur). Ternyata, musim buatan itu cukup efektif.

5
Hanya memerlukan sekitar 6 bulan proses tersebut, pohon Apel bias dipanen
buahnya.

2.1.2 Jenis-Jenis Apel

1. Apel manalagi

Dimulai dari Apel Manalagi. Apel ini memiliki rasa yang paling manis dan
daging buahnya sedikit keras. Warnanya hijau kekuningan. Sedangkan aromanya
begitu harum (wangi) dibandingkan jenis apel yang lain. Untuk daunnya
berkembang melebar. Memiliki kandungan air yang cukup sedikit.

Manalagi merupakan jenis apel yang paling banyak ditanam di Kota Batu.
Apel Manalagi memiliki daya tahan cukup lama, sekitar satu bulan. Sehingga,
apel jenis ini cocok untuk oleh-oleh yang dibawa keluar kota.

2. Apel Rome Beuty

Apel Rome Beauty memiliki warna kulit buah hijau kemerah-merahan.


Munculnya warna merah ini karena terpapar sinar matahari. Rasanya segar namun
sedikit asam. Bentuknya sedikit bulat hampir sama dengan bentuk Apel Manalagi.
Hanya saja memiliki lekukan di bagian ujung relatif dalam.

Apel Rome Beauty memiliki daging buah yang sedikit keras tetapi jika
masak di pohon, buahnya terasa lebih renyah. Jenis apel ini sering digunakan
untuk bahan pembuatan sari apel karena rasanya yang kuat.

3. Apel Green Smith

Jenis Apel Green Smith merupakan salah satu jenis apel yang cocok untuk
dibuat jus apel. Kandungan air yang banyak dan memiliki rasa asam. Sesuai
namanya, warna kulit dari jenis apel ini adalah hijau. Terkadang terdapat bintik-
bintik putih di kulitnya.

4. Apel Anna

Apel Anna menjadi salah satu jenis apel yang menjadi primadona Kota
Batu. Karena warnanya yang merah merona. Apel Anna yang bisa dikatakan baru

6
berkembang di Kota Batu sejak 14 tahun terakhir memang cukup menarik
wisatawan petik apel.

Apel Anna mempunyai rasa kombinasi asam dan manis. Daging buahnya
lunak tetapi memiliki isi yang padat. Bentuk Apel Anna seperti trapesium terbalik.
Selain itu, Apel Anna memiliki aroma buah apel yang tajam. Kulitnya yang tipis,
membuat Apel Anna tidak dapat bertahan lama seperti Apel Manalagi.

2.1.3 Kandungan Yang Terdapat Apel

Buah merupakan salah satu bahan makanan yang bergizi dan mengandung
berbagai macam nutrisi yang menyehatkan untuk tubuh. Apel juga
memiliki kandungan buahyang berefek positif untuk kesehatan. Salah satunya
adalah apel. Para ahli menemukan bahwa apel merupakan salah satu buah yang
memiliki kandungan karbohidrat cukup tinggi. Disamping itu dalam buah
apel terdapat sebuah zat yang bernama pectin. Ini adalah sejenis zat yang sama
seperti serat. Bagi anda yang sering mengkonsumsi buah ini, anda akan terhindar
dari serangan penyakit yang berbahaya untuk kesehatan salah satunya adalah
penyakit paru-paru. Zat anti radang yang terdapat didalam buah ini juga berfungsi
untuk mengusir penyakit arthritis dan juga menghentikan diare yang
berkepanjangan.
Kandungan buah positif lain yang terdapat pada buah apel adalah memiliki
vitamin C yang cukup banyak, meskipin tidak sebanyak vitamin C yang terdapat
pada jeruk. Bagi anda yang hendak mengkonsumsi buah ini untuk dijadikan obat
untuk diaere, anda bisa menyajikannya dengan cara memasaknya. Buah yang satu
ini juga mengandung quarcetin yang fungsinya sangat baik untuk mencegah
berbagai macam penyakit kanker yang akut. Buah ini bagus dikonsumsi sebagai
makanan penutup. Buah ini juga akan bisa menetralisir segala macam racun yang
ada didalam tubuh dan mencegah timbulnya penyakit pada tubuh anda akibat racun
tersebut. Makanlah buah ini setiap hari dan jadikan tubuh anda senantiasa sehat
selalu.
Kandungan gizi apel yang mampu mencegah kankeradalah flavonoid. Zat
ini mampu menurunkan resiko terjadinya penyakit kanker, terutama kanker paru-
paru pada pria. Selain itu zat flavonoid ini dapat mencegah pertumbuhan sel-sel

7
kanker dalam tubuh.Apel juga memiliki fitokimia. Fitokimia merupakan
antioksidan untuk melawan radikal bebas yang berasal dari polusi atau lingkungan
sekitar. Zat ini juga berfungsi untuk menekan jumlah kolesterol jahat (LDL) yang
dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Apel banyak memiliki kandungan vitamin, mineral serta unsur lain seperti
fitokimian, serat, tanin, baron, asam tartar, dan lainnya. Zat inilah yang sangat
dipelukan bagi tubuh kita untuk mencegah dan menanggulangi berbagai penyakit.
Untuk selanjutnya, akan dibahas tentang apa saja yang terkandung pada buah apel?
Dan apa saja manfaat dari buah apel? Beberapa vitamin yang terdapat dalam buah
apel misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin
B6, vitamin B9, vitamin C.
Apel mengandung banyak mineral. Mineral dalam buah apel antara lain
kalsium, magnesium, potasium, zat besi, dan zinc. Beberapa vitamin yang terdapat
dalam buah apel misalnya vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin
B5, vitamin B6, vitamin B9, vitamin C. Apel juga memiliki kandungan tanin.
Tanin adalah zat yang berfungsi membersihkan dan menyegarkan mulut, sehingga
dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi.
2.1.4 Iklim yang Cocok Untuk Tanaman Apel

Ketentuan iklim yang cocok untuk tanaman apel ada banyak. Tingkat curah hujan,
tingkat cahaya matahari, suhu, kelembapan udara, dan jenis tanah merupakan poin
penting untuk menanam tanaman apel. Jika poin-poin tersebut tidak atau kurang di
terapkan maka pertumbuhan pohon apel bias terhambat bahkan gagal. Tingkat
keberhasilan penanaman apel bergantung pada poin-poin penting yang dilakukan
pada saat penanaman.

Curah hujan yang ideal untuk penanaman pohon apel ialah 1000-2600
mm/tahun dengan hujan 110-150 hari/tahun. Dalam satu tahun banyaknya bulan
pada musim hujan 6-7 bulan dan 3-4 bulan pada musim kemarau. Curah hujan yang
terlalu tinggi saat berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat
berbuah. Cahaya matahari antara 50-60 % setiap harinya merupakan hal yang
penting dalam penanaman apel terutama pada saat pembuahan. Penanaman apel
juga memerlukan suhu 16-27 °𝑐. Tanaman apel memerlukan kelembapan sekitar
75-85 % agar cocok dengan kondisinya.

8
Tanah yang baik juga berpengaruh pada kelancaran penanaman apel.
Tanaman apel dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam,
mempunyai lapisan organic tinggi, struktur tanah yang remah dan gembur,
mempunyai, penyerapan air, dan porositas baik sehingga peyerapan oksigen dan
penyimpanan airnya optimal. Tanah latosol, andosol, dan regosol merupakan tanah
yang cocok ditanami tanaman apel. Tingkat pH 6-7 merupakan tingkat keasaman
yang cocok untuk tanaman apel. Dalam pertumbuhannya apel membutuhkan
kandungan air yang cukup. Ketinggian dataran 700-1200 dpl dapat membuat
pertumbuhan tanaman apel menjadi optimal. Kelerangan yang terlalu tajam dapat
menyulitakan perawatan tanaman apel, sehingga apabila masih memungkinkan
membuat terasering maka tanah masih layak ditanami. Daerah Malang merupakan
salah satu Kawasan yang tepat untuk ditanami tanaman apel, terbukti dengan
banyaknya budidaya apel di Malang khususnya daerah Batu.

2.1.5 Cara Melakukan Pembibitan Yang Baik

Perbanyakan tanaman apel dilakukan secara vegetatif & generatif.


