Abstract
The phenomenon of working women has been widely studied from various scientific disciplines. The
purpose of this study is to see how women who are involved in the world of work must deal with
various aspects outside themselves such as internal conflicts. Career women who enter the world of
work must face dilemmatic conditions; between work at home / family or at work. In situations like
this, conflicts often arise within women themselves. The research method used is the library study
method. The scope of this research is career women, millennial generation and work balance. This
literature study proves that women have a very important role in the family and also in the workplace.
In these conditions, it takes a balance between work at home and at work. By maintaining the balance
of family work, women can excel in careers in the family and also in the workplace.
1. PENDAHULUAN
Pusat kajian dalam studi ini adalah kaum perempuan yang terjun dalam dunia kerja.
Mengapa? Sudah banyak kaum perempuan yang terjun langsung dalam dunia kerja di samping sebagai
ibu rumah tangga dan wanita karir. (Bliss & Garrratt, 2001; Braun, 2010; Karif, 2008). Fenomena ini
menjadi satu alasan yang mendasari studi ini. Bahwa ketika terjun dalam dunia kerja, maka di sana ada
sebuah konsekuensi lurus dari pilihan itu yakni peran ganda (multi role).
Selain peran ganda, kaum perempuan dibenturkan dengan sebuah peradaban hirarkis
paternalistic (Nimra & Sakaria, 2015) Di titik ini, mereka terhempas dalam kungkungan budaya
patriarkis. Betapa tidak! Budaya patriarki yang mengakar di tengah masyarakat Indonesia pada
umumnya telah mengkonstruksikan kaum perempuan sebagai mereka yang menjadi the next class
setelah kaum laki-laki.
Kaum laki-laki menjadi yang pertama dalam semua urusan. Mulai dari kehidupan
berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara. Memang dalam dua decade terakhir ini, gerakan feminisme
telah mengangkat kaum perempuan ke atas permukaan sebagai manisfestasi dari gerakan kesetaraan
gender. Tetapi di beberapa sudut bangsa ini, kaum perempuan masih menjadi yang kedua.
Di tengah himpitan budaya patriarkis ini, kaum perempuan menghadapi situasi ekonomi
dimana mereka harus terjun ke dunia kerja. Seperti yang ditunjukkan oleh Arasti, dkk bahwa orientasi
yang pertama adalah untuk tujuan ekonomi (Arasti dkk, 2012). Tuntutan ekonomi menjadi salah satu
alasan mendasar mengapa kaum perempuan juga harus masuk dalam dunia kerja. Dalam beberapa
tahun terakhir ini, peran kaum perempuan dalam dunia kerja menjadi semakin signifikan. Sudah cukup
banyak peran strategis yang sudah diperankan dengan sangat baik oleh kaum perempuan (Arasti, dkk,
2012).
Menurut Barrientos (2008) factor kunci terjunnya kaum perempuan dalam urusan
perekonomian adalah komersialisasi kerja reproduksi. Pendapat ini menjurus pada pekerjaan yang
dilakukan oleh perempuan dari segi produksi rumah tangga. Produksi rumah tangga semakin banyak
digemari seperti menenun, membuat garmen, peralatan rumah tangga lain yang dilakukan oleh kaum
perempuan di rumah mereka masing-masing. Factor ini menjadi satu pencetus kaum perempuan berani
terjun dalam dunia kerja yang lebih besar.
Selain permasalahan ekonomi, ada sejumlah persoalan lain seperti apa yang ditulis oleh
Rosida (2018), yang membahas tentang perempuan dari sudut pandang konsumen. Perempuan menjadi
konsumen yang paling konsumtif. Budaya konsumtif ini kemudian menggeser posisi perempuan pada
titik paling krusial yaitu hanya pada urusan tubuh saja. Berbagai tempat belanja kecantikan dan urusan
mempercantik tubuh menjadi tempat yang paling disukai kaum perempuan. Sepintas, fenomena ini
normal. Tetapi jika ditelisik lebih dalam, sebenarnya ada satu kekhawatiran yang menjurus pada
budaya konsumtif yang tidak seimbang.
Di balik semua fenomena ekonomi perempuan di atas, ada satu permasalah yang juga
melekat dengan kaum perempuan yaitu konflik peran ganda perempuan; peran di dalam rumah
(budaya) dan peran di luar rumah (ekonomi). Konflik ini lebih dikenal dengan work family conflict
(Cascio dalam Astuti, 2014). Ada konflik ini dalam diri kaum perempuan di tengah tuntutan pekerjaan
dan tuntutan sebagai ibu rumah tangga dalam keluarga yang tidak sedikir urusan pekerjaannya. Di
tengah dua tuntutan ini, kaum perempuan tidak diberi dispensasi untuk mengutamakan yang satu dan
mengabaikan yang lain (border blending)
Studi ini mencoba melihat berbagai kemungkinan bagi kaum perempuan untuk tetap
berkontribusi bagi perkembangan ekonomi di era milenial ini tetapi juga tetap menjadi seorang ibu
yang baik untuk keluarga.
