Anda di halaman 1dari 9

Putusan Nomor : Put-100920.13/2011/PP/M.

IIIA Tahun 2018

Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26

K
Tahun Pajak : 2011

JA
Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah koreksi atas
Dasar Pengenaan (DPP) Pajak Penghasilan Pasal 26Masa Pajak Juli sampai
dengan Desember 2011 sebesar Rp5.456.554.340,00 yang tidak disetujui oleh

PA
Pemohon Banding;

Menurut Terbanding : bahwa berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan Kertas Kerja
Pemeriksaan (KKP), Terbanding melakukan koreksi positif atas Objek PPh
Pasal 26 untuk Masa Pajak Juli s.d. Desember 2011 karena adanya transaksi

N
penjualan saham dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
sehingga nilai penjualan saham berdasarkan nilai wajar berdasarkan nilai

LA
nominal yang tercantum dalam akta yaitu sebesar US$600.000 sebagai DPP
PPh Pasal 26 karena tidak adanya data mengenai harga pasar;

bahwa Pemohon Banding keberatan dengan koreksi tersebut sebesar

DI
Rp5.456.554.340,00 dengan alasan:

· Riil nilai yang dibayarkan hanya sebesar US$100 dan US$10 (sesuai sale
GA
and purchase of shares agreement tanggal 17 Oktober 2011 antara Sime
Darby Holdings Berhad, Sime Darby Plantation Sdn Bhd serta PT Sime
Darby Commodities Trading dan sesuai sale and purchase of shares
agreement tanggal 17 Oktober 2011 antara Sime Darby Technologies
Holding Pte Ltd, Sime Darby Futures Trading Sdn Bhd, serta Pemohon
EN

Banding);
· Nilai pengalihan saham tersebut disepakati oleh kedua belah pihak yang
mengalihkan saham dikarenakan besarnya akumulasi kerugian yang
dimiliki oleh Pemohon Banding pada 30 Juni 2011 (sesuai audit report per
TP

30 Juni 2011);
· PPh Pasal 26 terutang tersebut telah dilaporkan pada SPT Masa PPh
Pasal 23/26 Masa Juli 2012 dan pembetulannya sehingga seharusnya
sudah tidak ada PPh Pasal 26 yang terhutang;
· Nilai Objek PPh Pasal 26 adalah sebesar DPP yang dilaporkan oleh
IA

Pemohon Banding dalam SPT Masa 23/26 Pembetulan 1 Masa Juli 2012;

bahwa memperhatikan alasan koreksi positif pemeriksa atas obyek PPh Pasal
AR

26 dan alasankeberatan Pemohon Banding dikaitkan dengan ketentuan


perpajakan tersebut di atas, maka materi sengketa yang diajukan keberatan
adalah terkait sengketa yuridis;
ET

bahwa berdasarkan Audit Report tahun 2011 per tanggal 30 Juni 2012 dan
2011 (Tahun Pajak 2011) diketahui bahwa terdapat perubahan kepemilikan
saham sebagai berikut:
KR

Pemegang Saham Negara 2011 2012


SE

1 Sime Darby Malaysia $ 6.000 $


Technologies Holdings
Pte Ltd

2 Sime Darby Holdings Malaysia $ 594.000 $


Berhad

3 Sime Darby Plantations Malaysia $ -$ 594.000

K
Sdn. Bhd.

JA
4 Sime Darby Future Malaysia $ -$ 6.000
Trading Sdn. Bhd.

