Anda di halaman 1dari 5

A.

Apel di Dunia
a. Sejarah Apel
Kata apel berasal dari bahasa Inggris kuno aeppel. Buah apel sendiri telah
ada dan menjadi komoditi manusia lebih dari 4000 tahun. Dari sejak jaman besi
hingga dibudidayakan di jasirah Mesir. Abad pertama masehi pada masa Romawi
saja telah terdaftar sekitar enam varietas apel.
Pusat keragaman genus Malus adalah di Turki timur. Bisa jadi bahwa
pohon apel sebagai tanaman pertanian pertama kali, buahannya mengalami
penyempurnaan melalui proses seleksi selama ribuan tahun. Kaisar Iskandar
Agung menemukan tumbuhan apel kerdil di Asia Kecil pada tahun 300 SM.
Apel telah menjadi makanan penting di Asia dan Eropa selama ribuan
tahun, termasuk di Argentina dan Amerika Serikat sejak kedatangan bangsa Eropa
ke wilayah itu. Apel dibawa masuk ke Amerika Utara bersama kolonis pada abad
ke-17. Pada abad ke-20, proyek irigasi di negeri Washington memacu industri
buah bernilai jutaan dolar. Hingga abad ke-20, petani menyimpan apel dalam
bilik-bilik antibeku pada musim dingin untuk mereka jual sendiri. Transportasi
apel segar dengan kereta dan jalan yang terus berkembang berhasil
menghilangkan

kebutuhan

penyimpanan.

Pohon apel bisa hidup hingga ratusan tahun. Apel adalah tanaman buah asli dari
Eropa dan Asia. Dan saat ini telah menyebar dan ditanam di seluruh dunia di
daerah beriklim sedang. Amerika Serikat menghasilkan sekitar sepertiga dari
tanaman di dunia. Kini di segenap penjuru dunia terdapat lebih dari 7000 varietas.
Di Amerika serikat saja terdapat 50 kategori.
Apel dibawa ke Amerika Serikat oleh bangsa Pilgrim pada tahun 1620.
Orang Perancia yang menyebarkan apel ke Kanada. Perdagangan komersial
pertama apel di Amerika Serikat dimulai pada 1741 di Long Island, New York.
Produk diekspor ke daerah Hindia Barat.
Salah satu yang bisa dipercaya di Amerika adalah legenda Johnny
Appleseed. Kebenaran di balik cerita yang berharga ini. John Chapman, lahir di
Leominster, Massachusetts tahun 1774, menanam lebih dari 10.000 mil persegi di
kebun. Dia mulai di Pennsylvania, meninggalkan toko pertukangan ayahnya, dan
melakukan perjalanan tanpa alas kaki, menggunakan panci sebagai topi.
Berkhotbah filosoi Swedenborgian hidup sebagai seorang vegetarian, dengan
mengkonsumsi butter milk dan bee pollen. Dia mencapai sejauh Fort Wayne,
Indiana, di mana ia meninggal pada tahun 1845 pada usia 71.

Kapten Aemilius Simmons membawa benih ke Fort Vancouver di negara


bagian Washington pada tahun 1824 . Dua Tuan-tuan dari Idaho, Henderson,
Luelling dan William Meek, mulai mengkomersialisasikan industri apel di
Northwest AS Washington.
Apel adalah sebuah komoditi yang sangat baik untuk awal pemukim, bila
disimpan dengan baik akan memiliki banyak kegunaan. Cider, mentega, kue.
Metode yang paling banyak digunakan memperlambat pematangan apel dirintis
oleh Prancis Jacques Berard pada awal 1800-an. Proses ini disebut "controlled
atmosphere storage," yang memungkinkan apel bisa tersedia sepanjang tahun.
(AS)
b. Jenis-Jenis Apel
1. Rome Beauty
Apel ini banyak
dibudidayakan

di

Malang

dan

terkenal

sebagai

Apel Malang. Apel


Rome

Beauty

memiliki
karakteristik kulit
yang

berwarna

hijau

dengan

semburat

merah,

rasanya agak manis, dan warna dagingnya putih kehijauan. pel ini disebut juga
apel hijau atau apel australia. Ciri khasnya terletak pada warna kulit buah yang
tetap hijau kekuningan meskipun sudah masak. Buahnya berbentuk agak bulat
dengan lekukan di bagian ujung relatif dalam. Berat rata-rata tiap buah sekitar
175 g. Daging buah keras, bertekstur halus, dan beraroma kuat dengan warna
putih. Rasanya segar sedikit asam. Tanaman yang umurnya sudah mencapai
tujuh tahun produksinya dapat mencapai 30-40 kg per pohon per musim.
Selain sebagai buah segar untuk buah meja, apel mempunyai nilai tinggi
sebagai minuman. Fungsi buah apel dapat mencegah penyakit sariawan gusi.
Buahnya dapat dibuat cuka atau cider melalui fermentasi. Buah apel dapat
memperkuat daya tahan tubuh terhadap penyakit gangguan lambung dan