2. KAJIAN LETERATUR
2.1. Diskriminasi Gender
Faktor penting ketika berbicara tentang persoalan utama kaum perempuan adalah berbicara
tentang diskriminasi gender. Berkaiatan dengan diskriminasi gender, akan dijelaskan beberapa teori
yang bisa menjadi dasar legitimasi literature berkaitan dengan diskriminasi gender (Kercheval, dkk,
2013)
a. Teori Neoklasik
Teori neoklasik mempunyai pandangan dasar bahwa orang bertindak atas dasar penalaran
yang rasional dan sesuai minat sendiri. Teori neoklasik memberikan pendekatan pada perspektif
rasional dan dapat memberikan paradigma yang melaluinya dapat dianalisis pembedaan jenis kelamin
dalam pekerjaan. Diskriminasi bisa terjadi karena ada perbedaan factor ‘kekuatan fisik’ yang dimiliki
oleh kaum laki-laki dan perempuan. Untuk pekerjaan yang lebih banyak membutuhkan kerja fisik
maka kaum laki-laki akan lebih diutamakan dan dibayar lebih tinggi dari kaum perempuan (Kercheval,
dkk. 2012). Selain itu juga yang menjadi pertimbangan adalah mahalnya biaya jika mempekerjakan
kaum perempuan karena diperhitungkan dengan aspek seperti cuti hamil dan juga produktivitas kerja
(teori modal manusia/human capital).
b. Teori Feminis
Teori feminisme ini memberikan penekanan yang berbeda dengan teori neoklasik. Teori ini
memberikan penekanan pada peran lembaga dan proses sosial. Lembaga dan proses sosial tidak lepas
dari faktor budaya dan kebiasaan sebuah masyarakat. Teori feminis memberikan penegasan tentang
subordinasi yang dialami kaum perempuan adalah sebuah situasi di luar kendali (Kercheval, dkk.
2012). Situasi yang dimaksud adalah proses sosial dan lembaga sosial yang cenderung konservatif.
Proses sosial bisa terbentuk karena konstruksi budaya tertentu yang menggiring pandangan
bahwa kaum perempuan adalah makhluk kelas dua/subordinasi dan menjadi pilihan kedua untuk
berbagai urusan dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Jadi teori feminis ini
memberikan semacam pleidoi bahwa apa yang sudah dan sedang terjadi saat ini bukan merupakan
sebuah kesalahan atau ketidakmampuan kaum perempuan tetapi lebih pada faktor eksternal yang
melingkupi seluruh area kehidupan mereka.
Dampak lebih lanjut dari pandangan ini adalah pada peran rumah tangga yang dikerjakan
oleh kaum perempuan. Bangunan argumentasi ini berasal dari budaya patriarki. Budaya patriarki ini
menjadi penyebab terjadinya diskriminasi dalam pasar tenaga kerja (Kercheval, dkk. 2012).
3. METODE PENELITIAN
a. Rancangan Penelitian
Penelitian dengan metode kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini mencakup
beberapa proses yang dilalui. Ada beberapa langkah penelitian yang dilalui yaitu pemilihan topic,
eksplorasi informasi (berkaitan dengan sumber data dan rujukan), menentukan focus penelitian,
pengumpulan sumber data, persiapan penyajian data, penyusunan hasil penelitian.
b. Ruang Lingkup Penelitian
Objek utama penelitian ini adalah berbagai sumber tentang kaum perempuan yang memilih
untuk bekerja di luar rumah (working women). Untuk menghindari bias dalam penelitian ini maka
penelitian ini fokus pada literature yang berkaitan dengan konsep tentang wanita karir, konflik dalam
pekerjaan, keluarga, keseimbangan dalam pekerjaan, dan juga tentang era milenial yang khusus
melihat generasi milenial. Dan pembahsan ini kemudian akan ditarik hubungan yang linear antara
working women dan keseimbangan pekerjaan di era milenial.
c. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian ini adalah daftar bahan acuan, skema dan panduan yang menjadi
pedoman yang digunakan dalam proses penelitian ini. Instrument ini berupa panduan penulisan,
berbagai panduan dan catatan kepustakaan yang relevan untuk digunakan dalam penelitian ini.
d. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian berupa studi kepustakaan. Studi kepustakaan
merupakan sebuah studi yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi dengan berbagai
macam material yang ada di perpustakaan seperti buku, dokumen dan jurnal. Studi kepustakaan juga
dengan melihat berbagai penelitian terkait dengan tema yang relevan. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah dokumentasi berupa buku, jurnal dan berbagai informasi
berkaitan dengan variabel yang hendak diteliti.
5. KESIMPULAN
Tema tentang working women di era milenial menjadi satu pembahasan yang menarik.
