Anda di halaman 1dari 40

KEPEMIMPINA

N PENDIDIKAN
DR. ENDANG SARWININGSIH, S.E, M.M,
AK.,
Konsep ef
Kepemimpinan
Pendidikan
Soetopo, Soemanto dalam Angelista (2019),
menjelaskan bahwa kepemimpinan pendidikan
adalah kemmapuan untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang lain untuk mencapai
tujuan pendidikan secara bebas dan sukarela
Kepemimpinan pendidikan dijalankan oleh para
pemimpin lembaga pendidikan seperti rektor, dekan,
kepala sekolah/madrasah dan pimpinan pesantren,
harus dilandasi konsep demokratis, spesialisasi
tugas, pendelegasian wewenang, profesionalitas, dan
integrasi tugas untuk mencapai tujuan bersama
dalam tujuan organisasi pendidikan yang didalamnya
terintegrasi tujuan individu dan tujuan pemimpinnya
Pemimpin pendidikan sebagai top leader dalam
institusi pendidikan dituntut dapat merumuskan
dan mengkomunikasikan visi dan misi yang
jelas dalam memajukan pendidikan. Pemimpin
pendidikan menjadi motor penggerak proses
perubahan dalam institusi pendidikan
Model Kepemimpinan
Pendidikan
Keating dalam Afriansyah (2020), menyatakan bahwa
gaya kepemimpinan yang diterapkan para pemimpin
secara umum terbagi menjadi dua hal, yaitu
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (task
oriented) dan kepemimpinan yang berorientasi pada
manusia (human relation oriented)
ef

Sedangkan menurut Blanchard dalam Faizal


(2018), mengemukakan terdapat empat gaya
kepemimpinan pendidikan yaitu:
• Gaya Directing (Mengarahkan),
pemimpin lebih banyak memberikan
petunjuk yang spesifik dan mengawasi
secara ketat penyelesaian tugas.
• Gaya Coaching (Melatih), pemimpin menerapkan
directive dan supportive secukupnya. Artinya,
pengarahan dan pengawasan tetap dilakukan secara
ketat oleh pemimpin, namun disertai dengan
penjelasan keputusan, permintaan saran dari
bawahan dan dukunan akan kemajuan.
• Gaya Supporting (Mendukung), disini supportive
lebih banyak diberikan daripada directive, khususnya
untuk bawahan yang komitmennya kurang baik.
• Gaya Delegation (Mendelegasikan),
gaya ini diimplementasikan bagi
bawahan yang sudah menjadi
"orang kepercayaan". Directive dan
supportive tidak banyak diberikan
Sistem
Pendidikan Nasional
Sistem pendidikan di Indonesia diatur dalam
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, beserta peraturan
perundang-undangan yang menyertainya (PP
dan Permendikbud)
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
• Pendidikan Nasional: Pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,
yang berakar pada nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman.
• Sistem Pendidikan Nasional:
Keseluruhan komponen pendidikan
yang saling terkait secara terpadu
untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional
Fungsi Pendidikan Nasional:
• Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa
Tujuan Pendiidkan Nasional:
• Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab
Standar Pendidikan

Ditengah bentangan masalah-masalah pendidikan yang


kompleks, pemerintah menetapkan PP No. 4 Tahun 2022
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57
Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan

ef
BNSP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas
mengembangkan memantau dan mengevaluasi SNP. SNP
bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak
bangsa.

ef
Berdasarkan PP No. 4 Tahun 2022 tentang Standar Nasional
Pendidikan, meliputi:
• Standar isi kurikulum
• Standar Proses
• Standar Kompetensi Lulusan
• Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
• Standar Sarana dan Prasarana
• Standar Pengelolaan
• Standar Pembiayaan
• Standar Penilaian: Evaluasi, Akreditas, Sertifikasi dan Penjamin
Mutu
Kepemimpinan Pendidikan
Dasar & Menengah

