Anda di halaman 1dari 8

PERILAKU ORGANISASI

“PENGARUH, PEMBERDAYAAN DAN POLITIK”

Disusun Oleh :
Dini Rachma Putri 17101006
Nuri Dwi Saputri 17101011
Fiska Dwi Ayu Larasati 17101015
Dwi Kartika Salsadiva Muthmainah 17101026

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS TRILOGI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul
“Pengaruh, Pemberdayaan dan Politik” ini membahas mengenai pengertian
dan penjelasan dari masing - masing topik yang kami bahas.

Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
referensi mulai dari buku, artikel dan website. Oleh karena itu, kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut memudahkan
penulisan makalah ini.

Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal
itu di karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca. Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi kita.

Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan ini terdapat
banyak kesalahan.

Jakarta, 13 Desember 2019


Kelompok Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747),
kata pengaruh yakni “Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau
benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan
seseorang”.

Pemberdayaan berasal dari kata “daya” yang mendapat awalan ber-


yang menjadi kata “berdaya” artinya memiliki atau mempunyai daya. Daya
artinya kekuatan, berdaya artinya memiliki kekuatan. Pemberdayaan
artinya membuat sesuatu menjadi berdaya atau mempunyai daya atau
mempunyai kekuatan.

Politik adalah suatu proses pembentukan dan pembagian


kekuasaan dalam masyarakat dimana wujudnya adalah proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara. Definisi politik juga dapat diartikan
sebagai seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan, baik secara konstitusional
maupun non-konstitusional.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja taktik umum untuk mempengaruhi?
2. Bagaimana kemungkinan hasil dari pengaruh, dan apa hasil terbaiknya?
3. Bagaimana cara melibatkan pendekatan berbeda dalam mempengaruhi
orang lain?
4. Bagaimana proses manajemen partisipatif?
5. Apa itu politik organisasi, dan mengapa kita perlu manajemen kesan?
6. Hasil kuisioner beberapa partisipan dalam menjawab pertanyaan
mengenai makalah yang dibahas.

C. TUJUAN PENELITIAN
 Memberikan pengetahuan terhadap mempengaruhi orang lain
 Memahami konsep pemberdayaan
 Mengetahui politik organisasi dan bagaimana caranya memanajemen
sebuah kesan
BAB II
PEMBAHASAN

1) Taktik Mempengaruhi Dalam Organisasi


Diprakarsai oleh David Kipnis dan koleganya pada 1980,
menunjukan bagaimana orang – orang saling mempengaruhi dalam
organisasi. Metodologi Kipnis tersebut termasuk menanyakan kepada
karyawan bagaimana mereka berhasil membuat atasan, rekan kerja atau
bawahan melakukan sesuatu dengan keinginan karyawan tersebut.
Perbaikan statistik dan replikasi oleh peneliti lainnya selama periode 13
tahun akhirnya menghasilkan sembilan taktik memperngaruhi, diurutkan
dari yang paling tinggi penggunaannya ditempat kerja, sebagai berikut :
a. Persuasi nasional, dengan cara untuk meyakinkan seseorang dengan
alasan, logika atau fakta.
b. Daya tarik inspirasional. Mencoba untuk membangun antusiasme
dengan mengandalkan emosi, cita – cita atau nilai – nilai orang lain.
c. Konsultasi. Membuat orang lain berpartisipasi dalam merencanakan,
membuat keputusan dan perubahan.
d. Cari muka. Membuat seseorang dalam suasana hati yang baik
sebelum mengajukan permintaan, bersikap ramah, membantu, dan
memuji atau menyanjung.
e. Daya tarik personal. Merujuk pada pertemanan dan loyalitas ketika
meminta pertolongan.
f. Pertukaran. Membuat janji tersurat maupun tersirat dan bertukar
bantuan.
g. Taktik koalisi. Membuat orang lain mendukung usaha anda untuk
membujuk seseorang.
h. Tekanan. Menuntut kepatuhan serta menggunakan intimidasi atau
ancaman.
i. Taktik legitimasi. Mendasarkan permintaan pada otoritas atau hak
seseorang, aturan atau kebijakan organisasi, atau dukungan tersurat
maupun tersirat dari atasan.

2) HASIL DARI PENGARUH


Dalam hal ini, contoh yang diambil adalah bagaimana kita
menempatkan diri didalam situasi yang sudah terbiasa. Contohnya dalam
mengerjakan tugas. Anda memiliki tugas mata kuliah wajib namun sulit
untuk menyelesaikannya. Anda mempunyai teman yang kompeten dalam
mata kuliah tersebut, tetapi ia akan menghadiri sebuah seminar. Anda
mencoba Taktik pertukaran agar ia mau membantu anda dalam
mengerjakan tugas dan menggantikannya menghadiri seminar. Menurut
peniliti teman anda akan terlibat dalam salah satu dari 3 kemungkinan hasil
pengaruh :
a. Komitmen, Teman anda dalam antusias setuju serta menunjukan
inisiatif dan kegigihan dalam menyelesaikan tugas tersebut.
b. Kepatuhan, Teman anda sebenernya enggan dan perlu dorongan
untuk memenuhi persyaratan minimum.
c. Perlawanan, Teman anda akan mengatakan tidak, membuat alasan,
berdalih atau menyiapkan argumen.

