Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS UNSUR-UNSUR ROMANCE PADA NOVEL

SERENDIPITY

DISUSUN OLEH

NASRULLOH FIKRI

XII IPS 1

SMA NEGERI 1 SIBOLGA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tulisan yang berjudul “Analisis Unsur-
Unsur Romance pada Novel Serendipty”. Tulisan ini merupakan salah satu tugas
praktik Bahasa Indonesia.

Penulis banyak menemukan kesulitan dalam mengerjakan tulisan ini.


Penulis juga ingin berterima kasih ke berbagai pihak yang telah mendukung dan
membantu dalam pembuatan tulisan ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:

1. Ibu Radima Napitupulu, S.Pd. M.Pd. sebagai guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia;
2. Kedua orang tua penulis yang telah membimbing dan memberi semangat;
3. Teman teman yang ikut berpartisipasi dalam membantu penulis;

Penulis menyadari bahwa masih perlu untuk memberikan perbaikan dan


penyempurnaan pada tulisan ini. Oleh karena itu, penulis meminta ketersediaan
pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang membangun. Semoga tulisan
ini bisa bermanfaat untuk para pembaca dan menambah wawasan bagi penulis
untuk terus berkarya pada tulisan-tulisan berikutnya serta tulisan ini dapat
diterima untuk memnuhi kelengkapan tugas praktik mata pelajaran Bahasa
Indonesia.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

A. Unsur Romance dalam Novel.........................................................................1


B. Analisis Unsur Romance Novel .....................................................................4
C. Kesimpulan.....................................................................................................9
D. Daftar Pustaka...............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. UNSUR ROMAN DALAM NOVEL

Nael atau sering disebut roman adalah suatu cerita prosa yang fiktif dengan ukuran
panjang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan nyata yang
respresentatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kuat. Secara
umum novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan perwatakan tokoh dalam kehidupan
sehari-hari dengan menitikberatkan pada sisi-sisi yang berbeda dari sebuah naratif yang
dibangun (Warsiman, 2017:129). Dalam arti luas, novel adalah cerita berbentuk prosa
dalam ukuran yang lebih luas. Ukuran yang luas disini dapat berarti cerita dengan alur
yang kompleks, karakter yang banyak, tema atau permasalahan yang luas ruang
lingkupnya, suasana cerita yang beragam, dan latar yang beragam pula. Berdasarkan
beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa novel merupakan sebuah
hasil karya sastra yang berjenis narasi yang mengandung unsur intrinsik dan ekstrinsik
karya fiksi yang mana kehadirannya dapat memberikan gambaran atau pemahaman akan
cara berada melalui alur cerita. Cerita fiksi ini lahir dari sebuah imajinasi yang dihasilkan
oleh pengarang adalah realitas atau fenomena-fenomena kehidupan yang dilihat dan
dirasakan.
Terminologi romantisme berasal dari bahasa Prancis yakni “romans”. Term
tersebut memiliki arti vernacular atau diterjemahkan dengan kata “asmara”. Pada abad
pertengahan (mediovel), romantisme diartikan sebagai sebuah kisah ksatria yang ditulis
dalam salah satu bahasa cinta, biasanya terdapat didalam ayat, dan sering mengambil
bentuk sebuah pencarian, penggunaan kata-kata asmara dan romantis dalam kehidupan
sehari-hari. Hal tersebut bertujuan untuk menggambarkan intensitas pengalaman
emosional seseorang. Berdasarkan studi historisitas, romantisme sendiri muncul pada
abad ke-18 dan ke-19. Pada saat itu terminologi romantisme digunakan sebagai
pengalaman intelektual seseorang.
Romantisme merupakan sebuah gerakan dalam filsafat yang menentang aliran
seni neoklasikisme yang sudah berpuluh-puluh tahun lamanya bertumbuh dan ada di
Prancis. Nama romantik sendiri berasal dari terminologi romans,yaitu narasi heroik prosa
atau puitis yang berasal dari sastra abad pertengahan dan romantik. Gerakan ini

