Anda di halaman 1dari 15

KEPEMIMPINAN DALAM

BERWIRAUSAHA
KEPEMIMPINAN

 Pentingnya Kepemimpinan
Menurut Peter F. Drucker pimpinan perusahaan
merupakan unsur pokok dan sumber yang langka didalam
setiap perusahaan. Sukses tidaknya sebuah perusahaan
terletak pada dinamika dan efektivitas kepemimpinan.
 Pendekatan Utama Kepemimpinan
Untuk mempelajari kepemimpinan, ada tiga pendekatan
utama yaitu:
a) Pendekatan sifat-sifat (Traits approach)
Sejumlah sifat-sifat kepribadian yang perlu dimiliki para
pemimpin:
 Pendidikan umum yang luas, seorang yang berpendidikan
akan mempunyai kemampuan untuk mengembangkan
keterampilan kepemimpinan.
 Kematangan mental, seorang pemimpin harus memiliki
kematangan mental yang terlihat pada kestabilan emosional,
tidak mudah tersinggung, tidak gampang marah dan
sebagainya.
 Sifat ingin tahu, sifat ini mendorong seorang pemimpin untuk
menyelidik, inovatif dan kreatif.
 Kemampuan analitis. Seorang pemimpin harus mampu
menganalisa gejala-gejala informasi yang ia terima, sehingga
dapat mengambil keputusan yang positif dan berguna untuk
kemajuan bisnisnya.
 Memiliki daya ingat yang kuat. Seorang pemimpin harus
mampu menganalisa gejala-gejala informasi yang ia terima,
sehingga diperlukan kemampuannya untuk mengingat.
Kemampuan mengingat ini akan sangat membantu proses
kepemimpinannya.
 Integratif. Seorang wirausaha harus memiliki kepribadian
terpadu tidak terpecah-pecah yang membuat dia terombang-
ambing.
 Keterampilan berkomunikasi. Hal ini sangat diperlukan oleh
seorang wirausaha untuk komunikasi dengan lingkungan
bisnisnya.
 Keterampilan mendidik. Seorang wirausaha harus mampu
memberi petunjuk dan mendidik para karyawan dalam
beberapa hal yang berhubungan dengan pekerjaan.
 Rasional dan objektif. Pemikiran-pemikiran, kesimpulan dan
keputusan yang diambil oleh seorang wirausaha harus
berlandaskan pada pemikiran-pemikiran sahat, rasional dan
objektif, tidak pilih kasih dan tidak emosional.
 Pragmatisme. Keputusan-keputusan seorang wirausaha harus
dibuat sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang
tersedia. Keputusan jangan bersifat teoritis sehingga sulit dalam
pelaksanaannya.
 Ada naluri prioritas. Berhubung terbatasnya sumber daya yang
tersedia maka seorang wirausaha harus mampu menetapkan
skala prioritas apa yang harus dikerjakan lebih dulu. Sehingga
demikian semua pekerjaan dan proyek akan dapat berjalan
secara bertahap.
 Pandai mengatur waktu. Seorang wirausaha harus mampu
bertindak cepat dan tepat dan mempertimbangkan waktu secara
efisien.
 Kesederhanaan. Seorang wirausaha harus mampu
menampilkan kesederhanaan dan bekerja dengan penuh
efisiensi.
 Sifat keberanian. Dia harus memiliki keberanian untuk
mengambil keputusan dengan mengajak beberapa karyawan
inti.
 Kemauan mendengar. Seorang wirausaha harus mampu
menggali informasi dan mendengar apa ide dan keinginan dari
pada karyawannya. Segala informasi ini merupakan barang
berharga buat seorang wirausaha untuk mengambil keputusan.

b. Pendekatan keprilakuan (Behavioral approach)


Rensis Likert, mengembangkan teori kepemimpinan pada
dua dimensi yaitu orientasi tugas dan orientasi bawahan,
yang dijabarkan menjadi empat tingkat model efektivitas
kepemimpinan.
Menurut teori ini kepemimpinan terdiri atas empat sistem
yaitu;
 Sistem pertama bercirikan tidak ada kepercayaan kepada
bawahan. Pemimpin ini selalu menggunakan ancaman dan
hukuman kepada karyawan.
 Sistem kedua ada sedikit kepercayaan pada bawahan
tetapi hubungan seperti tuan dengan budaknya yang masih
menggunakan ancaman dan hukuman dalam pelaksanaan
tugas.
 Sistem ketiga berdasarkan kepercayaan kepada bawahan
tetapi tidak penuh. Proses pengambilan keputusan untuk
hal penting tetap berada ditangan pimpinan.
 Sistem keempat merupakan sistem ideal ada kepercayaan
penuh dari atasan. Komunikasi sangat terbuka hubungan
antar karyawan lancar dan suasana perusahaan segar dan
sehat.
 Sebab-sebab Munculnya Pemimpin
Ada tiga teori yang menjelaskan bagaimana munculnya
pemimpin:
1) Teori genetis
Teori ini menyatakan bahwa pemimpin itu sudah ada bakat
sejak lahir dan tidak dapat dibuat.
2) Teori sosial
Teori ini menyatakan bahwa seorang pemimpin tidak
dilahirkan akan tetapi seorang calon pemimpin dapat
disiapkan dididik dan dibentuk agar bisa menjadi pemimpin
yang hebat dikemudian hari.
3) Teori ekologis atau Sintetis
Teori ini menyatakan bahwa seseorang akan sukses
menjadi pemimpin apabila dia memang memiliki bakat-
bakat pemimpin.
 Sifat-sifat Pemimpin
Oldway Tead mengemukakan 10 sifat kepemimpinan
sebagai berikut:
1) Energi Jasmaniah dan Mental
2) Kesadaran Akan Tujuan dan Arah
3) Antusiasme
4) Keramahan dan Kecintaan
5) Integritas
6) Penguasaan Teknis
7) Ketegasan Dalam Mengambil Keputusan (Decisiveness)
8) Kecerdasan
9) Keterampilan Mengajar (Teaching Skill)
10) Kepercayaan (Faith)
 Tipe Kepemimpinan