$ 600.000 $ 600.000

PA
bahwa berdasarkan penelitian terhadap data yang dipinjamkan oleh Pemohon
Banding berupa Akta Notaris No. 49 dan No. 50 tanggal 13 Desember 2011

N
dan Akta Notaris No. 25 tanggal 16 Januari 2012 dengan Notaris Popie Savitri
Martosuhardjo Pharmanto, S.H., diketahui bahwa pihak-pihak tersebut di atas

LA
mempunyai hubungan istimewa, dengan penjelasan sebagai berikut:

· Yeoh Poh Yew mempunyai jabatan sebagai Director pada Sime Darby
Holdings Berhad dan Sime Darby Technologies Holdings Pte. Ltd. (Pasal

DI
18 ayat (4) huruf b UU PPh);
· Franki Anthony Dass mempunyai jabatan sebagai Director pada Sime
Darby Plantation Sdn. Bhd. dan sebagai Dewan Komisaris pada PT Sime
GA
Darby Commodities Trading (Pasal 18 ayat (4) huruf b UU PPh);
· Jasni Bin Muhamad mempunyai jabatan sebagai Director pada Sime Darby
Future Trading Sdn. Bhd. dan sebagai Direktur PT Sime Darby
Commodities Trading (Pasal 18 ayat (4) huruf b UU PPh);
· Sebelum terjadinya pengalihan saham, Sime Darby Holdings Berhad
EN

menguasai PT Sime Darby Commodities Trading sebesar 99% penyertaan


modal Pasal 18 ayat (4) huruf a UU PPh);

bahwa berdasarkan pencarian via web www.simedarby.com, diketahui


TP

bahwa Sime Darby Plantation Sdn. Bhd. merupakan salah satu unit usaha
Sime Darby Group yang bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit;

bahwa berdasarkan akta jual bell notaries Popie Savitri Martosuhardjo


Pharmanto, S.H.nomor 49 tanggal 13 Desember 2011, nilai transaksi adalah
IA

senilai US$110 untuk nilai nominal sebesar US$600.000;

bahwa Sime Darby Plantation Sdn. Bhd. Membeli saham dari Sime Darby
AR

Holdings Berhad nominal US$594.000 dengan nilai US$100 dan Sime Darby
Future Trading Sdn. Bhd. Membeli saham dari Sime Darby Technologies
Holdings Pte Ltd nilai nominal US6.000 seharga US$10;
ET

bahwa berdasarkan informasi tersebut, dapat diketahui bahwa nilai jual saham
jauh dibawah nilai nominalnya. Hal ini sangat tidak wajar karena dipengaruhi
antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu Sime Darby Plantation
Sdn. Bhd., Sime Darby Holdings Berhad , Sime Darby Future Trading Sdn.
KR

Bhd. dan Sime Darby Technologies Holdings Pte Ltd.;

bahwa Pasal 10 ayat (1) UU PPh menyatakan bahwa harga perolehan atau
harga penjualan dalam hal terjadi jual beli harta yang tidak dipengaruhi
SE

hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) adalah


jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan atau diterima, sedangkan apabila
terdapat hubungan istimewa adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau
diterima;
bahwa berdasarkan Laporan Keuangan Wajib Pajak tahun 2011 dan 2012
(schedule 1 dan schedule 5/6), atas pengalihan saham tersebut, nilai saham
masih tercatat sebesar US$600,000 (setara dengan Rp4.356.600.000,00);

K
bahwa Terbanding tidak mendapatkan data lain mengenai harga pasar saham,
maka dari itu Tim Peneliti menggunakan harga nominal sebagai jumlah yang

JA
seharusnya dikeluarkan atau diterima yang menjadi nilai DPP PPh Pasal 26
karena dalam laporan keuangan, nilai saham masih tercatat sebesar
US$600,000;

PA
bahwa dengan demikian, Terbanding berpendapat bahwa koreksi positif DPP
PPh Pasal 26 yang dilakukan oleh Pemeriksa telah sesuai dengan ketentuan
perpajakan terkait sehingga koreksi pemeriksa dimaksud dipertahankan dan
menolak permohonan keberatan Pemohon Banding;

N
bahwa Terbanding dalam memutuskan keberatan Pemohon banding telah
sesuai dengan data dan fakta-fakta dalam proses keberatan dan ketentuan