1
mengangkat tema seni besar seperti gerakan rakyat, alam, dan kebiasaan serta
menganjurkan epistemologi atau pengetahuan yang mendasar pada kosmos dalam bentuk
bahasa, kebiasaan, dan tradisi. Arya-karya yang dilahirkan tentu mengandung unsur atau
nilai estetikanya. Kaum romantisme menentang aliran seni neoklasikisme sebab aliran ini
lebih menekankan akal atau rasionalitas dalam berkarya, menampilkan tema-tema cerita
klasik, dan tidak menonjolkan peranan unsur pribadi.
Aliran ini muncul pada abad ke-18, namun pengaruhnya masih dapat dirasakan
dalam dunia postmodern kini. Pelopor gerakan romantisme ini adalah Theodore Gericault
pada tahun 1971-1824. Romantisme merupakan aliran yang menggunakan prinsip bahwa
karya sastra merupakan cerminan kehidupan realistik yang menggambarkan kehidupan
manusia yang berliku-liku dengan menggunakan bahasa yang indah sehingga dapat
menyentuh emosi pembaca. Keindahan menjadi fokus utama dalam romantisme
(Endaswara, 2003 : 33). Aliran romantisme lebih mementingkan curahan perasaan yang
indah dan menggetarkan jiwa. Aliran ini di cirikan oleh minat pada alam, latar di masa
lalu, kemurungan, kesedihan, kegelisahan serta kespontanan dalam pemikiran, tindakan
yang jauh dari realita.
1. Ciri-Ciri Unsur Romantisme.
Kembali ke alam atau Adagium kemabli ke alam atau “Back to Nature” adalah
sebuah cetusan pemikiran dari seorang filsuf kondang dari Prancis yakni, Jean Jacques
Rousseau (1712-1778). Ia mengajak manusia agar berpulang ke alam. Menurutnya segala
sesuatu yang dekat dengan alam dan murni, yang indah dan baik, dapat dilihat, dirasakan
maupun didengar itulah yang dinamakan kembali ke alam. Selain itu, alam dapat
digunakan sebagai sesuatu yang mendukung dan menentukan perasaan hati manusia.
Perasaan hati yang muncul bergantung pada kondisi alam yang terjadi saat itu. Bagi
kaum Romantik keindahan kosmos adalah corak khas pada zaman romatisme.
Kemurungan atau sering dikenal dengan melankolis merupakan sebuah unsur penting
bagi seorang pengarang novel. Sebab dengan kemurungan diyakini seorang penulis novel
dapat menemukan inspirasi dalam menulis. Dengan demikian, kemurungan menelurkan
sebuah hasil karya yang berciri romantis. Disamping itu menekankan kemurungan dan
suram dapat menjadikan novel menjadi lebih hidup. Biasanya tema kemurungan lebih
bersifat melankolis.
Primitivisme adalah sebuah paham yang lebih merujuk kepada hal-hal alamiah, yaitu
bebas dari rasionalitas, peraturan-peraturan, konvensi-konvensi budaya yang komplek
dan lain sebagainya. Kaum primitivis menghimbau kembalinya rasa cinta tanah air serta
meratapi hilangnya kemegahan masa lalu. Primitivisme dapat diartikan juga bahwa

2
kehidupan yang ada di desa jauh lebih layak dan baik sebab mereka selalu mendekatkan
diri terhadap kosmos. Hal tersebut tentu saja berbanding terbalik dengan kehidupan di
kota yang mana selalu dihantui dengan kejahatan-kejahatan sosial.
Sentimentalisme merupakan sebuah ekspresi diri dalam hal ini ungkapan emosi yang
ditujukan secara berlebihan dan tidak pada lokusnya. Dalam sebuah karya sastra dalam
hal ini novel, ungkapan emosi diuangkapkan atau digambarkan dengan birahi dan
bercorak natural.
Individualis, Pengarang romantik dalam mpengaktualisasian diri berupa karya sastra
yakni novel tidak hanya cenderung bergulat seputar perasaan serta dunia mimpi semeta
tetapi juga harus mencari dan menemukan pengalaman emosional dalam dunia eksternal.
Dalam fase ini, seseorang tokoh sering merasakan tenggelam dalam keinginan maupun
emosi yang dipengaruhi oleh himbauan sugesti dan misteri. Sehingga menjadikan karya
sastra lebih supernatural dan lebih terlihat keindahannya. Jadi, keindahan selalu
ditampilkan dalam sebuah karya seorang pengarang.
2. Aspek Romantisme
Intensionalitas emosional terdiri dari dua suku kata yakni intensionalitas dan
emosional. Terminologi intensionalitas berasal dari kata bahasa inggris yakni
intentionality. Terminologi ini dapat diartikan dengan sebuah kemampuan kesadaran
untuk menghasilkan suatu obyek mental yang tidak harus ada di dunia luar, menerapkan
isinya pada kenyataan, dan mengarahkan kegiatan menuju hasil (Bagus, 1996: 362).
Tokoh terkemuka dalam pandangan ini adalah Husserl dan juga Brentano. Menurut
Brentano, intensionalitas mencirikan seluruh realitas psikis sebagai intensional artinya
menyangkut tingkah laku manusia yang bersebab dan berakibat. Sedangkan emosional
merupakan gambaran karakteristik manusia yang menyentuh perasaan. Dengan demikian,
intensitas emosional merupakan sebuah tingkatan perasaaan seseorang. Tingkatan
perasaan itu digambarkan oleh pengarang dalam novel yang mana memiliki tujuan untuk
menghidupkan cerita dalam setiap alur cerita. Novel romantisme juga memiliki aspek ini.
Aspek intensitas emosional menurut Golemen (dalam Ali dan Asrori, 2008: 62-63)
meliputi: amarah, kesedihan, rasa takut, jengkel, terkejut, dan lain sebagainya.
Aspek percintaan, cinta merupakan sebuah ungkapan atau ekspresi diri seseorang.
Hal ini nampak jelas dalam perbuatan ataupun dalam gaya komunikasi seseorang yang
mendeskripsikan kehidupannya yang penuh dengan nilai-nilai cinta. Cinta yang dimiliki
seseorang tersirat dengan jelas juga dalam karya kesusastraan seperti dalam novel. Dalam
novel, pengarang menggambarkan penokohan atau tokoh yang mengekspresikan dirinya
atau menghidupi nilai-nilai romantis. Dengan demikian, unsur romantisme aspek