Kepemimpinan kepala sekolah berarti proses membina


hubungan timbal balik antara pemimpin dengan yang
dipimpin.
Dijelaskan bahwa kepemimpinan kepala sekolah adalah
cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi orang
lain untuk mencapai tujuan sekolah, dan hal tersebut
termasuk gaya kepemimpinannya.
Kepemimpinan kepala sekolah berlangsung dalam
lingkungan sekolah untuk menjalankan peran
kepemimpinan pendidikan. Ada beberapa prinsip kerja
kepala sekolah sebagai organisasi, menurut Roe dan Drake
dalam Nasution (2016), yaitu:
• Sekolah tidak dapat mencapai efektivitas dengan
pembatasan pemahaman atas fungsinya. Rendahnya
tingkat kepercayaan dan pengertian masyarakat akan
membatasi efektivitas sekolah.
• Pentingnya tuntutan pendidikan yang
membuatnya dilindungi dari sanggahan
oleh berbagai pihak partisan politik
• Proses pendidikan yang rumit hanya
dapat dilaksanakan melalui sejumlah
lembaga, perwakilan dan aktivitas
kerjasama, koordinasi dan keterpaduan
pendidikan dan lembaga sosial adalah
aktivitas penting dari suatu sekolah
• Organisasi yang efektif akan menekankan dan
menggunakan secara tetap dalam keseimbangan
yang lebih baik dari elemen anggota dan aktivitas
administratif
• Setiap Pribadi dipengaruhi oleh kebijakan, termasuk
yang di luar struktur organisasi, harus menjadi
bagian yang mengamankan kebijakan.
• Tujuan administrasi sekolah adalah membantu
pembelajaran dan proses pengajaran. Personel
administratif harus memberikan kepemimpinan dalam
peningkatan mutu pembelajaran.
• Untuk mencapai keunggulan (excellence), anggota staf
harus memberikan kepada mereka untuk dapat
memanfaatkan peluang bagi kontribusi yang signifikan
secara lokal, institusional dan penuh tujuan.
Kepala Sekolah memiliki wewenang (authority) untuk
menggerakkan guru-guru dan pegawai agar mau bekerja
sama. Dalam rangka menjalankan tugas, seorang kepala
sekolah dituntut mau membagi tugas, membuat rencana
kerja atau kebijakan melalui pengambilan keputusan yang
bermuara kepada pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.

ef
ef
Setiap kepala sekolah disyaratkan memiliki
keterampilan, yaitu:
• Kemampuan mengorganisasi dan
membantu staf di dalam merumuskan
perbaikan pengajaran di sekolah dalam
bentuk program yang lengkap
• Kemampuan untuk membangkitkan dan
memupuk kepercayaanpada diri sendiri,
guru-guru, dan anggota staf sekolah
lainnya.
Fungsi atau kewajiban kepala sekolah menurut Roe dan
Drake dalam Nasution (2016):
• Mendorong dan memotivasi staf untuk kinerja
maksimal.
• Mengembangkan staf secara realistik dan bertujuan
dari akuntabilitas pengajaran (memonitor program
pengajaran dan proses pengajaran).
• Mengembangkan kerja sama dalam menilai prosedur
bagi kelangsungan program untuk mengidentifikasi
dan mengajukan alternatif untuk perbaikan
kelemahan.
• Bekerja dengan staf dalam mengembangkan dan
melaksanakan evaluasi staf.
• Bekerja dengan staf dalam menyusun rencana untuk
evaluasi dan pelaporan kemajuan pelajar.
Kepemimpinan
Perguruan Tinggi

Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan


setelah pendidikan menengah yang mencakup
program diploma, program sarjana, program
magister, program doktor,
program profesi, program spesialis yang diselenggarakan
oleh Perguruan Tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa
Indonesia. Standar Nasional Pendidikan Tinggi diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
Knapper dan Kropley (2000) menjelaskan bahwa
perguruan tinggi menjadi wahana penting dalam
pelaksanaan pendidikan sepanjang hayat, sebab prestise
dan pengaruh universitas dan akademi dalam sistem
pendidikan pada banyak negara mengemuka dalam hal
pengembangan teori dan pelaksanaan riset
Barnett dalam Suhaimi (2016) menjelaskan bahwa setiap
perguruan tinggi dalam pendekatan kontemporer memiliki
peran, yaitu:
• Perguruan tinggi menghasilkan tenaga kerja
berkualitas
• Perguruan tinggi memberikan latihan bagi karier
tenaga pelatihan
• Perguruan tinggi sebagai manajemen efisien dari
pengajaran
• Perguruan tinggi sebagai perluasan kesempatan hidup
PT harus semakin dinamis mengejar keunggulan input,
proses, dan output atau lulusan PT sehingga memberikan
outcome yang bermanfaat bagi kemajuan masyarakat.
Untuk itu beberapa universitas mulai bergerak memasuki
mainstream baru. Sejumlah PT tersohor di negeri ini
memperkukuh dirinya dengan status Badan Hukum
Milik Negara (BHMN)
Ada beberapa alasan yang mendorong universitas
memperhatikan kualitas, yaitu: kompetisi, pembiayaan,
akuntabilitas, dan orientasi pelayanan. Baik perguruan
tinggi negeri maupun swasta sangat tergantung kepada
pendaftar (enrollment), karena itu bila sebuah universitas
berkualitas/unggul, maka pendaftar akan semakin banyak,
karena mereka mengejar pasar lulusan yang diperlukan
oleh institusi bisnis
Sebagai pendidik, administrator, dan rektorat pada
perguruan tinggi dalam kepemimpinannya harus
menciptakan perubahan. Apa saja yang mereka
usahakan untuk kemajuan perguruan tinggi adalah
berkaitan dengan proses manajemen, komitmen,
dukungan profesionalisme, dan komitmen pribadi
untuk memajukan perguruan tinggi
Perguruan tinggi lebih dari sekadar proses dan
mekanisme, tetapi juga termasuk hasil yang
diakibatkannya. Perguruan tinggi merupakan subsistem
pendidikan nasional. Fakultas beserta komponen
pendidikan yang ada di dalamnya adalah subsistem
perguruan tinggi. Seluruh komponen yang ada di
dalamnya perlu diberdayakan untuk mengoptimalkan
fungsi perguruan tinggi sebagai wahana strategis
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
ef

Menurut Bergh, dkk., (2001: 145), posisi


rektor dalam peran kepemimpinan
universitas, yaitu:
• Perguruan tinggi adalah organisasi yang
kompleks: peran kepemimpinan presiden
atau rektor adalah mengelola
kompleksitas agar institusi dapat eksis
dan berkembang.
• Perguruan tinggi adalah organisasi yang memiliki
manajemen. Peran rektor adalah menciptakan
pemahaman yang jelas tentang tujuan dan arah
organisasi.
• Perguruan tinggi adalah organisasi yang kreatif. Peran
rektor adalah menciptakan suatu etos dan lingkungan
yang mendukung inovasi.
• Perguruan tinggi adalah organisasi kolegial. Peran
rektor adalah melindungi prosedur keterpaduan dalam
bekerja dari institusi dan untuk membangun konsensus.
Penjamin Mutu Pendidikan

Pengertian mutu dalam konteks pendidikan mnegacu pada


proses pendidikan dan hasil pendidikan. Proses pendidikan yang
bermutu melibatkan berbagai input seperti bahan ajar, metode
pembelajaran, sarana sekolah, dukungan administrasi dan sarana
prasarana serta sumber daya lainnya untuk mneciptakan suasana
sekolah yang kondusif
ef

Penjaminan mutu pendidikan adalah suatu mekanisme yang


sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan untuk memastikan
bahwa seluruh proses penyelenggaraan pendidikan telah sesuai
dengan standar mutu, seperti yang tertera dalam
Permendikbud Nomor 28 Tahun 2016 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah.
ef

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai