Anda di halaman 1dari 3

Dwiki Hairandi

195030407111014
Kepemimpinan
Kelas D
Jumat, 20 Maret 2020

1. A. > Peran interpersonal : mewakili organisasi untuk kegiatan kegiatan diluar


organisasi, mengoordinasikan , mengendalikan, memotivasi, dan mendukung
bawahan bawahannya, menghubungkan personal disemua tingkatan
manajemen
> Peran informational : sebagai pusat syaraf organisasi untuk menerima
informasi yang paling mutakhir dan sebagai penyebar informasi keseluruh
personel organisasi
> Peran decisional : sebagai entrepreneur, sebagai orang yang menangani
gangguan, orang yang mengalokasikan sumber daya organisasi , dan negosiator
jika terjadi konflik dalam organisasi

B. > Berpendirian teguh : maksudnya jangan mudah terpengaruh oleh orang


lain atau keuntungan di depan mata
> Kejujuran : berusaha untuk terbuka dalam setiap situasi dan kondisi
> Integritas : mutu atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh
sehingga kemampuan dan potensi yang dimiliki memancarkan wibawa
> Proaktif : berinisiatuf tinggi dan bertanggung jawab
> Fleksibel : pemimpin yang mampu beradaptasi dengan situasi dan kondisi
apapun
> Komunikatif : mampu menjaga para pegawai, mengerti kebutuhan serta
kesusahaan orang lain
> Cerdas : berpengatahuan luas
> Open minded : mempertimbangkan semua pilihan sebelum mengambil
keputusan
> Percaya diri : dapat meyakinkan bawahan maupun orang lain ketika mereka
mengalami kesulitan
> Antusias : arus memiliki tingkat semangat dan antusiasme yang tinggi dalam
bekerja

2. A. > kepemimpinan : lebih menekannkan pada kemampuan seseorang dalam


menyakinkan, mengarahkan, dan mempengaruhi orang lain agar mau
melakukkan apa yang menjadi tugas dan kewajibannya dalam suatu organisasi
 Kekuasaan : dimana sesorang memiliki kewenangan atas mengatur jalannya
suatu perusahaan/organisasi dalam mewujudkan visi misi perusahaan
tersebut, dan mencapai tujuannya
B. > Reward power : kekuasaan yang menggunakan jasa atau reward untuk
mempengaruhi sesorang untuk bersedia melakukan sesuatu sesuai
keinginannya, kekuasaan ini berupa : gaji, upah, promosi, pijuan, dll
> Coervcive power : kekuasaan ini cenderung ke penggunaan ancaman atau
hukuman untuk mempengaruhi sesorang agar bersedia melakukan sesuatu
sesuai keinginannya
> Referent power : merupakan kekuasaan yang diperoleh atas dasar
kekaguman, keteladanan, charisma dan kepribadian dari seorang pemimpin
> Legitimate Power : kekuasaan ini berasal dari posisi resmi yang dijabat oleh
seseorang, baik itu dalm suatu organisasi, birokrasi ataupun pemerintah
> Expert Power : kekuasaan ini muncul karena memiliki keahlian keterampilan
yang dimiliki oleh seorang pemimpin, dan biasanya dipercayai oleh
manajernya untuk membimbing karyawan lainnya

3. Empat teori yang digunakan dalam menggambarkan pendekatan kontingensi


situasional gaya kepemimpinan :
 LPC Contingency Model
Kepemimpinan adalah suatu proses dimana kemampuan seseorang
pemimpin untuk melakukan pengaruhnya tergantung dengan situasi
kelompok dan tingkat – tingkat dari gaya kepemimpinannya 3 dimensi
kekuasaan, stuktur, hubungan
 Path goal Theory
Berfokus pada bagaimana pemimpin mempengaruhi persepsi bawahannya
tentang tujuan pengembangan diri dan jalur dibutuhkan untuk mencapai
tujuaan
 Situasional Leadership Theory
Kepemimpinan yang efektif bergantung pada relevansi tugas dan gaya
kepemimpinan seorang pemimpin berbeda-beda
 Leadership Substitutes Theory
Berfokus pada apakah bawahan menerima bimbingan tugas dibutuhkan dan
focus dalam melaksanakan tugasnya tanpa menganggap bahwa pemimpin
formal merupakan pemasok utama
4. Model kepemimpinan situasional Hersey dan Blanchard
 G1 pemimpin bersifat Telling dan tingkat kematangan bawahannya berada
dititik M1 yang berarti (tidak mampu bekerja, dan tidak mau)
 G2 pemimpin bersifat Selling dan tingkat kematangan bawahannya berada
dititik M2 yang berarti (tidak mampu tetapi mau)
 G3 pemimpin bersifat Participating dan tingkat kematangan bawahannya
berada dititik M3 yang berarti (mampu tetapi tidak mau )
 G4 pemimpin yang bersifat Delegating dan tingkat kematangan
bawahannya berada dititik M4 yang bersifat (mampu dan mau)
5. Kepemimpinan partisipatif adalah sebagai persamaan kekuatan dan sharing
dalam pemecahan maslah dengan bawahannya dengan melakukkan konsul
dengan bawahannya sebelum mengambil keputusan.
Manfaat dari kepemimpinan partisipatif :
 Kualitas keputusan yang diambil, biasanya lebih baik.
 Bersedia untuk kerjasama dalam mencari suatu pemecahan yang baik
 Keputusan yang diambil, biasanya lebih dapat diterima oleh partisipan
 Kepuasan terhadap proses pengambilan keputusan, biasanya juga lebih
tinggi

Anda mungkin juga menyukai