Perbanyakan yang baik & umum dilakukan adalah perbanyakan vegetatif, sebab
perbanyakan generatif memakan waktu lama & sering menghasilkan bibit yg
menyimpang dari induknya. Teknik perbanyakan generatif dilakukan dgn biji,
sedangkan perbanyakan vegetatif dilakukan dgn okulasi atau penempelan
(budding), sambungan (grafting) & stek.

Di desa kungkuk atau ditempat kami melakukan penelitian, pembudidayaan


buah apel dilakukan hanya dengan 2 teknik pembibitan. Teknik pembibitan yang
diterapkan adalah teknik okulasi (penempelan) dan teknik sambungan (grafting).

Sebelum melakukan pembibitan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,


yaitu :

1. Persyaratan Benih :

Syarat untuk batang bawah merupakan apel liar, perakaran luas dan kuat, bentuk
pohon kokoh, mempunyai daya adaptasi yang tinggi. Sedangkan syarat mata

9
tunas adalah berasal dari batang tanaman apel yang sehat dan memiliki sifat-
sifat yang unggul.

2. Penyiapan Benih :

Penyiapan benih di lakukan dengan cara perbanyakan batang bawah, di lakukan


langkah-langkah sebagai berikut

A. Anakan siliwan
1) Ciri-ciri anakan yang diambil adalah setinggi 30 cm, diameter 0,5 cm, dan
kulit batang kecoklatan.
2) Anakan diambil dari pangkal batang bawah tanaman produktif dengan cara
menggali tanah di sekitar pohon, Kemudian anakan di cabut beserta Akar-
akarnya secara berlahan-lahan dan Berhati-hati.
3) Setelah anakan di cabut, anakan di rompes dan cabang-cabang di potong,
kemudian di tanam pada bedengan selebar 60 cm dengan kedalaman parit
40 cm.

B. Rundukan (Layering)
1) Bibit hasil rundukan dapat di peroleh dengan dua cara yaitu :
Anakan pohon induk liar : Anakan yang agak panjang di rebahkan
melekat tanah, lalu cabang di jepit kayu dan di timbun tanah.
Penimbunan di lakukan tiap-tiap mata dan apabila telah cukup kuat
tunas dapat di pisahkan dengan cara memotong cabangnya.

Perundukan tempelan batang sawah : Dilakukan pada waktu


tempelan di buka (2 Minggu). Yaitu dengan memotong 2/3 bagian
penampang batang sawah sekitar 2 cm diatas tempelan, dan bagian
atas karatan di benamkan di dalam tanah lalu di tekuk lagi keatas.
Kemudian pada tekukan di beri penjepit kayu atau bambu.

10
2) Setelah rundukan berumur sekitar 4 bulan, di lakukan pemisahan
bakal bibit dengan cara memotong miring batang tersebut di bawah
keratan atau tekukan. Lalu bekas luka diolesi defolatan.

C. Stek
Stek apel liar berukuran panjang 15-20 cm (diameter seragam dan
lurus). Sebelum di tanam bagian bawah, stek di celupkan larutan Roton
F untuk merangsang pertumbuhan akar. Jarak penanaman 30 x 25 cm,
tiap bedengan di tanami dua baris. Stek siap diokulasi pada umur 5 bulan
dan diameter batang 1 cm, serta perakaran cukup kuat.

Berikut merupakan cara pembibitan yang baik dan benar

1. Teknik okulasi (penempelan)


a) Pilih batang bawah yg memenuhi syarat yaitu telah berumur 5
bulan, diameter batang ± 1 cm dan kulit batangnya mudah dikelupas
dari kayu.
b) Ambil mata tempel dari cabang atau batang sehat yg berasal dari
pohon apel varietas unggul yang telah terbukti keunggulannya.
Caranya adalah dengan menyayat mata tempel beserta kayunya
sepanjang 2,5- 5 cm (matanya ditengah-tengah). Kemudian lapisan
kayu dibuang dngan hati-hati agar matanya tidak rusak.
c) Buat lidah kulit batang yang terbuka pada batang bawah setinggi
± 20 cm dari pangkal batang dgn ukuran yg disesuaikan dengan
mata tempel. Lidah tersebut diungkit dari kayunya dan dipotong
setengahnya.
d) Masukkan mata tempel ke dalam lidah batang bawah sehingga
menempel dengan baik. Ikat tempelan dengan pita plastik putih
pada seluruh bagian tempelan.
e) Setelah 2-3 minggu, ikatan tempelan dpt dibuka dan semprot atau
kompres dengan ZPT. Tempelan yg jadi mempunyai tanda mata
tempel berwarna hijau segar & melekat.