3
percintaan dapat diketahui dengan gemblang dari tokoh atau penokohan seseorang dalam
novel.
Aspek percintaan dapat didefinisikan sebagai sebuah ungkapan rasa kasih sayang atau
perasaan suka seseorang antara pihak laki-laki dan perempuan (Anwar, 2003 : 110). Hal
yang menggambarkan aspek percintaan adalah mengenai persolan birahi, perasaan saling
menyukai, menaruh kasih sayang, simpatik, selalu teringat dan terpikir dalam hati, susah
hati, risau, kemesraan, sedih dan perasaan-perasaan lainnya.
Menurut Faruk (dalam Fitrianingsih, 2016) menyatakan bahwa aspek romantisme
percintaan dalam sebuah novel merupakan perpaduan atau kesatuan antara kehidupan
dunia nyata dan dunia ideal. Tolok ukur analisis aspek percintaan dalam novel
romantisme berkaitan erat dengan perihal kasih sayang antara pelaku utama dan pelaku
lawan jenisnya, seperti cinta, kemesraan, perasaan sedih dan perasaan lain sebagainya.
Aspek Ekspresi merupakan sebuah unsur penting dalam sebuah karya sastra.
Dalam novel ekspresi memainkan peranan sangat penting. Hal ini bertujuan untuk
menghidupkan susasana cerita yang digambarkan oleh pengarang dalam diri tiap tokoh
atau penokohan. Pada zaman romantisme, ekspresi digambarkan atau dilukiskan dengan
perasaan emosi, hasrat cinta yang tidak dikendali, dan lain sebagainya. Menurut Planap
(dalam Retnowati, Widhiarso dan Rohmani. 2003) aspek ekspresi mencakup: a) raut
muka yang ditandai dengan rasa riang, sedih, nangis, dan lain lain, b) pengungkapan kata
seperti gerutu, mengomel, dan lain sebagainya, c) isyarat gerak, dan d) kontrol.
3. Aliran Dalam Karya Sastra
Aliran klasik merupakan sebuah aliran yang dianut dalam kesustraan yang paling
kuno keberadaannya. Aliran ini menekankan aspek rasionalitas sebagai dasar dalam
segala sesuatu. Hal ini merujuk pada pemahaman dasar dari seorang tokoh filosofis
kondang yakni Rene Decarte, mengenai “corgito ergo sum”. Dasar pemikiran tersebut
diartikan sebagai “Aku berpikir, maka aku ada” Konsep pemikiran Descarte mengenai
rasionalitas menjadi titik pergumulan dalam dunia filsafat dan mengguncangkan dunia.
Dari situlah rasionalitas diagung-agungkan atau dibanggakan. Konsep pemikiran dari
Descartes tersebut merangsek masuk dalam karya sastra. Segala karya cipta juga harus
merujuk pada daya pikir dan imajinasi seorang pengarang. Selain itu, aliran klasik
menampilkan tema-tema cerita klasik sebagai cerminan kehidupan. Aliran klasik dalam
karya sastra seperti novel merupakan sifat karya sastra yang bernilai tinggi. Aliran ini
memiliki keistimewahan dalam segi seni dan kemanusiaan. Namun, eksistensi aliran ini
mendapat sorotan dari kaum sastrawan sebab aliran ini dituduh mengahambat kemajuan

