Anda di halaman 1dari 9

JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit), 6 (2): 130-139, Juli 2017

Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mrs
DOI: 10.18196/jmmr.6136

Analisa Segmentasi Pasar Rumah Sakit X


Anisa Ramadhani Kusumastiti*, Nofita Dwi Harjayanti, Tita Hariyanti
* Penulis Korespondensi: anisakusumastiti@gmail.com
* Fakultas Kedokteran Gigi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
INDEXING ABSTRACT
Keywords: The purpose of this study was to determine the market segmentation X
Segmentation; Hospital so as to determine the focus of the marketing will be done. The
market PDUNHW VHJPHQWDWLRQ LV LPSRUWDQW WR XQGHUVWDQG WKH KRVSLWDO¶V WDUJHW
segmentation; market. The aim of implement hospitals market segmentation is to focus
Hospital; more on marketing in order to set priorities in serving patients optimally.
market Market segmentation has not been analyzed and documented. The
segmentation market segmentation is done by classifying patients based on geographic
analysis; segmentation, demographic, psychographic and behavioral patient's
identity using the form contained in the registration section. Data inputted
using a computer program to obtain a predetermined percentage
segmentation then analyzed.

Kata kunci: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui segmentasi pasar RS X


Segmentasi; sehingga dapat menentukan fokus pemasaran yang akan dilakukan.
segmentasi Segmentasi pasar penting dilakukan untuk memahami pasar sasaran
pasar; yang bisa dikuasai oleh rumah sakit. Tujuan rumah sakit menerapkan
rumah sakit; segmentasi pasar adalah untuk lebih memfokuskan pemasaran sehingga
analisa dapat menetapkan prioritas dalam melayani pasien secara maksimal.
segmentasi Segmentasi pasar RS X belum pernah dianalisa dan didokumentasikan.
pasar; Segmentasi pasar dilakukan dengan mengelompokkan pasien
berdasarkan segmentasi geografis, demografis, psikografis dan perilaku
menggunakan formulir identitas diri pasien yang terdapat di bagian
pendaftaran. Data diinput menggunakan program komputer untuk
didapatkan persentase segmentasi yang telah ditentukan kemudian
dilakukan analisa.
© 2017 JMMR. All rights reserved
Article history: received 5 Jun 2017; revised 15 Jun 2017; accepted 25 July 2017

PENDAHULUAN pasien puas atau tidak puas terhadap jasa


rumah sakit yang diterima.1
Jasa pelayanan kesehatan rumah sakit RS X berdiri sejak tahun 2010 dan
dewasa ini sudah mengalami perubahan menerima rujukan dari puskesmas dan
yang mendasar yaitu menjadi badan usaha fasilitas kesehatan tingkat 1 lainnya di
dengan beberapa unit bisnis strategis yang wilayah sekitarnya,dengan jumlah tempat
membutuhkan penanganan dengan konsep tidur 53 TT. RS X berada di lokasi yang
manajemen yang tepat. Rumah sakit mulai strategis dengan tingkat transportasi yang
makin memperhatikan pasar dan baik karena terletak di jalur utama arah
memperhitungkan perubahan yang terjadi Kabupaten Malang bagian timur dan
pada lingkungan kesehatan eksternal selatan ke Kota Malang. RS X berbatasan
ketika menyusun strateginya. Penelitian dengan Kecamatan Tajinan di sebelah
pasar penting bagi rumah sakit sebagai utara, sebelah timur berbatasan dengan
sarana mendapatkan informasi tentang hal- Kecamatan Wajak, sebelah selatan
hal yang sebenarnya dicari pasien ketika berbatasan dengan Kecamatan Turen dan
mereka membutuhkan layanan rumah Gondanglegi dan sebelah barat berbatasan
sakit, dan mengetahui hal yang membuat dengan Kecamatan Pakisaji.
|131 | Anisa Ramadhani Kusumastiti*, Nofita Dwi Harjayanti, Tita Hariyanti± Analisa «