LA
peraturan perpajakan yang berlaku;

bahwa materi surat permohonan banding Pemohon Banding yang menjadi

DI
pokok sengketa pada dasarnya hanya mengulang isi surat keberatannya,
dengan demikian sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-
05/P145/1994 tanggal 21 Februari 1994, hal-hal yang diajukan banding tidak
GA
perlu diuraikan lagi. Karena itu diusulkan kepada Majelis untuk menolak
permohonan banding Pemohon banding jika dalam berkas banding tidak
terdapat bukti-bukti pendukung baru yang dapat meyakinkan kebenaran
permohonan banding Pemohon banding;
EN

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan nilai koreksi PPh Pasal 26 yang
Banding menggunakan nilai nominal saham berdasarkan akta, karena riil nilai yang
TP

dibayarkan hanya sebesar US$100 dan US$10 (sesuai sale and purchase of
shares agreement tanggal 17 Oktober 2011 antara Sime Darby Holdings
Berhad, Sime Darby Plantation Sdn Bhd serta PT Sime Darby Commodities
Trading dan sesuai sale and purchase of shares agreement tanggal 17
IA

Oktober 2011 antara Sime Darby Technologies Holding PTE. LTD., Sime
Darby Futures Trading Sdn Bhd serta PT Sime Darby Commodities Trading);
AR

bahwa Nilai pengalihan saham tersebut disepakati oleh kedua belah pihak
yang mengalihkan saham dikarenakan besarnya akumulasi kerugian yang
dimiliki oleh Pemohon Banding pada 30 Juni 2011 (Sesuai audit report per 30
Juni 2011);
ET

bahwa sesuai dengan butir 10 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor
SE-18/PJ.31/1992 tanggal 10 September 1992 tentang Penegasan Perlakuan
PPh atas Pemindahtanganan Harta, ditegaskan bahwa apabila nilai pasar dari
saham yang dipertukarkan tidak diketahui karena tidak diperdagangkan di
KR

bursa, maka nilai yang dipakai adalah nilai yang dihitung berdasarkan
kekayaan bersih (net worth) dari perseroan yang bersangkutan, yaitu selisih
antara seluruh harta dikurangi dengan seluruh kewajiban pada saat terjadinya
transaksi;
SE

bahwa karena harga pasar dari saham Pemohon Banding yang dialihkan tidak
diketahui karena tidak diperdagangkan di bursa dan jika dilakukan pendekatan
penghitungan harga pasar dari saham tersebut dengan menghitung selisih
antara harga pasar seluruh harta dikurangi dengan harga pasar seluruh
kewajiban pada saat terjadinya transaksi pengalihan, akan didapatkan hasil
yang negatif. Oleh sebab itu maka Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yang
digunakan untuk menghitung PPh Pasal 26 terutang adalah nilai riil transaksi
pengalihan saham tersebut yaitu sebesar total US$110;

K
bahwa PPh Pasal 26 terhutang tersebut telah dilaporkan pada SPT masa PPh

JA
23/26 masa Juli 2012, dan pembetulannya sehingga seharusnya sudah tidak
ada PPh Pasal 26 yang terhutang;

PA
bahwa Nilai Objek PPh Pasal 26 adalah sebesar DPP yang dilaporkan oleh
Pemohon Banding dalam SPT Masa 23/26 Pembetulan 1 Masa Juli 2012;

bahwa berdasarkan penjelasan tersebut di atas, Pemohon Banding mohon


Pengadilan Pajak membatalkan Keputusan Terbanding Nomor KEP-
149/WPJ.07/2016 tanggal 18 Januari 2016;

N
LA
Menurut Majelis : bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas berkas banding dan penjelasan
para pihak di dalam persidangan, diketahui bahwa yang menjadi pokok
sengketa adalah koreksi positif DPP PPh Pasal 26 sebesar Rp5.456.554.340,00