4
dan perkembangan sastra. Hal ini nampak jelas dalam kaidah-kaidah yang dianggap rigid
atau ketat dalam pembahasannya.
Aliran Romantik, Eksistensi aliran romantik merupakan tanggapan atas kemapanan
rasionalitas yang mendominasi. Kehadiran romantisme menentang aliran neoklasikisme
sebab alran ini sangat mengagung-agungkan rasionalitas. Aliran ini sangat
mengedepankan pendekatan emosional dalam berkarya, romantisme lebih banyak
menampilkan tema-tema kehidupan dunia misteri, tema yang eksotik, cerita roman, dan
lain sebagainya, dan juga menampilkan kebebasan, serta menonjolkan perasaan pribadi
seniman. Dalam aliran romantisme, perasaan ditonjolkan dari pada unsur rasionalitas
manusia. Kehadiran aliran romantik tidak hanya menentang aliran klasik namun
merombak segala tatanan kehidupan serta kaidah-kaidah yang mengikat kuat aturan
kesusastraan. Dengan demikian, romantisme merupakan sebuah gerakan kesenian yang
menonjolkan perasaan (emotion, passion) dan imajinasi serta intuisi.
Aliran realisme merupakan aliran dalam karya sastra yang selalu memperhatikan dan
menulis sesuatu secara apa adanya dan bukan atas kekuatan imajinasi. Aliran ini melihat
segala sesuatu dengan penuh realistis. Menurut para realis sesuatu tidak boleh diperindah
atau atau dilukiskan lebih buruk dari pada keadaan sebenarnya itu dalam pandangan yang
objektif tidak seperti romantikus yang melihat sesuatu dengan perasaan sendiri atau
subjektif. Aloran ini tentu berbeda dengan aliran romantisme yang mana suka lari ke
zaman klasik yang belum diketahuinya untuk mengelakkan kepahitan zaman dan
negerinya sendiri. Aliran realisme menghendaki agar suka menghadapi zaman dan
masyarakat sendiri.

5
B.Unsur Emosional Tokoh Dalam Novel

Arti Analisis Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah


penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya)
untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya,
dan sebagainya); penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan
bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang
tepat dan pemahaman arti keseluruhannya; penyelidikan kimia dengan
menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat bagiannya dan sebagainnya;
penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya; pemecahan persoalan yang dimulai
dengan dugaan akan kebenarannya.
Novel adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa. Kisah di
dalam novel merupakan hasil karya imajinasi yang membahas tentang
permasalahan kehidupan seseorang atau berbagai tokoh. Cerita didalam novel
dimulai dengan munculnya persoalan yang dialami oleh tokoh dan diakhiri
dengan penyelesaian masalahnya.
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau
sesuatu. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah
kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu. Kata “emosi” diturunkan dari
kata bahasa perancis, emotion, dari emouvoi, ‘kegembiraan’ dari bahasa latin
emovere, dari e- (varian eks-) ‘luar’ dan movere ‘bergerak’. Kebanyakan ahli
yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu dari pada suasana hati. Sebagai contoh, bila
seseoranag bersikap kasar, manusia akan merasa marah. Perasaan intens
kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat tetapi ketika
sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak enak untuk
beberapa jam.
“Emosi adalah tanggapan batiniah yang kita rasakan atas peristiwa-peristiwa
kehidupan yang terjadi. Seperti anggota keluarga, emosi adalah bagian dari diri
kita dan tidak dapat diingkari atau diabaikan. Perasaan adalah kepunyaan kita,
dapat dirasakan dan aktif betapa pun dalamnya kita menguburkan perasaan itu”.
Dalam jurnal Ika Zulfika halaman 144 pada 4 februari 2020.

