Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. A.H.Nasution No.105 Cipadung Cibiru Tlp.022-7802276 Bandung 40614
Website :www.uinsgd.ac.id Email: info@uinsgd.ac.id

NASKAH SOAL

Manajemen Pendidikan
Jurusan/Prodi S1 : Hari/Tanggal : Senin, 19 Desember 2022
Islam
Manajemen Perguruan
Mata Kuliah : Waktu : Pkl. 14.10-15.50 WIB
Tinggi Islam
Kode Mata Kuliah : MKU20128 Jenis Ujian : UAS
Bobot SKS : 2 sks Tahun Akademik : [Gasal] 2022-2023
Semester/Kelas : V (Lima) [C & D] Dosen : Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si.,CSEE
Ruangan : FTK Dr. Pepen Supendi, M.Ag.

Nama : Muhammad Kharisma Abbiasa


NIM : 1202010092
Jur/Kls : MPI/5C

No. Pertanyaan

1. Ada empat isu strategis pendidikan tinggi yang membutuhkan intervensi kebijakan yang saai
ini sedang dikaji oleh Kementerian PPN/BAPPENAS RI dalam penyusunan RPJPN 2025-2045
dan RPJMN 2025-2029, yaitu: masalah pemerataan akses ke perguruan tinggi yang berkualitas;
sumber daya manusia yakni lulusan perguruan tinggi yang berkualitas; penguatan tata kelola
pendanaan perguruan tinggi; dan masalah peningkatan daya saing pendidikan tinggi. Coba Anda
berikan masukan/solusi terkait dengan keempat isu strategis tersebut khsusunya untuk
Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri dalam menyelesaikan masalahnya!
1) masalah pemerataan akses ke perguruan tinggi yang berkualitas
jawaban : Ada 2 faktor penyebab sulitnya pemerataan akses di perguruan tinggi; a.
Mahalnya biaya pendidikan tinggi, b. Sebaran pendidikan tinggi yang tidak merata.
Solusinya ; a. Bagi mahalnya biaya pendidikan tinggi, tingkatkan alokasi anggaran untuk
Pendidikan, karena Rendahnya anggaran untuk pendidikan tinggi menjadikan kucuran dana
untuk menutupi kebutuhan operasional pendidikan di kampus sangat kurang. b. Bagi sebaran
pendidikan tinggi yang tidak merata, yaitu dari otonomi daerah dulu karena dari hal tersebut
menjadi peluang besar bagi setiap daerah untuk memajukan daerahnya. Pemerintah
kabupaten/kota memiliki wewenang dalam mengembangkan daerahnya. Oleh karenanya
pemerintah daerah harus memperkuat perannya untuk mengusung pendidikan tinggi sebagai
salah satu modal pengembangan SDM berkualitas di daerahnya.
2) sumber daya manusia yakni lulusan perguruan tinggi yang berkualitas
Jawaban: Solusinya yaitu meningkatkan mutu sumber daya manusia yang unggul dan
berkualitas dari perguruan tinggi dengan cara berikut:
a. Dosen harus mempunyai kualifikasi yang diperlukan bagi penyampain ilmunya kepada
mahasiswa.
b. melakukan seleksi pada calon mahasiswa. Apakah calon mahsiswa tersebut telah
memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
3) penguatan tata kelola pendanaan perguruan tinggi;
pendidikan tinggi dikita masih under funded kalau dibandingkan dengan negara lain seperti
Malaysia dan Singapura.
Solusinya; mendorong berbagai upaya untuk meningkatkan pendanaan pendidikan tinggi.
Selain dari pemerintah, PT juga didorong untuk mengembangkan sistem pembiayaan dengan
tetap memperhatikan kualitas dan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia.
4) masalah peningkatan daya saing pendidikan tinggi.
Jawaban : solusinya yaitu Melakukan perombakan sistem pengajaran di pendidikan tinggi
Indonesia, dari selama ini menekankan semata pada buku teks yang statis menjadi merujuk
pula pada “open sources of information” yang dinamis, membuka ruang lebih besar bagi
mahasiswanya untuk mengembangkan cara berpikir berdasarkan nalar (reasoning
arguments).