Generasi milenial di Indonesia sekarang telah mendapat tempat yang agung di mata semua pihak
terutama para pengusaha dan juga pemerintah. Dari pembahasan dan studi kepustakaan yang dilakukan
dapat ditarik benang merah antara ketiga variabel di atas yaitu wanita karir, generasi millennial dan
keseimbangan kerja dalam keluarga.
Keseimbangan bukan hanya berkaitan dengan keseimbangan kerja di dalam keluarga dengan
di tempat kerja, tetapi lebih dari itu mencakup factor eksternal dan juga factor internal. Perkembangan
teknologi yang sangat pesat seperti sekarang ini membutuhkan keahlian dan penguasaan yang baik
terhadap berbagai sarana yang mendukung dalam setiap pekerjaan.
Untuk itu, kaum perempuan bukan lagi menjadi kelas yang kedua tetapi sudah harus
disejajarkan dengan kaum laki-laki dalam aspek pekerjaan di luar rumah (segi ekonomi). Yang
menjadi tulang punggung keluarga bukan hanya pria sebagai kepala dalam keluarga tetapi juga kaum
perempuan yang memilih untuk masuk dalam dunia kerja di luar keluarga. Dan dimensi paling penting
yang diperhatikan di sana adalah soal keseimbangan kerja dalam keluarga. Variabel keseimbangan ini
menjadi kunci kesuksesan seorang working women baik di tengah keluarga maupun di tempat kerja.
6. REFERENSI
Al-Alak, Basheer A.M & Fatima Al-Haddad. 2010. Effect of Gender on the Success of Women
Entrepreneurs in Jordan, Interdisiplinary Journal of Contemporary Research in Business,
Vol. 2, No.12
Arasti, Zahra.dkk. 2012. A Qualitative Studi on Indifidual Factor Affecting Iranian Women
Entrepreneuers’ Growth Orientation. Internationa Business Research, Vol. 5 No. 3,
March
Astuti, Anik Wahyu. 2014. Wanita Karir: Sebuah Predikat dalam Dilema. Tesis. Tidak
Diterbitkan, Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Barrientos, Stephanie Ware. 2008. Women and Work: The Global Dimension. USA: SADAG
SA
Bliss, Richard T & Garratt, Nicole L. 2001. Suporting Women Entrepreneur in Transitioning
Economies. Journal of Small Business Management, Oktober, 39 (4) pp. 334-344
Braun, Patrice. 2010. Going Green: Women Entrepreneurs and the Environment. International
Journal of Gender and Entrepreneurship, Vol.2 No.3, pp. 245-259
Clark, Sue Campbell. 2000. Work/Family Border Theory: A New Theory of Work/Family
Balance. Human Relation, Vol. 53 (6) : 740-770
Handayani, Arri. 2013. Keseimbangan Kerja Keluarga dan Perempuan Bekerja: Tinjauan Teori
Border . Buletin Psikologi, Vol. 21. No. 2, Desember: 90-101.
Handayani, Arri dkk. 2015. Studi Eksplorasi Makna Keseimbangan Kerja Keluarga pada Ibu
Bekerja. Psycologi Forum UMM
Iswahyudi, M & Achmat Iqbal. 2018. Minat Generasi Milenial untuk Berwirausaha. ASSETS:
Jurnal Akuntansi dan Pendidikan, Vol.7, No.2: 95-104
Kariv, Dakna. 2008. The Relationship Between Stress and Business Performance among Man
and Women Entrepreneurs. Journal of Small Business and Entrepreneurship, 21, No. 4,
pp. 449-476
Mittal, Vivek & Anggarwal Nidhi. 2017. Investment Behavior of Working Women- A Studi of
Ludhiana Districk in Punjab. International Journal of Business Management , Vol. 3
Issue 1
Ng, Eddy S.W. & Jasmin M. Johson. 2015. Millenials: Who are They, How Are They Different
And Why Should We Care?
https://www.researchgate.net/publication/282368010_Millennials_Who_are_they_how_ar
e_they_different_and_why_should_we_care (online) diakses pada hari Kamis, 27 Juni
2019)
Rosida, Ida. 2018. Tubuh Perempuan dalam Budaya Konsumen: Antara Kesenangan Diri, Status
Sosial dan Nilai Patriarki. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, Vo.20 (1), 85-101
Said, Ali dkk. 2018. Statistik Gender Tematik: Profil Generasi Milenial Indonesia. Kerja sama
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Anak dengan Badan Pusat Statistik
Smith, Travis J dan Tommy Nochols. 2015. Understanding the Millenial Generation. Jornal of
Business Dibersity, Vol. 15 (1).
Sundaresan, Sobha. 2014. Work-Life Balance: Implications For Working Women. Conference
Paper, Available at http://www.ssrn.com/link/OIDA-Intl-Journal-Sustainable-Dev.html
ISSN 1923-6654 (print) ISSN 1923-6662 (online).