6
Meskipun tidak mudah menggolong- golongkan emosi, ada beberapa
pertimbangan yang kemudian disimpulkan untuk mengetahui jenis-jenis emosi
adalah:
1)Marah
Marah adalah bentuk ekspresi manusia melampiaskan ketidak-puasan, atau
kekecewaan, atau kekesalannya ketika terjadi gejolak emosional yang tidak
terkendalikan. Kemarahan boleh disebut sebagai “jengkel”, “sikap bermusuhan”,
“kesal”, atau “sengit”. Tidak seorang pun luput dari rasa marah.
Menurut Burnham, kemarahan adalah tanggapan fisik dan emosional atas
pengalaman atau situasi. Ada beberapa tingkatan dari kemarahan, dari
jengkelbiasa hingga naik pitam atau mengamuk. Pada waktu marah, tubuh terus
bekerja, melalui reaksi fisiologis yang terjadi dengan sendirinya, tubuh mengubah
emosi menjadi energi. Bagi amarah menjadi puncaknya, seluruh tubuh dipompa,
dipersiapkan untuk bertindak.
2)Takut, Khawatir, dan Cemas
Takut,khawatir, dan cemas adalah tiga jenis emosi yang pengungkapannya
hampir sama, bahkan ada kecenderungan untuk tidak memisahkan ketiga emosi
ini. Takut adalah salah satu jenis emosi yang mendorong individu untuk menjauhi
sesuatu dan sedapat mungkin dan menghindari kontak dengan sesuatu hal
3)Frustasi, Depresi, dan Stres
Ketiga emosi ini hampir sama, seperti halnya pengungkapan takut, cemas,
dan khwatir. Frustasi adalah luapan perasaan yang menjadi negatif, dan tidak
seimbang karena peristiwa-peristiwa yang dialami seseorang. Bentuk emosi ini
biasanya berupa keputusasaan, dan tidak adanya gairah untuk memperbaiki
keadaan.
4)Bahagia, Gembira, Tertawa, dan Tersenyum
Kebahagiaan dan kegembiraan tidak dapat dipisahkan. Kegembiraan yang
ada pada diri seseorang akan diikuti pula oleh kebahagiaan. Tertawa dan
tersenyum bukan kelakuan tubuh saja atau kelakuan jiwa, melainkan kelakuan
yang netral dari jiwa dan raga. Sebab, tertawa dan tersenyum adalah perbuatan
personal
5)Kecewa

7
Kekecewaan yang dialami seseorang karena tidak terpenuhinya apa yang
diinginkan dan dibutuhkan. Pada tahap ini, orang biasa saja melakukan hal-hal
diluar kesadarannya dan membahayakan dirinya. Untuk menghilangkan
kekecewaan ini, orang harus melakukan usaha kearah pemenuhan kebutuhan. Jika
kebutuhan telah terpenuhi, maka kekecewaan akan terobati dan orang akan
melakuakn hal-hal yang bermanfaat.
6)Sedih dan Menangis
Kesedihan umumnya dianggap suatu ketidakbahagiaan yang tidak kepalang
tanggung. Menurut Lake, kesedihan bisa merupakan pengalaman yang
menguatkan orang lain, dan bukan semata-mata masalah tidak merasa bahagia.
Sedangkan, menangis adalah salah satu wujud dari kesedihan. Tangisan berupa
keluarnya air mata dan keluarnya suara menghiba. Setiap orang mempunyai cara
tersendiri mengekspresikan kesedihannya.
7)Cemburu, Iri, dan Benci
Secara harafiah, cemburu, iri, dan benci mempunyai pengertian dan batasan
yang berbeda. Namun, dalam kajian psikologis, ketiga emosi tersebut mempunyai
peranan yang sama, yakni menimbulkan ketidaksenangan. Kecemburuan adalah
bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan
terhadap sesuatu, yang cemburu selalu mempunyai sikap benci terhadap
saingannya. Sikap benci ini akan berdampak pada rasa iri seseorang. Jadi
cemburu, iri, dan benci adalah emosi yang timbul karena ketidakinginan
seseorang kehilangan kasih sayang.
8)Cinta
Perasaan cinta merupakan jenis emosi yang datang dengan penuh teka-teki,
kadang-kadang perasaan cinta itu datang saat seseorang membutuhkan perhatian.
Namun, kadang pula, perasaan cinta datang pada saat seseorang tidak
membutuhkan perhatian. Timbulnya perasaan cinta kadang bersifat sementara,
dan bisa pula bersifat permanen. Perasaan cinta bisa muncul saat seseorang
merasa diperhatikan. Cinta merupakan salah satu bentuk emosi dan perasaan yang
dimiliki individu, dan sifatnya pun subyektif sehingga setiap individu akan
mempunyai makna yang berbeda tergantung pada penghayatan serta pengalaman.