DI
yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

bahwa menurut Terbanding, koreksi DPP PPh Pasal 26 adalah terkait adanya
GA
pengalihan saham Pemohon Banding oleh Wajib Pajak Luar Negeri, dan telah
sesuai dengan ketentuan;

bahwa berdasarkan akta jual beli notaris Popie Savitri Martosuhardjo


Pharmanto, S.H. nomor 49 tanggal 13 Desember 2011, nilai transaksi adalah
EN

senilai US$ 110 untuk nilai nominal saham sebesar US$ 600,000, sehingga
nilai jual saham jauh di bawah nilai nominalnya, sangat tidak wajar karena
dipengaruhi antara pihak yang mempunyai hubungan istimewa yaitu Sime
Darby Plantation Sdn. Bhd., Sime Darby Holdings Berhad, Sime Darby Future
Trading Sdn. Bhd. dan Sime Darby Technologies Holdings Pte Ltd;
TP

bahwa Pasal 10 ayat (1) UU PPh menyatakan bahwa harga perolehan atau harga
penjualan dalam hal terjadi jual beli harta yang tidak dipengaruhi hubungan
istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) adalah jumlah yang
sesungguhnya dikeluarkan atau diterima, sedangkan apabila terdapat hubungan
IA

istimewa adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima;

bahwa berdasarkan Laporan Keuangan Wajib Pajak tahun 2011 dan 2012
(schedule 1 dan schedule 5/6), atas pengalihan saham tersebut, nilai saham
AR

masih tercatat sebesar US$ 600,000 (setara dengan Rp4.356.600.000,00), dan


Pemohon Banding tidak dapat memberikan data dan dokumen transaksi riil
terkait aliran dana dari kedua belah pihak yang bertransaksi, demikian juga
Terbanding tidak mendapatkan data lain mengenai harga pasar saham. Oleh
karena itu Terbanding berpendapat penggunaan harga nominal sebagai
ET

jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima yang menjadi nilai DPP
PPh Pasal 26 sudah tepat karena sesuai dengan laporan keuangan, nilai
saham masih tercatat sebesar US$ 600,000.
KR

bahwa Terbanding dalam menghitung ulang PPh Pasal 26 terutang berdasarkan


DPP PPh Pasal 26 yang telah dilaporkan Pemohon Banding dalam SPT, telah
mengikuti kurs sesuai KMK, sedangkan sampai dengan persidangan terakhir
tidak ada bukti bahwa Pemohon Banding sudah menggunakan kurs KMK
dalam melakukan pemotongan PPh Pasal 26;
SE

bahwa dalil Pemohon Banding yang menggunakan butir 10 Surat Edaran Direktur
Jenderal Pajak Nomor SE-18/PJ.31/1992 tidak tepat dikarenakan surat edaran ini
ditujukan untuk perhitungan PPh Badan bukan PPh Pasal 26, dan butir 10 tidak
dapat terlepas dari butir 11, dimana dalam transaksi Pemohon Banding terdapat
hubungan istimewa, sehingga Terbanding mutlak berwenang untuk
menentukan besarnya nilai/harga;

bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan nilai koreksi PPh Pasal 26 dari

K
Terbanding yang menggunakan nilai nominal saham berdasarkan akta, karena
nilai riil yang dibayarkan hanya sebesar US$110 sesuai sale and purchase of

JA
shares agreement tanggal 17 Oktober 2011 antara Sime Darby Holdings
Berhad, Sime Darby Plantation Sdn Bhd serta PT Sime Darby Commodities
Trading dan sesuai sale and purchase of shares agreement tanggal 17

PA
Oktober 2011 antara Sime Darby Technologies Holding Pte Ltd, Sime Darby
Futures Trading Sdn Bhd, serta Pemohon Banding;

bahwa menurut Pemohon Banding, nilai pengalihan saham telah disepakati


oleh kedua belah pihak yang mengalihkan saham dikarenakan besarnya

N
akumulasi kerugian yang dimiliki oleh Pemohon Banding pada 30 Juni 2011
sesuai audit report per 30 Juni 2011, nilai Objek PPh Pasal 26 adalah sebesar
DPP yang dilaporkan oleh Pemohon Banding dalam SPT Masa 23/26