Rumah sakit ini memberi pelayanan METODE PENELITIAN


kesehatan yang cukup lengkap dengan
dokter umum 10 orang, 13 dokter Jenis penelitian yang dilakukan
spesialis dan 1 dokter gigi.Indikator adalah penelitian deskriptif. Penelitian
kinerja rumah sakit pada bulan Agustus deskriptif adalah suatu metode penelitian
2016 yaitu jumlah pasien rawat inap 461, dengan tujuan utama untuk membuat
Bed Occupancy Rate (BOR) 60%, gambaran atau deskripsi tentang suatu
Average Length of Stay (ALOS) 3 hari, keadaan secara objektif untuk
Bed Turn Over (BTO) 6 kali, dan Turn memecahkan atau menjawab
Over Interval (TOI) 2 hari. permasalahan yang sedang dihadapi
Tim Humas dan Marketing dibentuk pada situasi sekarang3.
oleh Direktur RS X melalui SK Direktur. Studi pendahuluan dilakukan dengan
Tim Humas dan Marketing terdiri dari telaah dokumen, observasi lapangan, dan
ketua, sekretaris dan 6 orang anggota wawancara tidak terstruktur yang
yang mempunyai uraian tugas dilakukan dengan manajemen dan
diantaranya untuk melakukan manajemen sejumlah staf terkait, kemudian dilakukan
keluhan pasien dan keluarga serta analisa fishbone dari permasalahan yang
masyarakat sekitar terkait pelayanan diangkat yaitu turunnya angka BOR.
kesehatan di RS X, memperkenalkan Kemudian dilakukan proses focus group
pelayanan kesehatan RS X kepada discussion (FGD) bersama manajemen
masyarakat sekitar, melakukan RS X untuk mengkonfirmasi hasil analisa
komunikasi dan kerjasama dengan badan awal fishbone dan mendapatkan
usaha serta fasilitas kesehatan lain di tambahan pendapat maupun koreksi
sekitar RS X, dan melakukan analisa sehingga dapat menyempurnakan analisa
keluhan serta menyampaikan hasil fishbone yang telah ada.
investigasi dari komplain maupun konflik Berdasarkan hasil penentuan prioritas
yang terkait dengan pelayanan di RS X. masalah dengan metode Focussed
Segmentasi pasar akan membagi Group Discussion (FGD) dan metode
pasar ke dalam kelompok pelanggan Urgency, Seriousness, Growth (USG),
yang mempunyai persamaan perilaku didapatkan permasalahan yang
atau persamaan kebutuhan. Masing- diprioritaskan untuk diselesaikan yaitu
masing kelompok akan dipilih sebagai program kerja marketing yang belum
pasar sasaran yang akan dicapai dengan komprehensif, terutama terkait marketing
strategi pemasaran yang berbeda. Hal internal sehingga harus segera dicari
tersebut dilakukan rumah sakit semata- alternatif solusi untuk pemecahan
mata untuk memberikan pelayanan masalah ini.
terbaik kepada pelanggan agar persepsi Inti dari marketing tercakup dalam
pelanggan terhadap rumah sakit semakin sembilan elemen pemasaran, yaitu
baik dan mendapatkan posisi terbaik di segmenting, targetting, positioning,
benak pelanggan2. Oleh karena itu differentiating, marketing mix (product,
analisa segmentasi yang terdokumentasi place, promotion, price), selling, brand,
dengan baik sangat dibutuhkan oleh service dan process4. Jika menggunakan
rumah sakit. pendekatan sembilan elemen pemasaran
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk tersebut, maka langkah pertama yang
mendapatkan analisa segmentasi pasar dapat dilakukan tim humas dan marketing
dari RS X dan membuat dokumentasi dari berkenaan dengan program pemasaran
segmentasi pasar sehingga diharapkan adalah melakukan analisa segmentasi
dapat membantu proses pemasaran di pasar dari RS X.
RS X. Analisa segmentasi pasar RS X
dilaksanakan di RS X pada tanggal 11-17
Oktober 2016. Sampel pada penelitian ini
adalah pasien rawat inap RS X yang
diambil menggunakan metode purposive
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit), 6 (2), 130-139 | 132 |