8
Intensionalitas Emosional Dalam Novel Serendipity

Penulis memilih Novel yang berjudul ‘Serendipity’ yang ditulis oleh Erisca
Febriani untuk dianalisis unsur-unsur emosional yang ada di novel tersebut. Penulis
tertarik untuk menganalisisnya karena novel tersebut menggambarkan perjuangan cinta
mereka untuk menggapai kebahagiannya melalui hubungan asmara mereka dan juga
sulitnya melewati lika-liku masalah percintaaan mereka. Hal itulah yang membuat
penulis tertarik menganalisis novel ini bahkan pada saat membacanya pun juga sangat
seru apa lagi pada saat bagaimana mereka menyelesaikan masalah yang terjadi dinatara
mereka membuat pembaca pun jadi menegangkan, banyak unsur-unsur emosi yang keluar
pada saat konflik yang terjadi seperti tokoh utama sedih dan terpukul setelah kekasihnya
memutuskan nya karena kesalah pahamannya. Novel ini juga sangat digemari oleh para
remaja maupun orang dewasa sebab novel tersebut termasuk novel romantis. Tentu saja
novel ini digemari, terutama bagi para wanita yang membacanya membuat pembacanya
juga sampai menangis, marah, dan juga bahagia. Bahkan para pembaca pun juga sampai
mengeluarkan emosi mereka setelah membaca novel tersebut banyak konflik terjadi
tentang percintaan pada novel tersebut disitulah bagian menarik dari novel tersebut
hingga membuat pembaca ingin terus membacanya. Novel yang mengandung kisah
romantis ini juga sering membuat kita bertanya-tanya tentang apa yang selanjutnya terjadi
dengan cinta mereka apa kah mereka akan saling mencintai satu sama dan hidup bahagia
dengan keluarga mereka (happy ending) atau pun juga kisah cinta mereka akan hancur
dan mereka memutuskan untuk menjalani hidup mereka masing-masing (sad ending).
Pengarang Erisca Febriani adalah seorang penulis yang memulai debutnya dalam
sebuah novel berjudul Dear Nathan. Novel tersebut diangkat ke layar lebar dengan judul
yang sama. Hal ini mendorong penulis best seller "Dear Nathan" yaitu Erisca Febriani
untuk menulis novel keduanya yang berjudul Serendipity ini.
Hal yang menonjol yang sering dituangkan ke dalam karya sastra adalah elemen
psikologis dari manusia, yang menyangkut berbagai perasaan seperti sedih, senang,
marah, atau pun takut. Perasaan-perasaan tersebut sering dianggap sebagai ekspretasi
emosi manusia. Emosi adalah hasil reaksi manusia terhadap situasi yang spesifik. Emosi

9
merupakan perasaan intens atau reaksi yang ditunjukkan kepada seseorang atau kejadian.
Emosi sangat berguna karena dapat memotivasi seseorang untuk terlibat di dalam
tindakan penting agar dapat bertahan hidup. Namun demikian, di sisi lain, sering pula
emosi menjadi faktor penghambat seseorang untuk melakukan perubahan didalam
kehidupannya. Saat hendak melakukan suatu perubahan, biasanya ada perasaan takut dan
ragu dengan apa yang akan terjadi, muncul rasa, cemas, ada pula rasa khawatir dan
marah.
Novel Serendipity ini menceritakan tentang kehidupan seorang perempuan yang
bernama ‘Rani’ yang berubah setelah ayahnya meninggal dunia karena gagal ginjal
kronis. Keluarga nya memiliki hutang untuk pengobatan ayahnya. Rani dan ibunya harus
bekerja keras untuk melunasi hutang tersebut.
Rani adalah tokoh utama yang memiliki sifat ramah, ceria, pemberani, tegar, kuat,
besar hati, dan selalu positif thinking.Rani menjadi seorang lady escort, demi kehidupan
yang lebih baik. Apalagi ketika ayahnya wafat, Rani harus berjuang untuk hidupnya
sendiri dan ibunya. Rani harus menjadi seorang Lady Escort untuk sebuah klub malam.
Namun, tidak ada yang tahu persis kisah Rani sebenarnya. Kisah tentang hidup Rani
antara di sekolahnya dengan kehidupan di luar sekolah sangat berbeda. Bahkan Rani
menjalin kasih dengan siswa sekolahnya yang bernama ‘Arkan’
Arkan adalah seorang siswa SMA yang juga merupakan pacarnya Rani dan
memiliki sifat yang pintar, dan peduli. Arkan terknal dengan sifat dingin dan cueknya.
Memiliki sifat yang berbeda jauh dengan ‘Gibran’
Gibran aalah murid baru dikelasnya. Gibran selalu membantu Rani saat dalam
kesulitan. Sampai akhirnya, Gibran menyimpan rasa kepada Rani, namun sampai saat ini
masih ada Arkan dihati Rani. Memiliki sifat murah senyum, aktif, ramah, humoris, suka
membantu, peduli, rela berkorban. Gibran tidak mudah terpengaruh tidak seperti ‘Jean’
Jean gadis berambut hitam sebahu itu adalah teman sebangku Rani, sekaligus
sahabatnya sejak kelas 10. Jean memiliki sifat peduli, mudah dipengaruhi, dan cerian.
Biasanaya yang sering memengaruhi adalah ‘Loli’
Loli adalah temen sekelas Rani yang memiliki sifat iri, dengki, dan selalu berusaha
menjatuhkan Rani.
Salah satu unsur emosi dalam novel yang dibuat penulis yaitu seperti, reaksi yang
timbul ketika Loli menyambut Rani yang berhenti di depan kelas.