11
f) Pada okulasi yg jadi, kerat batang sekitar 2 cm diatas okulasi dengan
posisi milintang sedikit condong keatas sedalam 2/3
bagianpenampang. Tujuannya untuk mengkonsentrasikan
pertumbuhan sehingga memacu pertumbuhan mata tunas.

2. Teknik sambung (grafting)


a) Batang atas (entres) berupa cabang pucuk (cabang lateral).
b) Batang bawah dipotong pada ketinggian ± 20 cm dari leher akar.
c) Potong pucuknya dan belah bagian tengah batang bawah denngan
panjang 2-5 cm.
d) Cabang entres dipotong sepanjang ± 15 cm (± 3 mata), daunnya
dibuang, lalu pangkal batang atas diiris berbentuk baji. Panjang
irisan sama dengan panjang belahan batang bawah.
e) Batang atas disisipkan ke belahan batang bawah, sehingga kambium
keduanya bisa bertemu.
f) Ikat sambungan dengan tali plastik serapat mungkin.
g) Kerudungi setiap sambungan dgn kantung plastik. Setelah berumur
2-3 minggu, kerudung plastik dapat dibuka untuk melihat
keberhasilan sambungan.

Pemeliharaan pembibitan
1. Pemupukan:
Dilakukan 1-2 bulan sekali dgn urea & TSP masing-masing 5 gram per
tanaman ditugalkan (disebar mengelilingi) di sekitar tanaman.
2. Penyiangan:
Waktu penyiangan tergantung pada pertumbuhan gulma.
3. Pengairan:
Satu minggu sekali (bila tdk ada hujan)
4. Pemberantasan hama & penyakit:
Disemprotkan pestisida 2 kali tiap bulan dengan memperhatikan gejala
serangan. Fungisida yang digunakan adalah Antracol atau Dithane,

12
sedangkan insektisida adalah Supracide atau Decis. Bersama dengan ini
dapat pula diberikan pupuk daun, ditambah perekat Agristic.

Pemindahan bibit
Bibit hasil okulasi dan grafting dapat dipindahkan ke lapang (tanah
sebenarnya) pada umur minimal 6 bulan setelah pembibitan, dipotong hingga
tingginya 80-100 cm dan daunnya dirompes.

13
2.2. Hasil Observasi dari Objek Penelitian serta Keadaan Keluarga di Homestay

Berdasarkan observasi yang kami lakukan pada tanggal 17 April 2018


dalam kegiatan KOB yang diselenggarakan oleh pihak sekolah yang bertempatkan
di Desa wisata Kungkuk, Batu, Malang. Kami bertempat di rumah ibu Masenah dan
bapak... kami melakukan penelitian tentang Budidaya Apel. Pada tanggal 17 April
2018 di pagi hari kami melakukan observasi dan wawancara langsung di
perkebunan apel yang berjarak tidak jauh dari homestay kami. Kami mendapat
penjelasan langsung dari bapak Dwisasmito selaku narasumber dan orang yang
mengurus kebun tersebut.

Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari narasumber, awalnya


bukanlah apel yang ditanam di kota Batu, melainkan jeruk keprok. Karena banyak
pohon jeruk keprok terserang penyakit dan petani mengalami kerugian maka
digantilah pohon jeruk keprok dengan pohon apel. Mengurus perkebunan apel
bukanlah hal yang sulit, meskipun mengalami beberapa kendala seperi cuaca dan
hama. Pohon apel yang sudah terkena hama dan tidak dapat tumbuh lagi biasanya
diganti atau ditanam kembali dengan pohon jeruk jadi petani tidak kehilangan
penghasilannya. Hama dapat berupa lalat buah, biasanya buah yang terkena tinggal
langsung dibuang. Cuaca juga mempengaruhi panen, para petani biasanya kesulitan
panen ketika musim hujan karena tanah ph tanah menjadi tidak seimbang. Umur
pohon apel dapat mencapai 35 tahun dan tinggi sampai 5 meter, oleh karena itu
pohon apel dipasangi bambu lalu diikat agar tidak meninggi karena akan
menyebabkan petani kesulitan saat merawat dan panen.