sampling dengan kriteria inklusi 1) Pasien pendaftaran yaitu 6 orang petugas


baru yang datang selama kurun waktu pendaftaran. Dari data yang diperoleh
penelitian; 2) Data identitas pasien diisi dilakukan pemilihan formulir yang terisi
dengan lengkap. Sedangkan kriteria dengan lengkap dan yang tidak lengkap.
eksklusi sampel adalah 1) Pasien yang Formulir yang memenuhi syarat untuk
datang tidak pada waktu penelitian; 2) dijadikan sampel kemudian di input ke
Data identitas pasien tidak diisi dengan dalam program. Setelah didapatkan
lengkap. Dalam kurun waktu penelitian persentase segmentasi pasar kemudian
didapatkan sampel yang memenuhi dilakukan analisa.
kriteria inklusi yaitu sebanyak 67 sampel.
Data yang dikumpulkan dalam HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian ini adalah data primer. Data
primer dalam penelitian ini didapatkan Formulir identitas diri pasien rawat
dari pengisian formulir identitas diri inap RS X yang dikumpulkan selama 7
pasien di bagian pendaftaran pada saat hari berjumlah 67 formulir diinput ke
pasien akan menggunakan rawat inap di progam excel yang telah dibuat dan
RS X. Persiapan yang dilakukan pertama didapatkan hasil yang dipaparkan pada
kali adalah membuat program komputer tabel-tabel sebagai berikut.
menggunakan excel untuk melakukan
analisa segmentasi pasar dan membuat Segmentasi Geografis Pasien RS X
tambahan formulir untuk data yang
dibutuhkan pada saat melakukan analisa Segmentasi geografis pasien RS X
segmentasi pasar yang belum tercantum dilakukan dengan cara mengelompokkan
pada formulir identitas pasien yang ada. responden berdasarkan wilayah tempat
Selanjutnya melakukan sosialisasi tinggalnya. Berikut data wilayah tempat
pelaksanaan penelitian magang kepada tinggal pasien yang berkunjung ke RS X.
seluruh petugas pendaftaran. Sosialisasi
dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober
2016 dan dihadiri seluruh petugas

Tabel 2. Wilayah tempat tinggal pasien rawat inap RS X.


Tempat Tinggal Jumlah Responden Persentase
Kec. Bululawang 17 25.37%
Kec. Gondanglegi 15 22.39%
Kec. Bantur 7 10.45%
Kec. Gedangan 4 5.97%
Kec. Tajinan 4 5.97%
Kec. Tirtoyudo 4 5.97%
Kec. Turen 4 5.97%
Kec. Pagelaran 2 2.99%
Kec. Sumawe 2 2.99%
Kec. Ampelgading 2 2.99%
Kec. Wajak 2 2.99%
Kec. Tumpang 1 1.49%
Kec. Poncokusumo 1 1.49%
Kota Malang 1 1.49%
Lainnya 1 1.49%
Sumber: Hasil perhitungan segmentasi pasar RS X, 2016

Analisa segmentasi geografis menggunakan jasa pelayanan rawat inap


di RS X adalah Kecamatan Bululawang
Hasil analisa segmentasi geografis dan Kecamatan Gondanglegi. Hal ini
didapatkan wilayah terbanyak yang sesuai dengan lokasi RS X yang berada
|133 | Anisa Ramadhani Kusumastiti*, Nofita Dwi Harjayanti, Tita Hariyanti± Analisa «