3) PENDEKATAN DALAM MEMPENGARUHI ORANG LAIN


Skema klasifikasi populer untuk kekuasaan sosial perlu ditelusuri
karya John French dan Betram Raven dalam 50 tahun terakhir. Mereka
mengusulkan bahwa kekuasan muncul dari 5 basis yang berbeda.
a. Kekuasaan Imbalan. Sesorang manajer memiliki kekuasaan imbalan
apabila ia memperoleh kepatuhan dengan menjanjikan atau
memberikan imbalan.
b. Kekuatan Koersif, Mendapatkan kepatuhan melalui ancaman atau
hukuman yang nyata
c. Kekuasaan Legitimasi. Dasar kekuatan ini berlabuh pada posisi
formal seseorang atau otoritas. Dengan demikian indivdu-individu
yang memperoleh kepatuhan terutama dikarenakan kewenangan
formal dalam membuat keputusan.
d. Kekuasaan karna keahlian yaitu mendapatkan kepatuhan melalui
pengetahuan atau informasi seseorang.
e. Kekuasaan rujukan. Disebut juga karisma kekuasaan rujukan
mendapatkan kepatuhan melalui karisma atau daya tarik personal.

4) MANAJEMEN PARTISIPATIF
Manajemen parsipatif sebagai proses dimana karyawan berperan
langsung dalam berbagai bentuk pengambilan keputusan. Manajemen
Partipatif mencakup, tetapi melampui, menanyakan ide atau pendapat
karyawan dimana karyawan berperan langsung dalam :
1. Menetapkan tujuan,
2. Pengambilan keputusan,
3. Menyelesaikan masalah,
4. Membuat perubahan dalam organisasi.

Evolusi kekuasaan : Dari Dominasi sampai Delegasi

Kekuasaan Otoriter

Manajer/pemimpin
Kekuasaan Otoriter memaksakan
keputusan
Tingkat Pemberdayaan

Manajer/pemimpin
memaksakan
Kekuasaan Otoriter keputusan
Manajer/pemimpin
memaksakan
Kekuasaan Otoriter
keputusan
Manajer/pemimpin
memaksakan
keputusan

Dominasi Konsultasi Partisipasi Delegasi


5) POLITIK ORGANISASI DAN MANAJEMEN KESAN
Politik organisasi melibatkan tindaka mempengaruhi yang disengaja
untuk meningkatkan atau melindungi kepentingan pribadi individu atau
kelompok. Penekanan terhadap kepentingan pribadi membedakan bentuk
ini dari pengaruh sosial.

Ketidakpastian memicu perlaku politik, maneuver politik terutama dipicu


oleh ketidakpastian. 5 sumber umum ketidakpastian didalam organisasi
adalah :
1. Tujuan yang tidak jelas.
2. Pengukuran kinerja yang samar.
3. Proses keputusan yang tidak jelas.
4. Persaingan individu atau kelompok yang kuat.
5. Setiap jenis perubahan.

Manajemen kesan adalah usaha seseorang untuk menampilkan kesan


pertama yang disukai pada orang lain. Manajemen kesan memiliki manfaat
yaitu orang yang menunjukan manajemen kesan yang baik mendapat
keuntungan dalam berbagai situasi.

Ada beberapa macam motif dan strategi dari teori ini yaitu:
1) Menjilat, saat seseorang mencoba memperlihatkan kualitas baik
sehingga orang lain akan menyukainya.
2) Intimidasi, secara agresif menunjukan kemarahan agar orang lain
mendengar dan mentaati orang tersebut.
3) Suplikasi, saat seseorang mencoba menjadi rentan dan sedih
sehingga orang lain akan merasa kasihan dan membantu orang
tersebut.

6) Hasil Kuisioner
BAB III
PENUTUP
Pengaruh akan sangat penting bagi pribadi seseorang. Maka dari itu kita harus
bisa membatasi diri dari pengaruh yang ada, baik maupun buruk karena akan
berdampak dengan kehidupan kita.

Kesan menunjukan pandangan akan nilai sikap seseorang dengan pribadi yang
baru dikenal. Maka dari itu sebagai orang yang berada dalam organisasi, perlu
memanajemen kesan agar dapat dinilai oleh lawan bicaranya.

Anda mungkin juga menyukai