2. udaya organisasi dalam organisasi pendidikan, khususnya dalam konteks organisasi


perguruan tinggi, bisa dikatakan merupakan wahana yang memiliki aspek ideologis, filosofis,
ataupun normatif dan merupakan acuan dari anggota-anggotanya, baik itu mahasiswa,
tenaga edukatif, tenaga administratif maupunpimpinan perguruan tinggi. Sebagai ilustrasi,
dosen di perguruan tinggi menjalani ritual dalam suatu kurun waktu untuk memperoleh
kedudukannya yang tetap. Ritual dalam konteks ini merupakan deretan berulang dari
kegiatan yang mengungkapkan dan memperkuat nilai-nilai utama organisasi, tujuan apakah
yang paling penting, orang-orang manakah yang penting dan mana yang dapat
dikorbankan.Cara membangun budaya organisasi di perguruan tinggi adalah dengan cara
merancang budaya organisasi tersebut, Hal pertama yang harus dilakukan ketika mau
membangun budaya organisasi yang baik adalah merancang postur budaya organisasinya,
meliputi: (1) asumsi dasar yang menjadi akar yang melandasi atau roh yang mengalir pada
seluruh aktivitas organisasi perguruan tinggi. (2) nilai¬nilai organisasi. (3) norma¬norma
perguruan tinggi. (4) artefak, sebagai unsur budaya organisasi kasat mata yang mewadahi
nilai untuk dikomunikasikan. (5) vehicle, untuk mewadahi dan penanaman nilai¬nilai
perilaku.
3. Budaya organisasi dapat dibangun dengan baik dan akan bergantung pada komitmen
seorang pemimpin perguruan tingginya. Ada beberapa gaya dan tipe kepemimpinan, di
antaranya tipe otoriteristik, kharismatik dan demokratis. Jelaskan ciri-ciri masing-masing
gaya kepemimpinan tersebut! Gaya kepemimpinan mana yang cocok untuk menumbuhkan
budaya
akademik yang baik. Jelaskan dengan alasan yang argumentatif!
Jawab :
Tipe Kepemimpinan otoriteristik pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung
melakukan pemaksaan dalam menggerakkan kelompoknya.
Tipe kepemimpinan Kharismatik adalah tipe yang mampu menarik orang. Mereka terpesona
dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat.
Tipe Kepemimpinan Demokratis adalah kepemimpinan yang memberikan kebebasan pada
anggotanya dalam berpendapat, menyampaikan aspirasi, serta mengembangkan bakat dan
mempertimbangkan musyawarah untuk menetapkan suatu kebijakan kepada bawahannya.
Menurut saya gaya kepemimpinan yang cocok itu adalah gaya kepemimpinan demokratis karena
dari gaya kepemimpinan dan model kepemimpinan tersebut mampu mengayomi semua
bawahannya. Dan juga memiliki sifat-sifat yang selalu bertitik tolak dari rasa persamaan hak dan
persamaan kewajiban sebagai manusia, berusaha menyamakan kepentingan dan tujuan
organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi atau bawahan, senang menerima saran
pendapat dan kritik, mengutamakan kerja sama kelompok dalam pencapaian tujuan organisaasi,
memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada bawahan untuk melaksanakan tugas atau
pekerjaan sehingga ada toleransi terhadap kesalahan yang dilakukan bawahan, berusaha
memberikan kesempatan bawahan untuk berkembang, membimbing bawahan untuk lebih
berhasil dari pada pemimpin itu sendiri.
4. Untuk meningkatkan mutu di perguruan tinggi dibentuk lembaga penjaminan mutu internal
dan eksternal. Audit ekternal pemerintah membentuk BAN-PT dan Lembaga Akreditasi
Mandiri (LAM) sebagai amanat UU Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang
bertugas untuk mengawal mutu yang diarahkan pada sembilan standar. Bagaimana
pendapat Anda terhadap keberadaan kedua lembaga tersebut melihat kondisi perguruan
tinggi Islam khususnya saat ini? Langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam
meningkatkan
kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045!
Jawab :
Tujuan peralihan akreditasi program studi dari BAN-PT adalah untuk menentukan kelayakan
perguruan tinggi negeri dan swasta atas dasar kriteria yang mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi. hadirnya LAM tersebut maka penjaminan mutu ke depan akan semakin
relevan dengan standar kebutuhan dunia profesi. Selain itu hadirnya lembaga akreditasi itu
diharapkan tidak menambah beban administrasi bagi perguruan tinggi.
untuk menciptakan SDM unggul di tahun 2045, maka perlu ada peningkatan taraf pendidikan
rakyat Indonesia. Menurut data BPS pada tahun 2020, menyebutkan bahwa angka pendidikan di
Indonesia masih kurang untuk mencapai tujuan ini. Karena itu, guna mencapai masa keemasan
pada 2045 dengan SDM yang unggul, mulai dari sekarang Indonesia harus fokus pada
peningkatan kualitas pendidikan. Fokus dari pengembangan SDM ini adalah anak-anak generasi
muda yang nantinya akan menjadi SDM usia produktif di tahun 2045.

Anda mungkin juga menyukai