di Kecamatan Bululawang dan tinggal jauh dari jangkauan fasilitas


berbatasan langsung dengan Kecamatan kesehatan cenderung sulit melakukan
Gondanglegi di sebelah selatan dengan pemeriksaan kesehatan sehingga risiko
jarak +11km, sehingga kedua daerah ini saat persalinan tidak mudah terdeteksi,
dapat dijadikan target untuk melakukan serta ibu akan lebih memilih bersalin
pemasaran lebih lanjut dan dapat dirumah dan ditolong oleh dukun.6
meningkatkan kunjungan masyarakat Persebaran asal domisili pasien ini
daerah tersebut ke RS X. Segmentasi menunjukkan bahwa RS X telah
geografis dilakukan sesuai dengan lima dikunjungi oleh pasien dari berbagai
syarat pokok pelayanan kesehatan wilayah di Kabupaten Malang. Kondisi ini
yang salah satunya adalah mudah merupakan keuntungan tersendiri bagi
dicapai masyarakat terutama dari segi RS X, karena keberadaan RS X telah
lokasi.5 dikenal ke daerah lintas kecamatan dan
Untuk selanjutnya, daerah yang kota. Tentu saja keberadaan pasien-
berbatasan langsung dengan RS X pasien dari berbagai wilayah tersebut
seperti Kecamatan Turen, Pakisaji, perlu mendapatkan perhatian serius
Tajinan dan Wajak juga perlu dilakukan terutama untuk meningkatkan BOR
usaha pemasaran agar dapat menjadi rumah sakit.
segmen pasar dari RS X. Keterjangkauan
masyarakat termasuk jarak akan fasilitas Segmentasi Demografis Pasien RS X
kesehatan akan mempengaruhi pemilihan
pelayanan kesehatan. Jarak merupakan Segmentasi demografis membagi
komponen kedua yang memungkinkan responden berdasarkan usia, jenis
seseorang untuk memanfaatkan kelamin, pendapatan per bulan,
pelayanan pengobatan terutama pada ibu pekerjaan, pendidikan, agama, dan suku
hamil untuk dapat melakukan bangsa.
pemeriksaan kehamilan untuk
persalinannya. Ibu yang bertempat

Tabel 3. Jenis pekerjaan pasien rawat inap yang berkunjung ke RS X.


Pekerjaan Jumlah Responden Persentase
Tidak Bekerja 8 12%
Tidak Bekerja (IRT) 41 61%
Wiraswasta 11 16%
Petani 3 4%
Pegawai Swasta 2 3%
Pensiunan 1 1%
PNS / TNI / Polri 1 1%
Sumber: Hasil perhitungan segmentasi pasar RS X, 2016

Analisa segmentasi demografis dikaitkan dengan jenis kelamin


Pekerjaan responden yang mayoritas perempuan,
maka terjadi kesesuaian karena pada
Hal ini berhubungan dengan jumlah umumnya para wanita lebih banyak
pasien terbanyak adalah berjenis kelamin yang menjadi IRT. Jumlah wanita
perempuan dengan usia terbanyak pekerja akan meningkat namun tidak
adalah 18-35 tahun dimana usia tersebut semua wanita akan memilih bekerja
merupakan usia produktif. Hal ini karena mereka akan lebih
menandakan bahwa ibu-ibu usia produktif berkonsentrasi untuk mengurus anak-
yang merupakan ibu rumah tangga anak dan rumah tangganya.7
adalah target potensial pasar RS X. Jika
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit), 6 (2), 130-139 | 134 |

Tabel 4. Pendidikan terakhir pasien rawat inap yang berkunjung ke RS X.


Pendidikan Jumlah Responden Persentase
SD 25 37%
SMP 19 28%
SMA 15 22%
Tidak/Belum Sekolah 5 7%
Diploma 3 4%
S1 1 1%
Sumber: Hasil perhitungan segmentasi pasar RS X, 2016

pendapatan dan pekerjaan seseorang.


