Eg
Eg
● Trans Evaluasi (pergeseran nilai): terkikisnya ideologi religius dan budaya lokal,
digantikan oleh identitas global yang profan dan material
● Kecenderungan sekular (secular trend): berorientasi pada nilai dan tujuan temporal
serta non transcendental lewat cara-cara rasional-pragmatik
● Melemahnya institusi-institusi keagamaan: digantikan oleh kegiatan ekonomi dan
hiburan
- Hilangnya dimensi “barokah”: tidak ada tatap muka dengan guru (talaqqi ilm)
- Kelangkaan ilmu bermanfaat (ilman nafi’an): sumber ilmu tidak jelas & tidak kredibel
- Krisis akhlak: plagiasi, copy-paste, kecanduan teknologi
A. Pemecahan kasus:
a. mahasiswa berperan sebagai protagonis
b. Mahasiswa melakukan analisis terhadap kasus untuk membangun
rekomendasi solusi dibantu dengan diskusi kelompok.
c. Kelas berdiskusi secara aktif dengan mayoritas dari percakapan dilakukan
oleh mahasiswa, dosen hanya memfasilitasi dengan mengarahkan arah
diskusi
B. Team-based project
a. Kelas dibagi menjadi kelompok untuk mengerjakan tugas bersama
b. Kelompok diberikan masalah asli atau pertanyaan kompleks lalu diberi
ruang untuk mengerjakan
c. Setiap kelompok mempersiapkan presentasi atau karya akhir yang
ditampilkan ke dosen, kelas, atau penonton lainnya
Belajar di abad XXI (era revolusi industri 4.0 & society 5.0
- Menghayati
- Mengetahui
- Melakukan
1. Ko-kurikuler
Social Project/Mini Project: kolaboratif, otonomi belajar.
2. Intra-kurikuler
Pemerolehan pengetahuan: sifat belajar, pengalaman belajar, kegiatan belajar.
3. Ekstra-kurikuler
Pengembangan diri: pengembangan penalaran, minat dan bakat.
Inovasi Varian Metode dan Strategi Pembelajaran Konvensional untuk menghasilkan
generasi baru :
- Small group discussion
- Roleplay and simulation
- Case study
- Discovery learning
- Self-directed learning
- Collaborative learning
- Contextual instruction
- Project based learning
- Problem based learning and inquiry