LA
Pembetulan 1 Masa Juli 2012, dan PPh Pasal 26 terutang telah dilaporkan
pada SPT Masa PPh Pasal 23/26 Masa Juli 2012 dan pembetulannya
sehingga seharusnya sudah tidak ada PPh Pasal 26 yang terhutang;

DI
bahwa Pemohon Banding menggunakan dasar hukum Surat Edaran Direktur
Jenderal Pajak Nomor SE18/PJ.31/1992 tanggal 10 September 1992 tentang
GA
Penegasan Perlakuan PPh atas Pemindahtanganan Harta, dimana sesuai
dengan butir 10 ditegaskan bahwa apabila nilai pasar dari saham yang
dipertukarkan tidak diketahui karena tidak diperdagangkan di bursa, maka nilai
yang dipakai adalah nilai yang dihitung berdasarkan kekayaan bersih (net
worth) dari perseroan yang bersangkutan, yaitu selisih antara seluruh harta
EN

dikurangi dengan seluruh kewajiban pada saat terjadinya transaksi;

bahwa menurut Pemohon Banding, oleh karena harga pasar dari saham
Pemohon Banding yang dialihkan tidak diketahui karena tidak diperdagangkan
TP

di bursa dan jika dilakukan pendekatan penghitungan harga pasar dari saham
tersebut dengan menghitung selisih antara harga pasar seluruh harta
dikurangi dengan harga pasar seluruh kewajiban pada saat terjadinya
transaksi pengalihan, akan didapatkan hasil yang negatif, maka Dasar
IA

Pengenaan Pajak (DPP) yang digunakan untuk menghitung PPh Pasal 26


terutang adalah nilai riil transaksi pengalihan saham tersebut yaitu sebesar
total US$110;
AR

bahwa berdasarkan uraian tersebut, Majelis berpendapat bahwa sengketa a


ET

quo adalah sengketa yuridis terkait dengan perbedaan nilai penjualan atas
pengalihan saham Pemohon Banding oleh Wajib Pajak Luar Negeri yang memiliki
hubungan istimewa;

bahwa di dalam persidangan dijumpai fakta-fakta sebagai berikut :


KR

- bahwa berdasarkan Audit Report Tahun Pajak 2011 per tanggal 30 Juni 2012
dan 2011 diketahui bahwa terdapat perubahan kepemilikan saham sebagai
SE

berikut:

Pemegang Saham Negara 2011 2012


Sime Darby Malaysia $ 6.000 $
Technologies Holdings
Pte Ltd

K
Sime Darby Holdings Malaysia $ 594.000 $

JA
Berhad

Sime Darby Plantations Malaysia $ -$ 594.000


Sdn. Bhd.

PA
Sime Darby Future Malaysia $ -$ 6.000
Trading Sdn. Bhd.

$ 600.000 $ 600.000

N
LA
- bahwa berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H
No. 49 dan No. 50 tanggal 13 Desember 2011 dan No. 25 tanggal 16 Januari
2012 diketahui bahwa pihak-pihak tersebut mempunyai hubungan istimewa,
berdasarkan Pasal 18 ayat (4) huruf b UU PPh.

DI
- bahwa berdasarkan akta jual beli notaris Popie Savitri Martosuhardjo
Pharmanto, S.H. nomor 49 tanggal 13 Desember 2011, untuk nilai saham
sebesar US$600,000, nilai transaksi adalah sebesar US$ 110 dengan rincian
GA
sebagai berikut :
- untuk pembelian saham Sime Darby Holdings Berhad nominal US$
594,000 seharga US$ 100 nilai oleh Sime Darby Plantation Sdn. Bhd.
- untuk pembelian saham Sime Darby Technologies Holdings Pte Ltd nilai
nominal US6.000 seharga US$ 10 oleh Sime Darby Future Trading Sdn.
EN