10
“..Kalau emang ini dikasih sama om-om bukan urusan lo. Bukan lo yang
nyekolain gue, bukan yang ngasih makan gue juga. Kenapa gue harus peduli
sama kata-kata lo?” Rani menyembur marah..
Pengarang membuat bahwa Loli mengolok-olok sepatu baru Rani yang membuat
tokoh utama marah .
“Elo!” Loli balik menyembur marah, “emang pecun kayak lo tuh mulutnya
emang perlu disekolahin. Percuma lo sekolah, bayar mahal. Ujung-ujungnya jadi
pecun juga!”
Penulis dapat menetapkan banyaknya unsur emosi dalam novel tersebut
seperti pada saat tokoh utama dalam novel tersebut marah. Banyak kejadian-
kejadian yang membuat tokoh utama dalam novel tersebut menunjukkan adanya
emosi yang timbul akibat adanya suatu kejadian atau pun konflik pada novel.

Penulis juga membuat unsur emosi ketika tokoh utama yang mencoba
menjelaskan kesalahpahaman yang sedang terjadi.
“Semua gosip yang lo dengar itu, semuanya-“ Rani mengepalkan ruas jemari
tangannya, berharap mendapatkan kekuatan umtuk menjelaskan, “itu nggak
benar”. Setetes air mata muncul di pipi Rani yang memerah. “Gue bukan
simpanan om-om, seperti yang digosipin. Gue kerja sebagai lady escort, kerjaan
gue itu menemani Mas Andre di malam-malam tertentu.......” Rani merasa seperti
menelanjangi diri sendiri. Perlahan, rasa malu mencekiknya sampai terasa sesak.
Penulis menemukan bahwa tokoh utama menjelaskan kesalahpahaman sebab
orang-orang menyangka atau menuduh bahwa tokoh utama sebagai simpanan om-
om. Akibatnya tokoh utama sudah tidak tahan dan menjelaskan bahwa dia bukan
simpanan om-om melainkan dia bekerja sebagai lady escort di waktu yang
tertentu. Tokoh utama menjelaskan nya sambil menangis dan merasa malu.
Didalam novel Serendipity tersebut juga memuat unsur emosional bahwa
emosi merupakan faktor penggerak manusia yang utama. Emosi bisa memberikan
sisi positif dan negatif, Tergantung bagaimana kita memberikan reaksi terhadap
suatu keadaan. Karena emosi sangat mempengaruhi tindakan atau perilaku dari
satu individu ke individu lain di sekitarnya.

