Anda di halaman 1dari 21

KOORDINASI

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

Pelatihan Surveilans Epidemiologi


Pengendali Pelatihan (MOT)
Setelah mengikuti
pembelajaran, peserta
mampu
MELAKUKAN
Koordinasi Surveilans
Epidemiologi
Setelah mengikuti
pembelajaran peserta
mampu

Menjelaskan
JEJARING Surveilans
Epidemiologi

a r
e l aj Melakukan
s li B KOORDINASI dengan
H a jejaring surveilans
epidemiologi
1 Konsep dan Definisi
jejaring Surveilans
Epidemiologi

2 Melakukan Koordinasi
dengan Jejaring Surveilans
Epidemiologi
1 Konsep dan Definisi
jejaring Surveilans
Epidemiologi

2 Melakukan Koordinasi
dengan Jejaring Surveilans
Epidemiologi
PENGERTIAN
Koordinasi adalah suatu proses untuk
mencapai kesatuan tindakan di antara
kegiatan yang saling bergantungan
(Menurut James G March dan Herben
A Simon)
Koordinasi adalah suatu sinkronisasi
yang tertib dalam upaya untuk
memberikan jumlah yang tepat, waktu
dan mengarahkan pelaksanaan yang
mengakibatkan harmonis dan
tindakan terpadu untuk tujuan lain
(Menurut Terry).
Tujuan Koordinasi dg Jejaring SE
Jejaring kerja Surveilans
Kesehatan bertujuan untuk
menguatkan kapasitas surveilans,
tersedianya data dan informasi
yang komprehensif, meningkatkan
kemampuan respon cepat
terhadap kejadian penyakit dan
faktor risiko dalam rangka
menurunkan angka kesakitan,
kematian serta kecacatan
Permenkes No. 45 tahun 2014
Tujuan Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan :

• Tersedianya informasi
tentang situasi,
kecenderungan penyakit,
PERMENKES dan faktor risikonya
No. 45 TAHUN
2014 • Terselenggaranya
PENYELENG PASAL 2 kewaspadaan dini
GARAAN KLB/Wabah
SURVEILANS
KESEHATAN • Terselenggaranya
investigasi dan
penanggulangan
KLB/Wabah
• Dasar penyampaian
informasi kesehatan
1 Konsep dan Definisi
jejaring Surveilans
Epidemiologi

2 Melakukan Koordinasi
dengan Jejaring Surveilans
Epidemiologi
Koordinasi
dengan swasta
(praktek dokter,
bidan swasta
dan unit
pelayanan
Melakukan kesehatan yang
Koordinasi berada
dengan diwilayah
jejaring kerjanya)
surveilans
Koordinasi
epidemiologi
dengan
puskesmas
yang
berbatasan
MASALAH –MASALAH
YANG MENGHAMBAT
KOORDINASI

1. Perbedaan dalam orientasi terhadap


tujuan
2. Perbedaan dalam orientasi waktu
3. Perbedaan dalam orientasi pribadi
Koordinasi SE: Hubungan kerjasama antar
Koordinasi berbagai pihak yang strategis, bersifat sukarela,
dengan berdasarkan prinsip saling membutuhkan,
swasta saling mendukung, saling menguntungkan,
(DPS, BPM, dengan disertai pembinaan dan pengembangan
Unit secara timbal balik
Yankes di
wilayah Koordinasi LP,
puskesmas Koordinasi LS,
Membangun kemitraan
seluas-luasnya
Apa dampak negatif bila puskesmas
tidak melakukan koordinasi dengan
jejaring puskesmas baik di wilkernya
atau dengan perbatasan?
(bila ada masalah Kesehatan di
wilayahnya?

1. Puskesmas tidak cepat respon


2. Puskesmas tidak tahu pasti lokasi
dan wilayah yang butuh intervensi
3. Tidak cepat bertindak
4. Puskesmas mendapat berita dari
pihak lain
Koordinasi dengan
puskesmas yang
berbatasan
Pertukaran data dan notifikasi (cross
notification)
Jika Puskesmas tidak
melakukan koordinasi dengan
Puskesmas yang berbatasan : LANGKAH-LANGKAH CROSS NOTIFIKASI
Ø Puskesmas yang 1. Masing-masing puskesmas yang berbatasan
berbatasan tidak bisa membuat jejaring surveilans
melakukan respon cepat 2. Melakukan koordinasi dalam hal
bila terjadi ancaman akan pertukaran informasi data kesehatan
melalui jejaring surveilans
terjadinya kejadian luar
biasa 3. Masing-masing puskesmas yang berbatasan
akan menindaklanjuti terkait data atau
Ø Puskesmas yang
masalah kesehatan di wilayah puskesmas
berbatasan tidak bisa cepat yang berbatasan.
melakukan upaya
4. Melakukan pengendalian dan pencegahan
pencegahan dan dengan menggunakan pendekatan
penanggulangan terhadap surveilans epidemiologi di wilayah
penyebaran penyakit atau puskesmas yang berbatasan dengan
dilakukan secara bersama-sama atau dapat
masalah kesehatan dilakukan sendiri oleh puskesmas yang
Ø Puskesmas yang bersangkutan.
berbatasan akan 5. Setelah dilakukan pengendalian dan
mengalami keterlambatan pencegahan penyakit hasil yang didapat
dalam tindakan akan dilakukan desiminasi
pencegahan. informasi/berbagi informasi antara
puskesmas yang berbatasan.
Komunikasi dan deseminasi informasi dalam membangun koordinasi
dengan melakukan:

1)Pertemuan rutin jejaring surveilans epidemiologi ditingkat


puskesmas

2) Memberikan umpan balik kepada unit jejaring surveilansnya baik


melalui surat dinas, email, social media.

3)Melaporkan kepada puskesmas perbatasan dengan


menggunakan media informasi (email, telpon, whatsapp, dll)
berkaitan adanya kasus potensial KLB/Wabah a t a u m a s a l a h
kesehatan lainya yang terjaring di wilayah puskesmas terlapor.
4) B e r k o o r d i n a s i d e n g a n p e t u g a s s u r v e i l a n s D i n a s K e s e h a t a n
Kabupaten/Kota berkaitan adanya cross notification , baik
melalui telpon, email, whatsapp maupun secara tertulis yang disertai
dengan data dukung permasalahan kesehatan yang ada dalam
rangka desiminasi informasi untuk melakukan respon dalam rangka
pencegahan dan penanggulangan yang cepat dan tepat.
“Jauh lebih sulit untuk
membuat orang sehat
dari pada membuat
mereka sakit.” 
– DeForest Clinton Jarvis
21

Anda mungkin juga menyukai