Bhd.
- bahwa berdasarkan Laporan Keuangan Pemohon Banding tahun 2011 dan
2012 (schedule 1 dan schedule 5/6), atas pengalihan saham tersebut, nilai
saham masih tercatat sebesar US$ 600,000 atau setara dengan
TP

Rp4.356.600.000,00.

bahwa sesuai Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, disebutkan sbb :
IA

Harga perolehan atau harga penjualan dalam hal terjadi jual beli harta yang tidak
dipengaruhi hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4)
adalah jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan atau diterima, sedangkan apabila
AR

terdapat hubungan istimewa adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau


diterima.

bahwa berdasarkan ketentuan a quo, hasil pemeriksaan Majelis terhadap data-


data yang telah disampaikan, dan fakta-fakta di persidangan, diketahui bahwa
ET

nilai riil yang dikeluarkan atas pengalihan saham Pemohon Banding adalah
US$110, sedangkan nilai yang sesungguhnya dikeluarkan atas pengalihan saham
tersebut tidak dapat diperoleh karena transaksi pengalihan saham tidak dilakukan
di bursa, dan tidak diperoleh harga pasar dari saham Pemohon Banding yang
dialihkan tersebut;
KR

bahwa menurut Majelis, pendekatan nilai transaksi dengan penghitungan harga


pasar dari saham tersebut dengan menghitung selisih antara harga pasar
seluruh harta dikurangi dengan harga pasar seluruh kewajiban pada saat
terjadinya transaksi pengalihan, akan didapatkan hasil yang negatif, sehingga
SE

penggunaan nilai riil transaksi pengalihan saham tersebut yaitu sebesar total
US$110 menurut Majelis sudah tepat karena nilai US$110 adalah nilai transaksi
pengalihan saham yang didasarkan pada kesepakatan para pihak yang telah
dituangkan dalam akta jual beli Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto,
S.H. nomor 49 tanggal 13 Desember 2011, dimana Pemohon Banding tidak dapat
mempengaruhi nilai transaksi pengalihan saham tersebut karena merupakan
obyek yang ditransaksikan;

bahwa penggunaan dasar hukum Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang PPh oleh

K
Terbanding, menurut Majelis sudah tepat, namun Terbanding seharusnya dapat
membuktikan berapa nilai yang seharusnya diterima dan dikeluarkan atas
transaksi pengalihan saham Pemohon Banding a quo;

JA
bahwa menurut Majelis, penghitungan nilai transaksi oleh Terbanding yang
mengacu pada nilai nominal saham yang tercatat dalam laporan keuangan,

PA
sebesar US$ 600,000 tidak tepat, karena tidak didasarkan pada bukti transaksi
yang menunjukkan bahwa nilai transaksi pengalihan saham adalah sebesar
US$600,000, namun faktanya nilai riil yang diterima dan dikeluarkan atas transaksi
pengalihan saham tersebut adalah US$110, dan telah didukung oleh bukti berupa
sale and purchase of shares agreement tanggal 17 Oktober 2011 antara Sime

N
Darby Holdings Berhad, Sime Darby Plantation Sdn Bhd serta PT Sime
Darby Commodities Trading dan sesuai sale and purchase of shares
agreement tanggal 17 Oktober 2011 antara Sime Darby Technologies Holding

LA
Pte Ltd, Sime Darby Futures Trading Sdn Bhd, serta Pemohon Banding;

DI
bahwa Majelis berpendapat, nilai riil transaksi sebesar US$110 dapat
digunakan oleh karena nilai yang seharusnya diterima atau dikeluarkan dalam
transaksi pengalihan saham tersebut tidak diperoleh dan tidak dapat
dibuktikan oleh Terbanding, sedangkan atas transaksi tersebut Pemohon
GA
Banding telah melaporkan sebagai DPP Objek PPh Pasal 26 dalam SPT
Masa 23/26 Pembetulan 1 Masa Juli 2012, dan PPh Pasal 26 terutang telah
dilaporkan pada SPT Masa PPh Pasal 23/26 Masa Juli 2012 dan
pembetulannya, sehingga menurut Majelis koreksi Terbanding sebesar
Rp5.456.554.340,00 tidak dapat dipertahankan;
EN

bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang


Pengadilan Pajak disebutkan dalam :
TP

Pasal 69 ayat (1e) :