Pendidikan juga akan berpengaruh
terhadap intelektualitas seseorang yang
akan mempengaruhi keputusannya
Pendidikan Terakhir dalam memilih suatu produk yang dalam
Pemberian pelayanan kesehatan hal ini adalah pemilihan layanan rawat
harus disesuaikan dengan karakteristik inap di suatu rumah sakit. Pendidikan
dari pasien tersebut. Salah satu contoh juga harus menjadi pertimbangan dalam
seperti pada saat tenaga kesehatan membuat suatu strategi komunikasi
memberikan penjelasan tentang penyakit dimana penggunaan teknologi dapat
maupun memberikan arahan tentang diterapkan pada kelompok dengan
cara perawatan pasien tersebut harus pendidikan menengah dan tinggi,
menggunakan bahasa yang mudah misalnya dengan menggunakan SMS dan
dipahami. Begitu pula dengan target internet.8
pasar potensial yang akan diberikan Untuk variabel strata pendidikan
edukasi tentang kesehatannya juga harus dalam penelitian ini didapatkan hasil
diperhatikan cara dan alat komunikasi bahwa terdapat pengaruh positif antara
yang digunakan. Wanita dengan tingkat strata pendidikan ter-hadap disiplin kerja
pendidikan rendah, menyebabkan perawat dan bidan di RSUD Trikora
kurangnya pengertian mereka akan Kabupaten Banggai Kepulauan. Dari data
bahaya yang dapat menimpa ibu yang didapat 18,6% pegawai dengan
terutama dalam hal kegawatdaruratan tingkat pendidikan sarjana memiliki
kehamilan dan persalinan.7 tingkat disiplin yang baik, selebihnya
Penelitian ini sejalan dengan terdapat 13,9% memiliki tingkat disiplin
penelitian yang pernah dilakukan kerja yang sedang. Sedangkan untuk
sebelumnya, menyatakan bahwa pegawai dengan tingkat pen-didikan
pendidikan ibu yang rendah (”SMP) diploma terdapat 2,3% memiliki tingkat
mempunyai risiko 6 kali lebih tinggi untuk disiplin yang baik, 48,8% dengan kinerja
mengalami partus lama dibandingkan ibu yang sedang dan selebihnya 16,4%
dengan pendidikan tinggi (>SMP)6. dengan tingkat kedisiplinan yang kurang.
Pendidikan biasanya berpengaruh pada

Tabel 5. Jenis kelamin pasien rawat inap yang berkunjung ke RS X.


Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
P 56 84%
L 11 16%
Sumber: Hasil perhitungan segmentasi pasar RS X, 2016

Jenis Kelamin terhadap kepuasan yang pernah


Persentase responden yang berjenis dilakukan sebelumnya, didapatkan hasil
kelamin wanita lebih banyak bahwa wanita cenderung lebih mudah
dibandingkan responden pria. Dalam puas akan pelayanan rumah sakit
penelitian tentang pengaruh jenis kelamin dibandingkan laki±laki, dimana laki-laki
|135 | Anisa Ramadhani Kusumastiti*, Nofita Dwi Harjayanti, Tita Hariyanti± Analisa «

mempunyai tuntutan lebih besar sehingga Pengguna jasa pelayanan rawat inap
cenderung untuk tidak puas dibandingkan yang mayoritas berjenis kelamin
dengan wanita. Masyarakat banyak perempuan karena selain mengurusi
beranggapan bahwa wanita dianggap urusan rumah tangga juga membantu
lemah, tidak rasional, dankurang suami mencari nafkah sehingga memiliki
berpengalaman, sedangkan laki-laki resiko lebih besar untuk terpapar
dianggap lebih kuat, rasional dan penyakit. Selain itu, kaum perempuan
berpengalaman, sehingga laki-laki juga menggunakan jasa pelayanan
cenderung membutuhkan pelayanan rawat inap karena harus melalui
yang lebih untuk mencapai kepuasan.9 proses persalinan yang memang
disediakan oleh rumah sakit.5

Tabel 6. Status perkawinan pasien rawat inap yang berkunjung ke RS X.


Status Perkawinan Jumlah Responden Persentase
Kawin 55 82%
Belum kawin 11 16%
Janda 1 1%
Sumber: Hasil perhitungan segmentasi pasar RS X, 2016

Status Perkawinan
Pasien yang telah menikah ini
berada pada rentang usia produktif,
sehingga secara biologis akan potensial
dalam menghasilkan keturunan di masa
mendatang

.
Tabel 7. Usia pasien rawat inap yang berkunjung ke RS X.
Usia Jumlah Responden Persentase
18 - 35 Tahun 30 45%
36 - 55 Tahun 16 24%
• 56 Tahun 11 16%
5 - 17 Tahun 6 9%
0-28 hari 2 3%
28 hari -5 Tahun 2 3%
Sumber: Hasil perhitungan segmentasi pasar RS X, 2016

Usia
Kelompok umur usia produktif cenderung pelayanan dasar dan cenderung
lebih banyak menuntut dan berharap mengkritik9.
lebih banyak terhadap kemampuan

Tabel 8. Pendapatan per bulan pasien rawat inap yang berkunjung ke RS X.