Apel-apel ini dibawa oleh para koloni belanda ke Batu karena tanahnya
subur, akan tetapi di Indonesia sendiri hanya memiliki 2 musim, yaitu musim
kemarau dan hujan. Para petani memetik pangkal daun yang nantinya akan menjadi
bunga sebagai pengganti musim gugur.

Buah apel dijual ke pasar dengan harga tertinggi Rp 10.000/kg dan pada saat
musim hujan petani dapat hanya menjual dengan harga Rp 4.500/kg karena pada
sat musim hujan panen buah apel lebih banyak. Petani apel di Malang juga bersaing

14
dengan apel impor. Kalau apel impor dilapisi lilin dan menjadi tahan lama, apel
malang tidak dilapisi oleh lilin jadi hanya bertahan sebentar.

Pohon apel ditanam di dataran tinggi setinggi. Perkebunan apel di Matang


tidak hanya terdapat di Batu saja namun juga terdapat di daerah Pasuruan, namun
bedanya apel yang berasal dari perkebunan apel di Batu lebih empuk. Apel-apel ini
di kirim dan dijual keluar kota seperti Jakarta, Bandung, dan Bali.

Selama berada di homestay kami jarang bertemu dan berkomunikasi dengan


pemilik rumah, kami hanya bertemu dan berkomunikasi ketika persiapan untuk
makan. Makanan yang disediakan sangatlah enak dan berbeda dengan masakan
yang biasa kami makan. Di homestay yang kami tempati, kami memakai 2 kamar
tidur. Homestay kami berada cukup tinggi sehingga kami tidak membutuhkan kipas
angin karena udaranya sudah cukup dingin.

15
Bab 3

Penutup

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan atas obervasi yang kami
lakukan adalah apel malang merupakan salah satu ciri khas dari kota Malang yang
masih terus dibudidayakan sampai sat ini sejak zaman Belanda. Dalam budidaya
apel, petani apel di Malang khususnya di Batu meraup banyak keuntungan
meskipun ada beberapa hal yang mengakibatkan panen gagal pada waktu tertentu.
Kegiatan Objek Belajar yang kami jalani memberikan banyak sekali manfaat,
dengan observasi yang kami lakukan kami dapat mengetahui kehidupan masyarakat
desa dan juga bagaimana cara membudidaya apel malang yang biasanya hanya
kami dengar dan kami makan entah sebagai olahan maupun buah apel.

3.2 Saran

Pembahasan di atas menunjukan bahwa dengan semakin banyaknya


informasi yang didapatkan semakin bertambah pula pengetahuan kita. Alangkah
baiknya jika penelitian atau observasi dilakukan dengan baik dan benar agar
menjadi ilmu yang bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Sebagai generasi muda, kita harus membantu dan peduli terhadap apa apa
yang telah menjadi lambang atau ciri khas dari daerah yang terdapat di dalam negeri
ini, contohnya apel malang. Jangan sampai budidaya apel malang terhenti karena
kurangnya atau kalahnya teknologi dengan apel impor.

16
Daftar Pustaka

https://budidaya-desa.blogspot.co.id/2016/02/pedoman-budidaya-apel.html

https://budidaya-desa.blogspot.co.id/2016/02/syarat-tumbuh-apel.html

http://sabdaalamnusantara.blogspot.co.id/2013/07/tips-terbaik-budidaya-dan-
menanam-apel.html

http://www.malangtimes.com/baca/7209/20151205/150832/yuk-kenali-jenis-apel-
yang-ditanam-petani-kota-batu/

http://www.malangtimes.com/baca/7209/20151205/150832/yuk-kenali-jenis-apel-
yang-ditanam-petani-kota-batu/