Alat bukti dapat berupa “pengetahuan hakim”, yang di Pasal 75 disebutkan
adalah hal yang olehnya diketahui dan diyakini kebenarannya.
IA

Pasal 78 :
Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian,
dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang
AR

bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim.

bahwa menurut memori penjelasan pasal 78 disebutkan :

Keyakinan Hakim di dasarkan pada penilaian pembuktian dan sesuai dengan


ET

peraturan perundang-undangan perpajakan.

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dan penilaian Majelis atas bukti-bukti


KR

dan keterangan yang diberikan oleh para pihak yang terungkap di dalam
persidangan serta peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku,
Majelis berkeyakinan bahwa dalil Terbanding tidak tepat, oleh karena itu
Majelis berpendapat untuk mengabulkan seluruhnya permohonan banding dari
Pemohon Banding;
SE

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai kredit
pajak;
Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif
pajak;

K
JA
Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi
administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada
penyelesaian sengketa Iainnya;

PA
Menimbang : bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis
berketetapan untuk menggunakan kuasa Pasal 80 ayat (1) huruf b Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, untuk mengabulkan

N
seluruhnya banding Pemohon Banding, dengan perhitungan sebagai berikut:

DPP PPh Pasal 26 menurut Keputusan Terbanding Rp 5.457.600.000,00

LA
Koreksi yang tidak dapat dipertahanka Rp 5.456.554.340,00

DPP PPh Pasal 26 menurut Majelis Rp 1.045.660,00

DI
GA
Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan
ketentuan perundang-undangan Iainnya serta peraturan hukum yang berlaku
dan yang berkaitan dengan perkara ini;
EN

Memutuskan : Mengabulkan seluruhnya Banding Pemohon Banding terhadap Keputusan


Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-149/WPJ.07/2016 tanggal 18 Januari
2016, tentang keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Kurang
TP

Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan Pasal 26 Masa Pajak Juli sampai


dengan Desember 2011 Pemohon Banding dengan perhitungan sebagai
berikut.
IA

DPP PPh Pasal 26 Rp 1.045.660,00


AR

PPh Pasal 26 terutang Rp 52.283,00

Kredit Pajak Rp217.830.000,00

Pajak yang tidak/ kurang dibayar (Rp217.777.717,00)


ET

Sanksi Administrasi Rp 0,00

Jumlah PPh yang masih harus dibayar (Rp217.777.717,00)


KR

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah setelah pemeriksaan


dalam persidangan dicukupkan pada hari Kamis tanggal 5 Januari 2017 oleh
SE

Hakim Majelis IIIA Pengadilan Pajak dengan susunan Majelis sebagai berikut:

Dr. Sartono, S.H., M.H., M.Si, sebagai Hakim Ketua,


M.Z. Arifin, S.H., M.Kn. sebagai Hakim Anggota,

Ruwaidah Afiyati, S.E., S.H., M.M., M.H., C.Fr.A sebagai Hakim Anggota,

K
dengan dibantu oleh

JA
Drs. Tripto Tri Agustono, M.Si., sebagai Panitera Pengganti

PA
Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis
IIIA Pengadilan Pajak pada hari Selasa tanggal 8 Mei 2018 dengan dihadiri oleh
para Hakim anggota, Panitera Pengganti, serta tidak dihadiri oleh Pemohon
Banding maupun Terbanding;

N
LA
DI
GA
EN
TP
IA
AR
ET
KR
SE

Anda mungkin juga menyukai