Beberapa tipe kepemimpinan yang dikenal adalah sebagai


berikut:
1) Tipe kharismatis. Pemimpin kharismatik merupakan
kekuatan energi, daya tarik yang luar biasa yang akan
diikuti oleh para pengikutnya.
2) Tipe paternalistis dan maternalistis. Bersikap melindungi
bawahan sebagai seorang bapak atau sebagai seorang ibu
yang penuh kasih sayang. Tipe pemimpin ini kurang
memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
berinisiatif dan mengambil keputusan.
3) Tipe militeristis. Banyak menggunakan sistem perintah,
sifatnya keras sangat otoriter, menghendaki bawahan agar
selalu patuh, penuh acara formalitas.
4) Tipe otokratis, berdasarkan kepada kekuasaan dan
paksaan yang mutlak harus dipatuhi.
5) Tipe laissez faire ini membiarkan bawahan berbuat
semaunya sendiri semua pekerjaan dan tanggung jawab
dilakukan oleh bawahan. Pemimpin hanya merupakan
simbol yang tidak memiliki keterampilan.
6) Tipe populitis ini mampu memimpin rakyat. Dia berpegang
pada nilai-nilai masyarakat tradisional.
7) Pemimpin tipe administratif ialah pemimpin yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif.
8) Tipe pemimpin demokratis beroientasi pada manusia dan
memberikan bimbingan kepada pengikutnya.
9) Tipe ini menekankan pada rasa tanggung jawab dan kerja
sama yang baik antar karyawan.
 Keterampilan Kepemimpinan (Leadership Skill)
Ada tiga keterampilan kepemimpinan yaitu:
1) Technical skills berarti suatu kemampuan yang dimiliki oleh
seorang pemimpin untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan,
misalnya ketermpilan pembukuan keuangan, mengetik,
pekerjaan komputer dasar, menggunakan beberapa alat
sederhana dan sebagainya.
2) Human skills berarti kemampuan untuk bekerja sama dan
membangun tim kerja bersama-sama orang-orang lain.
3) Keterampilan konsep berarti seorang wirausaha harus
mampu berpikir dan mengungkapkan pemikirannya dalam
bentuk model kerangka kerja dan konsep-konsep lain dalam
memudahkan pekerjaan.
 Power
Power atau kekuasaan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain.
Ada beberapa tipe kekuasaan:
1) Personal Power juga disebut referent power atau
charismatic power yaitu power yang melekat pada pribadi
pemimpin.
2) Legitimate Power adalah kekuasaan yang datang karena
pengangkatan dari institusi yang lebih tinggi seorang kepala
bagian pada sebuah perusahaan secara sah diangkat oleh
surat keputusan pimpinan perusahaan.
3) Expert Power adalah kekuasaan yang diperoleh oleh
pemimpin karena dia mempunyai pengetahuan dan
keistimewaan tertentu.
4) Political Power berasal dari penunjukkan kelompok.
Pemimpin ini mampu bekerja sama dengan kelompok-
kelompok dalam masyarakat sehingga mengangkat dia
menjadi pemimpin.

 Power Dalam Hubungan Bisnis


Dalam hubungan bisnis antara produsen dan distributor
antara pimpinan dan karyawan ada berbagai bentuk power
yang digunakan antara lain:
1) Kekuasaan Memaksa (Coercive Power)
Kekuasaan ini digunakan oleh produsen untuk memaksa
distributor atau perantara agar dapat bekerja sama dengan
baik.
2) Kekuasaan Penghargaan (Reward Power)
Dalam hubungan ini ada penghargaan yang diberikan
kepada para perantara atau pun karyawan oleh pihak
pimpinan.
3) Kekuasaan Sah (Legitimate Power)
Dalam hal ini ada semacam kontrak formal yang diikuti oleh
perantara atau distributor.
4) Kekuasaan Ahli (Expert Power)
Dalam hal ini pimpinan atau pun produsen memiliki keahlian
tertentu yang diakui atau disegani oleh pihak lain. Ini
merupakan bentuk kekuasaan yaang efektif untuk memaksa
orang lain mau bekerja sama.
5) Kekuasaan Referen (Referent Power)
Dalam hal ini produsen sangat dihormati oleh perantara dan
perantara merasa bangga diajak kerjasam oleh produsen
karena produsen ini memiliki wibawa dan nama baik yang
cukup terkenal.

Anda mungkin juga menyukai