https://ngalam.co/2015/12/16/apel-dan-malang-tempo-doeloe/

https://www.khasiat.co.id/buah/apel-malang.html

https://manfaat.co.id/manfaat-apel-malang

http://apelmalang.awardspace.com/2.html

17
Lampiran – Lampiran

1. Kunjungan Universitas Brawija

Universitas Brawijaya (biasa disingkat UB) merupakan lembaga


pendidikan tinggi negeri di Indonesia yang berdiri pada tahun 1963 di Kota
Malang melalui Ketetapan Menteri Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan No. 1
tanggal 5 Januari 1963, kemudian disahkan oleh Keputusan Presiden no. 196
tahun 1963 yang kemudian tanggal 5 Januari ditetapkan sebagai hari lahir
Universitas Brawijaya.
Universitas Brawijaya memiliki kampus pusat yaitu di Malang
(Ketawanggede, Puncak Dieng, Griyasahanta), dan cabang di Kediri,
Kasembon, Jakarta, dan Probolinggo untuk pendidikan maupun penelitian.
Pada tahun 2013, terdapat 143 program studi yang terdiri dari Diploma 3 (D3):
4; Diploma 4 (D4): 4; Sarjana (S1): 64; Magister (S2): 39; Doktor (S3): 14;
Spesialis 1 (Sp1): 15; Profesi: 3. Saat ini ada tiga fakultas yang terakreditasi
Internasional yaitu Ekonomi dan Bisnis, Teknologi Pertanian, dan Ilmu
Administrasi. Sedangkan untuk semua fakultas, lembaga, dan unit telah
mendapatkan sertifikat manajemen ISO. Universitas Brawijaya memiliki visi
menjadi World Class Entrepreneurial University terus mengembangkan dan
memperbaiki internal maupun eksternal kampus untuk mewujudkan visi
tersebut.

Lahan kampus utama seluas 58 ha terletak di kawasan barat kota Malang,


tepatnya di Jalan Veteran. Gedung-gedung dalam Kampus pada umumnya
berarsitektur Jawa. Untuk efisiensi penggunaan lahan kampus, gedung-gedung UB

18
kebanyakan berlantai 3 bahkan di beberapa fakultas gedungnya berlantai 7 atau
lebih. Gedung kantor pusat berlantai 8 dengan bangunan yang sangat khas, saat ini
menjadi maskot UB. Secara keseluruhan UB memiliki aset tanah seluas 1.813.664
m2 (181 ha).

2. Konjungan Objek Wisata


1. Museum Angkut

Museum Angkut merupakan museum transportasi dan tempat wisata


modern yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur, sekitar 20 km dari Kota
Malang. Museum ini terletak di kawasan seluas 3,8 hektar di lereng Gunung
Panderman dan memiliki lebih dari 300 koleksi jenis angkutan tradisional
hingga modern.

2. Agro Tawon Wisata Petik Madu

Agro Tawon Wisata Petik Madu berada di Puri Kencana, Jalan Dr.
Wahidin 8, Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Lokasinya
sangat mudah dijangkau karena terletak tepat di pinggir jalur provinsi
penghubung antara Malang-Surabaya, atau sekitar 1 km di selatan Pasar
Lawang. Sesuai namanya, obyek wisata yang juga diberi nama Rimba Raya ini

19
merupakan tempat untuk memelihara dan mengembangbiakkan tawon atau
lebah. Di Agro Tawon Rimba Raya ini terdapat tiga jenis lebah yang
dibudidayakan untuk menghasilkan madu, yaitu jenis Apis Melilfira, Acerana
dan Trigond.
Sebagai obyek wisata edukasi, Agro Tawon Wisata Petik Madu
menyediakan paket presentasi untuk memperkenalkan tentang lebah kepada
para pengunjung. Tak hanya itu, para pengunjung juga bisa menikmati sajian
alam berupa perbukitan seluas 2,5 hektar yang cukup eksotis.

3. Desa Wisata Kungkuk


Kampung Wisata Kungkuk terletak di Dusun Kungkuk, Desa Punten,
Kecamatan Bumiaji, Kota Wisata Batu, Malang. Letaknya di bagian barat Desa
Punten dan diapit oleh Gunung Panderman di sebelah selatan serta Gunung
Arjuno di sebelah utara. Berjarak sekitar 6 km dari pusat kota Batu, kampung
ini berada di ketinggian 950 mdpl dengan luas 14 hektar serta areal hutan 125
hektar.
Dari sebelah utara, Anda bisa menikmati paket wisata petik apel dan
dari sebelah selatan paket wisata petik jeruk. Sebelah barat, pengunjung bisa
menikmati paket wisata sekolah alam tentang cara menanam, merawat, dan
memanen tanaman. Sedangkan sebelah timur terdapat homestay dan
perkampungan penduduk.