Pendapatan per Bulan Jumlah Responden Persentase
300.000-1.000.000 32 48%
1.000.000-2.000.000 21 31%
2.000.000-3.500.000 7 10%
” 300.000 6 9%
• 3.500.000 1 1%
Sumber: Hasil perhitungan segmentasi pasar RS X, 2016

Pendapatan per Bulan


JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit), 6 (2), 130-139 | 136 |

Pada analisa ini diperoleh hasil dilihat dari kelas sosial ekonomi tersebut
bahwa sebagian pasien (57%) memiliki maka responden memiliki daya beli
pendapatan per bulan kurang dari 1 yang tinggi karena tingkat pendapatan
juta.Artinya sebagian besar pasien RS X akan mempengaruhi keinginan para
adalah pasien dengan kategori konsumen dan menentukan daya beli
perekonomian menengah-bawah. Jika mereka7.

Tabel 9. Suku bangsa pasien rawat inap yang berkunjung ke RS X.


Suku Jumlah Responden Persentase
Jawa 65 97%
Madura 2 3%
Sumber: Hasil perhitungan segmentasi pasar RS X, 2016

Suku Bangsa
adat suku Jawa yang dapat dijadikan
Pasar potensial RS X adalah masyarakat salah satu usaha pemasaran dari rumah
suku Jawa sehingga dapat dipelajari sakit.
karakteristik serta kebiasan-kebiasan

Tabel 10. Agama pasien rawat inap yang berkunjung ke RS X.


Agama Jumlah Responden Persentase
Islam 67 100%
Kristen 0 0%
Katholik 0 0%
Hindu 0 0%
Budha 0 0%
Sumber: Hasil perhitungan segmentasi pasar RS X, 2016 Agama

Responden yang seluruhnya tempat yang nyaman dan mencukupi


beragama Islam dapat ditangkap oleh untuk beribadah serta dapat memberikan
rumah sakit untuk mengembangkan pendekatan kerohanian agama Islam
sarana dan prasarana yang berhubungan walaupun tidak harus merubah rumah
dengan ibadah umat Islam. Menyediakan sakit menjadi rumah sakit Islam.
Segmentasi perilaku dibuat dengan
melihat cara pembayaran responden di
RS X.
Segmentasi Perilaku Pasien RS X

Tabel 11. Cara pembayaran pasien rawat inap yang berkunjung ke RS X.


Cara Pembayaran Jumlah Responden Persentase
Umum 41 61%
BPJS 26 39%
Sumber: Hasil perhitungan segmentasi pasar RS X, 2016
|137 | Anisa Ramadhani Kusumastiti*, Nofita Dwi Harjayanti, Tita Hariyanti± Analisa «

Analisa Segmentasi Perilaku

Hasil segmentasi didapatkan cara sebesar 27%.Hal ini berarti masih


pembayaran terbanyak adalah biaya tingginya potensi rumah sakit untuk
sendiri atau umum sebanyak 41 mendapatkan pasien baru sehingga
responden atau 61% dan dengan usaha pemasaran baik iternal maupun
menggunakan BPJS sebesar 39%. eksternal masih sangat penting untuk
Kemudian responden juga dibagi menjadi segera dilakukan dengan gencar untuk
dua yaitu responden yang merupakan meningkatkan BOR rumah sakit.
pasien baru dan lama.Didapatkan hasil Segmentasi perilaku dilakukan dengan
responden baru yaitu 73% sedangkan melihat pemilihan kelas perawatan rawat
responden yang merupakan pasien lama inap oleh responden di RS X.

Segmentasi Psikografis Pasien RS X


Segmentasi psikografis dilakukan dengan
melihat pemilihan kelas perawatan rawat
inap oleh responden di RS X.