tumor dalam jangka panjang. Kayunya kurang baik untuk bangunan, tetapi
baik untuk kayu bakar.
Syarat Tumbuh Tanaman apel hanya dapat tumbuh dan berbuah di daerah
dataran tinggi antara 700-2.00o m dpl yang iklimnya kering. Di daerah yang
beriklim basah, pertumbuhan tanaman mengalami banyak kendala dan rasa
buah kurang manis. Kendala utama adalah penyakit daun (embun upas).
Tanaman ini sebaiknya ditanam di tempat terbuka. Di dataran rendah, tanaman
tidak mampu berbunga.
2. Princess Noble
Apel ini disebut juga apel hijau atau apel australia. Ciri khasnya terletak pada
warna

kulit buah yang tetap hijau


kekuningan meskipun sudah
masak. Buahnya berbentuk
agak bulat dengan lekukan
di bagian ujung relatif dalam.
Berat rata-rata tiap buah sekitar

175 g. Daging

buah keras, bertekstur halus, dan

beraroma kuat dengan warna putih.


Tanaman

yang

umurnya

Rasanya

segar

sedikit

asam.

sudah mencapai tujuh tahun produksinya

dapat mencapai 30-40 kg per pohon per musim. Selain sebagai buah segar
untuk buah meja, apel mempunyai nilai tinggi sebagai minuman. Fungsi buah
apel dapat mencegah penyakit sariawan gusi. Buahnya dapat dibuat cuka atau
cider melalui fermentasi. Buah apel dapat memperkuat daya tahan tubuh
terhadap penyakit gangguan lambung dan tumor dalam jangka panjang.
Kayunya kurang baik untuk bangunan, tetapi baik untuk kayu bakar. Tanaman
apel hanya dapat tumbuh dan berbuah di daerah dataran tinggi antara 7002.00o m dpl yang iklimnya kering. Di daerah yang beriklim basah,
pertumbuhan tanaman mengalami banyak kendala dan rasa buah kurang
manis. Kendala utama adalah penyakit daun (embun upas). Tanaman ini
sebaiknya ditanam di tempat terbuka. Di dataran rendah, tanaman tidak
mampu berbunga.

3. Apel Anna

Nama lain dari Apel


Anna adalah Apel
Jonathan. Bentuk dan warnanya
mirip dengan apel impor. Bentuk
buah apel ini lonjong
seperti
trapesium
terbalik
dengan
pangkal berlekuk dalam dan ujung
berlekuk dangkal. Kulitnya sangat
tipis sehingga tidak bisa disimpan
terlalu lama. Warna
kulitnya merah tua
sangat menarik. Daging buah yang
baru dipetik rasanya asam
dan aromanya kurang tajam. Namun,
setelah buahnya diperam selama 3-4 hari, rasanya menjadi manis dan
aromanya menjadi tajam. Daging buah berwarna kuning ini mengandung
banyak air. Pada umur tujuh tahun apel ini mampu menghasilkan antara 15-20
Kg per pohon per tahunnya. Apel Anna merupakan apel yang mirip sekali
dengan apel impor, sehingga apel ini sering diakukan sebagai apel impor oleh
para pedagang buah.
Jika sudah matang, kulit Apel Anna berwarna merah tua dan merata.
Sedangkan untuk Apel Anna yang masih muda, kulitnya berwarna hijau
kemudian berubah menjadi hijau kekuningan semburat merah jika mulai
matang. Warna kulit inilah yang menjadi salah satu daya tarik Apel Anna.
Apel Anna berbentuk agak memanjang seperti trapesium terbalik dengan
pangkal buah berbentuk seperti bintang. Jadi lebih mirip apel impor jika
dibandingkan dengan apel malang pada umumnya yang berbentuk bulat. Kulit
Apel Anna tipis, sehingga tidak bisa disimpan terlalu lama.
Jika baru saja dipetik, Apel Anna memiliki rasa lebih asam daripada apel
malang lainnya. Namun setelah dibiarkan selama 3-4 hari, rasanya menjadi
manis dengan aroma apel yang tajam. Daging buahnya terasa masir, namun
padat dan tidak seperti apel impor. Kandungan air yang dimiliki Apel Anna
banyak.
Satu butir Apel Anna memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan
apel malang lainnya. Dengan ukuran yang sama, Apel Manalagi 1 Kg hanya
berisi 5-6 butir, namun Apel Anna bisa mencapai 7 butir per-Kg-nya.
Apel Anna berasal dari Thailand, dan mulai masuk ke Indonesia pada tahun
1975. Sebelumnya, di Kebun Pusat Penelitian Holtikultura Thailand, Apel
Anna meskipun sudah tua, namun belum pernah berbuah sama sekali. Namun
setelah Pohon Apel Anna diperlakukan layaknya tanaman apel di Indonesia,
dua minggu kemudian mulai muncul bunga.

Anda mungkin juga menyukai