20
Narasumber kami bernama bapak Dwisasmito.

Pemandangan desa kungkuk

Bunga yang nantinya akan menjadi buah apel

21
Salah satu jenis apel malang, yaitu apel manalagi.

Bunga dari buah apel

4. Tanah Lot

Pura Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini
ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan

22
batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah
Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot
merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot
terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam.
5. Tanjung Benoa

Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan


pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana
boat, scuba diving, parasailing, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling
dll. Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan
penangkaran seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan sebagainya. Sehingga tidak
salah kalau Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali.
6. Garuda Wisnu Kencana

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (bahasa Inggris: Garuda Wisnu


Kencana Cultural Park), disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian
selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten
Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, ibu kota provinsi

23
Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark
atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang
menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 120 meter. Area Taman
Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas
permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.

7. Istana Tampak Siring

Istana Tampaksiring adalah istana yang dibangun setelah Indonesia


merdeka, yang terletak di Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring,
Kabupaten Gianyar, Bali. Istana ini berdiri atas prakarsa Presiden Soekarno
yang menginginkan adanya tempat peristirahatan yang hawanya sejuk jauh dari
keramaian kota, cocok bagi Presiden Republik Indonesia beserta keluarga
maupun bagi tamu-tamu negara.
8. Desa Panglipuran

Desa Penglipuran, Desa adat bali yang sangat kental dengan kerukunan
dan kebersamaan mereka. Desa ini berlokasi di kelurahan kubu, kecamatan
bangli, kabupaten bangli- Bali. Desa ini telah dianugrahi penghargaan

24
kalpataru. Kalpataru Adalah Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan
kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan
hidup di Indonesia. Kalpataru sendiri adalah bahasa Sanskerta yang berarti
pohon kehidupan (Kalpavriksha).
Selain mendapatkan penghargaan kalpataru, desa penglipuran juga
ditetapkan sebagai desa wisata oleh pemerintah kabupaten bangli pada tahun
1995. Semenjak saat itu, desa ini semakin ramai dikunjungi oleh para
wisatawan yang ingin mengetahui bagaimana kearifan yang terjadi di desa
penglipuran ini.
9. Bukit Jaddih

Lokasi wisata ala Timur Tengah, Bukit Jaddih terletak di Desa Jaddih,
Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan Madura, Jawa Timur. Jarak tempat
wisata ini dari pusat utama Kabupaten Bangkalan hanya berjarak sekitar 10
kilometer saja.
Di lokasi wisata alam Bukit Jaddih ini, terdapat pemandangan menarik
dari bongkahan – bongkahan bahkan guratan – guratan dari kapur putih yang
berukuran besar atau raksasa. Di tebing kapur – tebing kapur ini tentu saja tidak
terbentuk secara alamiah namun diakibatkan oleh pahatan perjuangan para
penambang kapur putih yang bekerja dan mengais rezeki di Bukit Jaddih ini
selama bertahun – tahun lamanya hingga dapat membentuk keelokan sebuah
tebing raksasa bahkan bukit yang luar biasa eksotis dan artistik.

25
3. Biografi
Petani apel malang yang kami teliti bernama bapak
Dwisasmito.Beliau warga asli desa kungkuk, berstatus menikah,
dan sudah di karuniai dua orang anak. Pak Dwisasmito
melakukan pekerjaan ini karena melanjutkan warisan dari orang
tuanya.Lahan yang digunakan juga merupakan warisan dari
kedua orang tuanya. Untuk pertanian apel malang ini beliau
memiliki tanah sekitar 5 hektar. Selama menjadi petani Pak
Dwisasmito mengalami keadaan naik turun,tetapi beliau tetap
bersyukur mau bagaimanapun hasil akhirnya nanti.

26

Anda mungkin juga menyukai