Tabel 12. Pemilihan kelas perawatan pasien rawat inap yang berkunjung keRS X.
Pemilihan Kelas Perawatan Jumlah Responden Persentase
Kelas 3 44 65.67%
Kelas 2 16 23.88%
VIP 2 2.99%
Kelas 1 5 7.46%
Sumber: Hasil perhitungan segmentasi pasar RS X, 2016

Analisa Segmentasi Psikografis


Sejumlah 66% responden memilih sebagian besar adalah perempuan
untuk dirawat di kelas 3. Hal ini sesuai sebesar 84%, pekerjaan terbanyak
dengan penghasilan pasien per bulan adalah tidak Bekerja (IRT) yaitu 61%,
yang sebagian besar di bawah 1 juta per pendidikan terakhir SD 37%, status
bulan. Kelas perawatan pasien ini perkawinan adalah kawin sebesar 82%,
dapat menunjukkan kelas sosialnya di usia 18 - 35 Tahun sebesar 45%,
masyarakat7. pendapatan per bulan antara 300.000-
Berdasarkan hasil analisa diketahui 1.000.000 sebesar 48%, suku bangsa
bahwa segmentasi demografi untuk terbanyak adalah suku Jawa 97% dan
pengguna jasa pelayanan rawat inap RS dari segi agama yaitu Islam sebesar
X termasuk pada golongan menengah ke 100%.Berdasarkan faktor geografi:
bawah berdasarkan pada pendapatannya pelanggan berasal dari Kecamatan
yang sebagian besar <1 juta, sebagian Bululawang sebesar 25% kemudian
besar berumur 18-35 tahun dengan jenis Kecamatan Gondanglegi 22% dan
kelamin perempuan dan tidak bekerja Kecamatan Bantur 10%.
dimana kegiatan sehari-hari sebagai ibu Berdasarkan factor psikografis :
rumah tangga. Kelompok segmen pasar pasien membayar menggunakan uang
ini dapat ditangkap oleh rumah sakit pribadi (umum) sebesar 61%.
sebagai target yang potensial untuk terus Segmentasi perilaku: pemilihan kelas
dikembangkan di RS X melalui marketing perawatan kelas 3 yaitu sebesar 65.67%.
internal maupun eksternal. Berdasarkan hasil penelitian, pemasaran
yang akan dilaksanakan diharapkan
SIMPULAN fokus terutama pada segmen pasar yang
telah dipilih menjadi target. Gambaran
Hasil analisis segmen pelanggan RS segmen pasar RS X yang didapat dari
X yaitu: berdasarkan faktor demografi:
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit), 6 (2), 130-139 | 138 |

penelitian ini sebaiknya dievaluasi


secara berkala dan ditindaklanjuti.

DAFTAR PUSTAKA
1. Arifin Z. RANCANG BANGUN
PERANGKAT LUNAK
PERFORMANCE DASHBOARD
EVALUASI KINERJA KARYAWAN
RUMAH SAKIT UMUM
PEMERINTAH DENGAN METODE
THE MALCOM BALDRIGE
NATIONAL QUALITY AWARD
(MBNQA). Jurnal Informatika
Mulawarman (JIM). 2016; 6(3):108-
118.
2. Wina O. Segmentasi Pasar Pada
Semen Padang Hospital thesis]: UPT.
Perpustakaan; 2015.
3. Notoatmodjo. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;
2005.
4. Kartajaya H. Hermawan Kartajaya on
Marketing Mix. Mizan Pustaka; 2007
5. Rovitasari SM. ANALISIS
SEGMENTASI PASAR PENGGUNA
JASA PELAYANAN RAWAT INAP
RUMAH SAKIT DAERAH KALISAT
TAHUN 2013. 2013.
6. Harun HM, Abdullah AZ. Hubungan
Karakteristik dan Perilaku Ibu dengan
Status Persalinan di Wilayah Pesisir
Kecamatan Tallo Makassar. 2014.
7. Munandar D. Analisis Penentuan
Segmen, Target, dan Posisi Pasar
Home Care di Rumah Sakit AL-
ISLAM Bandung. Universitas
Komputer Indonesia. 2005; 6.
8. Mulyono A. Analisis Segmen, Targer,
Posisi Pasar, dan Alternatif
Diferensiasi Layanan di Instalasi
Rawat Inap Umum RS Karya Husada
Cikampek Tahun 2009. 2009.
9. Budiman S, Herlina N. Hubungan
Status Demografi Dengan Kepuasan
Masyarakat Tentang Pelayanan
Jamkesmas Di Wilayah Puskesmas
Tanjungsari Kabupaten Bogor Tahun
2010. Jurnal Kesehatan Kartika.
2010; 27:1989-2009.

Anda mungkin juga menyukai