11
Emosi merupakan faktor penggerak manusia yang utama Yang
mempengaruhi tindakan atau perilaku kita pada orang lain. Seperti halnya Arkan
yang sangat marah kepada Rani hingga tanpa sadar membuatnya dikendali kan
oleh emosinya
“Ngapain lo ke sini?” tanya Arkan kasar.
“Gua harus ngomong sama lo,” jawab Rani pelan.
“Ngomong apa lagi?” Lagi-lagi, Arkan membentak.
“Nggak ada yang perlu diomongin”.
Emosi yang sudah menguasahi diri seseorang dapat tidak sadar atas apa yang
dilakukannya hingga membuat seseorang bersikap kasar terhadap orang lain
maupun orang yang disayanginya. Kemungkinan karena orang itu lagi stres akan
sesuatu yang membuatnya mudah marah. Seperti halnya Arkan yang marah
terhadap Rani karena kesalahpahaman. Arkan bersikap kasar terhadap Rani
hingga ia lupa bahwa yang dia bentak adalah orang yang paling dicintainnya.
Novel Serendipity banyak terdapat unsur unsur emosi yang dibuat oleh
pengarang yaitu emosi yang positif maupun negatif. Kemudian penulis membuat
bahwa emosi ada pada setiap orang dan sangat penting bagi setiap orang karena
emosi merupakan reaksi kita terhadap seseorang atau kejadian yang kita
tunjukkan ketika kita merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang,
atau pun takut terhadap sesuatu.
Penulis juga membuat konsep unsur-unsur emosional dalam novel
Serendipity yang bertujuan untuk membantu manusia mengambil keputusan,
menghindari bahaya, bahkan membangun rasa empati terhadap orang lain, dan
juga agar manusia dapat mengendalikan emosinya. Novel ini juga mengajarkan
bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah yang terjadi dalam hidup kita.

12
C.Kesimpulan
Kesimpulan yang diambil Penulis pada Novel Serendipity ini yang
mendominasi ialah dialognya dan alurnya yang juga cepat. Novel ini
menceritakan tentang kehidupan Rani yang berubah setelah ayahnya meninggal
dunia karena gagal ginjal kronis. 
Keluarga Rani memiliki hutang untuk pengobatan ayahnya. Rani dan ibunya
harus bekerja keras untuk melunasi hutang tersebut. Sehingga ia terpaksa menjadi
lady escort. 
Arkan, pacar Rani melihat Rani bersama laki-laki lain, ia segera
memutuskan Rani. Hal ini membuat Rani sangat terpukul dan tidak bisa
menjelaskan kesalahpahaman tersebut kepada Arkan. 
Setelah itu, Arkan sangat membenci Rani dan semua teman-teman dikelasnya juga
menjauhi Rani. Hal ini karena Loli menyebarkan foto Rani bersama Om om di
hotel. 
Loli sangat membenci Rani, karena Arkan menolak cintanya dan lebih
memilih Rani. Rani selalu dibully oleh teman-temannya terutama Loli. Bahkan
Jean, sahabatnya pun menjauhi Rani. 
Lalu, Rani terancam putus sekolah karena ia menjadi lady escort, Rani sangat
terpukul.
Ada seorang laki-laki yang bernama Gibran, ia murid baru dikelasnya.
Gibran selalu membantu Rani saat dalam kesulitan. Sampai akhirnya, Gibran
menyimpan rasa kepada Rani, namun sampai saat ini masih ada Arkan dihati
Rani. 
Ternyata ibu Rani adalah wanita simpanan ayah Arkan, itu membuat kisah
antara Rani dan Arkan menjadi semakin rumit. 
Rani berusaha bertahan menghadapi masalah dalam hidupnya. Pada
akhirnya, kebencian Arkan lama kelamaan memudar setelah mengetahui
kebenarannya yang sesungguhnya. 
Sehingga, kesalahpahaman terjawab sudah, Rani dan Arkan kembali bersama
Isi ceritanya sudah seperti didalam kehidupan yang sering dialami orang-
orang. Tapi kita dapat mengambil makna positifnya saja untuk dijadikan
pembelajaran dalam kehidupan.

13
Kelebihan dalam novel ini terdapat banyak kutipan bagus yang dapat
memotivasi pembacanya, seperti " Karena nilai tidak penting, yang penting adalah
bagaimana kamu menghargai orang lain dan menyebarkan kebahagian kepada
sekitarmu.", tidak membuat bosan, ceritanya dapat membuat pembaca hanyut
akan kesedihan,kebahagiaan, apapun suasana pada saat di novel. Alur ceritanya
juga tidak mudah di tebak, penulisnya pintar dalam membuta teka-teki alur
ceritanya.
Kekurangan dalam novel ini banyak menggunakan kata- kata modern remaja
saat ini seperti, "gue", "lo", dll. Jadi novel ini lebih diperuntukan bagi remaja.

14
D.Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/fayyazasn9517/5e313db1097f36456c63cd92/
resensi-novel-serendipity#:~:text=Novel%20ini%20menceritakan%20tentang
%20kehidupan,ia%20terpaksa%20menjadi%20lady%20escort.
https://goodminds.id/resensi-novel-serendipity/
http://kuisbisman41.blogspot.com/2017/06/presentasi-novel-serendipity-
karya.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Serendipity_(film_2018)

15

Anda mungkin juga menyukai